Anda di halaman 1dari 9

BAB 17

LAPIS TIPIS ASPAL BETON


(LATASTON)

Oleh :
Ni Kadek Nita Trisnadewi
1715124058/14
5B D4 MPK
LAPIS TIPIS ASPAL BETON
(LATASTON)
Lapis Tipis Aspal Beton (Lataston), yaitu merupakan salah satu lapisan penutup
perkerasan yang terdiri dari campuran agregat bergradasi timpang/terbuka, filler/bahan
pengisi dan aspal keras dengan perbandingan tertentu, yang dicampur, dihampar dan
dipadatkan pada suhu tertentu.
Sifat-sifat dari (Lataston) adalah sbb:
- Kedap air
- Mempunyai kekenyalan yang tinggi
- Awet
- Dianggap tidak mempunyai nilai struktural.
MATERIAL
Agregat Kasar
 Agregat kasar yang digunakan dapat berupa batu pecah atau kerikil alam dengan
persyaratan seperti dibawah :
UKURAN SARINGAN % BERAT LOLOS

Inch mm
¾ 19,10 100
½ 12,70 85 – 100
3/8 9,52 0 – 95
No.3 6,35 0 - 60

 Keausan agregat bila diperiksa dengan mesin Los Angelos pada putaran 500 kali adalah
maksimum 40 %.
 Kelekatan terhadap aspal maksimum 95 %.
MATERIAL
Agregat halus dan bahan pengisi
 Pasir yang digunakan dapat berupa hasil pemecah batu, pasir alam atau campuran
dari keduanya.
 Gradasi yang disyaratkan sbb:
UKURAN SARINGAN % BERAT LOLOS

NOMOR mm
4 4,76 100
8 2,38 95 – 100
30 0,59 75 - 100
80 0,177 13 - 50
200 0,074 0-5
MATERIAL
 Bahan pengisi dapat berupa abu kapur, semen portland, atau abu batu
dengan ukuran butir 100 % lolos saringan nomer 30 dan minimal 70 %
lolos saringan nomer 200 dan bersifat non plastis.

Aspal
 Aspal yang digunakan dapat berupa aspal keras pen 80 atau pen 60.
PELAKSANAAN
1. Peralatan yang digunakan dalam pelaksaan pemadatan adalah:
a. Mesin penghampar (Asphal finisher)
b. Mesin gilas roda baja tundem (steel wheel tundem roller)
c. Mesin gilas Roda karet (Pneumatic tire roller)
d. Dump truck
e. Mesin penyemprot aspal (asphalt spreyer)
f. Mesin penyapu debu (power brom/kompresor)
g. Sekop,garu,sikat,balok kayu,roda dorong, dll.
PELAKSANAAN
2. Pelaksanaan pekerjaan terdiri dari :
a. Permukaan jalan yang akan dilapisi harus rata, bila terdapat lubang harus
ditambil dulu dan permukaan yang tidak rata diberi lapisan perata (leveling) serta
dipadatkan.
b. Permukaan jalan lama harus bersih, bebas dari debu dan kotoran organis dan
kering.
c. Permukaan jalan lama yang belum beraspal harus diberi lapisan resap pengikat
(prime coat) dan jalan lama yang sudah beraspal harus diberi lapisan pengikat (tack
coat) dengan volume 0,35 – 0,55 l/m2.
d. Pengangkutan campuran aspal dari AMP (Asphal Mixing Plan) harus menggunakan
dump truk (bak dari metal), dimana kondisi bak truk harus dalam kondisi rapat,
dan disemprot dengan sabun/oli/larutan kapur untuk mencegah melekatnya
campuran aspal pada bak truk.
PELAKSANAAN
2. Pelaksanaan pekerjaan terdiri dari :
e. Selama pengangkutan campuran harus ditutup dengan terpal agar campuran tersebut
sesuai dengan temperature yang disyaratkan bila sudah sampai dilapangan.
f. Penghamparan dimulai dari posisi terjauh dari AMP.
g. Campuran harus dihampar pada suhu minimal 124° C.
h. Pemadatan dilakukan dalam tiga tahap yaitu :
 Pemadatan awal (breakdown rolling) dilakukan pada suhu 120° C dengan
menggunakan mesin gilas roda baja tundem (tundem roller).
 Pemadatan antara (intermediate rolling) dilakukan pada suhu 70° C dengan
menggunakan mesin gilas roda karet (pneumatic tire roller).
 Pemadatan Akhir (finishing roller) dilakukan pada suhu 60° C dengan mesin gilas
roda baja (tundem roller).
PELAKSANAAN
2. Pelaksanaan pekerjaan terdiri dari :
i. Pada jalan lurus, penggilasan dimulai dari tepi luar hamparan menuju ketengah
jalan, sedangkan pada tikungan dimulai dari arah dalam tikungan menuju kearah
tepi luar tikungan.
j. Pada bagian jalan menanjak penggilasan dimulai dari daerah terendah menuju
daerah yang lebih tinggi.
k. Jumlah lintasan ditentukan sesuai dengan penggilasan lapisan percobaan.
l. Tebal padat yang dihasilkan sesuai dengan gambar rencana.

Anda mungkin juga menyukai