Anda di halaman 1dari 21

PRESENTASI KASUS

ALO (ACUT LUNG OEDEMA)

Disusun Oleh :
1. Febbyana Emita Pradani
2. Henny Mustika Santi
3. Inaha R.
4. Lutfi A
5. Mega Ayu
6. Danang Gumelar
DEFINISI
Acute Lung Oedema ( ALO) adalah akumulasi
cairan diparu yang terjadi secara mendadak (Aru W
Sudoyo, 2006)

Acute Lung Oedema (ALO) adalah terjadinya


penumpukan cairan secara masif dirongga alveoli
yang menyebabkan pasien berada dalam
kedaruratan respirasi dan ancaman gagal napas
ETIOLOGI
Penyebab terjadinya ALO dibagi menjadi 2:
1. Edema paru kardiogenik
Yaitu edema paru yang bukan disebabkan karena
gangguan pada jantung atau sisten kardiovaskuler

2. Edema paru non kardiogenik


Yaitu edema paru yang bukan disebabkan karena
kelainan pada jantung tetapi paru itu sendiri
PATOFISIOLOGI
Alo kardiogenik dicetuskan oleh peningkatan
tekanan atau volume yang mendadak tinggi di atrium
kiri, vena pulmonalis dan diteruskan (peningkatan
tekanannya) ke kapiler dengan tekanan melebihi 25
mmhg. Mekanisme fisiologis tersebut gagal
mempertahankan keseimbangan sehingga cairan akan
membanjiri alveoli dan terjadi oedema paru.
Gagal jantung
kanan/kongesti

Aliran balik darah paru terhambat

Peningkatan tekanan intra kapiler pulmonal

Peningkatan tekanan intra kapiler > tek. interstisial

Timbunan pada alveoli

Oedem paru

Distensi intra pulmonal

Pecahnya pembuluh darah paru


Bersihan jalan napas
Intoleransi aktivitas
tidak efektif

Gangguan pertukaran gas


MANIFESTASI KLINIS
Alo dapat dibagi menurut stadiumnya (3 stadium),
• Stadium 1
Adanya distensi pada pembuluh darah kecil paru yang
prominen akan mengganggu pertukaran gas di paru dan
sedikit meningkatkan kapasitas difusi co.
• Stadium 2
Pada stadium ini terjadi oedema paru interstisial. Batas
pembuluh darah paru menjadi kabur, demikian pula hilus
serta septa interlobularis menebal.
• Stadium 3
Pada stadium ini terjadi oedema alveolar. Pertukaran gas
mengalami gangguan secara berarti, terjadi hipoksemia dan
hipokapnia.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
» Laboratorium
- Analisa gas darah pO2 rendah, pCO2 mula-mula rendah dan kemudian
hiperkapnia.
- Enzim kardiospesifik meningkat jika penyebabnya infark miokard.
- Darah rutin, ureum, kreatinin, , elektrolit, urinalisis, foto thoraks, EKG,
enzim jantung (CK-MB, Troponin T), angiografi koroner.
- Foto thoraks Pulmonary edema secara khas didiagnosa dengan X-ray dada.
Radiograph (X-ray) dada yang normal terdiri dari area putih terpusat yang
menyinggung jantung dan pembuluh-pembuluh darah utamanya plus
tulang-tulang dari vertebral column, dengan bidang-bidang paru yang
menunjukan sebagai bidang-bidang yang lebih gelap pada setiap sisi, yang
dilingkungi oleh struktur-struktur tulang dari dinding dada. X-ray dada
yang khas dengan pulmonary edema mungkin menunjukan lebih banyak
tampakan putih pada kedua bidang-bidang paru daripada biasanya
• » Gambaran Radiologi yang ditemukan :
• - Pelebaran atau penebalan hilus (dilatasi
vaskular di hilus)
• - Corakan paru meningkat (lebih dari 1/3 lateral)
• - Kranialisasi vaskuler
• - Hilus suram (batas tidak jelas)
• - Interstitial fibrosis (gambaran seperti
granuloma-granuloma kecil atau nodul milier)
PENATALAKSANAAN
- Posisi ½ duduk.
- Oksigen (90 – 100%) sampai 12 liter/menit bila
perlu dengan masker NRBM.
- Jika memburuk (pasien makin sesak, takipneu,
ronchi bertambah, PaO2 tidak bisa dipertahankan
≥ 60 mmHg dengan O2 konsentrasi dan aliran
tinggi, retensi CO2, hipoventilasi, atau tidak
mampu mengurangi cairan edema secara
adekuat), maka dilakukan intubasi endotrakeal,
suction, dan ventilator.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.N DENGAN
DIAGNOSA MEDIS ALO (ACUTE LUNG OEDEMA)
1. Biodata px
. Nama : Ny. N
. Umur : 67 tahun
. Jenis kelamin : Perempuan
. Alamat : Trunang

