Bagian Ilmu Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran UnRam RSUD Prov. NTB Klasifikasi luka bakar dibagi 3 yaitu: 1. Luka bakar thermis 2. Luka bakar kimia 3. Luka bakar listrik/fisika Trauma thermik terdiri dari : 1. Hyperthermis 2. Hypothermis HYPOTHERMIS -Systemic hipothermi -Local hypothermi Suhu kritis bagi manusia 27 derajat Celcius Pada suhu 25-28 derajat Celcius, bisa tjd fibrilasi ventrikel. 1.SYSTEMIC HIPOTHERMI -bila suhu kurang dari 35 derajat C -situasi yg dapat mempengaruhi : a.iklim b.alkohol, obat c.penyakit -sebab kematian : fibrilasi ventrikel -cara kematian : - -kecelakaan-sering -pembunuhan-jarang -bunuh diri -jarang -hasil otopsi : -lebam mayat berwarna merah -kulit berwarna merah agak merah muda terutama pada anggota gerak 2.LOCAL HYPOTHERMI AKUT -kulit warna merah kebiruan ok capillary congestion dan keradangan ringan khronic : - nodule yg kemerahan - ulcerasi - hemorhage - jaringan parut HEAT STROKE Terjadi : dibawah terik matahari diruangan yg panas dan tidak ada ventilasi Gejala : -dapat pingsan dengan tiba2 atau didahului dgn panas,pusing,menguap,bintik kemerahan pada kulit - keluar keringat yg banyak - kemudian korban jatuh dalam keadaan circulatory collaps sbg akibat dilatasi pembuluh darah perifer dan kegagalan central - korban tidak sadar dan dapat meninggal Kematian karena luka bakar biasanya terjadi karena kecelakaan.
Kecelakaan dapat mengenai semua
golongan umur, tetapi lebih sering pada orang tua dan anak-anak.
Kematian karena luka bakar dapat terjadi
juga pada kasus-kasus pembunuhan dan bahkan juga pada kasus bunuh diri. Penyebab luka bakar thermis ada 2 yaitu : 1. Luka bakar oleh panas kering (burns/dry heat) misalnya : - sinar matahari - Nyala api - Benda padat yang panas 2. Luka bakar oleh panas basah (scalds/moist heat)bisa air biasa/kimia Pemeriksaan di Tempat Kejadian Perkara (TKP), perlu dilakukan sehingga kita dapat memperoleh gambaran tentang cara kematian ataupun penyebab luka bakar tersebut. Kemungkinan yang terjadi pada korban luka bakar : 1. Sembuh tanpa bekas Bila luka bakarnya hanya berupa erythema ataupun vesikel yang tanpa disertai kerusakan jaringan bawah kulit. 2. Sembuh dengan bekas (jaringan parut) Bila luka bakar tersebut disertai kerusakan seluruh tebal kulit disertai kerusakan jaringan bawah kulit. 3. Berakhir dengan kematian. perubahan-perubahan yang terjadi pada korban luka bakar adalah : Panas permeabilitas kapiler darah sehingga cairan tubuh {air, elektrolit (Na & Cl), protein} akan keluar dari jar. Intravask. jar. interstitial. Untuk 1 % luas luka bakar maka cairan tubuh yang keluar ke interstitial = 0,5 - 1 % dari blood volume. Bila blood volume hilang sampai 20 % tekanan darah , sehingga terjadi cardiac failure yang kemudian akan berakhir dengan shock perubahan-perubahan yang terjadi pada korban yang mengalami luka bakar adalah :
Karena panas Erytrocit rapuh dan pecah.
Dapat terjadi akut renal failure oleh karena : Shok & timbunan Hb dari pecahnya eritrosit Cortison release meningkat. Dapat terjadi curling ulcers pada lambung, juga dapat terjadi akut dilatasi/paralise usus. Rasa nyeri yang hebat dapat pula menyebabkan neurogenic shock perubahan-perubahan yang terjadi pada korban yang mengalami luka bakar adalah : Udara panas/sangat panas yang terhirup dapat menyebabkan larynx oedema asphyxia. Dapat terjadi keracunan akut gas CO ataupun gas toksik lainnya.
Pada korban yang meninggal karena keracunan
gas CO, maka saturasi COHb dalam darahnya dapat sampai 40% - 60%. Gradasi luka bakar tersebut ditentukan oleh : – Luasnya area yang terbakar – Tinggi rendahnya temperatur/panas yang membakar tersebut – Lamanya kontak dengan kulit. Rule of Nine dari Wallace : - Permukaan kepala dan leher 9% - Permukaan dada 9% - Permukaan punggung 9% - Permukaan perut 9% - Permukaan pinggang 9% - Permukaan extremitas atas kanan 9% - Permukaan extremitas atas kiri 9% - Permukaan extremitas bawah kanan 18% - Permukaan extremitas bawah kiri 18% - Permukaan alat kelamin 1% Diagram “Rule of nine” pd DEWASA (Wallace)
Modifikasi “Rule of nine”
pd anak-anak Tingkat luka bakar menurut Boyer (1814) :
1. Tingkat I : hanya mengenai epidermis.
2. Tingkat IIa : superficial, mengenai epidermis & lapisan atas corneum. 3. Tingkat IIb : Dalam, mengenai epidermis dan lapisan dalam corneum. 4. Tingakat III : mengenai seluruh tebal kulit, subcutan, otot dan tulang. Gambaran Fisiologi kulit dan tingkat luka bakar cara untuk mengetahui dalamnya luka bakar :
Tk. Luka Klinis Tusukan jarum
bakar I Hyperemia Hyperaesthesia II.A Basah, Bulla (+) Hyperaesthesia II.B Basah, Bulla, Hypoaesthesia keputihan III Kering, putih, hitam Aesthesia Pembagian gradasi luka bakar (American College of Surgeon) I. Kritis. a. Anak-anak : - luka bakar Tk.II>15% - luka bakar Tk.III>10% b. Dewasa : - luka bakar Tk.II>30% - luka bakar Tk III>10% c. Luka bakar Tk III pada tangan,kaki,wajah atau yg memberi komplikasi pada trac.respiratorius ataupun adanya fraktura tulang. Gradasi II. Sedang a.Anak-anak: -luka bakar Tk II (10-15)% -luka bakar Tk III ( 2-10)% b.Dewasa -luka bakar Tk II (15-30)% -luka bakar Tk III (2-10)% III.Ringan a.Anak-anak -luka bakar Tk II < 10% -luka bakar Tk III < 2% b.Dewasa -luka bakar Tk II < 15% -luka bakar Tk III < 2% PEMERIKSAAN KEMATIAN PADA KORBAN LUKA BAKAR. Pemeriksaan pada (TKP).
1. Menentukan apakah korban masih hidup
atau sudah meninggal. 2. Menentukan perkiraan saat kematian. 3. Menentukan sebab/akibat dari luka bakar. 4. Membantu mengumpulkan barang bukti. 5. Menentukan cara kematian 1.Menentukan apakah korban masih hidup atau sudah meninggal. Dalam pemeriksaan TKP, dokter harus membawa stetoskop dan senter. Korban masih hidup, maka segera diberikan pertolongan. Dan bilamana korban sudah meninggal, maka sebaiknya pemeriksaan selanjutnya jangan dilakukan dengan terburu-buru 2.Menentukan perkiraan saat kematian.
Penurunan suhu tubuh
Lebam mayat Kaku mayat Tanda-tanda pembusukan Umur larva pada jenazah yang sudah membusuk. 3.Menentukan sebab/akibat dari luka bakar. a.Luka bakar oleh cairan H2O,H2SO4,NaOH -derajat I : hyperemia -derajat II : vesikula b.Luka bakar kering ( dry heat ) Bisa derajat I sampai IV, tergantung dari tingkat panas dan lama kontak, kemerahan sampai dengan hangus.Misal terbakar api,terkena barang panas dll. Luka bakar o/cairan kimia *Asam Kuat:sifat Higroskopis,bila kena kulit menarik air dari jar>kulit kering+cekung kaku >coklat kehitaman -lakmus merah -Pada pembunuhan,kecelakaan/bunuh diri -Mulut >rusak sal.cerna >perforasi *Basa Kuat :tembus dinding sel>intra sel tjd penyabunan -Kulit >warna kelabu kekuningan& licin pd perabaan -kecelakaan/bunuh diri -lakmus biru -mulut >sal.cerna rusak >perforasi 4.Membantu mengumpulkan barang bukti Sangat penting untuk menentukan cara kematian. Diambil dari lokasi kejadian ataupun jenazah.Misalkan tangki bensin, kompor,puntung rokok,atau sumber api yg lain. 5.Cara kematian pada luka bakar Kecelakaan : sering Pembunuhan : jarang(kec.cairan kimia) Bunuh diri : jarang
Untuk menentukan cara kematian korban perlu
diperhatikan bbrp hal: 1. Penyakit yg mungkin menimbulkan kecelakaan. 2. Keadaan barang barang disekitar korban. 3. Adanya tanda kekerasan yg lain. Sebab kematian pada luka bakar 1.Syok - hipovolumik ( gangguan cairan tubuh ) - Neurogenik 2.Kegagalan saluran pernapasan menghisap udara panas --oedema larynx,laringospasme asphyxia 3.Keracunan CO 4.Ulcus curling 5. Infeksi -- Pseudomonas, sepsis, pneumonia 6.Gagal ginjal akut Dehidrasi - hemokonsentrasi- gangguan vaskularisasi glomerulus- ischemic ginjal-- irreversible Kerusakan tubulus ginjal ok penumpukan myoglobin ( necrosis otot masive)dan pigmen hemoglobin ( hemolisis eritrocyte ) IDENTIFIKASI KORBAN Dilakukan pada saat TKP dan otopsi korban. Kadang2 amat sulit bila korban sudah menjadi arang. Pengumpulan barang bukti sangat penting, misalnya : - perhiasan - gigi geligi - gigi palsu OTOPSI KORBAN LUKA BAKAR -Kelainan bisa mengenai seluruh organ. -Pada pemeriksaan luar : terdapat kelainan pada kulit tgt derajatnya,bisa juga tjd heat stiffening,sedang lebam mayat kadang2 sukar dilihat. -Pada pemeriksaan dalam : tidak ada kelainan yg patognomonis. -Perlu dilakukan pemeriksaan saluran nafasnya,adakah tanda2 jelaga. HYPOTHERMIS -Systemic hipothermi -Local hypothermi Suhu kritis bagi manusia 27 derajat Celcius Pada suhu 25-28 derajat Celcius, bisa tjd fibrilasi ventrikel. 1.SYSTEMIC HIPOTHERMI -bila suhu kurang dari 35 derajat C -situasi yg dapat mempengaruhi : a.iklim b.alkohol, obat c.penyakit -sebab kematian : fibrilasi ventrikel -cara kematian : - -kecelakaan-sering -pembunuhan-jarang -bunuh diri -jarang -hasil otopsi : -lebam mayat berwarna merah -kulit berwarna merah agak merah muda terutama pada anggota gerak 2.LOCAL HYPOTHERMI akut : -kulit warna merah kebiruan ok capillary congestion dan keradangan ringan khronic : - nodule yg kemerahan - ulcerasi - hemorhage - jaringan parut HEAT STROKE Terjadi : dibawah terik matahari diruangan yg panas dan tidak ada ventilasi Gejala : -dapat pingsan dengan tiba2 atau didahului dgn panas,pusing,menguap,bintik kemerahan pada kulit - keluar keringat yg banyak - kemudian korban jatuh dalam keadaan circulatory collaps sbg akibat dilatasi pembuluh darah perifer dan kegagalan central - korban tidak sadar dan dapat meninggal LUKA BAKAR LISTRIK/FISIKA > Kecelakaan --> paling sering. > Pembunuhan / bunuh diri --> jarang.
> Pemeriksaan Tempat Kejadian Perkara
(TKP) sangat penting untuk dapat memperkirakan cara kematian korban. SEBAB KEMATIAN 1. Ventrikuler fibrilasi 2. Respiratory paralysis 3. Paralyse pusat pernapasan PEMERIKSAN KORBAN 1. Pemeriksaan di TKP 2. Pemeriksaan Jenazah : a. Pemeriksaan Luar b. Pemeriksaan Dalam c. Pemeriksaan Tambahan PEMERIKSAAN LUAR Penting sekali karena justru kelainan yang menyolok adalah pada kulit korban. Cari tanda-tanda listrik atau current mark (electric mark = stroomerk van jellinek = joule burn). Current mark adalah tanda untuk luka akibat listrik dan merupakan tempat masuknya aliran listrik. PEMERIKSAAN LUAR Gambaran current mark : – Bentuk oval – berwarna kuning atau coklat keputihan atau coklat kehitaman atau abu-abu kekuningan – dikelilingi daerah kemerahan dan edema sehingga menonjol dari jaringan sekitarnya PEMERIKSAAN TAMBAHAN pemeriksaan PA pada current mark : ).Ada bagian sel yg memipih, pengecatan dgn metoxy lineosin akan berwarna lebih gelap dari yang normal. Sel-2 stra. corneum menggelembung & vacum Sel dan intinya dari stratum basalis menjadi lonjong dan tersusun secara pallisade ).Ada sel yg mengalami karbonisasi dan ada pula bagian sel-sel yang rusak dari stratum corneum. PETIR Petir yang diketahui secara umum adalah pelepasan energi potensial atmosfir diantara awan dan awan. Sedangkan serangan petir (lightning stroke) adalah pelepasan energi potensial antara awan dan benda bumi Petir dapat menimbulkan kejutan listrik dengan beberapa cara :
Efek langsung --> apabila korban terkena
petir secara langsung maka korban tak dapat dielakkan meninggal Efek tidak langsung --> apabila korban berada ditempat dimana aliran listrik petir telah terpencar, korban dapat meninggal Efek langsung dari pelepasan energi listrik > Pada korban yg terkena petir akan ditemukan tanda korban meninggal akibat listrik. > Tegangan & Intensitas yg tinggi sekali dpt menimbulkan panas --> LUKA BAKAR > Pada kulit korban didapatkan gambaran pohon gundul yang disebut “arborescent marking” --> sbg akibat vasodilatasi pblh darah perifer. CARA KEMATIAN > Pasti kecelakaan. > Tidak mungkin pembunuhan & bunuh diri. > Akan tetapi perlu diperhatikan pada waktu pemeriksaan korban adalah apakah korban meninggal karena petir atau bukan LETUPAN PETIR Arborescent Marking Current Mark TERIMA KASIH