Atonia Uteri
Atonia Uteri
Oleh :
dr. Ressa Novita Afandi
Pembimbing :
dr. Solvia Yanuarita
dr. Suzi Ratnawati
Identitas
Nama : Ny. EZ
No Medrek : 631100
Usia : 26 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Kp Padasuka, Ciomas
Suku : Sunda
Status Marital : Menikah
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SD
Pembayaran : BPJS
Tanggal pemeriksaan : 02 Desember 2017
KELUHAN UTAMA : tekanan darah tinggi
ANAMNESIS KHUSUS
Pasien datang ke IGD RS Salak dengan keluhan
tekanan darah tinggi saat kontrol di bidan pada usia
kehamilan 9 bulan dengan tekanan darah 150/120 mmHg.
Keluhan nyeri kepala hebat, pandangan kabur, dan nyeri
ulu hati disangkal. Riwayat tekanan darah tinggi sebelum
dan selama kehamilan disangkal. Riwayat kejang tidak
ada.
Keluhan mules-mules yang semakin sering dan bertambah
kuat belum dirasakan ibu. Keluar lendir bercampur darah
dari jalan lahir tidak ada. Keluar cairan banyak dari jalan
lahir tidak ada. Gerak anak masih dirasakan ibu.
Riwayat penyakit tekanan darah tinggi dalam
keluarga ada, yaitu bapak penderita, riwayat kencing manis
dalam keluarga tidak ada. Pasien hamil anak ke-1.
Riwayat abortus sebelumnya tidak ada. Pasien merasa
hamil 9 bulan. HPHT 2-3-2017. Rencana kontrol di Sp.OG
besok (3-12-2017). Karena keluhan tekanan darah
tingginya, ibu dirujuk oleh bidan ke RS Salak.
Riwayat obstetri :
1. Hamil ini
Riwayat menikah :
♀, 25 tahun, SD, Ibu rumah tangga
♂, 27 tahun, SMP, Swasta
HPHT : 02 - 03 – 2017, siklus 28 hari / 7 hari
TP : 09 - 12 - 2017
PNC : 4 kali di bidan
KB terakhir :-
PEMERIKSAAN FISIK
• Kesadaran : Compos mentis
• Tekanan Darah : 150 / 100 mmHg
• Nadi : 100 x/ menit, REIC
• Respirasi : 24 x/ menit
• Suhu : 36,5 °C
• golDar A+
• BT : 3’
• CT : 5’
Urin Rutin
• Protein urin : +3
• Lain-lain dbn
Diagnosa
Terapi Khusus
Infus Ringer Laktat
Konsul Sp.OG observasi di ruangan, rencana
terminasi
Follow Up
Tanggal S S O O A A P
2/12/17 Keluhan CM G1P0A0 Th/ lapor SpOG
2/8/17 mules +Keluhan -
T= 150/130 CM
mmHg grav HHD
aterm Th/
-proNicardipine stop
SC pkl 10.00
07.30 N= 96x/m T= 145/90 + inpartu Lain-lain
- Infus RLlanjutkan
+ MgSO4 8mg drip
R= 20x/m N= 98x/m kala I fase Observasi
- Amlodipine 5 mg 3x1tab
S= 36 R= 16x/m laten +
Palpasi S= afebris PEB Lapor Sp.An Acc OP
TFU 28cm, Thorax dbn
DJJ + 158x/m Abdomen dbn
VT: v/v tak, portio tebal lunak,
pembukaan 1cm ket +, pres
kep H-I
3/8/17 HIS 3x/10’
Keluhan - 30’’
-CM HHD Th/
2/12/17 Keluhan CM T=134/80 G1P0A0 Omeprazole inj oral
Th/
10.00 mules- T=130/90 N= 88x/m grav aterm Odansetron stop
Lanjut observasi
mules N= 100x/m R= 16x/m + inpartu Furosemide
Lapor SpOG1x1 pro
tabpartus
semakin R= 24x/m S= afebris kala I fase Lain-lain
spontan lanjutkan
sering S= 36 Thorax dbn aktif + Pindah ke ruangan
dan VT: v/v tak, Abdomen
pembukaandbn
5-6, PEB
semakin ket +, pres kep H-II
kuat HIS 4x/10’ – 40-60”
Tanggal S O A P
2/12/17 Keluhan mulas CM G1P0A0 Th/ pimpin persalinan oleh bidan
11.30 yang semakin T= 140/90 grav aterm +
sering dan N= 100x/m inpartu kala - Bayi lahir spontan, laki-laki
kuat+. Rasa R= 20x/m II + PEB 2400gr, 45 cm
seperti ingin S= 36 - Lilitan tali pusat 1x
BAB yang tak - Inj Oxytocin 1 amp
tertahan v/v terbuka - Kala III: Plasenta lahir spontan
Perineum - Jahit episiotomi
menonjol - Perdarahan per vaginam biasa
Lendir darah + - Obs kala IV
Pembukaan
lengkap Th/ RL + oxytocin 1amp drip
Ketuban + Cefixime 2x200mg
Dexketoprofen 3x1
Enervon C 1x1
2/12/17 Keluhan - CM P1A0 partus Th/ RL + oxytocin 1amp drip
12.30 T= 130/90 maturus + (lanjutkan)
N= 88x/m HPP ec Cefixime 2x200mg
R= 20x/m atonia uteri Dexketoprofen 3x1
S= 36 Enervon C 1x1
Kontraksi
lemah
TFU 2j atas
pusat
Tanggal S O A P
2/12/17 Keluhan - GCS : tidak dapat P1A0 partus -ventilator : Bipap = P. insp
22.00 dinilai – masih maturus F = 10 ; fi02 80% ; PEEP 8
dalam sedasi spontan + post - Infus PRC 500cc lanjut RL
KU lemah ligasi arteri 500cc/24 jam
T= 142/84 uterina + B. - Morfin 1mg/jam
N= 102 x/m, Lynch POD I - Inj lasix 3x1 amp
R= 20x/m - Inj omeprazole 1x40mg
S= 36 - Inj ceftriaxone 2x2g
- Inj ketorolac 3x30mg
Thorax: VBS +/+,
rh -/- wh -/-
AGD
pH: 7,47 (H)
pCO2: 27,6 (L)
pO2: 237,0 (H)
HCO3:19,9 (L)
Total CO2: 20,7 (L)
Base excess: -3,0 (L)
Temp: 37,5
Saturasi: 99,9
Tanggal S O A P
3.PERUBAHAN SERVIKS
Pendataran serviks yaitu pemendekan dari kanalis servikalis, yang
semula berupa sebuah saluran yang panjangnya 1-2 cm, menjadi
suatu lubang saja dengan pinggir yang tipis. Lalu akan terjadi
pembesaran dari ostium kira–kira 10 cm.
Pada pembukaan lengkap tidak teraba lagi bibir portio, segmen
bawah rahim, serviks dan vagina telah merupakan satu saluran.
Manajemen Aktif Kala III
TUJUAN
Mengupayakan kontraksi uterus yang lebih efektif sehingga
dapat :
• Mempersingkat waktu kala III
• Mengurangi jumlah kehilangan darah
• Menurunkan angka kejadian retensio plasenta
PROSES
• Pemberian suntikan oksitosin/uterotonika dalam 1 menit
setelah bayi lahir
• Melakukan penegangan tali pusat terkendali (PTT)
• Rangsangan taktil pada dinding uterus atau fundus uteri
Definisi
Perdarahan Pasca Salin Dini
Perdarahan > 500 cc yang terjadi setelah janin lahir yang
terjadi dalam 24 jam pertama sesudah bayi lahir
Syok (+)
Infus cairan
Transfusi darah
Kontrol perdarahan
O2
Syok (-)
Cari etiologi
Terapi
• Atonia uteri :
• Massage uterus
• Pemberian uterotonikaoksitosin &
ergometrin i.v atau prostaglandin)
• Bila perdarahan berhenti uterotonika
perinfus dilanjutkan
• Perbaikan (-) kompresi bimanual
Jenis Uterotonika & Cara Pemberiannya
Jenis dan cara Oksitosin Ergometrin Misoprostol
Dosis dan cara IV: 20 unit dalam 1 L IM atau IV (lambat): Oral atau rektal 400
pemberian awal larutan garam 0,2 mg mcg
fisiologis dengan
tetesan cepat
IM: 10 unit
Dosis lanjutan IV: 20 unit dalam 1 L Ulangi 0,2 mg IM 400 mcg 2-4 jam
larutan garam setelah 15 menit setelah dosis awal
fisiologis dengan 40 Bila masih
tetes/menit diperlukan, beri
IM/IV setiap 2-4 jam
Dosis maksimal Tidak lebih dari 3 L Total 1 mg atau 5 Total 1200 mcg atau
per hari larutan dengan dosis 3 dosis
oksitosin
Indikasi kontra Pemberian IV secara Preeklamsi, vitium Nyeri kontraksi
atau hati-hati cepat atau bolus kordis, hipertensi Asma
Figure 1 Figure 2 Figure 3 Bakri balloon
Sengstaken–Blakemore tube Rüsch hydrostatic balloon
catheter
Terapi
Tidak berhasil
• Laparotomi
• B - Lynch
• Ligasi a.uterina / a.hipogastrika
• bila gagal HSV
B-Lynch procedure
Ligasi Arteri
Referensi
• Harrison’s Principles of Internal Medicine 16th Edition,
page 1463 – 1480.
• Harrison’s Manual of Medicine 16th Edition, page 616 –
621
• Current Medical Diagnosis & Treament 44th Edition, 2005,
page 426 –428.
• DeGowin’s Dignostic Examination 8th Edition, 2004, page
81 – 86.
• Buku Saku Klinis, Editor Marc S Sabatine, Halaman 35 -
39.
• COMET, Course On Medical Emergencies and Treatment,
Halaman 32-35.
Terima Kasih