Anda di halaman 1dari 40

Kerangka Acuan Kerja

Penyusunan Rencana Induk Teknologi Informasi dan Komunikasi


Provinsi Sumatera Selatan
VERSI 04 Oktober 2019
DASAR PEMIKIRAN

 Untuk Rencana Induk Teknologi Informasi dan Komunikasi perlu diperhatikan adanya perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi yang pesat pada Dekade 2 Abad 21. Perkembangan ini menimbulkan perubahan yang
signifikan pada tatanan ekonomi, sosial dan budaya.
 Kerangka Organisasi:
 Pengelola dan koordinator Pelaksanaan Rencana Induk Teknologi Informasi dan Komunikasi: Bappeda Provinsi Sumatera
Selatan  fungsi koordinasi
 Pengelola Sistem Informasi: Dinas Kominfo  kompetensi
 Pengelola Data Center: BUMD  perlu layanan publik berbiaya ekonomi
 Sasaran layanan Data Center (DC):
 OPD Pemerintah Provinsi untuk menjalankan aktivitas rutin seperti halnya yang selama ini dilayani oleh Dinas Kominfo.
 UMKM, atau masyarakat atau organisasi masyarakat penyelenggara sektor publik, seperti pendidikan, kesehatan, pertanian.
 Dukungan untuk pengembangan ekosistem ekonomi berbasis masyarakat.
2
MAKSUD DAN TUJUAN
 Maksud
 Maksud dari Rencana Induk Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah untuk memberikan arahan bagi perumusan draft Peraturan
Daerah/Peraturan Gubernur untuk pengembangan TIK dalam kurun waktu lima tahun dari tahun 2019 hingga 2024 secara umum,
di dalam kerangka transformasi digital secara khusus.
 Tujuan
 Utama:
 Menghasilkan draft Peraturan Daerah/Peraturan Gubernur tentang Rencana Induk TIK pada 2019-2023;
 Pendukung:
 Melakukan kajian pola koordinasi antara Bappeda dengan OPD dalam melaksanakan Rencana Induk Teknologi Informasi dan Komunikasi;
 Melakukan kajian pembentukan badan usaha pengelola data center (DC) dan hubungan kelembagaan, keuangan dan hukum dengan Dinas
Kominfo;
 Menginventarisasi kondisi eksisting penerapan TIK di Pemerintah Provinsi;
 Melakukan kajian perkembangan TIK di masa mendatang;
 Melakukan kajian rancangan dan dampak kerangka transformasai digital di Provinsi Sumsel;
 Menyusun pentahapan pengembangan TIK dalam kurun lima tahun. 3
KONDISI UMUM PROVINSI SUMATERA SELATAN
 LIHAT INFOGRAFIS DI LAMPIRAN

 Laju PDRB meningkat pesat dari 2015 sebesar 4,42% hingga 2018 sebesar 6,04%  aktivitas ekonomi meningkat;
 86,58% PNS berpendidikan tinggi  potensi kualitas SPBE;
 Dalam kurun waktu 8 tahun jumlah penduduk bertambah 890 ribu jiwa;
 45% ruta (rumah tangga) memiliki luas lantai 50-99m2; 81% ruta memiliki tanah milik sendiri; 65% ruta mendapat akses
air bersih; 95% ruta mendapat akses listrik; 69% ruta mendapat akses sanitasi layak  kesejahteraan relatif baik;
 Kabupaten OKI (area terluas) masih perlu mendapatkan listrik, hanya 5,43%, yaitu 137,84GWh, dibandingkan Palembang
(kota area terkecil) yang sebesar 2.380,96GWh;
 Tenaga Kerja di Palembang tertinggi, 46%, sementara investasi di OKI tertinggi, 55%  perlu pasokan listrik signifikan
 Di sisi Pariwisata, tingkat hunian kamar hotel: 61% hotel bintang – 37% hotel non bintang; jumlah tempat tidur 10.336
bed hotel bintang – 9.809 bed hotel non-bintang; rata-rata lama menginap 1,70 hari hotel bintang – 1,43 hotel non
bintang  ada ketimpangan bisa didukung dengan TIK
 Di sisi transportasi terdapat 1,2 juta unit kendaraan (926.461 unit sepeda motor, 235.036 mobil dan lainnya), terdapat 3
kecelakaan tiap hari tahun 2018 dengan 2.129 korban  perlu dukungan TIK cukup intensif
4
ANTISIPASI PERUBAHAN TEKNOLOGI YANG SIGNIFIKAN

Untuk penyusunan Rencana Induk Teknologi


Informasi dan Komunikasi (TIK) pada periode 2019-
2023 tidak bisa dilakukan dengan cara biasa (BAU – Cloud,
business as usual) karena pada dekade ke-2 Revolusi
Rencana
Induk TIK Edge, Fog
Abad 21 terdapat perubahan signifikan pada TIK, Industri IV
Computing
antara lain: 2019-2023
 Revolusi Industri IV
 Teknologi Selular 5G
 Transformasi Digital Teknologi
5G HDD  SSD
 Teknologi SSD (solid state device) menggantikan
HDD (hard disk drive)
Transformasi
 Cloud – Edge – Fog Computing pada Data Digital
Center
5
TRANSFORMASI DIGITAL

 Digitisasi
 Digitisasi, yang merupakan konversi awal produk dan layanan ke dalam format digital, bersama dengan penemuan yang dihasilkan
dari digitalisasi. Ini terjadi pertama kali dengan sektor-sektor seperti penerbitan, musik, dan keuangan, sebagian besar karena produk
mereka benar-benar hanya informasi awal - hanya saja informasi tersebut secara historis ditangkap dalam format analog fisik seperti
kaset dan buku besar akuntansi.
 Digitalisasi
 Fase berikutnya adalah digitalisasi industri di mana inovator dan pengusaha mengembangkan model bisnis baru dan proses bisnis
yang dapat mengambil keuntungan dari produk yang baru didigitalkan. Itu adalah proses digitalisasi yang memungkinkan Steve Jobs
menjadi pengecer musik terbesar di dunia. Apple tidak menciptakan digitalisasi industri musik, tetapi ia menciptakan model bisnis
digital yang membuatnya terbalik.
 Digitalisasi biasanya mengganggu (disrupsi) bagi petahana karena membuat model bisnis dan proses yang ada menjadi usang. Aset
warisan yang membanggakan dari raksasa pasar dengan cepat berubah dari sumber keunggulan kompetitif menjadi albatros pepatah
di sekitar leher. Inilah sebabnya mengapa rambut eksekutif beruban ketika digitalisasi berlangsung di berbagai industri.
 Transformasi Digital
 Fase terakhir dalam kerangka ini adalah transformasi digital, yang terjadi ketika model bisnis digital baru dan proses restrukturisasi
ekonomi. Masyarakat juga berkembang ketika orang mengintegrasikan teknologi ke dalam kehidupan dan kebiasaan
mereka. Transformasi digital adalah transisi tingkat sistem yang mengubah perilaku dalam skala besar. 6
TRANSFORMASI DIGITAL

1. Edukasi masyarakat mengenai perubahan ke era digital dan apa manfaatnya


2. Sektor publik harus bertransformasi terlebih dahulu dengan dukungan penempatan server di Indonesia (colocation
Indonesia) agar bisnis semakin lancar dan mengurangi banyak hambatan seperti kebijakan, network latency dan downtime.
3. Pelayanan sektor publik melalui media sosial. Sebetulnya akan sangat bagus jika situs media sosial tersebut menempatkan
server di Indonesia sehingga tidak perlu memakai bandwidth ke luar negeri.
4. Proses digitalisasi atau otomasi, sehingga dapat menghemat waktu atas rutinitas dan birokrasi.
5. Manjemen Kinerja, dapat memberikan para pengelola perusahaan dan pejabat pemerintahan suatu visualisasi untuk
memberikan pertimbangan yang lebih baik sebelum mengambil keputusan.
6. Transformasi digital untuk para pekerja, semisal dengan konsep boundary-less management yang memungkinkan para
karyawan untuk bekerja dari rumah.
7. Modifikasi digital untuk bisnis UKM, seperti pada bisnis restoran, terutama bisnis retail, mereka akan ketinggalan jika tidak
segera beradaptasi dengan perubahan dan tidak memanfaatkan teknologi informasi.
8. Layanan bisnis digital, seperti mulai munculnya layanan online baik untuk reservasi tiket, taksi online dan sebagainya
merupakan elemen dari transformasi digital yang “menyentuh” banyak lapisan masyarakat.
9. Digitalisasi untuk Globalisasi, sebagai elemen sekaligus tujuan terakhir untuk memudahkan masyarakat Indonesia dan luar
Indonesia dalam hubungan, komunikasi, dan hal-hal transaksional.
7
TREN PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI

 Tahun 2018 adalah tahun Edge Data Center


 Semua solusi flash akan mengatasi sejumlah tantangan desain
 Teknologi Konvergensi tampak diakui mulai tahun 2018
 Siapkan Data Center untuk Komputasi Hibrida
 Banyak investasi demi efisiensi Data Center: AFM, DCIM, Pendinginan Cair, Microgrids

8
USULAN KONSEP DATA CENTER MENDATANG BERBASIS
KOMPUTASI EDGE DAN CLOUD

Faktor Pendorong: Lupakan DC Tradisional, Bangun DC Masa Depan


 Dorongan pergeseran teknologi dan platform yang berubah pesat
 Sudah banyak kota di Indonesia menerapkan smart city. Pastinya di kota tersebut sudah terbangun data center yang
mumpuni. Juga di sini terhimpun data pembangunan yang sangat masif, terlebih jika sudah diterapkan IoT (Internet
of Things).
 Prediksi Gartner: Data Center Is Dead, Digital Infrastructures Emerge
 David Capuccio dari Gartner meramalkan bahwa di masa mendatang data center (DC) yang terpusat akan berakhir dan
digantikan oleh Digital Infrastructure (DI).
 DI tidak lain merupakan bentuk komputasi edge dan cloud.
 Perlu tantangan: Bappenas & Pemda menerapkan perubahan paradigma dari Data Center (DC) tradisional ke Digital
Infrastructure (DI).

9
SISTEM PEMERINTAHAAN BERBASIS ELEKTRONIKA DALAM KONTEKS PEMBANGUNAN DAERAH
Rencana Induk SPBE Nasional

Arsitektur SPBE

Peta Rencana SPBE


Tata Rencana dan anggaran SPBE

SPBE
Kelola
TATA KELOLA
Proses Bisnis

SPBE Data dan informasi

Infrastruktur SPBE
11
Arahan dari
Kementerian
Komunikasi dan
Informatika

12
TATA KELOLA: PAKET PENGUATAN KEBIJAKAN SPBE
 Kebijakan makro SPBE merupakan kebijakan umum berupa
undang-undang yang mengatur lebih luas kepentingan
• Kebijakan umum berupa masyarakat, pelaku usaha, dan pihak-pihak lain yang
Kebijakan undang-undang
• Yang mengatur lebih luas
memanfaatkan layanan SPBE

Makro kepentingan masyarakat, pelaku


usaha, dan pihak-pihak lain yang
memanfaatkan layanan SPBE
 Kebijakan meso SPBE merupakan kebijakan yang
menjelaskan Peraturan Presiden ini berupa peraturan
menteri dan peraturan badan yang berlaku bagi semua
Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah antara lain meliputi
Kebijakan • Kebijakan berupa Peraturan K/L
• Kebijakan terkait pedoman kebijakan terkait pedoman penyusunan Arsitektur SPBE,
pedoman penyusunan Proses Bisnis, pengelolaan data dan
Meso
penyusunan Arsitektur SPBE
• Pedoman berbagai hal SPBE informasi, standar keamanan, pengembangan dan
pengelolaan Infrastruktur SPBE, standar pengembangan
aplikasi, standar dan manajemen Layanan SPBE, manajemen
Kebijakan • Kebijakan mikro SPBE
merupakan kebijakan internal
Instansi Pusat dan Pemerintah
risiko SPBE, manajemen aset TIK, manajemen SDM SPBE,
manajemen keamanan informasi, manajemen pengetahrlan,
Mikro Daerah terkait pelaksanaan
SPBE
manajemen perubahan, dan Audit TIK.
 Kebijakan mikro SPBE merupakan kebijakan internal
Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah terkait pelaksanaan
SPBE.
13
HUBUNGAN MISI DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN
Misi Prioritas Pembangunan
1 Membangun Sumsel berbasis ekonomi kerakyatan, didukung sektor 1 Pertumbuhan ekonomi yang Inklusif dan Pengurangan
pertanian, industri, dan UMKM yang tangguh untuk mengatasi Kemiskinan
pengangguran dan kemiskinan baik di perkotaan maupun di perdesaan.
2 Meningkatkan kualitas SDM, baik laki-lakki maupun perempuan, yang 2 Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia
sehat, berpendidikan, profesional, dan menjunjung tinggi nilai keimanan, 3 Peningkatan Kesetaraan dan Keadilan Gender
3 Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bebas KKN dengan 4 Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan
pengedepankan transparansi dan akuntabilitas yang didukung aparatur
pemerintahan yang jujur, berintegritas, profesional, dan responsif
4 Membangun dan meningkatkan kualitasa dan kuantitas infrastruktur, 5 Pemerataan Pembangunan yang Berkelanjutan
termasuk infrastruktur dasar guna percepatan pembangunan wilayah
pedalaman dan perbatasan, memperlancar arus barang dan mobilitas
penduduk, serta mewujudkan daya saing daerah dengan
mempertimbangkan pemerataan dan keseimbangan daerah.
5 Meningkatkan kehidupan beragama, seni, dan budaya untuk membangun 6 Peningkatan Kualitas Kehidupan Masyarakat yang Madani
karakter kehidupan sosial yang agamis dan berbudaya, ditopang fisik yang
7 Peningkatan Daya Saing Pariwisata, Seni dan Budaya
sehat melalui kegiatan olahraga, dan pengembangan pariwisata
berorientasi pariwisata religius. 8 Peningkatan Daya Saing Pemuda dan Olahraga

14
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PROVINSI SUMATERA
SELATAN 2019-2023

2019 2020 2021 2022 2023

Perbaikan Infrastruktur dan Peningkatan Kesejahteraan Peningkatan Kualitas Pertumbuhan Ekonomi yang Sumatera Selatan Maju
Konektivitas untuk Masyarakat dan Sumber Daya Manusia dan Inklusif dan Berkelanjutan untuk Semua
Pemerataan Pembangunan Pengurangan Kemiskinan Pelayanan Publik yang
melalui Peningkatan Prima, Bersih, Bebas KKN
Ekonomi Kerakyatan,
Kualitas Infrastruktur dan
Sumber Daya Manusia

