Pendahuluan
Typus abdominalis mengakibatkan angka
kematian yang tinggi pada masa kehamilan.
Penyakit ini mempunyai pengaruh yang buruk
terhadap kehamilan
Dalam 60-80% hasil konsepsi keluar secara spontan
Mengakibatkan infeksi terjadi lebih dini
Kemungkinan berakhirnya kehamilan lebih besar
Typus abdominalis lebih banyak menyerang
pada anak usia 12 – 13 tahun ( 70% - 80% ),
pada usia 30 - 40 tahun ( 10%-20% ) dan diatas
usia pada anak 12-13 tahun sebanyak ( 5%-10%).
Pengertian
Tifus abdominalis (demam tifoid) adalah
penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai
saluran pencernaan dengan gejala demam
yang lebih dari satu minggu, gangguan pada
pencernaan, dan gangguan kesadaran
Demam tifoid adalah penyakit infeksi akut
yang disebabkan oleh kuman Salmonella
Typhi.
Etiologi
• Salmonella thypi, basil gram negatif yang
bergerak dengan bulu getar, tidak berspora
mempunyai sekurang-kurangnya tiga macam
antigen yaitu:
– Antigen O (somatic, terdiri dari zat kompleks
liopolisakarida)
– Antigen H (flagella)
– Antigen V1 dan protein membran hialin.
• Salmonella parathypi A
• Salmonella parathypi B
• Salmonella parathypi C
• Feces dan Urin dari penderita thypus
Kebiasaan jajan di tempat-tempat yang
tidak memenuhi syarat kesehatan
Lingkungan yang kotor
Daya tahan tubuh yang rendah
Manifestasi klinis
• Gejala klinik thyphus abdominalis pada pasien
dewasa biasanya lebih berat dibandingkan anak.
• Masa inkubasi rata-rata 10-20 hari.
• Masa inkubasi tersingkat 4 hari jika infeksi melalui
makanan, sedangkan yang terlama sampai 30 hari
jika infeksi melalui minuman.
• Selama masa inkubasi ditemukan gejala
prodromal yaitu perasaan tidak enak badan, lesu,
nyeri kepala, pusing, nafsu makan berkurang dan
tidak bersemangat.
Gejala Klinis
1. Demam
• Pada kasus yang khas demam berlangsung 3
minggu. Bersifat febris remittens dan suhu tidak
terlalu tinggi.
• Selama minggu pertama, suhu badan berangsur-
angsur naik setia hari, biasanya menurun pada
pagi hari dan meningkat lagi pada sore dan
malam hari.
• Dalam minggu kedua pasien terus berada dalam
keadaan demam.
• Pada minggu ketiga suhu badan berangsur turun
dan normal kembali pada akhir minggu keempat.
2.Gangguan pada saluran pencernaan.
• Pada mulut terdapat bau nafas tidak sedap
(halitosis), bibir kering dan pecah-pecah, Lidah
tertutup selaput putih kotor (coated tongue),
ujung dan tepi lidah kemerahan. Pada
abdomen ditemukan keadaan perut kembung,
hati dan limpa membesar diserta nyeri pada
perabaan. Defekasi biasanya konstipasi, dan
kadang-kadang diare.
3. Gangguan kesadaran
Umumnya kesadaran penderita menurun,
yaitu apatis sampai somnolen (ksdran mnrn,
psikomotor lmabat, mdh tertidur lambat),
jarang terjadi koma atau gelisah (kecuali
penyakitnya berat dan terlambat
mendapatkan pengobatan).
Disamping gejala tsb, pada punggung atau
anggota gerak dapat ditemukan roseola ,
yaitu bintik-bintik kemerahan karena emboli
basil dalam kapiler kulit, terutama ditemukan
pada minggu pertama demam. Kadang-
kadang ditemukan pula bradikardia dan
epistaksis.
Penularan
hydrocephalus
kelahiran prematur
kematian janin
kematian neonatal