Anda di halaman 1dari 10

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 8

 DINDA GAYATRI SIREGAR


 MUHAMMAD SYUKRI
 SYAFA’ATUL HUSNAH
DEFENISI INOVASI PEMBELAJARAN KUANTUM

Pembelajaran kuantum merupakan


terjemahan dari bahasa asing yaitu
“Quantum Learning”, artinya kiat,
petunjuk, strategi, dan seluruh
proses belajar yang dapat
mempertajam pemahaman dan daya
ingat, serta membuat belajar
sebagai suatu proses yang
menyenangkan dan bermanfaat.
PRINSIP DAN STRATEGI PEMBELAJARAN KUANTUM
PRINSIP
PEMBELAJARAN Lima prinsip pemebelajaran kuantum ( Bobby Deporter, 1992) sebagai berikut:
KUANTUM  Segalanya berbicara, berarti rancangan kurikulum dan rancangan
pembelajaran guru, informasi, bahasa tubuh, kata-kata, tindakan, gerakan,
dan seluruh kondisi lingkungan haruslah dapat berbicara membawa pesan-
pesan bagi siswa.
 Segalanya bertujuan, maksudnya semua penggubahan pembelajaran tanpa
terkecuali harus mempunyai tujuan-tujuan yang jelas dan terkontrol.
 Pengalaman sebelum pemberian nama, maksudnya sebelum siswa belajar
memberi nama (mendefinisikan, mengkonseptualisasi, membedakan,
mengkategorikan) hendaknya telah memiliki pengalaman informasi yang
terkait dengan upaya pemberian nama tersebut.
 Mengakui setiap usaha, maksudnya semua usaha belajar yang telah
dilakukan siswa memperoleh pengakuan guru dan siswa lainnya.
 Merayakan keberhasilan, maksudnya setiap usaha dan hasil yang
diperoleh dalam pembelajaran pantas dirayakan. Perayaan ini diharapkan
memberi umpan balik dan motivasi untuk kemajuan fan peningkatan hasil
belajar berikutnya.
STRATEGI
PEMBELAJARAN
KUANTUM

Bobby DePorter (1992), mengembangkan strategi pembelajaran kuantum


melalui istilah TANDUR, yaitu:
 Tumbuhkan, yaitu dengan memberikan apersepsi yang cukup sehingga
sejak awal kegiatan siswa telah termotivasi untuk belajar dan memahami Apa
Manfaatnya Bagiku (AMBAK).
 Alami, berikan pengalaman nyata kepada setiap siswa untuk mencoba.
 Namai, sediakan kata kunci, konsep, model, rumus, strategi, dan metode
lainnya.
 Demonstrasikan, sediakan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan
kemampuannya.
 Ulangi, beri kesempatan untuk mengulangi apa yang telah dipelajarinya,
sehingga setiap siswa merasakan langsung dimana kesulitan akhirnya datang
kesuksesan, kami bisa bahwa kamiu memang bisa.
 Rayakan, dimaksudkan sebagai respon pengakuan yang porsional.
MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM
Model pembelajaran kuantum identik dengan sebuah simponi dan pertunjukan musik.
Maksudnya pembelajaran kuantum, memberdayakan sebuah potensi dan lingkungan
belajar yang ada, sehingga proses belajar menjadi suatuyang menyenangkan dan bukan
sebagai sesuatu yang memberatkan. Untuk dapatmengarah yang dimaksud, ada beberapa
langkah yang harus dilakukan, yaitu:
 Optimalkan minat pada diri.
 Bertanggung jawab pada diri, sehingga anda akan mulai
mengupayakansegalanya terlaksana.
 Hargailah segala tugas yang telah selesai.
1. Suasana belajar yang menggairahkan.
MENGORKESTRASI KESUKSESAN Guru harus mampu menciptakan suasana pembelajaran yang
BELAJAR MELALUI LINGKUNGAN dapat memberdayakan siswa.
2. Landasan yang kukuh.
Menegakkan landasan yang kukuh dalam pembelajaran
kuantum dengan cara: mengkomuniasikan tujuan
PEMBELAJARAN
pembelajaran; mengkukuhkan prinsip-prinsip keunggulan;
meyakini kemampuan diri dan kemampuan siswa;
kesepakatan, kebijakan, dan peraturan; serta menjaga
komunitas belajar tetap tumbuh dan berjalan.
3. Lingkungan yang mendukung.
Lingkungan kelas akan berpengaruh terhadap
kemampuan siswa dalam memusatkan
perhatian dan menyerap informasi sebanyak-
banyaknya.

4. Perancangan pembelajaran yang dinamis.


Guru dapat memasuki dunia siswa dalam proses
pembelajaran melalui perancangan
pembelajaran.
1. Mengorketrasi presentasi prima
Kemampuan guru mengorkestrasi presentasi prima
MENGORKESTRASI KESUKSESAN merupakan kemampuan berkomunikasi dengan
BELAJAR MELALUI KONTEN/ISI menekankan interaksi sesuai dengan rancangan
pembelajaran yang telah ditetapkan.

2. Mengorkestrasi fasilitas yang elegan


Berarti memudahkan interaksi siswa dengan
kurikulum. Ini berarti jugan memudahkan partisipasi
siswa dalam aktivitas belajar sesuai dengan yang
diinginkan dengan tingkat keterkaitan, minat, fokus,
dan partisipasi yang optimal.

3. Mengorkestrasi keterampilan belajar dan


keterampilan hidup
Dalam pembelajaran kuantum, keterampilan
belajar dapat membantu siswa mencapai tujuan
dengan efisien dan cepat, dengan tetap
mempertahankan minat belajar, karena belajar
dapat berlangsung secara terfokus tetapi santai.
TUJUAN DAN MANFAAT PEMBELAJARAN KUANTUM

TUJUAN MANFAAT

Tumbuhnya emosi positif Sikap Positif

Kekuatan otak
Motivasi

Keberhasilan Belajar Aktif

Membangun dan
Kehormatan diri
Mempertahankan lingkungan
positif

Kepercayaan diri

Sukses
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN PEMBELAJARAN KUANTUM
KEUNGGULAN PRMBELAJARAN KUANTUM KELEMAHAN PEMBELAJARAN KUANTUM

1. Pembelajaran kuantum membiasakan siswa untuk melatih 1. Membutuhkan pengalaman yang nyata.
aktivitas kreatifnya sehingga siswa dapat menciptakan 2. Waktu yang cukup lama untuk menumbuhkan motivasi
suatu produk kreatif yang dapat bermanfaat bagi diri dan dalam belajar. Karena kuantum learning menggunakan
lingkungannya. metode pemberian sugesti sehingga dibutuhkan waktu
2. Dalam pembelajaran kuantum, emosi sangat diperlukan yang lama untuk menumbuhkan karakter yang diharapkan.
untuk menciptakan motivasi belajar yang tinggi. 3. Kesulitan mengidentifikasi ketrampilan siswa. Karena setiap
3. Pembelajaran kuantum memusatkan perhatian pada siswa memiliki ketrampilan yang berbeda-beda sehingga
interaksi yang bermutu dan bermakna, bukan sekedar untuk mengidentifikasi ketrampilan setiap siswa
transaksi makna. Jadi guru bukan hanya menjelaskan tetapi memerlukan proses yang tidak mudah yaitu dengan
menanamkan dalam diri siswa. mengamati perilaku dan minat setiap siswa.
4. Pembelajaran kuantum sangat menekankan pada 4. Memerlukan dan menuntut keahlian dan ketrampilan guru.
pemercepatan pembelajaran dengan taraf keberhasilan 5. Memerlukan proses perancanaan dan persiapan
tinggi. pembelajaran yang cukup matang dan terencana dengan
5. Pembelajaran kuantum sangat menentukan kealamiahan cara yang lebih baik.
dan kewajaran proses pembelajaran, bukan keartifisialan 6. Adanya keterbatasan sumber belajar, alat belajar dan
atau keadaan yang dibuat-buat. menuntut situasi dan kondisi. Karena dengan keterbatasan
6. Pembelajaran kuantum memusatkan perhatian pada sarana prasarana akan menghambat terlaksananya kegiatan
pembentukan ketrampilan akademis, dan ketrampilan tersebut dan hasilnya kegiatan belajar mengajar akan
(dalam) hidup. berjalan kurang efektif.
“KESUKSESAN
HANYA DIRAIH
DENGAN
BANYAK
PROSES
BUKAN
BANYAK
PROTES “

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai