Anda di halaman 1dari 57

1

TEKNIK
PEMBERIAN OBAT

By: Melda Amalia, M.Keb


Tujuan Pembelajaran:
2

• Setelah mengikuti
perkuliahan ini diharapkan
mahasiswa mampu
memahami dan melakukan
tehnik pemberian obat
secara mandiri.
TEKNIK PEMBERIAN OBAT
3

yaitu Cara pemberian obat bergantung


pada situasi pasien yang
bersangkutan dan atau dari bentuk
obat yang bersangkutan.

Teknik pemberian obat diantaranya :


1. Pemberian obat per oral
• Yaitu pemberian obat - obatan melalui
mulut, ex: pil, tablet, puyer, salut,
kapsul, syrup.
A.Pemberian Obat Peroral
 Dalam bentuk tablet, kaplet, pil,
sirup, kapsul, atau puyer.
 Kelemahannya :
 Aksinya lambat, tidak dapat
digunakan pada keadaan
gawat.
 Waktu absorsinya 30-45 menit,
efek puncak setelah 1 - 1,5
jam.
 Rasa dan baunya mengganggu
 Tidak dapat diberikan pada
pasien mual-mual, muntah,
semi koma, pasien yang akan
menjalani pengisapan cairan
lambung dan yang susah
menelan.
Bentuk & Macam Obat
• Obat cair : larutan, suspensi, emulsi
5

• Obat padat
Persiapan Alat :
• Meja atau baki
• Obat-obatan yang diperlukan dlm
tempatnya
• Gelas obat
• Sendok obat
• Gelas ukuran
• Air minum dalam tempatnya
• Lap kerja atau tisu bila mungkin
• Buku catatan dan kartu-kartu obat
Pelaksanaan
6

• Siapkan meja atau baki obat lengkap


dengan obat dan gelas obat sesuai
dengan kebutuhan
• Obat-obatan yang telah dipersiapkan
bersama kartunya untuk masing-masing
pasien diperiksa kembali, lalau
diberikan langsung kepada pasien dan
ditunggu sampai obat ditelan habis. Bila
perlu petugas membantunya
• Setiap pemberian obat harus dicatat
pada kartu obat.
Cara kerja:

7 1.Mencuci tangan
2.Menyiapkan obat sesuai daftar
3.Menyiapkan baki berisi: obat dan air minum
di meja Pasien
4.Chek obat sesuai etiket, bantu Pasien dlm
minum obat & tunggu sampai semua obat
masuk
5.Beri tanda chek pada daftar jika obat sdh
diberikan.
Perhatian: Salah memberi obat
• Alergi
• Tersedak
Pemberian Obat Peroral dapat diberikan
secara :
SUBLINGUAL
• Obat diletakkan dibawah lidah
• Keuntungannya :
Aksi kerja obat lebih cepat, setelah
hancur dibawah lidah obat segera
diabsorbsi kedalam pembuluh darah
• Obat menjadi tidak aktif bila ditelan,
karena proses kimiawi cairan lambung.
• Contoh obat : nitrogliserin pada os
dengan nyeri dada karena angina
pectoris
• Obat beraksi dlm 1’, dan efeknya dlm
3’ (Rodman dan Smith, 1979)
Bukal
• Obat diletakkan antara gigi dgn
selaput lendir pd pipi bgn dlm.
• Sama dgn cara sublingual obat
dibiarkan hancur sendiri dan
diabsorbsi.
• Jarang dilakukan, hanya pada
jenis preparat hormon dan enzim
(mis: utk pemberian oksitosin
guna meningkatkan tonus otot).
2. Pemberian obat per
parenteral
10

Yaitu pemberian obat melalui


kulit (jaringan otot atau
langsung ke dlm pembuluh
sesuai dg jenis obat). Alat bantu
yg digunakan adlh spuit injeksi.
Distribusi obat tdk melalui
saluran pencernaan, ttp bekerja
lebih cepat.
Yg perlu diperhatikan dalam
pemberian obat per parenteral
adlh dosis yg tepat dan teknik
aseptik dlm pemberianya.
Cara
penyuntikan
11

• Intracutan
• Subcutan
• Intramuskuler
• Intravena
12

Suntikan
INTRA CUTAN
13
a.PENGERTIAN

14 Suntikan intracutan Yaitu memasukan obt


ke dlm jaringan kulit yang dilakukan pada
lengan bawah bagian dalam atau ditempat
lain yang dianggap perlu.
Tujuan: untuk mendapatkan reaksi
setempat & kekebalan (uji coba obat
tertentu mis : skin test, antibiotik.
T4 penyutikan: 2/3 dari pergelangan
tangan(Mantoux) & 3 jari bwh sendi bahu di
tengah2 (BCG).
Cara kerja:
15
• Memberitahu Pasien
• Mendekatkan peralatan
• Atur ruangan & pasien(sampiran bila perlu)
• Mencuci tangan
• Bebaskan daerah penyutikan dr pakaian kmd
desinfeksi dg kapas alkhohol
• Injeksikan obat pelan2 kmd cabut jarum dg
cepat
• Densinfeksi daerah bekas suntikan
• Merapikan pasien, alat & ruangan
• Mencuci tangan
• Perhatian: saat menyemprotkan cairan injeksi
akan timbul suatu gelembung kecil pd kulit
16

Suntikan
INTRAMUSKULER
Tempat injeksi
17
PENGERTIAN
18

• Suntikan intramuskuler Yaitu memasukan obat ke dalam


jaringan otot.
• T4 penyuntikan: otot bokong (gluteus maximum) kanan/kiri
yaitu 1/3 bagian sias ke os coxygeus; otot paha bagian luar
(m.quadricep femoris); otot pangkal lengan (m. deltoideus).
• Perhatian:
– T4 penyutikan harus tepat
– Jk P mendptkn suntikan beberapa kali, lakukan di t4 yg
berbeda
– Bila cairn obat mengandung minyak, gantilah jarum
penghisap dg yg kering
Cara
kerja:
19

1. Beritahu pasien
2. Dekatkan peralatan
3. Atur ruangan & pasien
4. Mencuci tangan
5. Bebaskan dari pakaian pd daerah yg
akan disuntik, kmd didesinfeksi
6. Tegangkan kulit kmd tusuksn jarum
tegak lurus dg permukaan kulit
sedalam ¾ panjang jarum
7. Aspirasikan, bila tidak ada darah,
masukan cairan/0bat perlahan2 kmd
tarik jarum dg cepat
8. Desinfeksi bekas suntikan
9. Rapikan pasien & peralatan
10.Mencuci tangan
20

Suntikan
INTRAVENA
21
PENGERTIAN
Suntikan intravena Yaitu memasukan
obat ke dlm vena
T4 penyuntikan:
 Pada lengan (v. mediana cubiti/v. cephalika)
 Pada tungkai (v. saphenous)
 Pada leher ( v. jugularis) khusus pada anak
 Pada kepala ( v. frontalis/v. temporal) khusus
pada anak
Perhatian:
 Jangan coba menusukan jarum bila vena kurang
jelas terlihat atau teraba
 Bila terjadi infiltrat, jarum langsung dicabut
untuk dipindahkan ke vena lain
 Usahakan jgn smp terjadi emoli udara
Cara kerja:
1. Beritahu pasien
22

2. Dekatkan peralatan
3. Atur ruangan & P
4. Bebaskan t4 yg akan disuntik dr pakaian kmd pasang
pengalas
5. Mengikat bagian atas yg akan disuntik dg karet
pembendung, anjurkan P mengepalkan tanganya kmd
desinfeksi daerah yg akan disuntik.
6. Tegangkan kulit dg tangan kiri kmd tusukan jarum dg
lubang mengarah ke atas
7. Aspirasikan, bila ada darah mengalir ke dl spuit berarti
penyuntikan benar, minta pasien melepaskan genggaman
tangan & injeksikan pelan2
8. Cabut jarum dg cepat kmd tekan bekas suntikan dg kapas
alkhohol
9. Rapikan alat & pasien
10.Mencuci tangan
23

Suntikan
SUBCUTAN
24
PENGERTIAN
25

Suntikan subcutan Yaitu


menyuntikan obat di bawah kulit.

