Anda di halaman 1dari 24

Gangguan cemas menyeluruh

Pembimbing
dr. Manoe Bernd Paul, Sp. KJ, Mkes
Disusun oleh:
Herold Wilar : 0120840118
Desyana T. Nugraheni : 201408110147
Keluhan utama: pasien sering merasa cemas
dan gelisah
autoanamnesa
Perasaan cemas ini dirasakan sejak ± dan perasaan cemas ini muncul tid
1 tahun yang lalu, pasien mengeluh s ak pernah terbatas pada periode y
ering merasa cemas secara mendada ang jelas. Karena gejalanya ini, ia
k, yang diikuti rasa pusing, telapak tan menghubungi dokter umum di kota
gan berkeringat, jantung berdebar-de nya, dan dokter tersebut menyuruh
bar. Ia juga mengaku jika serangan ce nya ke seorang dokter saraf.
mas itu ada, maka akan menggangu Menurut pengakuan pasien hasil te
kemampuannya untuk berkonsentrasi s waktu pasien berobat ke dokter s
dalam mengerjakan sesuatu, apabila pesialis saraf normal saja menurut
perasaan cemas itu datang pasien jug dokternya. Pasien mengaku apabil
a sulit untuk tidur. Perasaan tersebut a perasaan ini muncul ia tidak dap
ditemukan pada ± 1 tahun lalu. Px sen at bekerja, ia cenderung memilih di
diri mengaku tidak mengetahui secara am di rumah dan meninggalkan pe
pasti mengapa dia sering mengalami kerjaannya, sehingga pasien bisa t
ketakutan, pasien mengaku tidak ada idak melaksanakan aktivitas,
keadaan khusus yang menyebabkan
dia merasa cemas seperti ini,
Lanjutan...
Menurut pasien, pada tahun 2015
pasien mengaku kesulitan dala pasien mengaku dulu sempat sedi
m melakukan beberapa kegiata kit merasa cemas karena keadaan
n sehari-harinya seperti menan ekonomi keluarganya yang berkek
am bunga dan melakukan peke urangan ia sempat sedikit takut tid
rjaan rumah ketika terjadinya p ak dapat mendapat pekerjaan, teta
eningkatan kecemasan, keada pi seiring dengan berjalannya wakt
an ini cukup mengganggu kont u ia mengakui tidak pernah memiki
ak sosialnya dengan orang-ora rkannya lagi. Pasien mengaku saat
ng sekitarnya tetapi menurutny ini tidak ada masalah di dalam kelu
a dia tetap berfungsi penuh se arganya, tidak ada masalah yang
cara sosial dan dapat melakuk membuatnya cemas, pasien adala
an pekerjaan dengan baik ketik h tipe orang yang terbuka terhadap
a kecemasan itu tidak ada. keluarga dan menceritakan kepad
, a keluarga jika terjadi sesuatu kep
adanya
Riwayat penyakit dahulu
◙ Riwayat psikiatri (-)

◙ Kejang(-), malaria(-), typoid(-), trauma


kepala(-)
◙ Alkohol(-), narkoba(-), merokok(+)

◙ Riwayat operasi (-)

◙ Tidak ada kondisi yang serupa pada keluarga


Riwayat kehidupan
Pasien
mengatakan pasien biasanya
bahwa pasien bermain dengan
adalah anak
mahal karena teman-teman
setelah 10 thn
di lingkungan pasien bersekolah
Baru ibunyadi
rumah pasien SMP Negeri 1
karuniai anak
serui
Tidak ada dan memiliki hu
Pasien
masalah bungan baik de
mengatakan dan SMK Abepura
kesehatan fisik ngan teman-tem
pasien tidak Pasien sudah mero
& jiwa yang annya
tahu kok sejak SMA
dialami ibunya
pada saat hamil.

Prenatal & Kanak Kanak Kanak


perinatal Awal Pertengahan Akhir
Lanjutan.. Masa dewasa

Riwayat pekerjaan
Pasien belum mendapatkan pekerjaan tetap dan hanya menjadi buruh harian jika di
perlukan. Kegiatan sehari-hari pasien hanya tinggal di rumah menenam bunga dan
melakukan pekerjaan rumah.
Riwayat pernikahan
Pasien belum menikah
Riwayat pendidikan
Pendidikan terakhir adalah SMA, kemudian pasien tidak melanjutkan kuliahnya.
Agama
Pasien beragama Kristen Protestan, pasien rajin beribadah di gereja.
Aktivitas sosial
Pasien jarang keluar rumah dan berkumpul dengan teman-teman atau keluarga jika
ada acara keluarga
Situasi Kehidupan Sekarang
Pasien tinggal bersama ibu dan ayahnya di rumah yang berlokasi di Jl.Asrama Polisi
jayapura. Pasien dekat dengan ibunya.
Riwayat Hukum
Pasien belum pernah bermasalah dengan hukum dan tidak ada riwayat tindak kejah
atan.
Status generalis
Pemeriksaan Fisik
KU : Tenang Leher
Kesadaran : Compos Mentis JVP : Tidak Ada Kelainan
Vital sign: Struma : Tidak Ada Pembesaran
Tekanan Darah: 120/80 mmHg KGB : Tidak Ada Pembesaran
Nadi : 80 x/mnt Thorakrs
Suhu : 36,5 C Paru - Paru : Tidak Ada Kelainan
Respirasi : 22 x/mnt Jantung : Tidak Ada Kelainan
Kulit : Tidak Ada Kelainan Abdomen : Tidak Ada Kelainan
Kepala : Tidak Ada Kelainan Genitalia : Tidak Dilakukan Pemeriksaan
Mata : Tidak Ada Kelainan Ekstremitas : Akral Hangat
Hidung : Tidak Ada Kelainan Keadaan neurologis: Reflek Fisiologis (+), Refl
Mulut dan tenggorokan: Tidak Ada Kelain ek Patologis (-)
an
Pemeriksaan Lab
Tidak di evaluasi
diagnosis
Formula diagnosis

Berdasarkan autoanamnesis, serta pemeriksaan status, ditemuka


n gejala klinis utama sering cemas dan ketakuatan yang menimb
ulkan ketidaknyamanan, terganggu. Dari pemeriksaan status me
ntal, tidak ditemukan hendaya berat dalam menilai realitas maka
pasien digolongkan dalam gangguan jiwa non psikotik. Dari ha
sil pemeriksaan fisik yang dilakukan tidak ada kelainan, maka dig
olongkan sebagai gangguan jiwa psikotik non organik. Anamn
esis didapatkan gejala umum cemas/ansietas. hiperaktivitas oton
om (berkeringat, jantung berdebar- debar. ) sehingga berdasarka
n kriteria diagnostik PPDGJ III, pasien termasuk kedalam ganggu
an F41.1 gangguan cemas menyeluruh
Diagnosa multiaksial Farmakoterapi
Aksis I : F.41.1 Gangguan an • Elisac 20mg 1x1
xietas menyeluruh • Alprazolam 0,5mg 1x1
Aksis II : tidak ada diagnosis • ibuprofen
untuk aksis ini • Neurodex
Aksis III : tidak ada diagnosis
untuk aksis ini
Aksis IV : tidak ada diagnosis
untuk aksis ini
Aksis V : GAF SCALE 90-81
Psikoterapi Prognosis
•Terapi yang paling sering digun Ad vitam : dubia at bonam
akan dalam perawatan kecema Ad fingsionam : dubia at bonam
san adalah cognitive-behaviour Ad sanationam : dubia ad bonam
al therapy (CBT)
•Pada CBT diberikan teknik pel
atihan pernafasan atau meditasi
ketika kecemasan muncul, tekni
k ini diberikan untuk penderita k
ecemasan yang disertai dengan
serangan panik
Pembahasan - diagnosis
Pasien ini menujukan adanya gambaran gangguan anxietas m
enyeluruh yaitu kecemasan muncul secara bervariasi setidakny
a selama kurang lebih 1 tahun. Beberapa simptom yang ada lai
nnya seperti kecemasan, kekhawatiran terhadap sesuatu hal y
ang tidak pasti, sulit berkonsentrasi, gelisah, kesulitan tidur, jan
tung sering berdebar tanpa sebab yang jelas.
Karena keluhannya ini sudah dirasakan sejak kurang lebih 1 ta
hun yang lalu, maka dapat digolongkan sebagai gangguan cem
as menyeluruh.
Pada pasien ini, mengaku kesulitan dalam melakukan beberap
a kegiatan sehari-harinya ketika terjadinya peningkatan kecem
asan, akan tetapi dia tetap berfungsi penuh secara sosial dan d
apat melakukan pekerjaan dengan baik ketika kecemasan itu ti
dak ada
Definisi
Menurut DSM-IV yang dimaksud gangguan cemas menyeluruh
adalah suatu keadaan ketakutan atau kecemasan yang berlebi
h-lebihan, dan menetap sekurang-kurangnya selama enam bul
an mengenai sejumlah kejadian atau aktivitas disertai oleh berb
agai gejala somatik yang menyebabkan gangguan bermakna p
ada fungsi sosial, pekerjaan, dan fungsi - fungsi lainnya

Sedangkan menurut ICD-10 gangguan ini merupakan bentuk k


ecemasan yang sifatnya menyeluruh dan menatap selama beb
erapa minggu atau bulan yang ditandai oleh adanya kecemasa
n tentang masa depan, ketegangan motorik, dan aktivitas otono
mik yang berlebihan
Epidemiologi dan Etiologi
Rasio wanita dan laki-laki adalah kira-kira 2:1, tetapi rasio wanit
a berbanding laki-laki yang mendapatkan perawatan rawat inap
untuk gangguan tersebut kira-kira adalah 1:1

Seperti pada sebagian besar gangguan mental, penyebab gan


gguan kecemasan umum adalah tidak diketahui. Seperti yang s
ekarang didefinisikan, gangguan kecemasan umum kemungkin
an mempengaruhi kelompok pasien yang heterogen. Kemungki
nan karena derajat kecemasan tertentu adalah normal dan ada
ptif, membedakan kecemasan normal dari kecemasan patologi
s dan membedakan faktor penyebab biologis dari faktor psikos
osial adalah sulit. Faktor biologis dan psikologis kemungkinan
bekerja sama
Kriteria Diagnosis
A. Kecemasan atau kekhawatiran yang berlebihan (harapan yang mengkhawatir
kan) yang lebih banyak dibandingkan tidak terjadi selama 6 bulan, tentang s
ejumlah kejadian atau aktifitas (seperti pekerjaan dan prestasi sekolah )
B. Orang yang merasa sulit mengendalikan ketakutan
C. Kecemasan dan kekhawatiran adalah disertai oleh 3 ( atau lebih) dari gejala
berikut ini :
- Kegelisahan
- Merasa mudah lelah
- Sulit berkonsentrasi
- Iritabilitas
- Ketegangan otot
- Gangguan tidur
D. Kecemasan, kekhawatiran atau gejala fisik yang menyebabkan penderitaan
yang bermakna secara klinis atau gangguan pada fungsi sosial
E. Gangguan bukan karena efek psikoilogis langsung dari suatu zat, kondisi
medis umum, dan tidak terjadi semata-mata gangguan mood, gangguan psik
otik atau perkembangan pervasif
Gambaran klinis Diagnosis banding
Gejala utama dari gangguan kecemasan Diagnosis banding kecemasan umum ada
umum adalah kecemasan, ketegangan m lah semua kondisi medis yang menyebab
otorik, hiperaktivitas otonomik, dan kewas kan kecemasan.
padaan kognitif Pemeriksaan status mental harus mengga
Ketegangan motorik paling sering dimanif li kemungkinan gangguan panik, fobia, da
estasikan sebagai kegemetaran, kegelisa n gangguan obsesif kompulsif, membedak
han dan nyeri kepala. Hiperaktivitas serin an gangguan kecemasan umum dari gang
g kali dimanifestasikan oleh sesak nafas, gua depresif berat dan gangguan distimik
keringat berlebihan, palpitasi dan berbag pada kenyataannya, ganggguan tersebut
ai gejala gastrointestinal Kewaspadaan k seringkali terdapat bersama-sama. kemun
ognitif ditandai oleh sifat lekas tersinggun gkinan diagnosis lain adalah gangguan pe
g dan mudahnya pasien dikejutkan nyesuaian dengan kecemasan, hipokondri
asi, gangguan hiperaktifitas dan ganggua
n kepribadian
Terapi
• Farmakoterapi
Benzodiazepin. Merupakan obat pilihan pertama untuk gangguan kecemasa
n umum. Beberapa masalah adalah berhubungan dengan pemakaian benzod
iazepine dalam gangguan kecemasan umum. Kira kira 25-30 % dari semua p
asien tidak berespons, dan dapat terjadi toleransi dan ketergantungan
Buspirone. Buspirone kemungkinan besar efektif pada 60 – 80% pasien den
gan gangguan kecemasan umum. Data menyatakan bahwa buspirone lebih e
fektif dalam menurunkan gejala kognitif dari gangguan kecemasan umum dib
andingkan dengan menurunkan gejala somatik
SSRI (Selective Serotonin-Reuptake Inhibitors)
Sertraline dan paroxetin merupakan pilihan yang lebih baik daripada fluokseti
n. Pemberian fluoksetin dapat meningkatkan anxietas sesaat. SSRI selektif te
rutama terhadap pasien GAD dengan riwayat depresi
• Psikoterapi
- Terapi kognitif perilaku
- Terapi suportif
- Terapi berorientasi tilikan
Mencegah kemungkinan Prognosis
gangguan cemas
Prognosis gangguan cemas menyeluruh u
1. Kontrol pernapasan yang baik mumnya baik apabila pasien taat menjala
2. Melakukan relaksasi ni program pengobatan. Namun, penyakit
3. Intervensi kognitif ini adalah suatu kondisi kronik dan dapat
4. Pendekatan agama berlangsung seumur hidup, serta berisiko
5. Pendekatan keluarga komplikasi gangguan depresi mayor, nam
6. olahraga un pada pasien ini fungsi sosialnya baik
Thank you
*^*

Anda mungkin juga menyukai