Anda di halaman 1dari 49

Laporan Kasus Anak

Hepatitis
Pembimbing:
dr. Juliana, Sp. A

Penyusun:
Holilah Turohmah 18360005
Intan Kartika Dewi 18360008
Maria Lestari Harianja 213210031
BAB 2
BAB 1 BAB 4

BAB 3
TINJAUAN PUSTAKA Hepatitis
LAPORAN KASUS

PENUTUP
KESIMPULAN
BAB 1
• Hepatitis merupakan inflamasi dan cedera pada hepar, penyakit ini dapat disebabkan oleh
infeksi atau toksin. Salah satunya adalah hepatitis A, hepatitis ini dapat sebabkan oleh virus
yang di sebarkan melalui kotoran atau tinja penderita, biasanya melalui makanan (fecal-oral)
bukan melalui aktifitas seksual atau melalui darah.6

• Secara global, WHO mencatat ada sekitar 1,4 juta kasus hepatitis A setiap tahunnya.7 San
Diego’s public health officer Amerika Serikat mengabarkan terdapat keadaan darurat
setempat pada 1 September 2017 diakibatkan oleh Hepatitis A dengan total 507 kasus
dengan 19 kematian dan 351 (69%) rawat inap terkait dengan infeksi penyakit tersebut. 8

• Indonesia merupakan salah satu negara dengan endemisitas yang tinggi hepatitis A,
terbesar kedua di negara South East Asian Region (SEAR). 9 Selain itu, berdasarkan hasil Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 Provinsi Sumatera Utara menempati urutan ke-12
dengan insidensi hepatitis secara umum dari 33 provinsi di Indonesia. Sedangkan kasus
hepatitis A yang ada di Sumatera Utara menempati urutan ke-21. Walaupun cenderung
munurun, namun angka ini cenderung meningkat dari pada tahun 2007. 10

• Berdasarkan insiden hepatitis yang terus meningkat semakin menjadi masalah kesehatan
masyarakat. Penyakit ini menjadi penting karena mudah ditularkan, memiliki morbiditas
yang tinggi dan menyebabkan penderitanya absen dari sekolah atau pekerjaan untuk waktu
yang lama. 60-90% dari kasus-kasus hepatitis virus diperkirakan berlangsung tanpa
dilaporkan. Keberadaan kasus-kasus subklinis, ketidakberhasilan untuk mengenali kasus-
kasus yang ringan dan kesalahan diagnosis diperkirakan turut menjadi penyebab pelaporan
yang kurang dari keadaan sebenarnya. Oleh karena itu, kami tertarik untuk mengangkat
kasus ini sebagai bahan ajar di Kepaniteraan Klinis Anak RSUD Deli Serdang.
BAB 2
Hepatitis virus adalah radang hati yang disebabkan oleh infeksi
(virus, bakteri, parasit).1 Dikatakan akut apabila inflamasi
(radang) hati akibat infeksi virus hepatitis yang berlangsung
selama kurang dari 6 bulan, dan kronis apabila hepatitis yang
tetap bertahan selama lebih dari 6 bulan. Keadaan kronis pada
anak-anak lebih sukar dirumuskan karena perjalanan
penyakitnya lebih ringan daripada orang dewasa. 2,3
HEPATITIS A
Definisi
• Hepatitis A adalah suatu penyakit yang di
sebabkan oleh virus yang di sebarkan oleh
kotoran atau tinja penderita, biasa nya melalui
makanan (fecal oral) bukan melalui aktifitas
seksual atau melalui darah.
Etiologi
Etiologi Hepatitis A adalah :
• virus hepatitis A, dengan ukuran 27 manometer dimana
virus initer golong virus hepatitis terkecil dan masuk
kedalam golongan pikornavirus.
• Dengan mikroskopelectron,terlihat virus tidak memiliki
mantel, hanya memiliki suatu nukleokapsid yang
merupakan ciri khas dari antigen virus hepatitis A.
• Seuntai molekul RNA terdapat dalam kapsid, satu ujung
RNA ini disebut viral protein genomic (VPg) yang berfungsi
menyerang ribosom sitoplasma sel hati. Virus hepatitis A
bisa dibiak dalam kultur jaringan. Replikasi dalam tubuh
dapat terjadi dalam sel epitel usus dan epitel hati.
Epidemiologi

