Anda di halaman 1dari 23

Manajemen Resiko

I. Pendahuluan
 Risiko
 OHSAS 18001 : 2008
Kombinasi dan konsekuensi suatu kejadian yang berbahaya dan
peluang terjadinya kejadian tersebut
 ISO 31000 : 2009
Pengaruh dari ketidakpastian terhadap sasaran / tujuan
 Penilaian Risiko
 ISO 31000 : 2009
Keseluruhan proses yang meliputi identifikasi risiko, analisis risiko
dan evaluasi risiko.
lanjutan

 Quick Guide (Kemenakertrans RI)


Suatu proses untuk :
1. Mengidentifikasi dan mengukur setiap potensi bahaya
dari setiap tahapan pekerjaan yang berdampak pada
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di lingkungan kerja;
2. Menilai besaran risiko, dan:
3. Mengendalikan risiko atas dasar prioritas tertentu.
lanjutan

 Sumber Risiko
 OHSAS 18001 : 2008
Keadaan atau tindakan yang berpotensi menciderai badan atau
mengganggu kesehatan manusia
 ISO 31000 : 2009
Elemen yang dapat berdiri sendiri atau merupakan kombinasi
yang berpotensi untuk terjadinya risiko
II. Faktor-Faktor Pemicu Risiko
 Desain dan konstruksi (alat produksi, properti dan bangunan;
 Pengoperasian/penggunaan dan perawatan;
 Pelatihan dan pendidikan kurang memadai;
 Tekanan ekonomi;
 Perencanaan;
 Koordinasi dan komunikasi;
 Pelanggaran norma/standar;
 Dll
III. Penilaian Risiko dalam Pelaksanaan K3

 Definisi K3 berdasarkan Garis-Garis Besar Ketentuan


Pelaksanaan K3 (2010)
K3 adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi
keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya
pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.

 Tujuan
 Melindungi para pekerja dan orang lainnya di tempat kerja
(formal maupun informal)
 Menjamin setiap sumber produksi dipakai secara aman dan
efisien
 Menjamin proses produksi berjalan lancar
Skema Manajemen Risiko

Penetapan Konteks

Manajemen
P
Identifikasi Bahaya risiko
Komunikasi dan Konsultasi

Pantau dan Review


Penilaian e R
merupakan
Risiko n i
komponen
merupakan i s
Analisis Risiko yang
bagian dari l i inheren
manajemen a k dalam
risiko
Evaluasi Risiko i o SMK3
a
n

Pengendalian Risiko

7
IV. Langkah-Langkah
Penilaian Risiko
Identifikasi Evaluasi Pengendalian
1 Bahaya 2 Risiko 3 Risiko

Tahap Identifikasi Bahaya terdiri dari 3 kegiatan,yaitu:


 Pengenalan Kegiatan adalah tahapan menemukan, mengenali dan
mendeskripsikan tahapan kegiatan dari suatu pekerjaan yang dilakukan oleh
suatu unit yang menghasilkan atau mendukung produk atau jasa.
 Pengenalan Bahaya adalah tahapan untuk menemukan, mengenali, dan
mendeskripsikan potensi bahaya yang terdapat dalam setiap tahapan
kegiatan atau pekerjaan. Baik yang muncul dari mesin, alat dan bahan;
lingkungan kerja; cara kerja; sifat pekerjaan dan proses produksi.
 Validasi daftar Bahaya adalah tahapan memasukan setiap sumber bahaya
dalam suatu daftar bahaya.

9
Contoh Penentuan Kelompok Pekerja
Pemegang Saham

Komisaris

Direksi

Sekertaris HSE& Risk


Perusahaan Management

Divisi Produksi Divisi Sales & Divisi Akuntansi & Divisi Umum &
Marketing Keuangan SDM

Departemen Teknik
Seksi Perawatan
Departemen Unit Bangunan
Logistik Seksi Painting
Departemen QA Unit Mesin
Seksi Injection

Seksi Welding
Identifikasi Evaluasi Pengendalian
1 Bahaya 2 Risiko 3 Risiko

Apa yang harus diketahui? Bagaimana mendapatkan informasi?

 Dimana pekerjaan dilakukan?  Denah lokasi pekerjaan/lay out

 Siapa yang melakukan pekerjaan?  Data pekerja, Observasi

 Peralatan dan bahan yang digunakan?  Daftar alat dan bahan yang digunakan,
Lembar Data Keselamatan Bahan dll

 Bagaimana urutan pekerjaan?  Diagram alir/Instruksi Kerja

 Tindakan kendali yang telah ada?  Laporan kecelakaan /Penyakit Akibat


Kerja
 Apakah ada peraturan/ketentuan terkait  Peraturan Perundang-undangan, Standar,
yang mengatur? dan Pedoman

 Wawancara, Inspeksi, Audit dll

11
Formulir Penilaian Risiko
Unit Kerja : Tanggal :
Pekerjaan : Penilai:
Risiko
Akibat Kecelakaan dan Rating
No Pokok Kegiatan Potensi Bahaya Penyakit Akibat Kerja Kendali Pelua Konse Skala
Risiko
ng k

1 2 3 4 5 6 7 8 9

12
Formulir Penilaian Risiko
Unit Kerja : Bengkel/Workshop Maintenance Tanggal:
Pekerjaan : Pengelasan Penilai :

Akibat Kecelakaan dan


No Pokok Kegiatan Potensi Bahaya
Penyakit Akibat Kerja
1 2 3 4
1 Persiapan Alat dan Bahan Gas C2H2 Keracunan Kronik
Kebakaran / Peledakan
Cedera / Luka Memar
Material Besi Cedera / Luka Memar
Panas Dehidrasi / Heat Stress
2 Pengelasan Gas C2H2 Keracunan
Kebakaran / Peledakan
Kilatan Sinar / Spark Fotokeratittis

Partikel Gram Gangguan Pernafasan & mata

Panas Dehidrasi / Heat Stress

3 Penyelesaian Gas C2H2 Keracunan Kronik


Pekerjaan Kebakaran / Peledakan
Cedera / Luka Memar

Panas Dehidrasi / Heat Stress

13
Identifikasi Evaluasi Pengendalian
1 Bahaya 2 Risiko 3 Risiko

Evaluasi risiko
pada dasarnya adalah melakukan pengukuran.
Pengukuran dalam pedoman ini dilakukan dengan
metode semi-kuantitatif, yaitu dengan menilai
seberapa besar Peluang dan Konsekuensi apabila suatu
risiko benar-benar terjadi.

14
Identifikasi Evaluasi Pengendalian
1 Bahaya 2 Risiko 3 Risiko

TABEL – 1: PELUANG TABEL – 2: KONSEKUENSI

Skal Sifat Skala Sub Konsekuensi


a Manusia Pendapata Kerusakan Lingkungan Gangguan
Rutin Non Rutin
n Aset Usaha
1 Secara teori bisa terjadi, tetapi Secara teori bisa terjadi, tetapi
belum pernah mengalami atau yakin tidak akan terjadi selama 1 Tindakan < 5% < 5% nilai aset < Baku Mutu <5% < 2 X 24 jam
pernah mendengar terjadi. pekerjaan berlangsung P3K Lingkungan
2 Perawatan 5-15% 5-15% nilai Dapat pulih dengan 5-15% > 2 X 24
2 Pernah terjadi sekali pada suatu Bisa terjadi, tetapi sangat kecil medis aset sendirinya < setahun jam
waktu yang tidak diketahui kemungkinan akan terjadi sekali
3 Cacat 15-30% 15-30% nilai Dapat dipulihkan 15-30% > 2 X 24
dengan pasti selama pekerjaan berlangsung
permanen 1 aset dengan intervensi jam
orang manusia dalam waktu
3 Pernah terjadi dalam waktu 5 Bisa terjadi paling banyak 1 kali <12 bulan
(lima) tahun terakhir selama pekerjaan berlangsung
4 Kematian 1 30-50% 30-50% nilai Dapat dipulihkan 30-50% > 2 X 24
orang; cacat aset dengan intervensi jam
4 Pernah terjadi dalam masa 3 Bisa terjadi 2-3 kali selama permanen > manusia dalam waktu
(tiga) tahun terakhir pekerjaan berlangsung 1 orang lama >12 bulan

5 Pernah terjadi dalam masa 1 Bisa terjadi lebih dari 3 kali 5 Kematian > >50% >50% nilai Tidak dapat dipulihkan >50% > 2 X 24
(satu) tahun terakhir selama pekerjaan berlangsung 1 orang aset dengan cara apapun. jam

Rating Skala
A 5-19
B 20– 39
C 40– 69
R = P X Σ (K1+K2+K3+K4+K5)
D 70– 99
E 100- 125 15
Identifikasi Evaluasi Pengendalian
1 Bahaya 2 Risiko 3 Risiko

Pengukuran peluang:
 Penentuan skala peluang dengan melihat jenis kegiatan, yaitu:
 kegiatan operasional rutin yang berulang setiap waktu atau dengan hasil
kegiatan yang sama atau hampir sama, atau
 kegiatan operasional non-rutin yang tidak berulang yang dilakukan untuk
masa tertentu dengan hasil kegiatan yang tidak-sama.
 Jika suatu sumber risiko dinilai mempunyai skala peluang
berbeda, maka yang digunakan adalah skala peluang yang paling
tinggi.
 Penentuan peluang kejadian dilakukan menggunakan Tabel-1.

16
Identifikasi Evaluasi Pengendalian
1 Bahaya 2 Risiko 3 Risiko

Pengukuran konsekuensi:
 Skala Konsekuensi ditentukan berdasarkan penjumlahan terhadap
5 (lima) sub konsekuensi yaitu dampak terhadap manusia,
Pendapatan, Kerusakan Aset, dan Lingkungan serta Gangguan
Usaha,.
 Jika suatu sumber risiko dinilai mempunyai skala konsekuensi
berbeda, maka yang digunakan adalah skala konsekuensi yang
paling tinggi;
 Untuk skala sub konsekuensi pendapatan dan kerusakan aset
mengikuti skala K3, apabila belum ditetapkan nilai dari suatu unit
kerja oleh pengurus;
 Penentuan skala konsekuensi dilakukan menggunakan Tabel-2.

17
Identifikasi Evaluasi Pengendalian
1 Bahaya 2 Risiko 3 Risiko

Langkah terakhir untuk mendapatkan profil unit kerja,


dilakukan dengan cara:
 Mengumpulkan semua rating risiko yang didapatkan (A,
B, C, D dan E);
 Jika hanya terdapat rating A, B, dan C ditetapkan
dengan memilih yang terbanyak yaitu A atau B atau C;
 Jika terdapat rating D dan E, ditetapkan dengan
memilih yang terburuk, yaitu E

18
Identifikasi Evaluasi Pengendalian
1 Bahaya 2 Risiko 3 Risiko

Eliminasi

Substitusi

Rekayasa Teknis

Rekayasa Administratif

Alat Pelindung Diri

19
Formulir Penilaian Risiko
Unit Kerja : Tanggal :
Pekerjaan : Penilai:

Risiko
Akibat Kecelakaan dan Rating
No Pokok Kegiatan Potensi Bahaya Penyakit Akibat Kerja Kendali Pelua Konse Skala
Risiko
ng k

1 2 3 4 5 6 7 8 9

20
Formulir Penilaian Risiko
Unit Kerja : Bengkel/Workshop Maintenance Tanggal :
Pekerjaan : Pengelasan Penilai :
Risiko
Akibat Kecelakaan dan Rating
No Pokok Kegiatan Potensi Bahaya Penyakit Akibat Kerja Kendali Pelua Konse Skala
Risiko
ng k

1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Persiapan Alat dan Gas C2H2 Keracunan Kronik Regulator,Pemadam 3 16 48 C
Bahan Kebakaran / Peledakan api, sepatu
Cedera / Luka Memar
( K1: 4; K2: 4; K3: 4;K4: 2;
K5=2)

Material Besi Cedera / Luka Memar sepatu 2 5 10 A

Panas Dehidrasi / Heat Stress Pakaian kerja 3 5 15 A

2 Pengelasan Gas C2H2 Keracunan Regulator, Pemadam 4 17 68 C


Kebakaran / Peledakan api

Kilatan Sinar / Spark Fotokeratittis Faceshields, local 5 10 50 C


exhaust

Partikel Gram Gangguan Pernafasan & mata Face shields, local 5 10 50 C


exhaust, sarung
tangan

Panas Dehidrasi / Heat Stress Pakaian kerja 2 17 34 B

3 Penyelesaian Gas C2H2 Keracunan Kronik Regulator, Pemadam 5 17 68 C


Pekerjaan Kebakaran / Peledakan Sepatu,
Cedera / Luka Memar
Panas Dehidrasi / Heat Stress Pakaian kerja 3 8 24 21
B
Penutup
22

 Melalui Penilaian Risiko, maka akan teridentifikasi setiap potensi bahaya


di tempat kerja;

 Proses penilaian risiko akan menghasilkan rating (peringkat) risiko dari


suatu organisasi atau perusahaan atau unit kerja/satuan kerja yang
selanjutnya untuk pengendalian risiko;

 Penilaian risiko merupakan bagian manajemen risiko dan merupakan


bagian integral dalam sistem manajemen K3;

 Dengan 5 prinsip sebagaimana ditetapkan dalam regulasi, mulai prinsip


1 s/d 3 harus diawali dengan manajemen risiko.
Terima kasih ……
atas perhatiannya

Anda mungkin juga menyukai