Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BPH
dr. Yuritsa Sasti Pradita
Pembimbing : dr. Juhadi Sp.U
Rumah Sakit Tingkat IV Salak-Bogor
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Tn. EJ
• Usia : 55 thn
• Jenis kelamin: laki-laki
• Alamat : Kp Curug Cilebu barat
• Status : Menikah
• Tanggal masuk : 21 Oktober 2019
• Tanggal periksa : 23 Oktober 2019
ANAMNESIS
Pasien datang membawa surat rujukan dari poli urologi dengan rencana
operasi TURP. Sebelumnya pasien mengeluh sulit BAK. BAK kecil harus
mengejan terlebih dahulu dan setelah BAK pun pasien selalu merasa belum
puas seperti masih ada urin yang tersisa
Pasien merasakan setiap malam sering ingin BAK kecil hinga 3-4 kali. Pasien
juga merasakan terkadang pancaran urinnya menjadi lemah
Sebulan yang lalu pasien juga mengeluhkan keluhan yang sama, ketika itu
pasien tiba tidak bisa BAK. Kemudian datang ke IGD dan dilakukan
pemasangan kateter. Keesokan harinya pasien ke poli urologi dan dikatakan
prostatnya membesar, pasien disarankan untuk operasi namun pasien
menolak dna memilih minum obat terlebih dahulu
• Hipertensi (-)
Riwayat penyakit • Diabetes Melitus (-)
dahulu • Keluhan serupa (+)
• Hipertensi (-)
Riwayat penyakit • Diabetes Melitus (-)
keluarga • Pembesaaran prostat di keluarga (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala
Mata Konjungtiva anemis -/-, Sklera Ikterik -/-,
Mata Cekung -/-
Telinga Dalam batas normal
Hidung Dalam batas normal
Mulut Mukosa bibir kering (-), coated tongue (-)
Leher Pembesaran KGB (-)
Thorax
Paru – paru Vesicular Breathing Sound
normal/normal, Rhonki-/-, Wheezing -/-
Jantung Bunyi jantung I, II normal regular, murmur
(-), gallop (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Abdomen
Inspeksi Datar
Palpasi Supel, nyeri tekan (-), nyeri lepas (-)
Perkusi Timpani
Auskultasi Bising Usus (+), normal
Genetalia
Terpasang Catheter (+), berwarna
kemerahan
Ekstremitas
Akral Hangat (+), Pitting edema pretibial -/-
, CRT <2”
Kulit
Sianosis (-), Turgor baik
Status Lokalis -
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Hematologi 15 Oktober 2019
Hemoglobin 14,0 13-17
Hematokrit 43 40-48
Lekosit 7.100 4-10 ribu
Trombosit 280.000 150-440 ribu
Kesan :
retensi urin
Hidronefrosis bilateral ringan
Pembesaran prostat
Buli terisi penuh
DIAGNOSA KERJA
Terapi di UGD :
IVFD Nacl 20tpm
Inj Ceftriaxone 2 gr pre op
Rencana TURP (22/10/2019)
Terapi post OP :
IVFD Nacl 0,9% 20 tpm
Inj ceftriaxone 1x2 gr
Inj omeprazole 1x1 amp
Inj ketorolac 2x1 amp
Inj asam tranexamat 3x500 mg
Irigasi Nacl 0,9% 60 tpm
FOLLOW UP
• Berdasarkan gejala :
50% >90% • Usia 55 thn, 25%
usia 51- usia gejala obstruktif
Prevalensi 60 thn >80 thn • Usia 75 thn, 50%
penurunan pancaran
urin
• Faktor resiko masih belum
20% usia dipahami genetik dan
perbedaan ras
41-50 thn
Etiologi BPH
Sampai saat ini belum dapat dipahami
Faktor Resiko
• Usia
• Hormonal (testosteron yang fungsional sejak pubertas
• Genetik
• Kurangnya aktivitas fisik
• Diet rendah serat
• Obesitas
• Inflamasi kronik pada prostat
• Penyakit jantung
PATOGENESIS
Teori
Teori Ketidakseimbangan Teori Interaksi
Dihidrotestosteron Estrogen dan Stroma dan epitel
Testosteron
Berkurangnya
Teori sel stem
kematian sel prostat
GEJALA
Obstruktif
•Hesitancy
•Tidak puas selesai berkemih
•Keluarnya sisa urin pada akhir berkemih (terminal
dribbling)
•Double voiding
•Nocturia
•Sulit menahan untuk berkemih (urgency)
•Frekuensi berkemih lebih sering (polakisuria)
Pemeriksaan Fisik
• Status urologis(pemeriksaan ginjal, kandung kemih, genitalia eksterna)
• Colok Dubur (DRE)
Pemeriksaan Penunjang
• Urinalisis
• Pemeriksaan fungsi ginjal
• PSA
• Uroflowmetry
• Pencitraan
• Uretrosistokopi
• Urodinamik
SKOR IPSS
SKOR KELUHAN
Nilai Skoring :
• 0-7 : ringan
• 8-19 : Sedang
• 20-35 : Berat
Catatan harian berkemih
(voiding diaries)
Visual Prostatic Symtomps
Score (VPSS)
Pemeriksaan Colok Dubur (DRE)
•Memperkirakan besar prostat,
konsistensi prostat, adanya nodul di
prostat
•Kelebihan DRE mampu menilai tanda-
tanda keganasan
Pemeriksaan Penunjang Pertumbuhan prostat:
Fungsi ginjal
USG Abdomen
Uretrosistografi retrogad
• IPP merupakan perubahan morfologis akibat pertumbuhan berlebih pada lobus medius
dan lateral prostat kearah buli.
• Derajat IPP diukur dengan USG, memiliki korelasi kuat dengan retensi urine akut
Residu Urine
• Residu urine atau post voiding residual urine (PVR) adalah sisa urine di
kandung kemih setelah berkemih.
• Jumlah residu urine pada pria normal rata-rata 12 mL.
• Pengukuran dengan kateter ini lebih akurat dibandingkan USG
Urodinamik
•Indikasi pemeriksaan urodinamik :
•Usia < 50 thn dan > 80 thn
•Residu urine >300 mL/
•Qmax >10 ml/detik
•Pembedahan radikal pada pelvis
•Setelah gagal dengan terapi invasif
•Curiga kelainan buli-buli neurogenik
TERAPI
Watchful waiting
• Jangan mengkonsumsi alkohol atau
kopi setelah makan malam
• Kurangi konsumsi makanan yang
dapat mengiritasi kandung kemih
(kopi, coklat)
• Batasi penggunaan obat influenza
yang mengandung
fenilpropanolamin
• Jangan menahan kencing
• Penangnan konstipasi
Medikamentosa
1-Blocker
5 -reductase inhibitor
Phospodiesterase 5 inhibitor
Laser Prostatektomi
Sistostomi
• Pada keadaan retensi urine dan kateterisasi transuretra tidak dapat dilakukan, sistostomi
dapat menjadi pilihan.
• Sistostomi dilakukan dengan cara pemasangan kateter khusus melalui dinding abdomen
(supravesika) untuk mengalirkan urine.
Kateter menetap
• untuk menangani retensi urine kronik dengan keadaan medis yang tidak dapat menjalani
tidakan operasi
PEMANTAUAN