Anda di halaman 1dari 35

MOBILISASI

PENGATURAN POSISI
KEBUTUHAN MOBILISASI
POSISI DALAM MEKANIKA TUBUH

• Pengertian
Mobilisasi adalah suatu kondisi dimana tubuh
dapat melakukan kegiatan dengan bebas (kosier,
1989).
• Tujuan Mobilisasi :
- Memenuhi kebutuhan dasar manusia
- Mencegah terjadinya trauma
- Mempertahankan tingkat kesehatan
- Mempertahankan interaksi sosial dan peran sehari -
hari
-Mencegah hilangnya kemampuan fungsi tubuh
• Faktor-faktor yang mempengaruhi
Mobilisasi:
• Gaya Hidup
• Proses penyakit dan injury
• Kebudayaan
• Tingkat Energy
• Usia dan status perkembangan
• Tipe persendian dan pergerakan sendi
Gaya Hidup
• Gaya hidup seseorang sangat tergantung dari tingkat
pendidikannya. Makin tinggi tingkat pendidikan akan
di ikuti oleh perilaku yang dapat meningkatkan
kesehatannya. Demikian halnya dengan pengetahuan
kesehatan tentang mobilitas seseorang akan
senantiasa melakukan mobilisasi dengan cara yang
sehat.
• Misalnya:Seorang ABRI akan berjalan dengan gaya
berbeda dengan pramugari atau pemambuk.
Proses penyakit dan injury
• Adanya penyakit akan mempengaruhi
mobilitasnya.
• Misalnya; seorang yang patah tulang akan
kesulitan untuk mobilisasi secara bebas.
Kebudayaan
• Kebudayaan mempengaruhi pola dan sikap dalam
melakukan aktifitas.
• Misalnya; anak desa yang biasa jalan kaki setiap
hari berbeda mobilitasnya dengan anak kota yang
biasa pakai mobil.
Tingkat Energy
• Setiap orang mobilisasi memerlukan tenaga atau
energi, orang yang lagi sakit berbeda
mobilitasnya di bandingkan dengan orang sehat
apalagi dengan seorang pelari.
Usia dan status perkembangan
• Tingkat kemampuan mobilitas anak berbeda
dibandingkan dengan remaja. Anak yang selalu
sakit dalam masa pertumbuhannya akan berbeda
pula tingkat kelincahannya dibandingkan dengan
anak yang sehat.
MACAM-MACAM POSISI
• Posisi fowler
• Posisi semifowler
• Posisi litotomi
• Posisi dorsal recumbent
• Posisi supinasi
• Posisi pronasi
• Posisi lateral
• Posisi sim
• Posisi trendelenberg
MEMBANTU PASIEN DUDUK DI TEMPAT TIDUR

TUJUAN :
• Memenuhi kebutuhan mobilitas
• Mempertahankan toleransi thd aktivitas
• Mempertahankan kenyamanan
PROSEDUR KERJA:
• Cuci tangan sebelum tindakan
• Tempatkan pasien pd posisi telentang
• Singkirkan bantal dari tempat tidur
• Perawat menghadap ke tempat tidur
• Tempatkan kaki meregang dengan satu kaki
lebih mendekat ke tempat tidur dibanding
kaki yg lain.
• Tempatkan tangan yg lbh dekat ke pasien di
bawah bahu, yg menyokong kepala dan tulang
belakang.
PROSEDUR KERJA......
• Tempatkan tangan yg lain di permukaan
tempat tidur.
• Angkat klien ke posisi duduk dg memindahkan
berat badan anda dari kaki depan ke kaki
belakang.
• Dorong dg arah berlawanan tempat tidur dg
menggunakan lengan yg ditempatkan di
permukaan tempat tidur.
• Turunkan tempat tidur.
• Cuci tangan
Posisi Fowler
• Posisi fowler adalah posisi setengah duduk
atau duduk, di mana bagian kepala tempat
tidur lebih tinggi atau dinaikan.
• Posisi ini dilakukan untuk mempertahankan
kenyamanan dan memfasilitasi fungsi
pernapasan pasien.
• Cara kerja :
Cara kerja.....
• Dudukkan pasien
• Berikan sandaran pada tempat tidur pasien
atau atur tempat tidur, untuk posisi
semifowler (30-45 derajat) dan untuk fowler
(90 derajat).
• Anjurkan pasien untuk tetap berbaring
setengah duduk
Posisi Sim
• Posisi sim adalah posisi miring ke kanan atau
miring ke kiri.
• Tujuan :
1. Memberikan kenyamanan
2. Melakukan huknah
3. Memberikan obat supositoria
4. Melakukan pemeriksaan daerah anus
Cara kerja
• Jelaskan prosedur yg akan dilakukan.
• Cuci tangan
• Pasien dalam keadaan berbaring, kemudian
miringkan ke kiri dengan posisi badan
setengah telungkup dan kaki kiri lurus lutut,
Paha kanan ditekuk diarahkan ke dada.
• Tangan kiri diatas kepala atau di belakang
punggung dan tangan kanan di atas tempat
tidur.
Lanjutan cara kerja........
• Bila pasien miring ke kanan dengan posisi
badan setengah telungkup dan kaki kanan
lurus, lutut, dan paha kiri ditekuk diarahkan ke
dada.
• Tangan kanan di atas kepala atau di belakang
punggung dan tangan kiri di atas tempat tidur
• Cuci tangan setelah prosedur
Posisi Trendelenburg
• Jelaskan prosedur yg akan dilakukan.
• Cuci tangan
• Posisi pasien berbaring di tempat tidur dengan
bagian kepala lebih rendah daripada bagian
kaki.
• Posisi ini dilakukan untuk melancarkan
perdaran darah ke otak.
• Cuci tangan setelah prosedur
Cara kerja :
• Pasien dalam keadaan berbaring telentang,
letakan bantal di antara kepala dan ujung
tempati tidur pasien, dan berikan bantal
dibawah lipatan lutut.
• Berikan balok penopang pada bagian kaki
tempat tidur atau atur tempat tidur khusus
dengan meninggikan bagian kaki pasien.
Posisi Dorsal Recumbent
• Pada posisi ini pasien berbaring telentang
dengan kedua lutut fleksi (ditarik atau
direnggangkan) di atas tempat tidur.
• Tujuan :
1. Perawatan daerah genitalia
2. Pemeriksaan genitalia
3. Posisi pada proses persalinan
Cara kerja :
• Jelaskan prosedur yg akan dilakukan.
• Cuci tangan
• Pasien dalam keadaan berbaring telentang,
pakaian bawah di buka.
• Tekuk lutut, renggangkan paha, telapak kaki
menghadap ke tempat tidur dan renggangkan
kedua kaki.
• Pasang selimut.
• Cuci tangan setelah prosedur
Posisi Litotomi
• Posisi berbaring telentang dengan
mengangkat kedua kaki dan menariknya ke
atas bagian perut.
• Tujuan :
1. Pemeriksaan alat genitalia
2. Posisi pada proses persalinan
3. Pemasangan alat kontrasepsi
Cara kerja :
• Jelaskan prosedur yg akan dilakukan.
• Cuci tangan
• Pasien dalam keadaan berbaring telentang,
kemudian angkat kedua paha dan tarik ke arah
perut .
• Tungkai bawah membentuk sudut 90 derajat
terhadap paha.
Lanjutan cara kerja......
• Letakkan bagian lutut/kaki pada tempat tidur
khusus untuk posisi litotomi.
• Pasang selimut
• Cuci tangan
Posisi Genu Pectoral
(Knee Chest)
• Pada posisi ini pasien menungging dengan
kedua kaki ditekuk dan dada menempel pada
bagian alas tempat tidur.
• Posisi ini dilakukan untuk memeriksa daerah
rektum dan sigmoid.
Cara kerja :
• Jelaskan prosedur yg akan dilakukan.
• Cuci tangan
• Anjurkan pasien untuk posisi menungging
dengan kedua kaki ditekuk dan dada
menempel pada kasur tempat tidur
• Pasang selimut untuk menutupi daerah
perineal.
• Cuci tangan setelah prosedur
Memindahkan Pasien dari
Tempat Tidur ke Kursi Roda
• Tujuan :
1. Melatih otot skelet untuk mencegah
kontraktur.
2. Mempertahankan kenyamanan pasien.
3. Mempertahankan kontrol diri pasien.
4. Memindahkan pasien untuk pemeriksaan
(diagnostik, fisik, dll).
• Alat dan bahan: kursi roda
• Cara kerja :
1. Jelaskan prosedur yg akan dilakukan.
2. Cuci tangan
3. Bantu pasien untuk posisi duduk di tepi
tempat tidur, siapkan kursi roda dlm posisi
45° thd tempat tidur.
4. Renggangkan kedua kaki anda.
Lanjutan cara kerja......
5. Fleksikan panggul dan lutut anda, sejajarkan
lutut anda dg lutut klien.
6. Rangkul aksila pasien dan tempatkan tangan
anda di skapula pasien.
7. Angkat pasien sampai berdiri pd hitungan ke-
3 sambil meluruskan panggul dantungkai
anda, dg tetap mempertahankan lutut agak
fleksi.
Lanjutan cara kerja......
8. Tumpukan pd kaki yg jauh dari kursi
9. Instruksikan pasien untuk menggunakan
lengan yg memegang kursi untuk menyokong.
10.Fleksikan panggul dan lutut anda sambil
menurunkan pasien ke kursi.
11.Cuci tangan setelah prosedur

Anda mungkin juga menyukai