HAV merupakan jenis infeksi hepatitis virus


yang paling sering di Amerika Serikat. Pada tahun
1988, 50% dari kasus hepatitis yang dilaporkan
adalah infeksi Virus hepatitis A (HAV). Virus
hepatitis A menyebabkan kebanyakan kasus
hepatitis pada anak dan dewasa muda. Di Indonesia
prevalensi di Jakarta, Bandung, dan Makassar
berkisar antara 35%-45% pada usia 5 tahun, dan
mencapai lebih dari 90% pada usia 30 tahun. Di
Papua pada umur 5 tahun prevalensi anti HAV
mencapai hampir 100%.
Masa Inkubasi

Masa inkubasi penyakit ini 2 – 6 minggu sejak pemaparan


hingga munculnya ikterus pada penderita

• Penularan
Gejala dan perjalanan klinis hepatitis virus akut secara
umum dapat dibedakan dalam 4 stadium :
1. Fase inkubasi
2. Fase prodromal (praikterik
3. Fase ikkterus
4. Fase konvalesen
Diagnosis

• Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala klinik yang ditemui


dan didukung oleh pemeriksaan laboratorium. Gambaran
klinis, sebelum timbulnya ikterus biasanya didahului oleh
suatu masa prodormal yang berlangsung sekitar 2 minggu
dengan malaise, anoreksia, dan sering gejala
gastrointestinalis, disertai nyeri perut atas.
• Pada tes serologis, IgM anti HAV Antibodi ini ditemukan 1-2
minggu setelah terinfeksi HAV dan bertahan dalam waktu 3-6
bulan.
Patogenesis
Antigen hepatitis A dapat ditemukan di dalam
sitoplasma sel hati segera sebelum hepatitis akut
timbul. Kemudian jumlah virus akan menurun
setelah timbul manifestasi klinis, baru kemudian
muncul IgM anti HAV spesifik. Kerusakan sel-sel hati
terutama karena viremia yang terjadi dalam waktu
yang sangat pendek dan terjadi pada masa inkubasi.
Sedangkan antigen virus hepatitis A dapat ditemukan
dalam tinja satu minggu setelah ikterus timbul.
Kerusakan sel hati disebabkan oleh aktivitas sel T
limfositsitolitik terhadat targetnya, yaitu antigen
virus hepatitis A
Penatalaksanaan
Pada dasarnya penatalaksanaan infeksi virus hepatitis A dan
hepatitis yang lainnya adalah terapi yang diberikan bersifat
suportif, tidak ada yang spesifik, yaitu :
1. Tirah baring, terutama pada fase awal penyakitnya dan
dalam keadaan penderita merasa lemah
2. Diet Makanan tinggi protein, tinggi karbohidrat dan
rendah lemakuntuk pasien dengan anoreksia dan nausea
3. Pemberian obat-obatan simtomatik seperti : tablet
antipiretik paracetamol untuk demam, sekit kepala, nyeri
otot, nyeri sendi, pemberian anti mual muntah dapat
membantu menghilangkan keluhan mual .
4. Hindari alcohol dan pemakaian obat dibatasi
5. Obat-obatan yang dimetabolisir di hepar harus dihindari
tetapi jika sangat diperlukan dapatdiberikan dengan
penyesuaian dosis
Prognosis