15
SISTEM PEMERINTAHAN BERBASIS ELEKTRONIK (SPBE)
 Presiden telah menerbitkan Perpres No. 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik.
 Sinergi yang kuat antara Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah menjadi prasyarat untuk mencapai SPBE yang terpadu dan
menyeluruh. Arah kebijakan, strategi, dan peta rencana strategis SPBE dijabarkan ke dalam 4 (empat) area beserta peran
bagi Pemerintah Provinsi di dalam konteks SPBE dan target waktu adalah sebagai berikut.
2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025
1. Tata Kelola SPBE
• Arsitektur SPBE Pemerintah Provinsi 2020 – 2021  
• Tim Koordinasi SPBE Pemerintah Provinsi 2018 – 2019  
• Kebijakan Mikro 2019 – 2025       
2. Layanan SPBE
• Survei Kebutuhan dan Kepuasan Pengguna 2019 – 2025       
• Portal Pelayanan Publik Pemerintah Daerah 2018 – 2025        
3. Teknologi Informasi dan Komunikasi
• Jaringan Intra Pemerintah Daerah Provinsi 2019 – 2022    
4. Sumber Daya Manusia SPBE
• Pelatihan dan Sertifikasi Kompetensi 2018 – 2025        
16
Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi  2019
2019
2020
2020
2021
2021
2022
2022
2023
Arah Kebijakan Provinsi Sumatera Selatan tahun 2019-2023
2023
TATA KELOLA SPBE
Pembangunan Arsitektur SPBE
Arsitektur SPBE Pemerintah Daerah 2020-2021
Pembentukan dan Penguatan Kapasitas Tim Koordinasi SPBE
Tim Koordinasi SPBE Pemerintah Daerah 2018-2019
Penguatan Kebijakan SPBE

HUBUNGAN Kebijakan mikro


Evaluasi Penerapan Kebijakan SPBE
2019-2025

TARGET WAKTU Evaluasi SPBE Instansi Pusat dan


Pemerintah Daerah
2018-2025

ANTARA AGENDA LAYANAN SPBE


Survei Pengguna SPBE

SPBE DAN ARAH Survei Kebutuhan dan Kepuasan Pengguna 2019-2025


Portal Pelayanan Publik yang Terintegrasi

KEBIJAKAN Portal Pelayanan Publik Pemerintah


TEKNOLOGI Daerah
INFORMASI DAN KOMUNIKASI
2018-2025

PROVINSI Penyediaan Jaringan Intra Pemerintah


Jaringan Intra Pemerintah Daerah Provinsi 2018-2022
Pembangunan Forum Kolaborasi SPBE antara Pemerintah dengan Non Pemerintah
Forum Kolaborasi SPBE 2019-2020

Perbaikan Infrastruktur dan Konektivitas untuk Pemerataan Pembangunan 2019

Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat dan Pengurangan Kemiskinan melalui


2020
Peningkatan Ekonomi Kerakyatan, Kualitas Infrastruktur dan SDM

Peningkatan Kualitas SDM dan Pelayanan Publik yang Prima, Bersih, Bebas KKN 2021

Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan 2022 17


Sumatera Selatan Maju untuk Semua 2023
2019 2020 2021 2022 2023

2019 1 2020 2 2021 3 2022 4 2023 5


Peningkatan Kesejahteraan
Masyarakat dan Pengurangan Peningkatan Kualitas Sumber
Perbaikan Infrastruktur dan
Kemiskinan melalui Peningkatan Daya Manusia dan Pelayanan Pertumbuhan Ekonomi yang Sumatera Selatan Maju untuk
Konektivitas untuk Pemerataan
Ekonomi Kerakyatan, Kualitas Publik yang Prima, Bersih, Bebas Inklusif dan Berkelanjutan Semua
Pembangunan
Infrastruktur dan Sumber Daya KKN
Manusia

2019 – Penetapan Tim Koordinasi SPBE 2020 – Bisnis Via Digital


2020 – Penetapan Forum Kolaborasi SPBE
2020 – Arsitektur SPBE Pemerintah Provinsi
2020 – Penetapan DC
2020 – Jaringan Intra Pemerintah Provinsi 2020 – Layanan Dokumen Online (STNK, PBB, dsb)
2020 – Portal Pelayanan Publik Pemerintah 2021 – Layanan Kesehatan Dasar (dukungan ojek/taxi online)
2021 – Jaringan Desa 2020 – Pelatihan dan Sosialisasi
2022 – Command Center Desa 2021 – Pelatihan dan Sertifikasi Kompetensi

2020 – Pilot Aplikasi Bisnis (Perikanan/Peternakan/Pertanian)


2021 – Pengembangan Aplikasi Bisnis (Perikanan/Peternakan/Pertanian)

RENCANA INDUK TEKNOLOGI INFORMASI 2022 – Revitalisasi BUMDes berbasis TIK

DAN KOMUNIKASI PROVINSI SUMATERA SELATAN 18


ARAH KEBIJAKAN: TATA KELOLA SPBE
Perbaikan Infrastruktur dan 2019
1 Konektivitas untuk Pemerataan 2019 – Penetapan Tim Koordinasi
Pembangunan SPBE
2020 – Penetapan Forum Kolaborasi SPBE

Tim Tim  Tim koordinasi SPBE perlu dibentuk di setiap


Koordinasi Koordinasi Pemerintah Daerah dan diketuai oleh Sekretaris
SPBE Pusat SPBE K/L Pemerintah Daerah.
 Tim koordinasi SPBE diberi tugas untuk
Tim mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi
Koordinasi pelaksanaan SPBE yang terpadu di dalam Instansi
SPBE
Provinsi
Pusat dan Pemerintah Daerah masing-masing, serta
melakukan koordinasi dengan Tim Koordinasi SPBE
Nasional untuk pelaksanaan SPBE yang melibatkan
lintas Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah.
 Kapasitas tim koordinasi di Instansi Pusat dan
Tim Koordinasi Pemerintah Daerah perlu diperkuat/ditingkatkan
SPBE dalam hal kepemimpinan, pengetahuan, dan praktik
Kabupaten/Kota terbaik SPBE antara lain melalui sosialisasi, diskusi,
pelatihan, dan studi banding.

19
ARAH KEBIJAKAN: TATA KELOLA SPBE
Perbaikan Infrastruktur dan 2019–
1 Konektivitas untuk Pemerataan 2020 2019 – Penetapan Tim Koordinasi SPBE
Pembangunan 2020 – Penetapan Forum Kolaborasi
SPBE

Non
Pemerintah
 SDM terdiri dari: Pemerintah
 Promosi literasi SPBE
 Pengembangan standar kompetensi teknis
SPBE;
Forum
 Pengembangan pola karir pegawai ASN
melalui pengembangan jabatan fungsional Kolaborasi
yang terkait dengan SPBE; SPBE
 Pengembangan pola remunerasi untuk
pegawai ASN di bidang SPBE; dan
 Pengembangan kompetensi teknis melalui
pelatihan dan sertifikasi kompetensi.
 Forum kolaborasi SPBE dapat
dilakukan dalam bentuk pertemuan Pengembangan
informal dan pertemuan virtual. infrastruktur Penelitian dan Penyelesaian
Penyampaian Peningkatan Perbaikan
dan Aplikasi kajian masalah untuk
ide/gagasan kompetensi kualitas
SPBE dari pengembangan kepentingan
SPBE teknis Layanan SPBE
kontribusi SPBE bersama
komunitas TIK

20
TIK SPBE
ARAH KEBIJAKAN:
Perbaikan Infrastruktur dan 2020– 2020 – Arsitektur SPBE Pemerintah Provinsi
1 Konektivitas untuk Pemerataan 2022 2020 – Penetapan DC
Pembangunan 2020 – Jaringan Intra Pemerintah Provinsi
2020 – Portal Pelayanan Publik Pemerintah
2021 – Jaringan Desa
2022 – Command Center Desa

 Arsitektur SPBE Pemerintah Daerah


DOMAIN ARSITEKTUR PENYUSUN
dilakukan reviu pada paruh waktu dan
tahun terakhir pelaksanaan atau sewaktu-
Proses Bisnis, Layanan SPBE MenPAN-RB
waktu sesuai dengan kebutuhan.
Data & Informasi Bappenas
 Reviu tersebut dilakukan berdasarkan:
Aplikasi & Infra SPBE Kemkominfo
Keamanan SPBE BSSN  perubahan Arsitektur SPBE Nasional;
Ditetapkan oleh  hasil pemantauan dan evaluasi SPBE di
Gubernur Pemerintah Daerah;
Arsitektur SPBE
Nasional  perubahan pada unsur SPBE Pemerintah
Arsitektur Daerah
SPBE
 perubahan Rencana Pembangunan Jangka
Provinsi Menengah Daerah.
RPJM Provinsi  Reviu Arsitektur SPBE Pemerintah Daerah
dilakukan oleh kepala daerah masing-masing

21
ARAH KEBIJAKAN: TIK SPBE
Perbaikan Infrastruktur dan 2020–
2020 – Arsitektur SPBE Pemerintah Provinsi
1 Konektivitas untuk Pemerataan 2022 2020 – Penetapan DC
Pembangunan 2020 – Jaringan Intra Pemerintah Provinsi
2020 – Portal Pelayanan Publik Pemerintah
2021 – Jaringan Desa
2022 – Command Center Desa
Penetapan DC:
• Pilihan awal hosting di ICON+ Portal Pelayanan Publik Pemprov:
• Kajian perancangan DC Sumsel • Portal pelayanan publik Pemprov terdiri dari semua
pelayanan publik di setiap Pemprov dan semua
Pemkab/Pemko di dalam provinsi.
• Portal pelayanan publik berisi layanan publik
berbasis elektronik dari sektor strategis atau
kebutuhan pengguna yang mendesak.
Jaringan Intra Pemprov: • Sektor strategis mencakup sektor pendidikan,
• Penguatan jaringan antar OPD pengajaran, pekerjaan dan usaha, tempat tinggal,
• Penguatan jaringan menjangkau Kabupaten/Kota komunikasi dan informasi, lingkungan hidup,
• Penguatan jaringan menjangkau Kecamatan kesehatan, jaminan sosial, energi, perbankan,
• Penguatan jaringan menjangkau Desa/Kelurahan perhubungan, sumber daya alam, pariwisata, dan
sektor strategis lainnya.
Jaringan Desa:
• Pemancar sinyal via Wifi
• Bisnis via Digital & Creator konten
• Akun Medsos Desa & Promosi
• WA Group: Kades, Warga Desa Command
• Command Center Desa Center Desa 22
ARAH KEBIJAKAN:
Peningkatan Kesejahteraan
2 Masyarakat dan Pengurangan LAYANAN SPBE
Kemiskinan melalui Peningkatan 2020
2020 – Bisnis Via Digital
Ekonomi Kerakyatan, Kualitas
Infrastruktur dan SDM

Ekosistem Bisnis di Masa Mendatang

Berbasis Masyarakat:
- Masyarakat Tenaga Kerja
- Masyarakat Mitra Bisnis
- Masyarakat Kustomer
- Pasar Digital (marketplace)

https://www.enterpriseirregulars.com/74645/defining-the-next-generation-enterprise-for-2014/
23
ARAH KEBIJAKAN: LAYANAN SPBE
Peningkatan Kualitas SDM dan 2020– Kualitas SDM
3 Pelayanan Publik yang Prima, 2021 2020 – Pelatihan dan Sosialisasi
Bersih, Bebas KKN 2021 – Pelatihan dan Sertifikasi Kompetensi
Layanan Publik
2020 – Layanan Dokumen Online (STNK, PBB, dsb)
2021 – Layanan Kesehatan Dasar (dukungan ojek/taxi
Pelatihan dan online)
Pelatihan dan
Sertifikasi
Sosialisasi [2020]
Kompetensi [2021]

Promosi literasi SPBE Peningkatan Kapasitas ASN Penyelenggara SPBE


1. Promosi literasi SPBE merupakan cara untuk 1. Kualitas Layanan SPBE ditentukan oleh kapasitas ASN.
menyampaikan informasi dan pengetahuan terkait 2. Peningkatan kapasitas ASN pelaksana SPBE dapat dilakukan antara lain
SPBE kepada para Pengguna SPBE, baik pegawai ASN, melalui:
pelaku usaha, maupun masyarakat. a) Pengembangan pola rekrutmen yang mengacu pada Standar
2. Promosi literasi SPBE ditujukan untuk meningkatkan Kompetensi Kerja Nasional Indonesia ataupun Standar
kepemimpinan SPBE, kompetensi teknis SPBE bagi Kompetensi Kerja Internasional;
pegawai ASN, dan pengetahuan umum SPBE bagi b) Pengembangan standar kompetensi teknis SPBE;
masyarakat sehingga pemanfaatan SPBE menjadi c) Pengembangan pola karir pegawai ASN melalui pengembangan
optimal. jabatan fungsional yang terkait dengan SPBE;
3. Promosi literasi SPBE dapat dilakukan melalui antara d) Pengembangan pola remunerasi untuk pegawai ASN di bidang
lain: sosialisasi, pelatihan, diskusi, e-learning, dan SPBE; dan
berbagai forum lainnya. e) Pengembangan kompetensi teknis melalui
pelatihan dan sertifikasi kompetensi. 24
ARAH KEBIJAKAN: LAYANAN SPBE
Peningkatan Kualitas SDM dan 2020– Kualitas SDM
3 Pelayanan Publik yang Prima, 2021 2020 – Pelatihan dan Sosialisasi
Bersih, Bebas KKN 2021 – Pelatihan dan Sertifikasi Kompetensi
Layanan Publik
2020 – Layanan Dokumen Online (STNK, PBB,
Layanan Dokumen Online
dsb)
2021 – Layanan Kesehatan Dasar (dukungan ojek/taxi
online)

E-Samsat

PBB online: Traveloka


PBB online: Tokopedia

Prov Sumsel perlu mendaftarkan PBB ke marketplace dan STNK ke Samsat Online 25
ARAH KEBIJAKAN: LAYANAN SPBE
Peningkatan Kualitas SDM dan 2020– Kualitas SDM
3 Pelayanan Publik yang Prima, 2021 2020 – Pelatihan dan Sosialisasi
Bersih, Bebas KKN 2021 – Pelatihan dan Sertifikasi Kompetensi
Layanan Publik
2020 – Layanan Dokumen Online (STNK, PBB, dsb)
2021 – Layanan Kesehatan Dasar (dukungan
Taxi / Ojek
ojek/taxi online)
Online

Rekam Ambulance
Medik
Elektronik
Database Terpadu
Sistem
Informasi
Rumah Internet Pasien
Sakit
Call Center Perawat
SERVICE CENTER

Rumah Point of care


Sakit Puskesmas
E-Health Center Pustu
Pusat Layanan Posyandu
Kesehatan Terpadu

Dokter
keluarga Platform Komunikasi &
Layanan Kesehatan Dasar Keluarga, Sensor Pasien 26
Teman
ARAH KEBIJAKAN: TIK SPBE
2020– 2020 – Pilot Aplikasi Bisnis
4 Pertumbuhan Ekonomi yang 2022 (Perikanan/Peternakan/Pertanian)
Inklusif dan Berkelanjutan 2021 – Pengembangan Aplikasi Bisnis
(Perikanan/Peternakan/Pertanian)
2022 – Revitalisasi BUMDes berbasis TIK

Aplikasi Bisnis
(Perikanan/Peternakan/Pertanian)
2020 – Pilot
2021 – Pengembangan

27
ARAH KEBIJAKAN: TIK SPBE
2020– 2020 – Pilot Aplikasi Bisnis
4 Pertumbuhan Ekonomi yang 2022 (Perikanan/Peternakan/Pertanian)
Inklusif dan Berkelanjutan 2021 – Pengembangan Aplikasi Bisnis
(Perikanan/Peternakan/Pertanian)
2022 – Revitalisasi BUMDes berbasis TIK

28
29
LAMPIRAN
INFOGRAFIS
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40

Anda mungkin juga menyukai