Kesiapsiagaan
Kesiapsiagaan
Diky Mujiwinanto
1510211045
Latihan kesiapsiagaan adalah bentuk latihan
koordinasi, komunikasi dan evakuasi dengan
melibatkan seluruh pemangku kepentungan
(pemerintah dan masyarakat umum).
Jenis-Jenis
Alur
Latihan • Bertahap, dimulai dari analisis kebutuhan, perencanaan, persiapan
dan pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi
kesiapsiagaan • Berjenjang, yaitu latihan yang dilakukan mulai dari tingkat
kompleksitas paling dasar, yakni sosialisasi, hingga kompleksitas
paling tinggi, yakni latihan terpadu/gladi lapangan.
• Berkelanjutan, dilakukan secara terus menerus dan rutin. Pada
tempat yang memiliki risiko bencana yang tinggi dilakukan minimal
1 tahun sekali.
Kenali Kelompok Rentan dan Penyandang
Disabilitas !
• Kerentanan adalah suatu keadaan atau kondisi lingkungan dari suatu komunitas masyarakat yang mengarah atau menyebabkan
ketidakmamouan dalam menghadapi ancaman bencana.
Aspek kerentanan :
• Kerentanan fisik (infrastruktur), antara lain : persentase Kawasan terbangun, kepadatan bangunan, persentase bangunan,
persentase bangunan konstruksi darurat, jaringan listrik, rasio panjang jalan, jaringan telekomuniskasi, lingkungan pertanian,
hutan, dll
• Kerentanan sosial kependudukan, menggambarkan kondisi tingkat kerapuhan sosial dalam menghadapi bahaya. Indikator
kerentanan sosial antara lain padatan penduduk, laju pertumbuhan penduduk, persentase usia tua-balita dan penduduk
perempouan, kelembagaan masyarakat, tingkat pendidikan
• Kerentanan ekonomi, indikator diantaranya, mata pencaharian masyarakat, tingkat pengangguran, dan kesenjangan tingkat
kesejahteraan
• Kerentanan lingkungan menggambarkan tingkat ketersediaan/kelangkaan sumber daya (lahan, air, udara) serta kerusakan
lingkungan yang terjadi
Penyandang disabilitas
• Penyandang disabilitas di Indonesia adalah setiap
orang yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual,
mental dan/atau sensotik dalam jangka waktu lama
yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat
mengalami hambatan dan kesulitan untuk
berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga
negara lainnya berdasarkan kesamaan hak
Ragam Penyandang Disabilitas
Penyandang disabilitas fisik Penyandang disabilitas Penyandang disabilitas mental Penyandang disabilitas
adalah terganggunya fungsi intelektual adalah adalah terganggunya fungsi sensorik adalah terganggunya
gerak, antara lain amputasi, terganggunya fungsi pikir pikir, emosi, dan perilaku, salah satu fungsi dari panca
lumpuh layuh atau kaku, karena tingkat kecerdasan di antara lain: indera, antara lain disabilitas
paraplegi, celebral palsy (CP), bawah rata-rata, antara lain Psikososial, di antaranya skizofrenia, netra, disabilitas rungu
akibat stroke, akibat kusta, dan lambat belajar, disabilitas bipolar, depresi, anxietas dan gangguan dan/atau disabilitas wicara.
kepribadian;
orang kecil. grahita dan down syndrome.
Disabilitas perkembangan yang
berpengaruh pada kemampuan interaksi
sosial, di antaranya autis dan hiperaktif.
MANAJEMEN KESIAPSIAGAAN
BENCANA
PERENCANAAN
• Pembentukan tim perencana
• Penyusunan rencana latihan
PERSIAPAN
PELAKSANAAN
TAHAP PERSIAPAN
TAHAP PELAKSANAAN
1. Tanda peringatan
Tentukan tiga tanda peringatan
Tanda latihan dimulai
Tanda evakuasi
Tanda latihan berakhir
3. Dokumentasi
Merekam dan foto semua proses latihan dan bersama-sama melihat hal-hal yang baik atau
masih perlu diperbaiki
TAHAP EVALUASI
Mempertimbangkan hal-hal berikut :
1. Apakah peserta memahami tujuan dari latihan?
2. Siapa saja yang berperan aktif dalam latihan?
3. Bagaimana kelengkapan peralatan pendukung latihan?
4. Bagaimana respon peserta latih?
5. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk melakukan tindakan-tindakan di
dalam setiap langkah latihan?
6. Apa hal-hal yang sudah baik dan hal-hal yang masih perlu diperbaiki?
LATIHAN EVAKUASI MANDIRI
Latihan Evakuasi
Bencana Gempa Bumi
Tindakan Sebelum Bencana
Evakuasi dalam Gedung/Sekolah
Evakuasi di dalam Rumah
Latihan Evakuasi
Bencana Gunung
Meletus
Tindakan Sebelum Bencana
Masyarakat melakukan evakuasi ke tempat yang aman/pengungsian. Respon
mandiri saat evakuasi adalah sebagai berikut:
• Lindungi diri dari abu letusan, awan panas.
• Persiapkan diri untuk bencana susulan.
• Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh seperti: baju lengan panjang,
celana panjang, topi dan lainnya.
• Jangan memakai lensa kontak.
• Gunakan masker/kain untuk menutupi mulut dan hidung.
• Jika awan panas turun, usahakan menutup wajah dengan kedua belah
tangan
Tindakan Setelah Bencana