Anda di halaman 1dari 17

KELOMPOK 1

X I I I PA 1

A N G G O TA :
• Abdurrazaq Afif
• Afrizal Aji
• Corenilus G
• Fadia Az-Zahra
• Hafiyyan Putra
• Nabila Fairuz
KELOMPOK 1

X I I I PA 1

A N G G O TA :
• Abdurrazaq Afif
• Afrizal Aji
• Corenilus G
• Fadia Az-Zahra
• Hafiyyan Putra
• Nabila Fairuz
Bioteknologi konvensional
adalah bioteknologi yang
menggunakan
mikroorganisme sebagai alat
untuk menghasilkan produk
dan jasa, misalnya jamur dan
bakteri yang menghasilkan
enzi enzim tertentu untuk
melakukan metabolism
sehingga diperoleh produk
yang diinginkan.
4000 SM 1500 SM
6000 SM Sama dengan Bangsa
Ribuan tahun yang lalu, Bangsa Aztec
Mesir Kuno, Bangsa
Bangsa Mesir Kuno telah memanfaatkan
Romawi juga telah
membuat Wine menggunakan
ganggang sebagai
menggunakan ragi. Wine mikroorganisme untuk sumber makanan
biasanya hanya disajikan keperluan pangan, yaitu sehari-hari mereka.
pada perayaan tertentu, dalam pembuatan roti.
kecuali di kalangan orang
kaya yang lebih sering
menyantapnya.
1. Memanfaatkan mikroorganisme untuk menghasilkan produk baru dengan
peralatan sederhana
2. Peralatan yang digunakan sangat sederhana
3. Biasanya, hanya sebatas memanfaatkan mikroorganisme dalam proses
frementasi
4. Teknik dan penerapan ilmu yang digunakan masih sangat tradisional
Dalam pembuatan keju, kelompok
bakteri yang dipergunakan
adalah bakteri asam laktat. Bakteri
ini berfungsi
memfermentasi laktosa dalam susu
menjadi asam laktat.
Bakteri asam laktat yang biasa
digunakan adalah genus
Lactobacillus sp dan Streptococcus
sp.
1. Susu terlebih dahulu dipanaskan 90̊̊ C atau dipasteurisasikan sebelum
kultur bakteri asam laktat diinokulasi (ditanam).
2. Akibat aktivitas bakteri, pH menjadi turun dan mengakibatkan susu
terpisah menjadi dadih padat.
3. Kemudian, enzim renin dari lambung sapi muda ditambahkan untuk
menggumpalkan dadih.
4. Dadih yang terbentuk dipanaskan pada suhu 32-42oC sambil ditambah
garam.
5. Setelah itu dadih ditekan untuk membuang air dan disimpan agar
matang.
Proses penyimpanan keju
Dadih yang terbentuk untuk menambah cita
ketika pembuatan keju rasa
Yoghurt adalah susu yang dibuat
melalui fermentasi bakteri.
Bakteri yang digunakan adalah
Lactobacillus bulgaricus dan
Streptococcus thermophillus.
Yoghurt dapat dibuat dari susu
apa saja, termasuk susu kedelai.
Yoghurt dibuat dengan
memasukkan bakteri spesifik
ke dalam susu di bawah
temperatur
yang dikontrol dan kondisi
lingkungan, terutama dalam
produksi industri. Bakteri
merombak gula susu alami dan
melepaskan asam laktat
sebagai produk sisa. Keasaman
meningkat menyebabkan protein
susu untuk membuatnya padat.
Pada pembuatan mentega,
mikroorganisme yang digunakan
adalah Streptococcus lactis dan
Leuconostoc cremoris yang membantu
proses pengasaman. Setelah itu, susu
ditambah dengan cita rasa tertentu,
kemudian lemak mentega dipisahkan.
Pengadukan lemak mentega
menghasilkan mentega yang siap
disantap.
Pada pembuatan roti, biji-bijian
serelia dipecah dahulu untuk dijadikan
tepung terigu.
Terigu ditambah air untuk mengaktifkan
enzim-enzim, misalnya amilase. Amilase
kemudian menghidrolisis tepung menjadi
maltosa, kemudian menjadi glukosa.
Setelah itu ditambah khamir
Saccharomyces cerevisiae.
Tempe dibuat dengan cara
memfermentasikan kedelai yang telah
dihilangkan kulitnya dengan jamur.
Miselium jamur akan mengikat keping-
keping biji kedelai membentuk produk
seperti roti. Jamur yang digunakan untuk
fermentasi tempe: Rhizopus
oryzae, R.oligosporus, R.arrhizus, R.
formosentris, R.chlamydosporus.
Tapai atau tape, adalah kudapan yang
dihasilkan dari proses fermentasi
bahapangan berkarbohidrat sebagai substrat
oleh ragi. Di Indonesia dan negara-negara
tetangganya, substrat ini biasanya berupa
umbi singkong dan beras ketan. Ragi untuk
fermentasi tapai merupakan campuran
beberapa mikroorganisme, terutama fungi
(kapang dan jamur), seperti Saccharomyces
cerevisiae, Rhizopus oryzae, Endomycopsis
burtonii, Mucor sp, Candida utilis,
Saccharomycopsis fibuligera, dan Pediococcus
sp.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai