KESEHATAN
KELOMPOK : 3
ANGGOTA : MUHAMMAD RADHI RIZKI
NANDA ARIANTI PUTRI
NOLA SAFIRA
NUR NAILIS
NURUL IZZAH
PUTRI HUMAIRAH
RAIS A’M
RAUZATUL MUNA
RIA ZULFIA
A. Konsep Health Belief Modal
KELEBIHAN HBM :
HBM memrpediksi seseorang apakah mungkin
melakukantindakan pencegahan
HBM mengasumsikan keputusankesehatan dibuat secara rasional
HBM membantu untukmemprediksi apakah seseorangdapat
mengubah perilaku mereka
HBM menggambarkan pentingnyakepercayaan individu
danmemeriksa bagaimana perubahandalam kepercayaan
dapatmenyebabkan perubahan perilaku
membantu seseorang untukmemeriksa biaya dan manfaat
daritindakan apa pun
HBM tidak mengakui faktor penentu kesehatan yang lebih luas
HBM menggambarkan sifat kompleks pengambilan
keputusandan berbagai faktor yang mempengaruhi perubahan
HBM tidak mengenal peran keluarga, kehidupan
sosial,lingkungan budaya sebagai faktor politik Hambatan
yang dirasakan diikuti oleh kerentanan yaitu dua dimensi
terpenting dalam memprediksi perubahan
HBM tidak menyadari bahwa tidak semua isyarat untuk
bertindak memiliki bobot yang sama,misalnya sebuah poster
tidak akan memiliki dampak yang sama seperti keluarga yang
tidak sehat.
KEKURANGAN HBM:
HBM lebih didasarkan penelitian terapan dalam
permasalahana pendidikan kesehatan daripada
penelitian akademis
HBM didasarkan pada beberapa asumsi yang dapat
diragukan, seperti pemikiran bahwa setiap pilihan
perilaku selalu berdasarkan pertimbangan rasional.
Selain rasionalisasinya diragukan, HBM juga tidak
memberikan spesifikasi yang tepat terhadap kondisi
ketika individu membuat pertimbangan tertentu
(Mulana, 2009: 58).3.
HBM hanya memerhatikan keyakinan kesehatan. Kenyantaannya
orangdapat membuat banyak pertimbangan tentang perilaku yang
tidak berhubungan dengan kesehatan, tetapi masih memengaruhi kese
hatan. Sebagai contohnya, seseorang dapat bergabung dengan
kelompok olahraga karena kontak sosial atau ketertarikan pada
seseorang dalam kelompok tersebut. Keputusan yang diambil tidak
ada kaitannya dengan kesehatan, tetapi memengaruhi kondisi
kesehatannya (Mulana, 2009: 58).
Berkaitan dengan ukuran komponen-komponen HBM, banyak studi
menggunakan konsep operasional dan pengenalan yang berbeda
sehingga sulit dibandingkan. Hal ini menunjukkan hasil yang
tercampurdan prediksi yang tidak konsisten. Analisis model ini menu
njukkan bahwa berbagai prediktor dapat berubah sewaktu-waktu
(Mulana, 2009: 58).
C. Penerapan Health Belief
Modal
Tarkang & Zotor (2015), memaparkan enam kunci
komponen HBM, yang disertai dengan aplikasi dan penerapannya
di permasalahan saat ini,yaitu :
Perceived susceptibility
Menentukan populasi beresiko dan tingkatrisikonya.
Mengukurrisiko berdasarkan sifatatau perilaku
seseorang,ketinggiannyadirasakan rentan jikarendah Kesempatan
seseorangmerasa terinfeksiHIV/AIDS
Perceived seriousness/severity
Menentukan danmenjelaskankonsekuensi dari risikodan
kondisinya Keseriusan yangdirasakan denganterjangkitnya
HIV/AIDS
Perceived benefits
Menentukan tindakanuntuk memperjelasefek positif
yangdiharapkan danManfaat penggunaankondom
yangdirasakan Penampilan diriDihargai dan dihormatiCinta,
sayang, sosial rasa aman
Perceived barriers
Mengidentifikasi danmengurangi hambatan melalui
kepastian Hambatan yang dirasakan untuk penggunaan
kondom
Cues to action
Memberikan informasi bagaimana caranya?dengan
promosikan kesadaran Peristiwa pribadi danlingkungan
yang memotivasi seseorang untuk menggunakan kondom
Self efficacy
Memberikan pelatihan, bimbingan dan penguatan
positif Keyakinan akan kemampuan seseoranguntuk
berhasil menggunakan kondom
Selain penerapan HBM diatas, Subagiyo (2014), juga
menjelaskan contoh penerapan diatas :
Perceived susceptibility
Perempuan memiliki presepsi bahwamereka dapat
menderita kanker payudara
Perceived seriousness/severity
Perempuan percaya bahwa kanker payudara adalah
penyakit yang membahayakan dan menyakitkan sehingga
diperlukan langkah pencegahan
Perceived benefits
Perempuan percaya dengan melakukan SADARI (periksa
payudara sendiri) adalah upaya preventif yang menguntungkan
Perceived barriers
Perempuan harus menghitung masa subur terlebih dahulu
sebelum melakukaan SADARI sehingga muncul keengganan
dalam melakukanya
Cues to action
Melakukan tindakan nyata SADARI dan membuat
jadwal menstruasi sehingga mengetahui masa subur
Self efficacy
Satu contoh kegunaan HBM yakni dalam kegiatan
imunisasi sehingga memberi kesan bahwa orang yang
mengikuti program imunisasi akan menjadikan percaya
akan hal-hal berikut :
1.Kemungkinan terkena penyakit tinggi (ketidakkebalan)
2.Jika tercangit, penyakit tersebut membawa akibat serius
3.Imunisasi merupkan cara paling efektif untuk pencegahan
penyakit
4.Tidak ada hambatan serius untuk imunisasi, tetapi hasil
beberapa penelitian HBM mennjukkan kebalikanya
WASSALAMU’ALAIKU
M WR.WB