T4 penyuntikan:
• Lengan atas luar 1/3 bagian dari bahu
• Sebelah luar 1/3 bagian dari sendi
panggul
• Daerah dada
• Daerah perut sekitar pusat/umbilikus
Cara kerja:

26
1.Beritahu pasien
2.Dekatkan peralatan
3.Atur ruangan dan posisi pasien
4.Mencuci tangan
5.Desinfeksi t4 yg akan disuntik
6.Mengangkat kulit sedikit dg jari telunjuk & ibu
jari tangan kiri kmd tusuksn jarum pelan2 dg
lubang jarum menghadap ke atas(jarum &
permukaan kulit membentuk sudut 45 derajat)
7.Aspirasi, bila tidak ada darah yg mengaslir ke
dlm spuit, semprotkan obat pelan2
8.Cabut jarum kmd tkan bekas suntikan dg kapas
9.Rapikan asien & eralatan
10.Mencuci tangan
3. Pemberian obat melalui
inhalasi
Pengertian :
27

• yaitu memberikan obat melalui saluran


pernafasan langsung ke paru2.
• Alat bantu yg digunakan:
• inhalator (alat penghirup)
– keuntungan: cara kerja lebih cepat
– kerugian: dosis tidak tepat karena P kurang
menarik nafasnya
– jenis2 alat pengirup: dosis aerosol,
inhalator puyer, alat penyemprot.
• alat penguap; biasanya digunakan pada
penderita salesma
• penguapan dilakukan pada ISPA spt hidung &
tenggorokan
Cara Kerja:
28

* pada bak disiapkan ¾ bagian air


panas & ¼ air dingin
* Pasien menutupi hidung & muka
dg satu kain sampai menutupi bak
air. kmd obat dilarutkan.

• Perhatian: dampingi Pasien lansia.


4. Pemberian obat melalui ketel uap
29

• Dsbt jg ketel tenggorok karena dulu


dipakai pd penyakit difteri &
pseudodifteri. Ketel ini terdiri dr reservoir
air ( wadah air) , sumber panas, dan alat
uap dlm bentuk pipa yg panjang.
• Cara kerja: Isi ketel dg aquades,
panaskan sampai ada penguapan,
arahkan saluran uapnya ke P. jarak
kurang lebih 1,5 m dr muka, jk P
mempunyai kulit yg peka lindungi dg krim
pelindung.
5. pemberian obat melalui vagina

30

Pengertian yaitu memberikan obat-


obatan atau cairan tertentu melalui
vagina.

• Umumnya obat bekerja lokal pd daerah ttt


yakni lapisan lendir vagina
• Bentuknya dpt berbentuk tablet larut atau
salep yg dimasukan ke dlm vagina dg alat
bantu ataupun handscon.
• Pemberian obat ini biasanya 5 smp 7 hr
berturut2.
• P tidur minimal 1 jam pasca pemberian untuk
menghindari obat mengalir keluar.
Cara
Kerja:
31

1.Anjurkan Pasien tidur terlentang dg


posisi dorsal recumbert
2.Pasang perlak di bawah bokong
3.Gunakan handscon
4.Dgn tangan kiri, buka labia mayora
& minora
5.Masukan obat dg tangan kanan smp
obat menyentuh bagian belakang
uterus sambil meminta Pasien
menarik nafas panjang
6.Perhatian: jagalah privasi pasien
6. Pemberian obat melelui rectum
32

Pengertian :
• yaitu memberikan obat ttt melalui
rektum, bisa dg cara dioles atau
memasukan suppositoria
• oles, ex: pada Pasien hemoroid dan
fisura pada anus
• memasukan, ex: Pasien hemoroid, asma
bronchiale yaitu aminopilin, Pasien
konstipasi yaitu obat profenit.
Cara kerja:
1.33 Beritahu Pasien
2. Dekatkan peralatan
3. Atur ruangan
4. Minta Pasien membuka pakaian bagian bawah
& bantu dlm posisi miring ke kiri dg lutut
ditekuk
5. Mencuci tangan
6. Gunakan handscon, olesi ujung & jari tangan
kanan dg jelly
7. Masukan obat malalui sfinkter ani interna
sambil Pasien diminta tarik nafas panjang
8. Tarik telunjuk keluar kmd jepit kedua
belahan bokong agar obat tidak keluar
9. Anjurkan Pasien berbaring selama 20 mnt &
tidak mengedan
10.Bersihkan daerah anus dg tisu
11.Rapikan Pasien & peralatan
12.Mencuci tangan
7. Pemberian obat melalui
kulit
34

• Pengertian : memberikan obat kepada pasien


melalui kulit.
• Tujuan memberikan obat kepada pasien melalui
kulit sesuai dengan kebutuhan
• Cara pemeberian obat :
a.Dioleskan : salf, cream, glyserin, gentian
violet
b.Dikompres : hangat, dingin, dengan alkhohol,
rivanol
c.Diberi penyinaran : ultraviolet, radium dll
d.Dibakar : nitras argenti pada kulit atau
jaringan tubuh
8. Pemberian obat melalui
mata
35

Pengertian : pemberian obat-


obatan atau cairan tertentu ke
dalam mata.
Macam-macam pemberian :
1.Meneteskan
2.Mengoleskan
3.Membilas (irigasi) mata
Indikasi:
 Pasien dg penyakit mata
 Untuk pemeriksaan mata
 Sebelum dilakukan op mata
Meneteskan obat pada mata
36

Pengertian : memberikan obat tertentu


dengan cara meneteskannya secara lokal
pada mata.
Tujuan : melaksanakan tindakan pengobatan
mata sesuai dengan program pengobatan.
 Persiapan Alat :
1.Obat tetes/salep mata
2.Kapas basah steril di dalam tempatnya
3.Pinset steril dalam tempatnya
4.Bengkok (nierbekken)
PERSIAPAN PASIEN :
1.Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang
37 akan dilakukan

2.Pasien diatur dalam posisi duduk atau


terlentang
PELAKSANAAN
1.Bersihkan mata pasien dengan kapas steril
2.Kapas yang sudah dipakai dibuang ke bengkok
3.Baca etiket obat untuk untuk mencegah
kekeliruan
4.Muka pasien diatur sejajar dengan langit-langit,
tarik kelopak mata bawah ke bawah
5.Teteskan obat pada konjugtiva kelopak bawah
6.Bersihkan sisa obat yang ada di mata dengan
kapas basah
Cara memberikan salep mata

Pengertian ; memberikan obat salf


38

mata dengan mengoleskan pada mata.


Tujuan : melaksanakan tindakan
pengobatan mata sesuai dengan
program pengobatan
Persiapan alat :
1.Salf mata sesuai dengan kebutuhan
2.Kapas bulat khusus untuk mata
Persiapan pasien :
1.Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal
yang akan dilakukan
2.Pasien diatur dalam posisi duduk atau
terlentang
Pelaksanaan
39

1. Baca etiket pada tube salf mata, untuk


mencegah kekeliruan
2. Bersihkan mata pasien dengan kapas bulat
3. Kapas bulat yang sudah dipakai dibuang
kedalam bengkok
4. Tarik kelopak bawah mata ke bawah dan
oleskan salf dari chanthus dalam ke chantus
luar
5. Anjurkan pasien untuk menutup dan mengejap
kelopak mata
6. Bersihkan sisa salf yang ada disekitar mata
dengan kapas bulat
7. Bila perlu mata ditutup dengan kain kasa
steril dan diplester
Membilas (irigasi) mata
40

Pengertian : membersihkan mata


dengan cara mengalirkan cairan ke
dalam mata.
Tujuan : membersihkan mata yang
kotor atau mengeluarkan benda
asing dan melaksanakan tindakan
pengobatan mata.
Dilakukan pada :
1.Mata sakit yang kotor
2.Mata kemasukan benda asing
3.Mata yang mengalami kecelakaan
Persiapan alat :
1.Boorwater
41
3% atau obat lain yang steril
didalam tempatnya
2.Spuit 20 cc atau spuit khusus mata steril
3.Kapas basah steril pada tempatnya
4.Kain kasa steril
5.Perlak dan alasnya
6.Bengkok (nierbekken)
7.Handuk
Persiapan pasein :
1.Pasien diberi penjelasan tenyang hal-hal yang
akan dilakukan
2.Pasien diatur dalam posisi duduk dengan
kepala miring ke arah mata yang akan dicuci
Pelaksanaan

42

1. Perlak dan alasnya dipasang didada pasien sampai bahu


2. Pasien dianjurkan agar memegang bengkok
3. Mata yang akan dicuci dilap dengan kapas basah dari
arah luar ke dalam
4. Spuit diisi cairan
5. Kelopak mata dibuka dengan kapas
6. Cairan disemprotkan perlahan-lahan dari arah dalam ke
luar
7. Setelah bersih, kelopak mata dikeringkan dengan kapas
lembab, muka dikeringkan dengan handuk
8. Obat mata diberikan bila perlu
9. Setelah selesai, pasien dirapikan kembali
10. Peralatan dibersihkan, dibereskan kembali dan
dikembalikan ke tempat semula
Perhatian
43

• Perhatikan teknik septik dan


antiseptik
• Cairan tidak boleh disemprotkan
terlalu keras
• Obat yang diberikan harus sesuai
dengan program pengobatan
9. MENETESKAN OBAT TELINGA
44

 Pengertian : memberikan obat tertentu


dengan cara meneteskannya ke lubang
telinga pasien
 Tujuan : melaksanakan tindakan pengobatan
sesuai dengan program pengobatan.
 Persiapan alat ;
1.Mangkok berisi air panas
2.Kapas lidi
3.Obat tetes mata sesuai kebutuhan
4.Pipet obat
5.kapas
Persiapan pasien
45

1. Pasien diberi penjelasan tentang


hal-hal yang akan dilakukan
2. Pasien diatur dalam posisi miring
dengan telinga yang akan diobati
menghadap ke atas dengan sudut
60°
Pelaksanaan
46

1. Panaskan obat dengan merendamnya dalam


mangkok berisi air panas
2. Suhu obat di tes dengan cara meneteskannya
pada pungung telapak tangan petugas
3. Bersihkan dan keringkan kanal telinga luar
dengan kapas lidi
4. Teteskan obat sebanyak yang telah ditentukan
dalam program pengobatan
5. Tutup lubang telinga dgn kapas
6. Anjurkan pasien agar miring dengan telinganya
yang diobati menghadap ke atas selama lima
menit
7. Bersihkan sisa obat disekitar telinga
Mengumbah telinga (irigasi)
47

Pengertian : mencuci rongga telinga


bagian luar dengan cairan yang dialirkan
atau disemprotkan ke dalamnya.
Tujuan : Membersihkan rongga telinga
dari nanah, kotoran telinga dan benda
asing.
Dilakukan pada :
1.Pasien O.M.P
2.Telinga yang tersumbat oleh kotoran
telinga
3.Telinga yang kemasukan benda asing
Persiapan alat
48

1. Spuit biasa atau spuit balon (spuit khusus)


2. Cairan atau obat yang diperlukan dalam
tempatnya
3. Bengkok
4. Perlak dan pengalasnya
5. Handuk
6. Pinset
7. Kapas
PERSIAPAN PASIEN :
1. Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang
akan dilakukan
2. Pasien diatur dalam posisi duduk
PELAKSANAAN
1. Perlak dan alasnya dipasang diatas bahu
49

2. Pasien dianjurkan agar memegang


bengkok dibawah telinga yang akan
dibersihkan
3. Dengan tangan kiri petugas daun telinga
ditarik ke atas dan sedikit ke belakang
4. Ujung spuit diletakkan di muka lubang
telinga, tetapi jangan sampai menutupinya
5. Penyemprotan dilakukan pada sisi atas
lubang telinga dengan aliran agak deras,
namun harus secara hati-hati
Lanjutan …
50

6. Cairan yang keluar dari lubang telinga


ditampung dengan bengkok
7. Penyemprotan diulang beberapa kali
sampai rongga telinga bersih
8. Setelah bersih lubang telinga dikeringkan
dengan kapas dan daerah sekitarnya
dikeringkan dengan handuk
9. Telinga ditetesi obat bila perlu
10.Setelah selesai pasien dirapikan kembali
11.Peralatan dibersihkan, dibereskan dan
dikembalikan ke tempat semula
Stimulasi kulit
51

• Menggosok dengan halus pada


daerah nyeri
• Menggosok punggung
• Menggunakan air hangat dan
dingin
• Memijat dengan air mengalir
Pemberian obat analgesik
52

• Mengganggu atau memblok transmisi


stimulasi nyeri agar terjadi perubahan
persepsi dengan cara mengurangi
kortikal terhadap nyeri
• Narkotika dan bukan narkotika
• Narkotika : menurunkan tekanan darah
& menimbulkan depresi pada fungsi
vital (respirasi)
• Bukan narkotika : aspirin,
asetaminofen, dan bahan antiinflamasi
nonsteroid
Terapi kompres hangat
53
• Pengertian : tindakan engan
memberikan kompres hangat untuk
memenuhi kebutuhan rasa nyaman,
mengurangi atau membebaskan nyeri,
mengurangi atau mencegah terjadinya
spasme otot dan memberikan rasa
hangat.
• Persiapan alat dan bahan :
1.Botol berisi air panas (suhu 46-51,5°)/air
hangat.
2.Termometer air
3.Kain pembungkus
Cara kerja
54 1. Cuci tangan
2. Jelaskan kepada pasien prosedur yang akan
dilakukan
3. Isi botol dengan air panas
4. Tutup botol yang telah diisi air panas
kemudian keringkan
5. Masukkan botol ke dalam kantong kain. Bila
menggunakan kain masukkan kain pada air
hangat lalu diperas
6. Tempatkan botol/kain yang sudah diperas
pada daerah yang akan dikompres
7. Angkat botol/kain tersebut setelah 20 menit,
kmd isi lagi botol/ masukkan lagi kain ke
dalam air hangat lalu peras. Taruh lagi
botol/kain yang akan dikompres
8. Catat perubahan yang terjadi selama
tindakan
9. Cuci tangan
Terapi kompres dingin
55
• Pengertian tindakan dengan memberikan
kompres dingin untuk memenuhi
kebutuhan rasa nyaman, menurunkan
suhu tubuh, mengurangi rasa nyeri,
mencegah edema, dan mengontrol
peredaran darah dengan meningkatkan
vasokonstriksi
• Persiapan alat dan bahan :
1.Air dingin
2.Kain/kantong pelindung
3.Termometer
4.Kantong es / sejenisnya
Cara kerja
56
1. Cuci tangan
2. Jelaskan kepada pasien prosedur yang akan
dilakukan
3. Ukur suhu tubuh
4. Masukkan air dingin pada kantong es. Bila
menggunakan kain, masukkan kain pada air
dingin lalu peras
5. Letakkan kantong/kain pada daerah yang
akan dikompres seperti di daerah aksila, di
daerah yang sakit
6. Catat perubahan yang terjadi selama
tindakan
7. Cuci tangan

Anda mungkin juga menyukai