berbentuk silinder yang berfungsi meneruskan beban- beban diatasnya kedasar lapisan tanah yang mempunyai daya dukung tanah yang diperlukan untuk pondasi dasar suatu konstruksi bangunan.
Pondasi ini sangat cocok apabila digunakan pada tempat-
tempat yang padat oleh bangunan-bangunan, karena tidak terlalu bising dan getarannya tidak menimbulkan dampak negatif terhadap bangunan di sekelilingnya. Namun pembuatan pondasi tiang bore ini memerlukan peralatan yang besar, sehingga hanya digunakan pada proyek- proyek yang besar saja. 2. Fungsi Pondasi Bore Pile
Fungsi pondasi tiang bor pada umumnya dipengaruhi oleh besar
atau bobot dan fungsi bangunan yang hendak didukung dan jenis tanah sebagai pendukung konstruksi seperti :
1. Transfer beban dari konstruksi bangunan atas (upper
structure) ke dalam tanah melalui selimut tiang dan perlawanan ujung tiang. 2. Menahan daya desak ke atas (up live) maupun guling yang terjadi akibat kombinasi beban struktur yang terjadi. 3. Memampatkan tanah, terutama pada lapisan tanah yang lepas (non cohesive). 4. Mengontrol penurunan yang terjadi pada bangunan terutama pada bangunan yang berada pada tanah yang mempunyai penurunan yang besar. 3. Kelebihan dan Kekurangan Pondasi Bore Pile
3.1 Kelebihan
Pemasangan tidak menimbulkan gangguan
suara dan getaran yang membahayakan bangunan sekitarnya. Mengurangi kebutuhan beton dan tulangan dowel pada pelat penutup tiang (pile cap). Kolom dapat secara langsung diletakkan di puncak Tiang Bor. Kedalaman tiang dapat divariasikan. Tanah dapat diperiksa dan dicocokkan dengan data laboratorium. Tiang Bor dapat dipasang menembus batuan, sedang tiang pancang akan kesulitan bila pemancangan menembus lapisan batuan. 3.2 Kekurangan
Pengecoran Tiang Bor dipengaruhi kondisi cuaca.
Pengecoran beton agak sulit bila dipengaruhi air tanah karena mutu beton tidak dapat dikontrol dengan baik. Mutu beton hasil pengecoran bila tidak terjamin keseragamannya di sepanjang badan Tiang Bor mengurangi kapasitas dukung Tiang Bor, terutama bila Tiang Bor cukup dalam. Pengeboran dapat mengakibatkan gangguan kepadatan, bila tanah berupa pasir atau tanah yang berkerikil. 4. Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pondasi Bore Pile 4.1. Marking dan setting out posisi pile
Sebelum memulai pengeboran, kontraktor harus
mengajukan aproval shop drawing terlebih dahulu untuk mendapat persetujuan oleh direksi pekerjaan. Proses aproval shop drawing ini bertujuan untuk memastikan agar jangan sampai terjadi kesalahan pada denah posisi titik-titik bore pile yang akan dibor. Setelah aproval shop drawing mendapat persetujuan oleh direksi pekerjaan maka surveyor melakukan pengukuran , marking dan setting out titik pile yang akan dibor. 4.2. Pemasangan casing temporary
Setelah pekerjaan marking dan setting out titik bore
selesai dilakukan oleh surveyor lalu dilanjutkan dengan pekerjaan pemasangan casing temporary.Pemasangan casing temporary ini bertujuan agar pada saat pekerjaan pengeboran dilakukan jangan sampai terjadi keruntuhan pada permukaan tanah yang akan dibor tersebut.
bor disetting pada titik bore pile yg sudah di marking dan dipasang casing temporary tersebut. Pengeboran dilakukan dengan menggunakan auger, diameter auger dan panjang kedalaman titik pile disesuaikan dengan gambar rencana atau shop drawing.
Pengeboran titik bore pile
dengan mata bor auger 4.4. Cleaning
Setelah mencapai kedalaman design toe level ,alat bor
auger diganti alat bor dengan dasar yang flat (Cleaning Bucket). Cleaning bucket berfungsi untuk membersikan dasar lubang bor.
Pembersihan lubang bor
dengan cleaning bucket 4.5. Measuring tape / pengecekan kedalaman dasar pengeboran
Pengukuran kedalaman lubang Bor dilakukan dengan
menurunkan measuring tape sampai ke dasar lubang bor. Di ujung measuring tape di pasang plum dengan berat yang cukup agar memastikan measuring tape sampai ke dasar bore hole.
Pengecekan kedalaman lubang dengan meteran 4.6. Reinforcement Steel Cage
Steel Cage (tulangan besi) di pabrikasi di lokasi proyek.
Steel cage yang sudah di pabrikasi kemudian di turunkan ke lubang bor yang sudah selesai di bor sampai kedalaman desain toe level. Steel cage disambung dengan alat las. 4.7. Setting tremi pipe
Setelah tulangan besi (steel cage) diturunkan ke dasar
lubang ,lalu dilanjutkan dengan setting pipa tremi untuk persiapan pekerjaan pengecoran.Pemasangan pipa tremi ini bertujuan agar di saat pengecoran beton segar tidak bercampur dengan tanah.
Setting pipa tremi
persiapan pengecoran 7.8. Casting / pengecoran
Metode casting / pengecoran adalah dengan menggunakan
pipa tremi. Ready mix dituang melalui bucket yang berbentuk pipa corong. Panjang pipa tremi disesuaikan dengan kedalaman dasar lubang bor. Sebelum ready mix dituang terlebih dahulu air di tuang ke dalam corong untuk melancarkan aliran ready mix dalam pipa tremi. Casting akan dihentikan jika concrete sudah 1 m diatas cut off level. Selama pengecoran pipa tremi akan dipotong secara bertahap, tetapi tetap di jaga agar pipa tremi minimal 2 m tertanam di bawah concrete level .