Anda di halaman 1dari 3

KPP PRATAMA PASURUAN

KEWAJIBAN BULANAN
Jatuh Tempo Jatuh Tempo Jatuh Tempo Jatuh Tempo
No Jenis Pajak No Jenis Pajak
Pembayaran Pelaporan Pembayaran Pelaporan
1. PPh Pasal 25
Max tgl 15 7. PPN yang terutang atas
bulan berikutnya kegiatan membangun
sendiri harus disetor oleh Max tgl 15 bulan
2. PPh Pasal 25 bagi Wajib orang pribadi atau badan berikutnya
Pajak dengan kriteria yang melakukan kegiatan
tertentu sebagaimana membangun sendiri
dimaksud dalam Pasal 3 pada akhir Masa Pajak 8. PPN yang terutang atas
ayat (3b) UU KUP yang Max tgl 20
terakhir pemanfaatan Barang Kena
melaporkan beberapa bulan
berikutnya Pajak tidak berwujud
Masa Pajak dalam satu dan/atau Jasa Kena Pajak
Surat Pemberitahuan dari luar Daerah Pabean Max tgl 15 bulan
Masa harus disetor oleh orang berikutnya
pribadi atau badan yang
3. PPh Pasal 21 yang
memanfaatkan Barang Akhir bulan
dipotong oleh Pemotong Max tgl 10 Kena Pajak tidak berwujud berikutnya
Pajak bulan berikutnya dan/atau Jasa Kena Pajak
dari luar Daerah Pabean
4. PPN dan PPnBM yang
terutang dalam satu masa Akhir bulan berikutnya
pajak sebelum SPT Masa
disampaikan 9. PPN atau PPN dan PPnBM pada hari yang sama
yang pemungutannya dengan pelaksanaan
5. PPN dan PPnBM yang dilakukan oleh Pejabat pembayaran kepada
pemungutannya dilakukan Penandatangan Surat Pengusaha Kena Pajak
oleh Bendahara Max tgl 7 bulan Perintah Membayar Rekanan Pemerintah
Pemerintah atau Instansi berikutnya sebagai Pemungut PPN
Akhir bulan melalui Kantor
Pemerintah yang ditunjuk
berikutnya Pelayanan
Perbendaharaan
6. PPN dan PPnBM yang Negara
pemungutannya dilakukan
oleh Pemungut PPN selain
Bendahara Pemerintah Max tgl 15 bulan
atau Instansi Pemerintah berikutnya
yang ditunjuk
KPP PRATAMA PASURUAN
KEWAJIBAN BULANAN
Jatuh Tempo Jatuh Tempo Jatuh Tempo Jatuh Tempo
No Jenis Pajak No Jenis Pajak
Pembayaran Pelaporan Pembayaran Pelaporan

10. PPh Pasal 4 (2) yang 16. PPh Pasal 22 yang pada hari yang sama
dipotong oleh Pemotong Max tgl 10 dipungut oleh bendahara
bulan berikutnya
dengan pelaksanaan
Pajak pembayaran atas
11. PPh Pasal 4 (2) yang harus penyerahan barang
dibayar sendiri oleh Wajib Max tgl 15 yang dibiayai dari
Pajak bulan berikutnya belanja Negara atau Max tgl 14
belanja Daerah, bulan
dengan berikutnya
12. PPh Pasal 23 dan PPh
Max tgl 10 menggunakan Surat
Pasal 26 yang dipotong
bulan berikutnya Setoran Pajak atas
oleh Pemotong Pajak
nama rekanan dan
13. PPh Pasal 22 atas
ditandatangani oleh
penyerahan bahan bakar Max tgl 20
minyak, gas, dan pelumas bendahara
bulan
kepada penyalur/agen berikutnya 17. PPh Pasal 22, PPN dan bersamaan dengan
atau industri yang PPnBM atas impor saat pembayaran Bea
dipungut oleh Wajib Pajak Max tgl 10
bulan berikutnya Masuk dan dalam hal
badan yang bergerak Bea Masuk ditunda
dalam bidang produksi atau dibebaskan, PPh
bahan bakar minyak, gas, Pasal 22, PPN dan
dan pelumas PPnBM atas impor -
harus dilunasi pada
saat penyelesaian
14. PPh pasal 22 yang dokumen
pemungutannya dilakukan pemberitahuan pabean
oleh Wajib Pajak badan Max tgl 10
bulan berikutnya impor
tertentu sebagai
Pemungut Pajak

15. PPh Pasal 22, PPN atau secara


PPN dan PPnBM atas mingguan
impor yang dipungut oleh 1 (satu) hari kerja paling lama
Direktorat Jenderal Bea setelah dilakukan pada hari
dan Cukai pemungutan pajak kerja terakhir
minggu
berikutnya
KPP PRATAMA PASURUAN

KEWAJIBAN TAHUNAN

Batas waktu penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan seperti yang diatur
dalam Pasal 3 (3) UU No. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan sebagai berikut;

a. Untuk SPT Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi, paling lama 3 (tiga) bulan
setelah akhir Tahun Pajak (31 Maret); atau

b. Untuk SPT Tahunan Wajib Pajak Badan, paling lama 4 (empat) bulan setelah
akhir Tahun Pajak (30 April).

Anda mungkin juga menyukai