Disusun Oleh :
1. Febbyana Emita Pradani
2. Henny Mustika Santi
3. Inaha R.
4. Lutfi A
5. Mega Ayu
6. Danang Gumelar
DEFINISI
Acute Lung Oedema ( ALO) adalah akumulasi
cairan diparu yang terjadi secara mendadak (Aru W
Sudoyo, 2006)
Oedem paru
2. Riwayat penyakit
Riwayat penyakit sekarang
Saat MRS :
• Pasien datang ke IGD RSUD dr. Sayidiman Magetan pada tanggal 07 Desember 2019 pukul. 04.40 dengan
keluhan sesak nafas sejak 2 hari, batuk 3 hari, secret (+), dahak (-),demam hilang timbul , oedema (-). Pada
saatdi IGD dilakukan pemeriksaan TTV dengan TD : 130/80 mmHg, N : 77x/menit S : 36˚C , R : 32x/menit , SPO2
: 80 % kemudian pasien diberikan tindakan medis terapi
• - infus = PZ
• - Syring pump = Furosemide 20 mg 5kg/jam
• - Pantoprazole 40 mg iu
• - Ceftriaxone = 1 gr iu
• - Solvinex 1 ampul
• -Nebulazer = Combivent
Setelah diberikan tindakan pasien merasa keluhan mulai berkurang dan dipindahkan ke ruang rawat inap
Pemeriksaan Fisik
• Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada lesi, kulit kepala
bersih, rambut panjang berwarna putih
• Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa,
Kepala dan Leher tidak ada pembesaran kelenjar thyroid
• Inspeksi : Simetris
Pelvis • Palpasi : Tidak ada pergeseran atau fraktur
Syring Pump :
- Furosemide 20mg 5kg/Jam,
Analisa Data
Data Etiologi Masalah
(Subyektif & Objektif)
DS : Edema paru Ketidakefektifan pola nafas
Pasien mengatakan sesak 2 hari ↓
, batuk 3 hari Ketidakmampuan jantung
DO :
kiri memompa
- K.U Lemah
- Irama nafas cepat ↓
- Suara paru ronchi Peningkatan vena
- Pernafasan cuping hidung Pulmonalis
- Terdapat retraksi otot dada ↓
- Rogthen thorax Pembekuan cairan ke
jaringan intestinal
Pelebaran hilus ( dilatasi ↓
vascular di hilus)
Alveoli terisi cairan
Kranialisasi vascular
- TTV : ↓
Ekspansi Paru
TD : 130/80 mmHg ↓
N : 77x/menit Sesak
S : 36˚C ↓
RR : 32x/menit Ketidakefektifan pola nafas
SPO2 : 80%
No Data Etiologi Masalah
(Subyektif & Objektif)
2 DS : pasien megatakan lemas DM Ketidakseimbangan
DO : ↓ elektrolit
- K.U Lemah Hiperglikemi
- Mukosa kering ↓
- DL Batas melebihi
batas ginjal
HCT : 48,7 ↓
- FAAL GINJAL : Ketidakmampuan
ginjal menyaring
BUN : 33,6 mg/dl darah
Creatinin : 0,56 mg/dl ↓
GDS : 180 mg/dl Peningkatan
- ELEKTROLIT elektrolit dalam
darah
Natrium : 139 ↓
Kalium : 5,2 Ketidakseimbangan
Clorida : 99 elektrolit
Kalsium : 1,11
Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Intervensi
(Tujuan & Kriteria Hasil)
1 Diagnosa keperawatan : NIC : Airway Management
Ketidakefektifan pola nafas b/d 1. Auskultasi suara nafas
ekspansi paru 2. Posisikan pasien untuk memaksimalkan
Tujuan : ventilasi
Setelah dilakukan tindakan 3. Berikan terapi O2
keperawatan selama 1x24 jam 4. Ajarkan batuk efektif
diharapkan pola nafas adekuat 5. Kolaborasi dengan tim medis untuk
NOC : memberikan terapi
- Respiratory status : Ventilation
- Respiratory status : Airway
patency
- Vital sign status
Kriteria hasil :
- Mendemonstrasikan batuk efektif
- Menunjukkan jalan nafas yang
paten
- Ttv dalam rentang normal
No Diagnosa Keperawatan Intervensi
(Tujuan & Kriteria Hasil)
2 Diagnosa keperawatan : NIC : Fluid Management
Ketidakseimbangan elektrolit b/d disfungsi ginjal 1. Observasi TTV
Tujuan : 2. Berikan cairan melalui
Setelah dilakuakn tindakan keperawatan dalam IV
waktu 1x24 jam diharapkan ketidakseimbangan 3. Edukasi pasien tentang
elektrolit teratasi peningkatan hiperkalemia
NOC : 4. Kolaborasi dengan tim
- Fluid balance medis untuk memberikan
- Hydration terapy
- Nutritional status : food and fluid intake
Kriteria hasil :
- TTV dalam rentang normal
- Tidak ada tanda-tanda dehidrasi
- Elastisitas turgor kulit baik
- Mukosa lembab
- Tidak ada rasa haus berlebihan
Diagnosa Implementasi Evaluasi (SOAP) TTD
Keperawatan
S : pasien mengatakan masih
1. Ketidakefektifan pola 1. Mengauskultasi suara nafas sesak
nafas b/d ekspansi paru (suara nafas vesikuler) O:
2. Memposisikan pasien untuk - KU lemah,
memaksimalkan ventilasi - Suara nafas : vesikuler,
(semifowler) - Ada retraksi otot dada
3. Memberikan terapi O2 (NRBU 10 - TTV
lpm)
4. Mengajarkan batuk efektif BP : 130/80 mmHg, HR :
5. Berkolaborasi dengan tim medis 77x/menit, S : 36˚C,
untuk memberikan terapi RR : 26x/menit, SPO2 : 99 %
- Infus : Nacl 0,9% : 500cc 20tpm, A : ketidakefektifan pola nafas
- Syring Pump : Furosemide 20mg teratasi sebagian
5kg/Jam, Injeksi IV : Pantoprazole P : Lanjutkan intervensi Pasien
1x40mg, Ceftriaxone 1x1gr, Solvinex rawat inap
1x 1. Auskultasi suara nafas
- Inhalasi Nebulazer Combivent 1x 2. Posisikan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi
3. Berikan terapi O2
4. Kolaborasi dengan tim medis
untuk memberikan terapi
Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi (SOAP) TTD
S : px mengatakan lemas
2.Ketidakseimbangan 1. Mengobservasi TTV O:
elektrolit b/d disfungsi (BP, HR, RR, S, SPO2) - KU lemah
ginjal 2. Memberikan cairan - Mukosa : lembab
intravena (Nacl 0,9%
500cc 20 tpm) A : Ketidakefektifan
3. Mengedukasi pasien elektrolit teratasi sebagian
tentang pengobatan P : Lanjutkan intervensi
untuk hiperkalemia Pasien rawat inap
4. Berkolaborasi dengan 1. Observasi TTV
tim medis untuk 2. Berikan cairan melalui IV
memberikan terapi 3. Kolaborasi dengan tim
- Infus : Nacl 0,9% : 500cc medis untuk memberikan
20tpm, terapy
- koreksi hiperkalemia :
D40 1x800mg, Actrapid
1x10 U, Ca glukonas 1x1g
TERIMAKASIH