Prognosis penyakit ini baik dan sembuh sempurna

• Pencegahan
Pencegahan dengan imunoprofilaksis
1. Imunoprofilaksis sebelum paparana.
a. Vaksin HAV yang dilemahkan
b. Jadwal dan dosis vaksin HAV
2. Imunoprofilaksis pasca paparana.
a. Keberhasilan vaksin HAV pada pasca paparan belum jelas
b. Keberhasilan immunoglobulin sudah nyata tapi tidak sempurna
c. Dosis dan jadwal pemberian immunoglobulin
HEPATITIS B
• Etiologi
Infeksi virus hepatitis B (HBV) sebelumnya
dinamai “hepatitis serum” disebabkan oleh virus
kelompok hepadnavirus. Virus tersebut
mengandung DNA
Masa Inkubasi

• Pada umumnya infeksi virus hepatitis B terjadi


lebih lambat dibandingkan dengan infeksi
virus hepatitis A. Masa inkubasi hepatitis B
dimulai sejak pemaparan hingga awitan
ikterus selama 2 – 5 bulan. Pada penyakit ini
tidak terdapat prevalensi yang berhubungan
dengan musim
EPIDEMIOLOGI
• WHO memperkirakan adanya 400 juta orang sebagai
pengidap HBV pada tahun 2000. Pola prevalensi hepatitis B
dibagi menjadi 3 golongan yaitu prevalensi rendah (HBsAg
0,2%- 0,5% dan anti-HBs 4%-6%), prevalensi sedang (HBsAg
2%-7% dan anti-HBs 20%-55%), dan prevalensi tinggi (HBsAg
7%-20% dan anti-HBs 70%-95%).
• Di Indonesia pada penelitian terhadap donor darah di
beberapa kota besar didapatkan angka prevalensi antara
2,5%-36,2%.8,9,10
• Pada ibu yang melahirkan dengan HBeAg positif, bayi memiliki
risiko tertular sebesar 90%, sedangkan bila hanya HBsAg yang
positif maka risikonya 10% apabila tidak dilakukan tindakan
imunoprofilaksis.
Penularan

Kontak dengan penderita melalui parenteral


yang berasal dari produk-produk darah secara
intravena, kontak seksual, dan perinatal secara
vertikel (dari ibu ke janin)
Diagnosis

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala klinik


yang ditemui dan didukung oleh pemeriksaan
laboratorium. sebelum timbulnya ikterus
biasanya didahului oleh suatu masa prodormal
seperti malaise, anoreksia, dan sering gejala
gastrointestinalis, disertai nyeri perut atas.
Pemeriksaan laboratorium menunjukan
hiperbilirubinemia, kenaikan kadar transaminase
serum. Pada tes serologis didapatkan HBsAg (+),
Ig M Anti HBc (+).
HEPATITIS C
• Etiologi
HCV tampaknya merupakan virus RNA kecil
terbungkus lemak, diameternya sekitar 30 – 60
nm

• Epidemiologi
Infeksi virus hepatitis C (HCV) merupakan infeksi
hepatitis kronik yang ditemukan tersering di
negara-negara maju
• Masa inkubasi
Masa inkubasi berkisar antara 15 sampai 160
hari, rata-rata sekitar 50 hari

• Penularan
Seperti HBV, maka HCV diduga terutama
ditularkan melalui jalan parenteral dan
kemungkinan melalui kontak seksual
HEPATITIS D
• Etiologi
HDV adalah virus RNA berdiameter 36 mm.
Lapisan luarnya adalah HBsAg yang
membungkus genom RNA dan antigen delta.

• Epidemiologi
Hepatitis D terjadi pada hanya sebagian kecil
anak
• Masa inkubasi
Masa inkubasi diduga menyerupai HBV yaitu
sekitar 2 bulan.

• Penularan
Penularannya terutama melalui serum, dan di
AS penyakit ini terutama menyerang orang yang
memiliki kebiasaan memakai obat terlarang dan
penderita hemofilia
Diagnosis

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala klinik


hepatitis yang ditemui dan didukung oleh
pemeriksaan laboratorium. Pada tes serologis
ditemukan HBsAg (+) dan ditemukan delta
antigen
Hepatitis E
Etiologi
• Virus hepatitis E mempunyai berdiameter 32-34 nm, berbentuk
sferis dan merupakan partikel yang tidak mempunyai penutup.
Merupakan virus RNA yang terdiri dari 7500 pasangan nukleotida
rantai tunggal.2.6.2 Epidemiologi

Epidemiologi
• Hepatitis E jarang menyebabkan kasus hepatitis pada anak. Paling
sering menyerang orang dewasa muda sampai setengah umur, dan
pada wanita hamil didapatkan angka mortalitas yang sangat tinggi
yaitu 20%.
Masa inkubasi
Masa inkubasinya 2-9 minggu.

Penularan
Seperti halnya HAV, infeksi HEV ditularkan melalui
jalan fekal-oral.

Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala klinik
hepatitis yang ditemui dan didukung oleh
pemeriksaan laboratorium. Sejauh ini, usaha untuk
mengembangkan suatu tes serologis untuk virus ini
masih belum berhasil
Indikasi Rawat
• Penderita yang perlu dirawat bila:
• Bilirubin total > 8 gr%
• Bilirubin total < 8 gr%, tetapi disertai salah
satu gejala: ikterus > 2 minggu, muntah berat,
intake tidak masuk, hiperpireksia, atau HBsAg
(+).
Diagnosa Banding

–Sindroma Hemolitik Uremia


–Sindroma Reye
–Lupus Eritematosus
–Penyakit Wilson
Komplikasi
• Sirosis hepatis
• Karsinoma hepatoseluler
Pengobatan
• Tidak ada pengobatan yang sfesifik untuk
penyakit hepatitis virus ini, asalkan dirawat
dengan baik, biasanya dapat disembuhkan
setelah 6 bulan. Penderita harus istirahat total
1-4 minggu, makan cukup protein tetapi
rendah lemak dan disertai dengan
mengkonsumsi suplemen vitamin dan mineral
BAB III
kesimpulan
Hepatitis virus adalah radang hati yang disebabkan
oleh virus. Dikatakan akut apabila inflamasi
(radang) hati akibat infeksi virus hepatitis yang
berlangsung selama kurang dari 6 bulan, dan
kronis apabila hepatitis yang tetap bertahan
selama lebih dari 6 bulan. Salah satu hepatitis akut
yang sering ditemukan adalah hepatitis A pada
anak.
Penyakit ini bersifat sangat menular. Penularan
secara fecal oral dengan menelan makanan yang
sudah terkontaminasi, kontak dengan penderita
melalui kontaminasi feces pada makanan atau air
minum, atau dengan memakan kerang yang
mengandung virus yang tidak dimasak dengan
baik.
3.2 IDENTITAS ORANG TUA

Nama Ayah : Sariadi


Umur : 36 tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Perkawinan : Menikah
Alamat : Dusun lll desa palu kecamatan hamparan perak
Riwayat :-
Nama Ibu : Saprah
Umur : 32 tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Perkawinan : Menikah
Alamat : Dusun lll desa palu kecamatan hamparan perak
Riwayat :-
3.3 RIWAYAT KELAHIRAN PASIEN

Tanggal Lahir : 03 februari 2003


Tempat Lahir : Lubuk Pakam
Kelahiran : Normal
BB Lahir : 3200 gram
Panjang : 28 cm
Ditolong Oleh : Bidan
3.4 PERKEMBANGAN FISIK

0-3 Bulan :Lahir langsung menangis


4-6 Bulan :Mau berguling-guling dan memegang mainan
7-12 Bulan : Merangkak, berdiri, dan berjalan
1 Tahun-sekarang : Berlari

3.5 ANAMNESA MAKANAN

0-3 Bulan : ASI


4-6 Bulan : ASI
4-7 Bulan : ASI dan Bubur Tim
1 Tahun-sekarang : Nasi dan Lauk Pauk
3.6 RIWAYAT IMUNISASI

BCG : Sudah diimunisasi usia 1 bulan


DPT : Sudah diimunisasi usia 2,3,4 bulan
POLIO : Sudah diimunisasi usia 0 bulan
CAMPAK : Sudah diimunisasi usia 9 bulan
HEPATITIS B : Sudah diimunisasi usia 0,1,6 bulan
KESAN : Imunisasi Lengkap

3.7 PENYAKIT YANG PERNAH DI DERITA PASIEN :

3.8 KETERANGAN YANG MENGENAI SAUDARA PASIEN :


Anak pertama dari 2 bersaudara

3.9 ANAMMESA PENYAKIT PASIEN :


Keluhan Utama : Nyeri perut kanan atas

Telaah : Pasien datang ke IGD RSUD Deli Serdang diantar oleh orang tua nya dengan keluhan nyeri perut
kanan atas dialami sejak kurang lebih 5 hari ini, nyeri dirasakan seperti di tusuk-tusuk os juga mengalami
mual muntah dengan frekuensi >8x, demam (+), skera ikterik (+), Ekstremitas atas dan bawah tampak
kuning, tidak BAB selama 5 hari ini, sebelumnya os pernah berobat ke puskesmas tetapi tidak tampak
perubahan, riwayat kusuk perut (-).
3.7 PEMERIKSAAN FISIK

1. Status Present
KU/KP/KG : Sedang/Lemah/Baik
Sensorium : CM
HR : 90x/i
RR : 22x/i
Temperatur : 38,30C
BB Masuk : 52 Kg

2. Status Lokalisata
• a. Kepala : Normochepali
• Rambut : Hitam
• Mata : Konjuctiva anemis (-/-), Sklera ikterik (+/+)
• Hidung : Pernafasan cuping hidung (-)
• Telinga : Nyeri tekan tragus (-)
• Tonsil : (-)
• b. Leher : Pembesaran KGB (-)
• c. Thoraks
• Inspeksi : Simetris antara Kiri dan Kanan
• Palpasi : Stem Fremitus Kiri Kanan
• Perkusi : Sonor pada lapangan paru
• Auskultasi : SP : Vesikuler
• ST : Wheezing (-) , Ronki (-)
• d. Abdomen
• Inspeksi : Asimetris, Ikterik (+)
• Palpasi : Nyeri tekan (+), Hepatomegali (+), Splenomegali (-)
• Perkusi : Tympani
• Auskultasi : Peristaltik (+)
• e. Ekstremitas
• Superior : Akral hangat (+/+), Ikterik (+), Oedem (-)
• Inferior : Akral hangat (+/+), Ikterik (+), Oedem (-)
• f. Genitalia : TDP

3.11 STATUS NEUROLOGIS


• Saraf otak : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Sistem motorik : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Pertumbuhan gigi : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Neuromuskular : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Involunteer movement : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Koordinasi : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Sensibilitas : Tidak dilakukan pemeriksaan
– PEMERIKSAAN LABORATORIUM
• Darah Lengkap
• (03/11/2018)
• Hemoglobin : 15,6 g/dl
• Hematokrit : 46,6%
• Leukosit : 23,4 x103/uL
• Trombosit : 40,0 x103/uL
• Eritrosit : 5,57 juta/uL
• Index Eritrosit
• MCV : 83,7 fl
• MCH : 28,0 fl
• MCHC : 33,5 fl
• Hitung Jenis (diff)
• Basofil : 0,5 %
• Eosinofil : 0,0 %
• N Segmen : 90,5 %
• Limfosit : 2,0 %
• Monosit : 6,9 %
• LED : 20 %
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Darah Lengkap

(03/8/2018)

• Hemoglobin : 15,6 g/dl


• Hematokrit : 46,6 %
• Leukosit : 23.4 x103/uL
• Trombosit : 40,0 x 103/uL (NAIK)
• Eritrosit : 5,57 juta/uL
• Index Eritrosit
• MCV : 83,7 fl
• MCH : 28,0 fl
• MCHC : 33,5 fl
• Hitung Jenis (diff)
• Basofil : 0,5 %
• Eosinofil : 0,0 %
• N Segmen : 90,5 %
• Limfosit : 2,0 %
• Monosit : 6,9 %
• LED : 20 %
• KIMIA KLINIK
• Glukosa sewaktu : 108 mg/dl
• SGOT : 60 U/L
• SGPT : 56 U/L
• Alkali Fosfatase : 219 U/L
• Bilirubin Total : 15,46 mg/dl
(04/11/2018)

• Urine Lengkap
• Makroskopis
• Warna : Kuning
• Kejernihan : Agak keruh
• Berat Jenis : 1.015 g/ml
• PH/reaksi : 6,5
• Blood : Positif 1+
• Lekosit : Negatif
• Nitrit : Negatif
• Protein : Positif 1+
• Bilirubin : Negatif
• Keton : Negatif
• Glukosa :Negatif
• Urobilinogen : Normal
• Mikroskopis :
• Eritrosit : 2-4 /LPB
• Leukosit : 1-2 /LPB
• Epitel : Negatif
• Silinder : Negatif
• Kristal :Negatif
• Bakteri : Negatif
• Lain-lain : Negatif
• IMUNOLOGI
• HbsAg Kualitatif : non reaktif
• DARAH LENGKAP
• (05/11/2018)
• Hemoglobin : 14,8 g/dl
• Hematokrit : 43,9 %
• Leukosit : 15,5 x103/uL
• Trombosit : 55,4 x 103/uL
• Eritrosit : 5,23 juta/uL
• Index Eritrosit
• MCV : 83,9 fl
• MCH : 28,2 fl
• MCHC : 33,6 fl
• Hitung Jenis (diff)
• Basofil : 1,3 %
• Eosinofil : 1,4 %
• N Segmen : 77,7 %
• Limfosit : 10,8 %
• Monosit : 8,8 %
• LED : 20 %

• Feces Lengkap
• Makroskopi :
• Warna : Kuning hijau
• Konsentrasi : Lembek
• Lendir : Negatif
• Darah : Negatif
• Nanah : Negatif
• Parasit : Negatif

• Mikroskopis :
• Lekosit : 0-3 /LPB
• Eritrosit : 0-2 /LPB
• Amoeba : Negatif
• Bakteri : Negatif
• Telur Cacing : Negatif
• Sel lemak : Negatif
• Sisa Makanan : Negatif
• Lain-lain : Negatif
Hasil Pemeriksaan Radiologi :

(07/11/2018)
• Hepar : Ukuran membesar, sudut tumpul, permukaan rata, tekstur
parenkim homogen, kapsul tidak menebal, tidak nempak bayangan
nodul/massa. Vena porta dan vena hepatika tidak melebar. Tidak
tampak koleksi cairan di sekitarnya.
• Kandung empedu : Besar normal, dinding menebal ireguler, tidak
tampak batu. Duktus biliaris intra/ ekstrahepatal : tidak melebar,
tidak tampak bayangan, hiperekhoik dengan akustik shadaw
• Spleen : ukuran tidak membesar, tekstur parenkim homogen halus,
tidak tampak nodul / massa. Vena lienalis tidak melebar
• Pancreas : besar normal, kontur normal, tekstur homogen, tidak
tampak massa. Ductus pangkreastikus tidak melebar
• Ginjal kanan kiri : ukuran normal, kontur normal, parenkim normal.
Batas tekstur parenkim dengan sentral echocomplek normal. Tidak
tampak tanda bendungan pada system ureter.
• Vesica urinaria : besar dan bentuk baik,
dinding tidak menebal, reguler, tidak
tampak bayangan hiperekhoik dengan
massa.
• Prostat : ukuran tidak membesar, tekstur
parenkim homogen. Tidak tampak
protrusio prostat kedalam vesika urinaria.
• Scan paraaorta/parailiaca : tidak tampak
bayangan nodul hipekhoik.

Kesan : - Hepatomegali
Cholecystitis ec sup hepatitis
RESUME

• Seorang anak laki-laki usia 15 tahun datang ke IGD RSUD Deli Serdang di
antar oleh orang tua nya dengan keluhan nyeri pada perut kanan atas
dialami sejak ± 5 hari ini, Nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk os juga
mengalami mual (+), muntah (+) dengan frekuensi >8x, demam (+), seklera
ikterik(+), ekstremitas atas dan bawah tampak kuning, tidak ada BAB
selama 5 hari ini, sebelum nya os pernah berobat ke puskesmas tetapi
tidak tampak perubahan,

DIAGNOSA BANDING
• Hepatitis akut
• Demam tifoid
• malaria

DIAGNOSA KERJA
• Hepatitis akut
PENATALAKSANAAN
• Bed Rest
• IVFD RL 30gtt/i Mac
• Inj. Ranitidine 1 amp/12 Jam
• Inj. Novalgin 500 mg/8 Jam

PROGNOSIS
• Ad Vitam : dubia ad bonam
• Ad Functionam : dubia ad bonam
• Ad Sanationam : dubia ad bonam
Follow up
Tanggal 3/11/2018 Tanggal 4/11/2018 Tanggal 5/11/2018 Tanggal 6/11/2018
S: S: S S
KU: Nyeri perut KU: Nyeri perut KU: Nyeri perut KU: Nyeri perut
kanan bagian atas, kanan bagian atas,
kanan bagian kanan bagian atas,
mual dan mual dan atas, mual dan mual dan
muntah(+)demam(+)s muntah(+)demam( muntah(+) muntah(+)
klera ikterik(+) +) sklera ikterik(+)
demam(-) demam(+) sklera
pusing(+) urine pusing(+) urine sklera ikterik(+) ikterik(+) pusing(+)
pekat pekat pusing (+) urine urine pekat
pekat
O O O O
Sens : CM Sens : CM Sens : CM Sens : CM
TD :100/70 mmhg TD :100/70 mmhg TD :110/70 TD :120/80 mmhg
HR :90 x/i HR :90 x/i mmhg HR :80 x/i
RR :24x/i RR :22x/i HR :80 x/i RR :2x/i
T : 38.3 c T : 37,7 c RR :22x/i T : 36.9 c
T : 36.6 c BB : 52 KG)
BB : 52 KG
Hepatitis akut Hepatitis akut Hepatitis akut Hepatitis akut
Follow up

Tanggal 7/11/2018 Tanggal 8/11/2018 Tanggal 9/11/2018


S S S
KU: Nyeri perut kanan KU: Nyeri perut kanan KU : nyeri perut kanan
bagian atas, mual dan bagian atas, mual dan bagian atas, mual dan
muntah(+) demam(-) muntah(+) demam muntah (-), demam
sklera ikterik(+) pusing(+) (+)sklera ikterik (+),
urine pekat pusing (+), urine tampak
jernih
O O O
Sens : CM Sens : CM Sens : CM
TD :120/80 mmhg TD :110/70 mmhg TD :110/70 mmhg
HR :90 x/i HR :80 x/i HR :80 x/i
RR :22x/i RR :22x/i RR :20x/i
T : 37 c T : 36.5 c T : 36.5 c
BB : 52 KG BB : 52 KG BB : 52 KG
USG Abdomen : kesan
hepatomegaly ec
cholecystitis
Hepatitis akut Hepatitis akut Hepatitis akut
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai