Anda di halaman 1dari 25

Perbedaan Kurikulum KBK, KTSP dan K 13

Gatot Pujo Cahyono


Nining Safitri
Harisatul Minnah
Desi Susanti
Nor Diah Handayani

KELAS PGSD A8
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)

Pusat kurikulum, Balitbang Depdiknas (2002:3), Menurut Mulyasa (2004: 39), berpendapat bahwa
Mendefinisikan bahwa kurikulum berbasis kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dapat diartikan
kompetensi merupakan perangkat rencana dan sebagai suatu konsep kurikulum yang menekankan
pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar pada pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi)
yang harus dicapai siswa, penilaian, kegiatan tugas-tugas dengan standar performansi tertentu, sehingga
belajar mengajar, dan pemberdayaan sumber daya hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik berupa
pendidikan dalam pengembangan kurikulum penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu.
sekolah.

Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa KBK, yaitu suatu perangkat
rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar siswa dengan konsep kurikulum
yang menekankan pengembangan dengan standar performansi tertentu sehingga hasilnya
dapat dirasakan oleh anak didik berupa penguasaan kompetensi itu.
Karakteristik Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)

Menurut Mulyasa(2002:42) kurikulum berbasis kompetensi memiliki karakteristik


sebagai berikut:

1. Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun


klasikal.
2. Berorientasi pada hasil belajar (Learning Outcomes) dan keberagaman.
3. Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang
bervariasi.
4. Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi
unsur edukatif.
5. Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau
pencapaian suatu kompetensi.
Komponen Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
Tujuan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)

Tujuan Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah mengembangkan potensi peserta didik


untuk menghadapi perannya di masa datang dengan mengembangkan sejumlah kecakapan
hidup. Kecakapan hidup adalah kecakapan yang dimiliki seseorang untuk mau dan berani
menghadapi problema hidup dan kehidupan secara wajar tanpa merasa tertekan, kemudian
secara proaktif dan kreatif mencari dan menemukan solusi sehingga akhirnya mampu
mengatasinya.

KBK berorientasi bahwa siswa bukan hanya memahami materi pelajaran untuk
mengembangkan kemampuan intelektual, melainkan bagaimana perngetahuan yang telah
dipahami dapat mengembangkan perilaku yang ditampilkan dalam dunia nyata.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP )

KTSP adalah suatu ide tentang


pengembangan kurikulum yang diletakan
KTSP merupakan upaya untuk
pada posisi yang paling dekat dengan
menyempurnakan agar lebih familiar
pembelajaran yakni sekolah dan satuan
dengan guru, karena mereka banyak
pendidikan. KTSP merupakan paradigma
dilibatkan diharapkan memiliki tanggung
baru pengembangan kurikulum, yang
jawab yang memadai
memberikan otonomi luas pada setiap
satuan pendidikan, dan pelibatan
masyarakat dalam rangka mengefektifkan
proses belajar mengajar di sekolah

KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun, dikembangkan dan dilaksanakan oleh setiap
satuan pendidikan yang sudah siap dan mampu mengembangkannya dengan memperhatikan
UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 36.
Landasan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP )
Pengembangan KTSP didasarkan pada dua landasan pokok, yakni landasan empiris dan landasan
formal.
• Yang menjadi landasan empiric
1. Adanya kenyataan rendahnya kualitas pendidikan kita dilihat dari proses maupun hasil
belajar.
2. Indonesia adalah Negara yang sangat luas yang memiliki keragaman sosial budaya
dengan potensi dan kebutuhan yang berbeda.
• Yang menjadi landasan formal
KTSP disusun dalam rangka memenuhi amanat yang tertuang dalam Undang-Undang
Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan(Sanjaya Wina, 2008: 133-134).
Prinsip Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP )

KTSP) jenjang pendidikan dasar dan menengah dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah
dengan berpedoman pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi (SI) serta panduan
penyusunan kurikulum yang dibuat oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), dengan
memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, serta kebutuhan peserta didik dan


lingkungannya.
2. Beragam dan terpadu
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
6. Belajar sepanjang hayat
7. Seimbang antar kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
Acuan Operasional Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP )

1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.


2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kemampuan peserta didik.
3. Tuntutan dunia kerja.
4. Agama.
5. Karakteristik satuan pendidikan.
Tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP )

Secara umum tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk memandirikan dan


memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan (otonomi) kepada
lembaga pendidikan dan mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan
secara partisipatif dalam pengembangan kurikulum

Secara khusus tujuan diterapkannya KTSP adalah :


1. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam
mengembangkan kurikulum, mengelola dan memberdayakan sumber daya yang tersedia.
2. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam pengembangan
kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama.
3. Meningkatkan kompetisi yang sehat antar satuan pendidikan tentang kualitas pendidikan
yang akan dicapai.
Kelebihan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP )

1. Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan.


2. Mendorong para guru, kepala sekolah, dan pihak manajemen sekolah untuk semakin meningkatkan
kreativitasnya dalam penyelenggaraan program-program pendidikan.
3. KTSP akan mengurangi beban belajar peserta didik yang sangat padat. Karena menurut ahli beban
belajar yang berat dapat mempengaruhi perkembangan jiwa anak.
4. KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolah-sekolah untuk mengembangkan kurikulum
sesuai dengan kebutuhan.
5. Menggunakan pendekatan kompetensi yang menekankan pada pemahaman, kemampuan atau kompetensi
terutama di sekolah yang berkaitan dengan pekerjaan masyarakat sekitar.
6. Standar kompetensi yang memperhatikan kemampuan individu, baik kemampuan, kecakapan belajar,
maupun konteks sosial budaya.
7. Mengembangkan ranah pengetahuan, sikap, dan ketrampilan berdasarkan pemahaman yang akan
membentuk kompetensi individual.
8. Evaluasi berbasis kelas yang menekankan pada proses dan hasil belajar.
Kelemahan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP )

1. Kurangnnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP pada kebanyakan


satuan pendidikan yang ada. Minimnya kualitas guru dan sekolah.
2. Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung sebagai kelengkapan dari
pelaksanaan KTSP .
3. Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara komprehensif baik
kosepnya, penyusunannya,maupun prakteknya di lapangan
4. Penerapan KTSP yang merekomendasikan pengurangan jam pelajaran akan
berdampak berkurangnya pendapatan guru. Sulit untuk memenuhi kewajiban
mengajar 24 jam, sebagai syarat sertifikasi guru untukmendapatkan tunjangan profesi.
Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum Menurut Mulyasa (2014) Kurikulum 2013 adalah
yang terintegrasi, maksudnya adalah suatu kurikulum yang menekankan pada pendidikan
model kurikulum yang dapat karakter, terutama pada tingkat dasar yang akan
mengintegrasikan skill, themes, concepts, menjadi fondasi pada tingkat berikutnya. melalui
and topics baik dalam bentuk disiplin pengembangan Kurikulum 2013 yang berbasis
ilmu atau mata pelajaran/bidang studi karakter dan kompetensi diharapkan akan mampu
mencetak generasi yang mampu menjawab
untuk memberikan pengalaman yang
tantangan zaman dan memiliki nilai jual tersenidiri.
bermakna dan luas kepada peserta Oleh karena itu, pengembangan Kurikulum 2013
didik (Amri: 2013). diarahkan pada pencapaian kompetensi yang
dirumuskan dari SKL.

dapat disimpulkan bahwa Kurikulum 2013 adalah kurikulum yangbersifat tematik-instegratif


yang berbasis karakter dan disiapkan untuk mencetak generasiyang siap dalam menghadapi
tantangan masa depan.
Landasan Pengembangan Kurikulum 2013
Landasan Yuridis
Landasan Filosofis
Secara yuridis, kurikulum adalah
1. Filosofi Pancasila yang memberikan
suatu kebijakan publik yang didasarkan pada
berbagai prinsip dasar dalam
dasar filosofis bangsa dan keputusan yuridis di
pembangunan pendidikan.
bidang pendidikan. Landasan yuridis
2. Filosofi pendidikan yang berbasis pada
kurikulum adalah Pancasila dan UUD 1945,
nilai-nilai luhur, nilai akademik,
UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem
kebutuhan peserta didik, danmasyarakat.
Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah No
19 Tahun 2005, dan Peraturan Pendidikan
LandasanKonseptual Nasional No 23 Tahun 2006 tentang Standar
1. Relevansi Pendidikan (link andmatch) Kompetensi Lulusan dan Peraturan Menteri
2. Kurikulum berbasis kompetensi dan karakter. Pendidikan Nasional No 22 Tahun 2006
3. Pembelajaran kontekstual (contextual teaching tentang Standar Isi.
and learning).
4. Pembelajaran aktif (student active learning).
5. Penilaian yang valid, utuh, dan menyeluruh.
Landasan Pengembangan Kurikulum 2013

Landasan Teoritis
Kurikulum dikembangkan atas dasar teori pendidikan berdasarkan standar dan teori
pendidikan berbasis kompetensi. Pendidikan berdasarkan standar adalah pendidikan yang
menetapkan standar nasional sebagai kualitas minimal hasil belajar yang berlaku untuk
setiap kurikulum

Landasan Empiris
Berbagai perubahan telah tejadi di Indonesia. kemajuan terjadi di beberapa sektor di
Indonesia, namun di beberapa sektor yang lain, khususnya pendidikan, Indonesia tetap tinggal di
tempat atau bahkan mundur. Hal-hal seperti ini menunjukkan perlunya perubahan orientasi
kurikulum dengan tidak membebani peserta didik dengan konten, namun pada aspek kemampuan
esensial yang diperlukan semua warga untuk berperan serta dalam membangun negara pada masa
mendatang.
Tujuan Kurikulum 2013

Tujuan Kurikulum secara spesifik mengacu padaUU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.Dalam undang-undang sisdiknas ini disebutkan bahwatujuanya yaitu untuk mengembangkan
potensi pesertadidik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Mengenai tujuan Kurikulum 2013, secara khusus adalah :


1. Meningkatkan mutu pendidikan dengan menyeimbangkan hard skill dan soft skill
melalui kemampuan sikap, ketrampilan, dan pengetahuan dalam rangka menghadapi
tantangan global yang terus berkembang.
2. Membentuk dan meningkatkan sumber daya manusia yang produktif, kreatif, dan
inovatif sebagai modal pembangunan bangsa dan negara Indonesia.
3. Meringankan tenaga pendidik dalam menyampaikan materi dan menyiapkan adminstrasi
mengajar, sebab pemerintah telah menyiapkan semua komponen kurikulum beserta buku
teks yang digunakan dalam pembelajaran.
Karakteristik Kurikulum 2013

1. Isi atau konten kurikulum


2. Kompetensi Inti (KI)
3. Kompetensi Dasar (KD)
4. Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris (organizing elements) Kompetensi Dasar yaitu
semua KD dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi dalam
Kompetensi Inti.
5. Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif saling
memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata pelajaran dan jenjang
pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal) diikat oleh kompetensi inti.
6. Silabus
7. RPP
Kelebihan Kurikulum 2013
 Bagi Guru :
1. Penilaian meliputi aspek kognitif, afektif, psikomotorik sesuai porsi.
2. Ada intruksi yang jelas bagi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran (buku induk).
3. Guru berperan sebagai fasilitator & diharapkan kreatifitas guru akan semakin meningkat.
4. Sekolah dapat memperoleh pendampingan dari pusat dan memperoleh koordinasi dan
supervise dari daerah.
5. Efisiensi dalam manajemen sekolah, contohnyadalam pengadaan buku dimana buku sudah
disiapkan dari pusat.
6. Standar penilaian mengarahkan kepada penilaian berbasis kompetensi seperti sikap,
ketrampilan dan pengetahuan secara proporsional.
7. Banyak kompetensi yang dibutuhkan sesuai perkembangan seperti pendidikan karakter,
metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills dan hard skills, kewirausahaan.
8. Meningkatkan motivasi mengajar denga nmeningkatkan kompetensi profesi, pedagogi, sosial
dan personal.
Kelebihan Kurikulum 2013
 Bagi Peserta didik :
1. Siswa dituntut lebih aktif, kreatif dan inovatif dalam setiap pemecahan masalah yang mereka
hadapi di sekolah.
2. Adanya penilaian dari semua aspek.
3. Penentuan nilai bagi siswa bukan hanya didapat dari nilai ujian saja tetapi juga didapat dari
nilai kesopanan, religi, praktek, sikap dan lain-lain.
4. Munculnya pendidikan karakter dan pendidikan budi pekerti bagi siswa yang telah
diintegrasikan kedalam semua program studi
5. Hal yang paling menarik dari kurikulum 2013 ini adalah sangat tanggap terhadap fenomena
dan perubahan sosial. Hal ini mulai dari perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal,
nasional, maupun global.
6. Pembelajaran berpusat padasiswa dan kontekstual
7. Ekstrakurikuler wajib Pramuka meningkatkan karakter siswa terutama dalam kedisiplinan,
kerjasama, saling menghargai, cinta tanah air dan lain-lain.
Kelemahan Kurikulum 2013

 Bagi Guru :
1. Sistem penilaian yang dinilai guru terlalu rumit.
2. Banyaksekali guru-guru yang belumsiapsecara mental dengankurikulum 2013 ini.
3. Kurangnya pemahaman guru dengan konsep pendekatan scientific
4. Kurangnya ketrampilan guru merancang RPP
5. Tugas menganalisis SKL, KI, KD buku siswa dan buku guru belum sepenuhnya dikerjakan
oleh guru (Plagiatisme).
6. Sebagian besar guru masih terbiasa menggunakan cara konvensional
7. Kreatifitas dalam pengembangan silabus berkurang
Kelemahan Kurikulum 2013

 Bagi Peserta didik :


1. Kurangnya sarana dan prasarana yang belum memadai dan merata untuk menjalankan
kurikulum 2013.
2. Pramuka menjadi beban bagi siswa yang tidak menyukai Pramuka, sehingga ada unsur
keterpaksaan.
3. Terlalu banyak materi yang harus dikuasai peserta didik sehingga tidak setiap materi bisa
tersampaikan dengan baik, belum lagi persoalan guru yang kurang berdedikasi terhadap mata
pelajaran yang diampu.
4. Penguasaan teknologi dani nformasi untuk pembelajaran masih terbatas.
Perbedaan antara (KBK), KTSP dan K13

KBK KTSP K 13
Standar Kompetensi Lulusan KTSP, sekolah diberikan Standar Kompetensi Lulusan
diturunkan dari Standar Isi keleluasaan untuk diturunkan dari kebutuhan
mendelegasikan seluruh isi masyarakat
kurikulum melihat karakter, dan
potensi lokal, KTSP tetap
menekankan kompetensi akan
tetapi lebih dikerucutkan lagi
dalam operasional dan
implementasinya di sekolah.
Standar Isi diturunkan dari SKL SKL diturunkan dari Standar Isi Standar Isi diturunkan dari SKL.
Mata Pelajaran
Perbedaan antara (KBK), KTSP dan K13

KBK KTSP K 13
Pemisahan antara mapel Standar Isi diturunkan dari SKL Semua mapel harus berkontribusi
pembentuk sikap, pembentuk Mapel. terhadap pembentukan sikap,
keterampilan, dan pembentuk keterampilan, dan pengetahuan
Pengetahuan
Kompetensi diturunkan dari mata Pemisahan antara mapel Mapel diturunkan dari kompetensi
pelajaran pembentuksikap, pembentuk yang ingin dicapai
keterampilan, dan pembentuk
Pengetahuan
Mapel lepas satu dengan yang Kompetensi diturunkan dari mata Semua mape diikat oleh
lain,seperti sekumpulan mapel pelajaran kompetensi inti (tiap kelas)
terpisah
Perbedaan antara (KBK), KTSP dan K13

KBK KTSP K 13
Pengembangan kurikulum Mapel lepas satu dengan yang Pengembangan kurikulum sampai
sampai pada silabus lain,seperti sekumpulan mata pada buku teks dan buku pedoman
pelajaran terpisah guru
Tematik Kelas I dan II (mengacu Pengembangan kurikulum Tematik integratifKelas I-VI
mapel) sampai pada komptensi dasar (mengacu kompetensi)
Tematik Kelas I-III (mengacu
mapel)
SEKIAN

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai