Anda di halaman 1dari 28

Kelompok 9

KINETIK PADA INFUS INTRAVENA


Creatured by:
Dina Marsella
Theodora Kenny W
Pipit Cahyani
Joshua Christianto T
Puspita Ratna Kania
TUJUAN
1. Untuk mengetahui invus intravena
2. Untuk memberikan pemahaman
tentang model farmakokinetik dlm
satu kompartemen
3. Menjelaskan cara mendesain dan
menghitung regimen dosis infus
intravena

3
INTRAVENA
• Infus diberikan dengan kecepatan konstan (R), orde nol
• Obat akan terakumulasi sampai tercapai kadar plateau atau
kadar tunak atau kadar steady state (Css)
• kadar steady state (Css): Kadar obat dalam plasma di mana
kecepatan obat meninggalkan tubuh sama dengan kecepatan
obat memasuki tubuh (infusi). Kecepatan perubahan kadar
obat = nol
• Infus intravena pemberian sejumlah cairan kedalam tubuh
melalui sebuah jarum, kedalam pembuluh vena untuk
menggantikan cairan hilang atau zat-zat makanan.
• Terapi intravena untuk memberikn cairan ketik pasien tidak
dapat menelan, tidak sadar, atau syok, untuk memberikan
garam yang diperlukan untuk mempertahankan
keseimbangan elektrolit, atau glukosa yang diperlukan
metabolisme dan membrikan medikasi.

4
• Obat diberikan kepada pasien melalui salah satu dari beberapa rute
pemberian, seperti : rute pemberian oral, topikal, parenteral, dll.
• Parenteral routes
1) intravenous,
2) subcutaneous, and
3) intramuscular
• Intravenous (IV) drug solutions
1) bolus dose
2) infused slowly through a vein Introduction

5
Keuntungan dan kerugian pemberian rute intravena

A. Keuntungan
1. Cepat ; langsung masuk kedalam sistemik
2. Efektif
3. Tidak melewati first pass effect
4. Laju difusi dapat dengan mudah diatur sesuai kebutuhan pasien
5. Mudah diberikan untuk pasien yang tidak dapat menerima pengobatan p.o
6. Infusi konstan mencegah fluktuasi puncak (maksimum) dan (minimum ) kadar obat
dalam darah : untuk obat yang mpy IT
7. Pemberian obat, makanan, elektrolit dapat dilakukan secara bersamaan mell. infus

6
B. Kerugian
1. Tidak menyenangkan
2. Menyakitkan
3. Dapat meninggalkan bekas (goresan jarum suntik)

7
KADAR OBAT DALAM PLASMA
Cp Cp

Css 3R

R Css 2R
Css
1R
Css

Waktu Waktu

8
Tingkat konsentrasi obat
meningkat dari konsentrasi nol dan
secara bertahap menjadi konstan
ketika mencapai steady-state level
atau kadar plateau atau konsentrasi
tunak.
Konsentrasi tunak adalah
suatu keadaan dimana laju obat
memasuki tubuh (infusi) sama
dengan laju obat meninggalkan
tubuh.

9
Laju infusi naik->kadar tunak
naik->waktu untuk mencapai
keadaan tunak tetap sama

Peningkatan laju infusi tidak


mempengaruhi waktu untuk
mencapai keadaan tunak

10
MODEL KOMPARTEMEN SATU

Selama infusi pada laju yang konstan, konsentrasi obat pada setiap waktu (t) dapat
dihitung jika laju infusi (R), volume distribusi (Vd), dan tetapan kecepatan eliminasi
𝑅
(k) diketahui : Cp = (1 – e –kt)
𝑉𝑑 𝐾

pada keadaan tunak (waktu tidak terbatas setelah infusi dimulai), t = sangat besar e –kt
mendekati nol maka kadar obat dalam plasma saat keadaan tunak (Cpss)
𝑅
Cpss =
𝑉𝑑 𝐾

11
Steady-State Drug Concentration (CpSS)
and Time Needed to Reach Cp SS
 Waktu untuk mencapai Css tergantung pada T1/2 eliminasi.
 Perkiraan waktu untuk mencapai Css berdasarkan T1/2
% Cpss yang dicapai Jumlah perkalian T1/2

90 3,32

95 4,32

99 6,65

12
SOAL LATIHAN

1. Suatu antibiotik mempunyai volume distribusi 10 L, k = 0,2


jam-1. Konsentrasi tunak dalam plasma diinginkan 10 g/ml.
Tentukan :
 a. Laju infus untuk memperoleh nilai Cpss
 b. Bila k mengalami penurunan menjadi 0,1 jam-1, berapakah
R?

13
JAWABAN

 R = Cpss Vd K
= 10 µg/mL (10)(103) mL (0,2/jam)
= 20 mg/jam
 K= 0,1/jam
R = Cpss Vd K
= 10 µg/mL (10)(103) mL (0,1/jam)
= 10 mg/jam

14
Clearence total (ClT)

Clearence total (ClT) :


volume cairan (yang mengandung
obat ) yang dibersihkan dari obat
persatuan waktu Ex : Clt=15
ml/menit, Vd 12 L maka 15 ml dari
12 L volume cairan yang mengandung
obat dibersihkan dari obat per menit

Clearence total (ClT) dapat


ditentukan bila diketahui nilai laju
infusi (R) dan kadar obat dalam
plasma saat keadaan tunak (Cpss)

15
SOAL LATIHAN
 Pasien diberikan infus dengan konstan laju 2 mg/jam selama 2
minggu. Analisis serum menunjukkan konsentrasi obat 10
mg/L. Tentukan nilai klirens tubuh total !

𝑅 2 mg/jam
 Clt = = =0,2 L/jam = 200 ml/jam
𝐶𝑝𝑠𝑠 10 mg/L

16
MODEL KOMPARTEMEN DUA

𝑅 β−k 𝑘−α
 Cp = ( 1+ e- α t + e-βt)
𝑉𝑝 𝐾 α−β α−β
 pada keadaan tunak (waktu tidak terbatas setelah infusi
dimulai), t = sangat besar e- t dan e-βt mendekati nol
maka kadar obat dalam plasma saat keadaan tunak (Cpss)
𝑅
 Cpss =
𝑉𝑝 𝐾
𝑅
 Vp k = V β β -> Cpss =
V ββ

17
SOAL LATIHAN

 Volume kompartemen sentral suatu obat 5 L. Tetapan laju


eliminasi β diketahui 0,02 jam-1. Dengan laju infus obat
2mg/jam selama beberapa hari menghasilkan konsentrasi
tunak obat 5 mg/L. Berapakah V β ?

𝑅 2.103 µg/jam
 Cpss = -> Vβ = (5 µg/ml)(0,02/jam)
V ββ
Vβ = 20.103 ml= 20 L

18
INFUSI DENGAN PENAMBAHAN DOSIS MUATAN

 Dosis muatan atau dosis bolus awal dari suatu obat


->digunakan untuk mempercepat tercapainya konsentrasi tunak

19
INFUSI DENGAN PENAMBAHAN DOSIS MUATAN
PADA MODEL KOMPARTEMEN 1
 Dosis muatan :

DM = Cpss Vd

𝑅
DM = Vd -> DM = R/k
𝑉𝑑 𝐾

20
PERSAMAAN DOSIS MUATAN

 Persamaan dosis muatan :

DM
 Cp dosis muatan = e- kt
𝑉𝑑

𝑅
 Persamaan infusi =Cp infusi = (1 - e- kt )
k Vd

21
Konsentrasi obat dalam plasma pada
keadaan tunak:
 Cp ss = Cp dosis muatan + Cp infusi

DM 𝑅
 Cp ss= e- kt + (1- e-kt )
𝑉𝑑 k.Vd

22
INFUSI DENGAN PENAMBAHAN DOSIS MUATAN
PADA MODEL KOMPARTEMEN
 Beberapa obat yang diberikan melalui infus intravena
mengikuti kinetika model kompartemen 2. ex :lidokain dan
teofilin
 Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai kadar tunak dalam
darah bergantung pada waktu paruh obat -> waktu paruh
panjang makin butuh dosis muatan untuk mempercepat
pencapaian kadar tunak

23
24
MENGHITUNG KONSENTRASI OBAT SETELAH
INFUS DIHENTIKAN
𝑅
 Ct = ( 1 – е –k.t inf
𝐾.𝑉𝑑
 R = laju kec. infus
 t inf = lama pemberian infus sebelum tercapai keadaan
tunak
 t pi = waktu setelah infus dihentikan
= waktu total – t inf

25
Penghentian infus setelah kadar tunak
tercapai

Ct = Cpss. e- kt

keterangan
 C t = kadar obat tiap waktu setelah infus dihentikan
 Cp ss = konsentrasi steady state
 K=tetapan kecepatan aliminasi orde pertama

26

“remind yourself that it’s okay
not to be perfect.”
- unknown

27

Anda mungkin juga menyukai