2. Riwayat penyakit
Riwayat penyakit sekarang
Saat MRS :
• Pasien datang ke IGD RSUD dr. Sayidiman Magetan pada tanggal 07 Desember 2019 pukul. 04.40 dengan
keluhan sesak nafas sejak 2 hari, batuk 3 hari, secret (+), dahak (-),demam hilang timbul , oedema (-). Pada
saatdi IGD dilakukan pemeriksaan TTV dengan TD : 130/80 mmHg, N : 77x/menit S : 36˚C , R : 32x/menit , SPO2
: 80 % kemudian pasien diberikan tindakan medis terapi
• - infus = PZ
• - Syring pump = Furosemide 20 mg 5kg/jam
• - Pantoprazole 40 mg iu
• - Ceftriaxone = 1 gr iu
• - Solvinex 1 ampul
• -Nebulazer = Combivent
Setelah diberikan tindakan pasien merasa keluhan mulai berkurang dan dipindahkan ke ruang rawat inap
Pemeriksaan Fisik
• Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada lesi, kulit kepala
bersih, rambut panjang berwarna putih
• Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa,
Kepala dan Leher tidak ada pembesaran kelenjar thyroid

• Inspeksi : Bentuk simetris kanan-kiri, ada retraksi


otot dada, irama nafas cepat, iktus kordis tidak
terlihat.
• Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa,
Dada iktus kordis teraba
• Perkusi : Terdengar sonor
• Auskultasi : suara paru ronchi, suara jantung S1
S2 tunggal
• Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada lesi
• Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Abdomen • Perkusi : Terdengar tympani
• Auskultasi : Bising usus 8 x/mnt

• Inspeksi : Simetris
Pelvis • Palpasi : Tidak ada pergeseran atau fraktur

• Inspeksi :Pergerakan bebas


Ekstermitas • Palpasi : Kekuatan otot baik
atas/bawah
• Inspeksi : Simetris
Punggung • Palpasi : Teraba sama

• GCS : E:4, V:5, M:6


Neurologis
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
DL dan GDS Rontgen Thorak
Parameter Hasil Nilai Normal
FAAL GINJAL Cardiomegali
BUN 33,6 mg/dl 10 - 25
Kreatinin 0,56 mg/dl L: 0,8 - 1,25
P: 0,7 - 1,20
ELEKTROLIT
Natrium 139
Kalium 5,2
Clorida 99
Kalsium 1,11
GULA DARAH
GDS 180 mg/dl <140
DL
RBC 10,1 4,80 - 10,80
WBC 5,69 4,70 - 6,10
HGB 17,4 14,0 - 18,0
HCT 48,7 42,0 - 52,0
MCV 88,0 81,0 - 99,0
MCH 30,9 27,0 - 31,0
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
MCHC 35,0 33,0 - 37,0
RDW-SD 41,4 35,0 - 47,0
RDW-CV 12,7 11,5 - 14,5
PLT 293 150 - 450
PDW 13,6 9,00 - 13,0
MPV 10,9 9,70 - 11,1
P-LCR 32,1 15,0 - 25,0
PCT 0,32 0,15 - 6,10
TINDAKAN PENGOBATAN
Infus : Inhalasi
- Nacl 0,9% : 500cc 20tpm, - Nebulazer Combivent 1x

Injeksi IV : Koreksi hiperkalemia :


- Pantoprazole 1x40mg, - D40 1x800mg,
- Ceftriaxone 1x1gr, - Actrapid 1x10 U,
- Solvinex 1x - Ca glukonas 1x1g

Syring Pump :
- Furosemide 20mg 5kg/Jam,
Analisa Data
Data Etiologi Masalah
(Subyektif & Objektif)
DS : Edema paru Ketidakefektifan pola nafas
Pasien mengatakan sesak 2 hari ↓
, batuk 3 hari Ketidakmampuan jantung
DO :
kiri memompa
- K.U Lemah
- Irama nafas cepat ↓
- Suara paru ronchi Peningkatan vena
- Pernafasan cuping hidung Pulmonalis
- Terdapat retraksi otot dada ↓
- Rogthen thorax Pembekuan cairan ke
jaringan intestinal
Pelebaran hilus ( dilatasi ↓
vascular di hilus)
Alveoli terisi cairan
Kranialisasi vascular
- TTV : ↓
Ekspansi Paru
TD : 130/80 mmHg ↓
N : 77x/menit Sesak
S : 36˚C ↓
RR : 32x/menit Ketidakefektifan pola nafas
SPO2 : 80%
No Data Etiologi Masalah
(Subyektif & Objektif)
2 DS : pasien megatakan lemas DM Ketidakseimbangan
DO : ↓ elektrolit
- K.U Lemah Hiperglikemi
- Mukosa kering ↓
- DL Batas melebihi
batas ginjal
HCT : 48,7 ↓
- FAAL GINJAL : Ketidakmampuan
ginjal menyaring
BUN : 33,6 mg/dl darah
Creatinin : 0,56 mg/dl ↓
GDS : 180 mg/dl Peningkatan
- ELEKTROLIT elektrolit dalam
darah
Natrium : 139 ↓
Kalium : 5,2 Ketidakseimbangan
Clorida : 99 elektrolit
Kalsium : 1,11
Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Intervensi
(Tujuan & Kriteria Hasil)
1 Diagnosa keperawatan : NIC : Airway Management
Ketidakefektifan pola nafas b/d 1. Auskultasi suara nafas
ekspansi paru 2. Posisikan pasien untuk memaksimalkan
Tujuan : ventilasi
Setelah dilakukan tindakan 3. Berikan terapi O2
keperawatan selama 1x24 jam 4. Ajarkan batuk efektif
diharapkan pola nafas adekuat 5. Kolaborasi dengan tim medis untuk
NOC : memberikan terapi
- Respiratory status : Ventilation
- Respiratory status : Airway
patency
- Vital sign status

Kriteria hasil :
- Mendemonstrasikan batuk efektif
- Menunjukkan jalan nafas yang
paten
- Ttv dalam rentang normal
No Diagnosa Keperawatan Intervensi
(Tujuan & Kriteria Hasil)
2 Diagnosa keperawatan : NIC : Fluid Management
Ketidakseimbangan elektrolit b/d disfungsi ginjal 1. Observasi TTV
Tujuan : 2. Berikan cairan melalui
Setelah dilakuakn tindakan keperawatan dalam IV
waktu 1x24 jam diharapkan ketidakseimbangan 3. Edukasi pasien tentang
elektrolit teratasi peningkatan hiperkalemia
NOC : 4. Kolaborasi dengan tim
- Fluid balance medis untuk memberikan
- Hydration terapy
- Nutritional status : food and fluid intake

Kriteria hasil :
- TTV dalam rentang normal
- Tidak ada tanda-tanda dehidrasi
- Elastisitas turgor kulit baik
- Mukosa lembab
- Tidak ada rasa haus berlebihan
Diagnosa Implementasi Evaluasi (SOAP) TTD
Keperawatan
S : pasien mengatakan masih
1. Ketidakefektifan pola 1. Mengauskultasi suara nafas sesak
nafas b/d ekspansi paru (suara nafas vesikuler) O:
2. Memposisikan pasien untuk - KU lemah,
memaksimalkan ventilasi - Suara nafas : vesikuler,
(semifowler) - Ada retraksi otot dada
3. Memberikan terapi O2 (NRBU 10 - TTV
lpm)
4. Mengajarkan batuk efektif BP : 130/80 mmHg, HR :
5. Berkolaborasi dengan tim medis 77x/menit, S : 36˚C,
untuk memberikan terapi RR : 26x/menit, SPO2 : 99 %
- Infus : Nacl 0,9% : 500cc 20tpm, A : ketidakefektifan pola nafas
- Syring Pump : Furosemide 20mg teratasi sebagian
5kg/Jam, Injeksi IV : Pantoprazole P : Lanjutkan intervensi Pasien
1x40mg, Ceftriaxone 1x1gr, Solvinex rawat inap
1x 1. Auskultasi suara nafas
- Inhalasi Nebulazer Combivent 1x 2. Posisikan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi
3. Berikan terapi O2
4. Kolaborasi dengan tim medis
untuk memberikan terapi
Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi (SOAP) TTD
S : px mengatakan lemas
2.Ketidakseimbangan 1. Mengobservasi TTV O:
elektrolit b/d disfungsi (BP, HR, RR, S, SPO2) - KU lemah
ginjal 2. Memberikan cairan - Mukosa : lembab
intravena (Nacl 0,9%
500cc 20 tpm) A : Ketidakefektifan
3. Mengedukasi pasien elektrolit teratasi sebagian
tentang pengobatan P : Lanjutkan intervensi
untuk hiperkalemia Pasien rawat inap
4. Berkolaborasi dengan 1. Observasi TTV
tim medis untuk 2. Berikan cairan melalui IV
memberikan terapi 3. Kolaborasi dengan tim
- Infus : Nacl 0,9% : 500cc medis untuk memberikan
20tpm, terapy
- koreksi hiperkalemia :
D40 1x800mg, Actrapid
1x10 U, Ca glukonas 1x1g
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai