Anda di halaman 1dari 23

MANAJEMEN DIRI

1
Aturan Permainan Pertama
Peraturan Pilihan Kelompok Keuntungan/Kerugian
1 4X Membayar Rp 1000,- kepada fasilitator
3X Mendapatkan Rp 1000.- dari fasilitator
2
1Y Membayar Rp 1000,- kepada fasilitator
2X Mendapatkan Rp 1000.- dari fasilitator
3
2Y Membayar Rp 1000,- kepada fasilitator
1X Mendapatkan Rp 1000.- dari fasilitator
4
3Y Membayar Rp 1000,- kepada fasilitator
5 4Y Mendapatkan Rp 1000.- dari fasilitator

2
Aturan Permainan Kedua
Peraturan Pilihan Kelompok Keuntungan/Kerugian

1 4X Membayar Rp 1000,- kepada fasilitator


3X Membayar Rp 1000.- Kepada fasilitator
2
1Y Mendapatkan Rp 1000,- dari fasilitator
2X Membayar Rp 1000.- kepada fasilitator
3
2Y Membayar Rp 1000,- kepada fasilitator
1X Membayar Rp 1000.- kepada fasilitator
4
3Y Mendapatkan Rp 1000,- dari fasilitator
5 4Y Membayar Rp 1000,- kepada fasilitator

3
Manajemen Diri
Tuntutan Dari Tuntutan Dari
Dalam Diri Luar Diri

Manajemen
Pribadi

Potensi dalam Sumber daya


Diri Sosial 4
Manajemen Pribadi
(Self Management)

Manajemen
 Proses mengorganisasikan potensi yang dimiliki
untuk memenuhi tujuan

Manajemen Pribadi
 Proses mengelola potensi individu untuk
memenuhi tuntutan baik dari dalam maupun dari
 Merencanakan
 Mengendalikan
 Mengarahkan
 Memanfaatkan
 Mengevaluasi
5
Berpikir Positif

Berpikir Positif
 Memandang sebuah masalah melalui sisi yang
positif. Melihat sebuah masalah dari perspektif
yang tidak menimbulkan gangguan (cemas,
gelisah)

Berpikir Negatif
 Melihat peristiwa dari kaca mata yang penuh
dengan rasa pesimis, kecurigaan atau kelemahan
dan kekurangan orang lain

6
Contoh Pikiran Negatif
 “Segalanya atau tidak sama sekali”
 Melihat Masalah dari kaca mata hitam putih
 “Usaha saya gagal total, karena ujian saya kemarin
tidak memuaskan”
 Kejadian Negatif Berulang
 Memandang satu kejadian negatif yang dialami akan
terus terjadi padanya
 “Seperti bulan kemarin, Ia pasti akan menolak apabila
saya minta membantu saya”
 Membesar-besarkan hal-hal yang kecil
 Pelaku seakan memiliki kaca mata khusus, sehingga hal-
hal positif tidak tertangkap oleh matanya

7
Penyebab Pikiran Negatif
 Rendahnya harga diri (kepercayaan diri)
 Pribadi dengan harga diri rendah cenderung
menyalahkan dirinya
 Pemahaman yang sempit
 Pemahaman yang sempit mendorong pribadi merasa
benar sendiri, penuh kecurigaan, tidak logis
 Tidak mau menerima kegagalan
 Individu ini cenderung mengutamakan sisi negatif setiap
kesempatan untuk berkembang
 Skema pikiran yang negatif
 Skema pikiran negatif disebabkan oleh lingkungan yang
selalu memberikan (kritik yang merusak, ejekan, label-
label negatif)
8
Manfaat Berpikir Positif
 Mampu menjaga emosi yang positif
(senang, gembira)
 Terbebas dari tekanan dan stres
 Memberikan kesempatan pribadi untuk
berkembang
 Mampu menyesuaikan diri dengan baik
 Aktif mencari solusi masalah karena tidak
larut dalam prasangka

9
Mengelola Pikiran
PIKIRAN NEGATIF PIKIRAN POSITIF

“Saya selalu gagal” “Saya juga banyak


(kejadian negatif menyelesaikan dengan
berulang) baik”
“Ini membuktikan “Ah tidak mungkin.
betapa bodohnya Saya bukanlah si
saya” bodoh”
(mudah memberi
label)
“Karena terlambat, “Orang pasti kecewa.
orang akan Tapi saya tidak akan
meremehkan saya” mengulanginya”
(loncatan kesimpulan)
“Saya harus “Saya akan berusaha
10
mendapatkan hasil dengan sekuat tenaga”
Mengelola Emosi

11
Mengelola Emosi

Emosi
 Emosi muncul karena penafsiran individu
terhadap satu peristiwa

Penyebab Emosi Marah


 Individu merasa gagal, terhina, frustrasi
 Pikiran yang negatif -Distorsi Pikiran
 Harga individu diganggu

12
Jika Orang Dikuasai Emosi
1. Melarikan diri dari masalah

2. Minimalisasi/menyepelekan

3. Menyalahkan orang lain

4. Selalu Menyangkal

5. Menyalahkan diri sendiri

6. Tidak dapat Berpikir Jernih 13


ENERGY CHARGING
• KESADARAN DIRI
•SILATURAHMI
• ISTIRAHAT CUKUP
•KERJA DIBUAT MENYENANGKAN
• SANTAPAN RINGAN KAYA GIZI
• KECERIAAN DAN HUMOR
• PENATAAN LINGKUNGAN KERJA
• TIDUR NYENYAK
14
Mengelola Emosi Marah

Dinamika Emosi Marah


 Marah adalah bentuk pertahanan individu.
 Marah muncul ketika individu tidak mendapatkan
sesuatu yang diharapkannya.
 Marah menyangkut penilaian bahwa hak-haknya
dijamah orang lain. Ketika marah, individu
kadang merasa bahwa dirinya benar orang lain
salah.
 Kontrol diri individu menurun ketika marah

15
Fungsi Emosi Marah
Jika dikelola maka emosi marah akan
menimbulkan:
 Marah memunculkan enersi dan meningkatkan
vitalitas tindakan individu
 Marah menciptakan aktivitas yang Terfokus
 Marah akan mempertahanan individu dari
ketidakberdayaan
 Marah mampu meyakinkan seseorang pada
keyakinannya
 Marah dapat mempengaruhi orang lain

16
 Perilaku agresif yang dilakukan akan
menimbulkan kerugian
 Konflik
 Friksi
 Permusuhan
 Balas Dendam
 Menurunnya hubungan antar pribadi

17
Cara Mengelola Kemarahan
1. Individu harus mengetahui fakta bahwa
sekarang ia dalam keadaan marah
2. Menentukan cara bagaimana emosi marah
diekspresikan dengan pertimbangan :
 Memahami bahwa kualitas daya nalar individu
akan menurun ketika marah
 Tetap bersikap adil ketika marah
3. Mengendalikan rasa marah
Salah satunya dengan diekspresikan pada orang
yang tepat.

18
Mengelola Perilaku

19
Mengelola Perilaku
Kontrol Diri
 Upaya individu untuk memandu, mengarahkan
dan mengatur perilakunya dalam menanggapi
stimulus
 Mengendalikan dorongan-dorongan diri individu
dengan menggunakan sikap yang rasional untuk
merespon situasi

Pengatasan Masalah (Perilaku Koping)


 Fokus pada Masalah
 Memusatkan pada bagaimana masalah dapat teratasi
 Fokus pada Emosi
 Memusatkan pada bagaimana individu merasa tenang,
meski masalah tersebut tetap ada 20
Bentuk Kontrol Diri
 Kontrol Tindakan
 Meliputi kemampuan untuk mengambil
tindakan kongkrit untuk mengurangi akibat
dari tekanan.
 Kontrol Pikiran
 Berpikir dan memodifikasi persepsi individu
akibat dari stressor dengan memfokuskan
pada pemikiran yang menyenangkan atau
netral.
 Deccisional Control
 Memilih antara alternatif dari tindakan yang
dilakukan 21
Bentuk Perilaku Koping
1. Fokus pada Masalah
 Mengenal potensi diri
 Mencari bantuan dari orang lain
 Memanfaatkan sistem dukungan sosial
 Membicarakan pengalaman dan perasaaan
kepada orang terdekat
 Mencari informasi
 Mengikuti program pelatihan

22
Bentuk Perilaku Koping

2. Fokus pada Emosi


 Melarikan diri dari masalah
 menghindari masalahnya dengan cara membayangkan
seandainya berada dalam situasi atau waktu lain yang
lebih baik daripada situasi dan waktu yang dialaminya
saat ini
 Minimalisasi
 menghindari masalah dengan cara menolak memikirkan
masalah dan menganggap seakan-akan masalah
tersebut tidak ada
 Menyalahkan diri sendiri
 Individu menyalahkan dan menghukum dirinya sendiri,
menyesali apa yang telah terjadi
23

Anda mungkin juga menyukai