0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
16 tayangan14 halaman
Masyarakat pedesaan dan perkotaan memiliki perbedaan dalam pola kehidupan dan budaya. Masyarakat pedesaan lebih homogen dan berorientasi pada tradisi, sedangkan perkotaan lebih heterogen dan berorientasi pada fungsi. Kedua masyarakat juga berbeda dalam tata nilai seperti kolektivisme dan individualisme.
Masyarakat pedesaan dan perkotaan memiliki perbedaan dalam pola kehidupan dan budaya. Masyarakat pedesaan lebih homogen dan berorientasi pada tradisi, sedangkan perkotaan lebih heterogen dan berorientasi pada fungsi. Kedua masyarakat juga berbeda dalam tata nilai seperti kolektivisme dan individualisme.
Masyarakat pedesaan dan perkotaan memiliki perbedaan dalam pola kehidupan dan budaya. Masyarakat pedesaan lebih homogen dan berorientasi pada tradisi, sedangkan perkotaan lebih heterogen dan berorientasi pada fungsi. Kedua masyarakat juga berbeda dalam tata nilai seperti kolektivisme dan individualisme.
Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan Pengertian kebudayaan
a). Kebudayaan atau c). Pola tingkah laku
yang disebut mantap : pikiran, peradapan ; adalah perasaan, dan reaksi pemahaman yang b). Pendapat umum yang diperoleh dan meliputi : sesuatu yang baik terutama diwujudkan pengetahuan, dan berharga dalam oleh simbul-simbul kepercayaan , seni, kehidupan pada pencapaian moral, hukum, adat masyarakat. ( Bakker tersendiri dari istiadat yang 1984 ) kelompok manusia diperoleh dari yang bersifat anggota masyarakat ( universal ( Kroeber & Taylor 1997 ) klukhon 1950 ) Kebudayaan dan Unsur-unsurnya a. Peraturan dan perlengkapan hidup manusia : ( pakaian, perumahan, transportasi) dsb b. Mata pencaharian hidup dan sistem –sistem ekonomi (pertanian, peternakan, sistem produksi, distribusi) dll c. Sistem kemasyarakatan ( system kekerabatan, orpol, sistem hukum, sistem perkawinan ) dll d. Bahasa ( lesan maupun tertulis) e. Kesenian ( seni rupa, seni suara, seni gerak, seni pahat ) dll f. Sistem pengetahuan ( pengathuan alam, fisika dll ) g. Religi ( sistem kepercayaan ) • Sistem kehidupan biasanya berkelompok atas dasar sistem kekeluargaan. • Dalam masyarakat yang modern, sering dibedakan antara masyarakat pedesaan dengan masyarakat perkotaan. Masyarakat Pedesaan
• Warga pedesaan, suatu masyarakat
mempunyai hubungan yang lebih erat dan lebih mendalam ketimbang hubungan mereka dengan warga masyarakat pedesaan lainnya. • Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Desa adalah kesatuan wilayah yang dihuni oleh sejumlah keluarga yang mempunyai sistem pemerintahan sendiri (dikepalai oleh seorang kepala desa). Syarat-Syarat desa Fungsi Desa • mempunyai wilayah, • Sebagai sumber bahan • Mempunyai pemerintahan, pangan. • Adanya penduduk, • Penghasilan bahan mentah. • Berada langsung di bawah • Penghasil tenaga kerja. camat, • Pusat-pusat industri kecil • Mempunyai kebiasaan- kebiasaan pergaulan sendiri. Ciri-ciri masyarakat perdesaan • Kehidupan didesa masyarakatnya masih memegang teguh keagamaan atau adat dari leluhur mereka. • Warga pedesaan lebih condong saling tolong-menolong tidak hidup individualism. • Warga pedesaan mayoritas memiliki pekerjaan sebagai petani. • Fasilitas-fasilitas masih sulit ditemukan dipedesaan. • Warganya masih sulit untuk menerima hal baru atau mereka tertutup dengan hal-hal yang baru. Macam-Macam desa • Desa Swadaya » suatu wilayah pedesaan yang hampir seluruh masyarakatnya mampu memenuhi kebutuhannya dengan cara mengadakan sendiri. • Desa Swakarya » yang sudah bisa memenuhi kebutuhannya sendiri,kelebihan produksi sudah mulai dijual kedaerah-daerah lainnya • Desa Swaaembada » desa yang lebih maju dan mampu mengembangkan semua potensi yang ada secara optimal. Masayarakat Perkotaan • Masyarakat perkotaan atau urban community adalah masyarakat kota yang tidak tertentu jumlah penduduknya. • Tekanan pengertian “kota”, terletak pada sifat serta ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyrakat pedesaan. • Antara masyarakat pedesaan dan perkotaan terdapat perbedaan dalam perhatian, khususnya dalam keperluan hidup. Perbedaan Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan Pedesaan Perkotaan • Perilaku homogen • Perilaku heterogen • Perilaku yang dilandasi • Perilaku yang dilandasi oleh konsep kekeluargaan oleh konsep pengandalan dan kebersamaan diri dan kelembagaan • Perilaku yang berorientasi • Perilaku yang berorientasi pada tradisi dan status pada rasionalitas dan • Banyak ritual dan nilai- fungsi nilai sacral • Birokrasi fungsional dan • Kolektivisme nilai-nilai sekular • Sederhana • Individualisme • Kehidupan keagamaannya berkurang Lanj. Perkotaan Pedesaan • Tegas dan mempunyai batas- • Menjunjung tinggi “unggah- batas yang nyata. ungguh” atau kesopanan • Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan • Perasaan “minder” juga lebih banyak diperoleh terhadap orang kota warga kota. • Menghargai (“ngajeni”) • Jalan kehidupan yang cepat orang lain dikota-kota, mengakibatkan • Suka gotong-royong pentingnya faktor waktu bagi warga kota. • Demokratis • Perubahan-perubahan tampak • Religius nyata dikota-kota, sebab kota- kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh-pengaruh dari luar. Kehidupan multikultural • Multikurturalisme secara etimologis terbentuk dari 3 kata yitu: • Multi (banyak), Kultur (budaya), Isme (aliran/paham). Yang berarti multikulturalisme adalah aliran atau paham tentang banyak budaya yang berarti mengarah pada keberagaman budaya multikulturalisme adalah kearifan untuk melihat keanekaragaman budaya sebagai realitas fundamental dalam kehidupan bermasyarakat.
Kearifan itu segera muncul, jika seseorang membuka diri
untuk menjalani kehidupan bersama dengan melihat realitas plural sebagai kemestian hidup yang kodrati, baik dalam kehidupan diri sendiri yang multidimensional maupun dalam kehidupan masyarakat yang kompleks, dan karenanya muncul kesadaran bahwa keanekaragaman dalam realitas