Anda di halaman 1dari 29

Kemampuan manusia menciptakan simbol

membuktikan bahwa manusia sudah memiliki


kebudayaan yang tinggi dalam komunikasi, mulai
dari simbol yang sederhana seperti bunyi dan
isyarat, sampai kepada simbol yang dimodifikasi
dalam bentuk signal-signal melalui gelombang
udara dan cahaya, seperti radio, TV, telegram,
telex, dan satelit.
Lampu pengatur lalu lintas (trafic
light) yang dipasang dipinggir jalan
misalnya adalah simbol polisi lalu
lintas, sedangkan simbol warna yang
telah disusun secara teratur menjadi
kode bagi pemakai jalan.
Simbol-simbol yang digunakan selain sudah
ada yang diterima menurut konversi
internasional, seperti simbol-simbol lalu
lintas, alfabet latin ,simbol matematika, juga
terdapat simbol-simbol lokal yang hanya bisa
dimengerti oleh kelompok-kelompok
masyarakat tertentu.
Bahasa memeiliki banyak fungsi, sekurang-kurangnya ada tiga fungsi
yang erat hubungannya dalam menciptakan komunikasi yang efektif;
a.Untuk mempelajari tentang dunia sekeliling kita
b.Untuk membina hubungan yang baik diantara sesama manusia
c.Unatuk menciptakan iakatan-ikatan dalam kehidupan manusia
Ada tiga teori yang membicarakan sehingga orang
memiliki kemampuan berbahasa.
1. Operant conditioning oleh BF. Skinner
(1957) seorang ahli psikologi behavioristik.
Teori ini menekankan unsur rangsangan
(stimulus) dan tanggapan (response) atau
lebih dikenal dengan istilah S-R. teori ini
menyatakan bahwa, jika suatu organisme
dirangsang oleh stimuli dari luar maka
orang cenderung memberi reaksi.
3. Mediating theory atau teori penengah. Dikembangkan
oleh ahli psikologi behavioristik Charles Osgood. Teori ini
menekankan bahwa manusia dalam mengembangkan
kemampuannya berbahasa, tidak saja beraksi terhadap
rangsangan yang diterima dari luar, tetapi juga
dipengaruhi oleh proses internal yang terjadi dalam
dirinya. Dorongan internal ini mendukung reaksi untuk
membentuk dan mengidentifikasi arti trehadap sesuatu
yang ada diluar dirinya atau lingkungannya.
Pemberian arti pada simbol adalah suatu proses
komunikasi yang dipengaruhi oleh kondisi sosial budaya
yang berkembang pada suatu masyarakat. Karena itu
dapat disimpulkan bahwa:
o semua kode memiliki unsur nyata
o semua kode mempunyai arti
o semua kode tergantung pada persetujuan pemakainya
o semua kode memiliki fungsi
o semua kode dapat dipindahkan, apakah melalui media
atau saluran-saluran komunikasi lainnya.

Kode dapat dibedakan atas dua macam, yaitu kode verbal (bahasa)
dan kode non-verbal(isyarat)
kode non-verbal biasa disebut bahasa isyarat atau
bahasa diam (silent language).
Oleh sebab itu, Mark Knaap (1978) menyebut bahwa
penggunaan kode non-verbal dalam berkomunikasi
memiliki fungsi untuk:
 meyakinkan apa yang diucapkannya (repetition)
 menunjukan perasaan dan emosi yang tidak bisa
diutarakan dengan
kata-kata (substitution)
 menunjukan jati diri sehingga orang bisa
mengenalnya (identity)
 menambah tau melengkapi ucapan-ucapan yang
dirasakan belum sempurna
Kode non-verbal dapat dikelompokan dalam beberapa bentuk, antara lain:
a. Kinesics
ialah kode non-verbal yang ditunjukkan oleh gerakan-gerakan badan.
Gerakan badan bisa dibedakan atas lima macam, yakni:
1) Emblems ialah isyarat yang punya arti langsung pada simbol yang dibuat
oleh gerakan badan. Misalnya mengangkat jari V yang artinya Victory atau
menang
2) Illustrators ialah isyarat yang dibuat dengan gerakan badan untuk
menjelaskan sesuatu, misalnya besar barang atau tinggi rendahnya suatu
obyek yang dibicarakan
3) Affect displays ialah isyarat yang terjadi karena adanya dorongan
emosional sehingga berpengaruh pada ekspresi muka, misalnya tertawa,
menangis dan sebagainya
4) Regulator ialah gerakan tubuh yang terjadi pada daerah kepala. Misalnya
mengangguk tanda setuju.
5) Adaptory ialah gerakan badan yang dilakukan sebagai tanda kejengkelan.
Misalnya menggerutu, mengepalkan tinju keatas meja dll
b. Gerakan mata (eye gaze)
mata adalah alat komunikasi yang paling berarti
dalam memberi isyarat tanpa kata. Bahkan ada
yang menilai gerakan mata adalah isi hati
seseorang.

Mark Cnaap dalam risetnya menemukan empat fungsi gerakan


mata, yakni:
1. Untuk memperolah umpan balik dari seorang lawan bicaranya
2. Untuk menyatakan terbukanya saluran komunikasi dengan
tibanya waktu untuk bicara
3. Sebagai signal untuk menyalurkan hubungan, dimana kontak
mata akan meningkatkan frekuensi bagi seorang yang
memerlukan.
4. Sebagai pengganti jarak fisik
c. Sentuhan (touching)
ialah isyarat yang dilambangkan dengan sentuhan
badan, menurut bentuknya sentuhan badan dibagi
menjadi 3 macam, yakni:
1. Kinesthetic ialah isyarat yang ditunjukan dengan
bergandengan tangan satu sama lain, sebagai
simbol keakraban atau kemesraan
2. Sociofugal ialah isyarat ditunjukan dengan berjabat
tangan atau saling merangkul.
3. Thermal ialah isyarat yang ditunjukan dengan
sentuhan yang terlalu emosional sebagai tanda
persahabatan yang begitu intim. Misalnya menepuk
punggung karena sudah lama tidak ketemu.
d. Paralanguage
ialah isyarat yang ditimbulkan karena tekanan atau
irama suara sehingga penerima dapat memahami
sesuatu dibalik apa yang diucapkan

e. Diam
berbeda dengan tekanan suara, maka sikap diam juga
sebagai kode n0n-verbal yang mempunyai arti. Max
Picard menyatakan bahwa diam tidak semata-mata
menagndung arti bersikap negatif, tapi bisa juga
melambangkan sikap positif
f. Postur tubuh
menurut Well dan Siegal (1961) bentuk tubuh terbagi
menjadi tiga tipe, yakni:
1. Ectomorphy yaitu bentuk tubuh kurus tinggi,
dilambangkan sebagai orang yang punya sikap
ambisi, pintar, kritis dan sedikit cemas.
2. Mesomorphy yaitu bagi mereka yang mempunyai
bentuk tubuh tegap, tinggi dan atletis. Dilambangkan
sebagi pribadi yang cerdas, bersahabat, aktif dan
kompetitif.
3. Endormorphy yaitu bagi mereka yang mempunyai
bentuk tubuh pendek, bulat dan gemuk.
Digambarkan sebagai pribadi yang humoris, santai
dan cerdik.
g. Kedekatan dan Ruang (proximity and spatial)
dapat dibedakan atas territory atau zone.
Edward T. Hall (1959) membagi kedekatan
atas 4 macam, yakni:
1. Wilayah intim (rahasia) kedekatan yang
Berjarak antara 3-18 inchi.
2. Wilayah pribadi, kedekatan berjarak antara
18 inchi hingga 4 kaki
3. Wilayah sosial, kedekatan yang berjarak
antara 4 sampai 12 kaki
4. Wilayah umum (publik), kedekatan yang
berjarak antara 4-12 kaki atau sampai suara
kita terdengar dalam jarak 25 kaki.
h. Artifact dan Visualisasi
artifact adalah hasil kerajinan manusia (seni), baik
yang melekat pada diri manusia maupun yang
ditujukan untuk kepentingan umum. Selain untuk
kepentingan estetika artifact juga untuk menunjukan
identitas diri seseorang atau suatu bagsa

i. Warna
hampir semua bangsa didunia memiliki arti tersendiri
pada warna. Hal ini bis dilihat pada bendera nasional
masing-masing,serta upacara –upacara ritual lainnya
yang sering dilambangkan dengan warna warni
j. Waktu
waktu mempunyai arti tersendiri dalam kehidupan
manusia, melakukan setiap pekerjaan seringkali
melihat waktu, misalnya membangun rumah,
menanam padi, melaksanakan perkawinan, membeli
sesuatu dan sebagainya.

k. Bunyi
kalau paralanguage dimaksudkan sebagai tekanan
suara yang keluar dari mulut untuk menjelaskan
ucapan verbal, maka bunyi-bunyian yang dilakukan
sebagai tanda isyarat yang tidak dapat digolongkan
sebagai paralanguage. Misalnya bersiul, bertepuk
tangan, bunyi terompet dan sebagainya
1. Penyusuanan pesan yang bersifat informatif
model ini lebih banyak ditujukan pada perluasan khalayak
Ada 4 macam penyusunan pesan yang bersifat informatif, yakni
a. Space order
b. Time order
c. Deduktive order
d. Induktive order
2. Penyusunan pesan yang bersifat persuasif
model penyusunan inimemiliki tujuan untuk mengubah
persepsi, sikap dan pendapat khalayak

Beberapa cara yang digunakan dalam penyusunan pesan


yang memalai teknik pesuasi, yaitu:
a. Fear appleal
b. Emotional appeal
c. Reward appeal
d. Motivational appeal
e. Humorious appeal
Penyusunan pesan secara efektif perlu memperhatikan beberapa
hal sebagai berikut:
a. Pesan yang disampaikan harus dikuasai lebih dahulu, termasuk
struktur penyusunannya yang sistematis
b. Mampu mengemukakan argumentasi secara logis. Untuk itu
harus mempunyai alasan-alasan berupa fakta dan pendapat
yang bisa mendukung materi yang disajikan.
c. Memiliki kemampuan untuk membuat intonasi bahasa, serta
gerakan-gerakan non-verbal yang dapat menarik parhatian
khalayak.
d. Memiliki kemampuan untuk membumbui pesan yang
disampaikan dengan anekdot-anekdot untuk menarik
perhatian dan mengurangi rasa bosan khalayak.
HAMBATAN PESAN :
1. BAHASA
2. TEKNIS (TEMPAT, SUASANA, KURANG
PENDIDIKAN YANG TIDAK MENDUKUNG)
3. EFEK BOLA SALJU
4. FAKTOR YANG MENYEBABKAN EFEK BOLA SALJU
- KEMAMPUAN MANUSIA TERBATAS & BERBEDA
ANTARA 1 DENGAN YANG LAIN SEHINGGA
PESAN YANG DISAMPAIKAN BERBEDA DENGAN
ASLINYA
- PENGARUH KEPRIBADIAN ORANG YANG
BERBEDA
Proses komunikasi tidak bisa dilepaskan dari tiga hal
yaitu:
1. Pujian
2. Kritik
3. perintah
Pujian
Terlalu memuji-muji juga dapat menimbulkan kegagalan
komunikasi. Dalam hal ini tidak semua orang senang
dengan pujian-pujian, memberi pujian sedapat mungkin
pada tempatnya sehingga si penerima merasa tidak
mendapat perlakuan yang disengaja untuk memuji-muji.

Prinsip-prinsip memberi pujian


1. Beri pujian atas prestasi seseorang
2. Kombinasikan pujian dengan penghargaan
3. Gunakan pujian sebagai dukungan dan bukan sebagai
sindiran
Kritik
Ialah unsur penting untuk perbaikan, namun jika tidak hati-
hati maka kritik bisa manjadi bumerang yang menjatuhkan
seseorang

Perintah
Ialah bentuk penyampaian pesan yang yang ditujukan
pada seseorang agar mereka dapat melaksanakan apa
yang diinginkan oleh si pemberi perintah
JOB 4 U
CARI BAHAN TENTANG :
1. PENGERTIAN
2. SYARAT MEDIA YANG EFEKTIF
3. CARA MEMBUAT (BAHAN,
ALAT, PROSES)
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai