Bismillah Slide Lapkas Asra
Bismillah Slide Lapkas Asra
TB Paru
Asra Mufasra, S.Ked
140611002
Preseptor :
dr. Dika Amalia, Sp. A
BAB 1 PENDAHULUAN
06/01/2020
3
PENDAHULUAN
(Depkes, 2015)
06/01/2020
4
06/01/2020
(depkes, 2015)
5
LAPORAN
BAB 2
KASUS
06/01/2020
6
IDENTITAS PASIEN
Kedudukan
Jenis
No Nama dalam Umur Pendidikan Pekerjaan
Kelamin
keluarga
1. Tn. MF Kepala L 37 th SMA Wiraswasta
Keluarga
06/01/2020
ANAMNESIS
6
9
ANAMNESIS
Pasien berobat ke poli anak RSU Cut Meutia dengan keluhan batuk yang
dialami sejak >3 bulan yang lalu disertai batuk berdahak yang sulit
dikeluarkan bewarna kuning kental dan bercak darah dialami sehari
sebelum masuk rumah sakit.batuk terutama memberat pada malam hari
keluhan disertai nyeri yang dirasakan didada dan terasa lemas. Pasien
mengeluhkan demam dan berkeringat yang berlebihan pada malam hari.
Pasien juga mengeluh nyeri kepala, mual yang disertai dengan muntah >3
kali sehari, sakit dibagian leher, nyeri ketika menelan dan sulit untuk tidur.
BAB dan BAK dalam batas normal.
06/01/2020
10
ANAMNESIS
06/01/2020
11
ANAMNESIS
Riwayat Alergi: Riwayat alergi makanan (-), obat (-), debu (-), udara
dingin (-).
06/01/2020
12
ANAMNESIS
Riwayat makanan
Pasien diberikan ASI eksklusif sampai umur 5 bulan, setelah itu diberi
bubur serta diselingi dengan ASI sampai umur 2 tahun. Pasien mulai
diberikan nasi sejak umur 6 bulan.
Riwayat imunisasi
Ibu pasien mengaku pasien mendapatkan imunisasi hanya 2 kali sejak
lahir.
06/01/2020
PEMERIKSAAN FISIK
112x / menit,
Composmentis 20 x/menit 36,40 C
reguler
11
14
PEMERIKSAAN FISIK
ANTROPOMETRI
Berat Badan : 16 kg
Tinggi Badan : 118 cm
BB/U = 55,1 % (Gizi Buruk)
TB/U = 88,0 % (Mild Stunting)
BB/TB = 72,7 % (Gizi kurang)
06/01/2020
Abdomen
Kepala : Normocephali Inspeksi : Bentuk : distensi (-)
Mata : Konjungtiva anemis Umbilicus : masuk merata 15
(-/-) ikterik (-/-) Auskultasi : Bising usus (+)
normal
Palpasi : Soepel (+) Nyeri tekan :
Hidung :pernafasan cuping
(-)
hidung (-),
Hepar/Lien: tidak teraba
Mulut : Bibir hiperemis -
membesar
Leher : Pembesaran KGB
Perkusi : Timpani (+), Redup
(-)
beralih (-)
Genitourinaria :
Thorax Mukosa glans penis: hiperemis
Inspeksi: Retraksi epigastrial (-), nyeri sentuh(-)
(-)
Palpasi : Fremitus vokal N
Perkusi : sonor
Auskultasi : ves +/+, rh +/+, wh EXTREMITAS
-/ Ikterik (-/-), Edema (-/-),
-
Cor: S1>S2, tunggal, reguler, sianosis (-/-)
Mantoux test (+)
06/01/2020 15
06/01/2020
16
PEMERIKSAAN PENUNJANG
LABORATORIUM 17 juni 2019
Pasien berobat ke poli anak RSU Cut Meutia dengan keluhan batuk yang
dialami sejak >3 bulan yang lalu disertai batuk berdahak yang sulit dikeluarkan
bewarna kuning kental dan bercak darah dialami sehari sebelum masuk rumah
sakit.batuk terutama memberat pada malam hari keluhan disertai nyeri yang
dirasakan didada dan terasa lemas. Pasien mengeluhkan demam dan
berkeringat yang berlebihan pada malam hari. Pasien juga mengeluh nyeri
kepala, mual yang disertai dengan muntah >3 kali sehari, sakit dibagian leher,
nyeri ketika menelan dan sulit untuk tidur. BAB dan BAK dalam batas normal.
Pemeriksaan fisik vital sign didapatkan keadaan umum tampak sakit
sedang, Kesadaran compos mentis, nadi 112 x/i regular, Pernapasan 20 x/i,
Suhu 36,4o C dan berat badan 16kg. Pemeriksaan fisik auskultasi paru
didapatkan ronkhi dikedua lapang paru. Pada ekstremitas didapatkan hasil
Mantoux test 19mm.
06/01/2020
19
RESUME
06/01/2020
20
Diagnosis Banding dan
Diagnosis Kerja
DIAGNOSIS BANDING
Tuberkulosis Paru
Pneumonia
Bronkitis Kronik
06/01/2020
21
Tatalaksana dan Prognosis
06/01/2020
22
STATUS FOLLOW UP
Tanggal S O A P
19-06- batuk KU: sedang TB Paru IVFD RL 12 gtt/i
2019 berdahak (+) Bb: 16kg (makro)
bercak darah RR: 20 x/menit Iv. Cefotaxime
H+1 (-), demam (-), Nadi:96 x/i 500mg/12j
mual (+), T ax: 35.5oC Iv. Omeprazole 20mg
muntah (+), /12j
nyeri dada (+), Pulmo : vesikuler Iv. Ondansetron 2ml
nyeri di leher (+/+), ronki (+/+) /12j
(+), nyeri di basal paru, Pro TB 3 Kid 1 x 3 tab
menelan (+), whezzing (-/-) Paracetamol syr 3 x 1
nafsu makan cth
menurun vectrin syr 2 x 1 cth
06/01/2020
23
STATUS FOLLOW UP
Tanggal S O A P
20-06- batuk KU: ringan TB Paru IVFD RL 12 gtt/i
2019 berdahak (+), Bb: 16kg (makro)
nyeri dada (+), RR: 20 x/menit Iv. Cefotaxime
H+2 nyeri di leher Nadi:96 x/i 500mg/12j
(+), nyeri T ax: 35.6oC Iv. Omeprazole 20mg
menelan (+), /12j
demam (-), Pulmo : vesikuler Iv. Ondansetron 2ml
mual (-), (+/+), ronki (+/+) /12j (aff)
muntah (-), di basal paru, Pro TB 3 Kid 1 x 3 tab
nafsu makan whezzing (-/-) Paracetamol syr 3 x 1
menurun, BAB cth
(-) 2 hari vectrin syr 2 x 1 cth
06/01/2020
24
STATUS FOLLOW UP
Tanggal S O A P
21-06- batuk KU: Ringan TB Paru IVFD RL 12 gtt/i (makro)
2019 berdahak (+), Bb: 16kg + Iv. Cefotaxime
nyeri dada (+), RR: 37 x/menit Pneumon 500mg/12j
H+3 sesak nafas (+), Nadi:98 x/i ia Iv. Omeprazole 20mg
nyeri di leher T ax: 37,2oC /12j
(+), nyeri Iv. Dexamethason 1.6
menelan (+), Pulmo : vesikuler mg/12j
demam (-), (+/+), ronki Pro TB 3 Kid 1 x 3 tab
mual (-), (+/+),whezzing (-/- Paracetamol syr 3 x 1
muntah (-), ) cth
nafsu makan vectrin syr 2 x 1 cth
menurun, BAB nebule ventolin + NaCl
(-) 3 hari 0,9% 3cc/ 8j
06/01/2020
25
STATUS FOLLOW UP
Tanggal S O A P
22-06- batuk KU: Ringan TB Paru IVFD RL 12 gtt/i (makro)
2019 berdahak (+), Bb: 16kg + Iv. Cefotaxime
nyeri dada (+), RR: 36 x/menit Pneumon 500mg/12j
H+4 sesak nafas Nadi:82 x/i ia Iv. Omeprazole 20mg
berkurang, T ax: 36,9oC /12j
nyeri di leher Iv. Dexamethason 1.6
(+), nyeri Pulmo : vesikuler mg /12j
menelan (+), (+/+), ronki Pro TB 3 Kid 1 x 3 tab
demam (-), (+/+),whezzing (-/- Paracetamol syr 3 x 1
mual (-), ) cth
muntah (-), vectrin syr 2 x 1 cth
nafsu makan nebule ventolin 1 resp+
menurun, nyeri NaCl 0,9% 3cc/ 8j
perut (+),
pusing (+),
BAB/BAK (+)
06/01/2020
26
STATUS FOLLOW UP
Tanggal S O A P
23-06- batuk KU: Ringan TB Paru Nebule ventolin 1
2019 berdahak (+), Bb: 17 kg + resp+ NaCl 0,9% 3cc/
nyeri dada (+), RR: 24 x/menit Pneumon 8j
H+5 sesak nafas Nadi:95 x/i ia IVFD RL 12 gtt/i (makro)
berkurang, T ax: 36,1oC Iv. Cefotaxime
nyeri di leher 500mg/12j
(+), nyeri Pulmo : vesikuler Iv. Omeprazole 20mg
menelan (+), (+/+), ronki /12j
demam (-), (+/+),whezzing (-/- Iv. Dexamethason 1.6
mual (-), ) mg /12j
muntah (-), Pro TB 3 Kid 1 x 3 tab
nafsu makan Paracetamol syr 3 x 1
(+), nyeri perut cth
(+), pusing Vectrin syr 2 x 1 cth
berkurang,
BAB/BAK (+)
06/01/2020
27
STATUS FOLLOW UP
Tanggal S O A P
21-06- batuk KU: Ringan TB Paru IVFD RL 12 gtt/i (makro)
2019 berdahak (+), Bb: 17 kg + Iv. Cefotaxime
nyeri dada RR: 24 x/menit Pneumon 500mg/12j
H+6 berkurang, Nadi:98 x/i ia Iv. Omeprazole 40mg
sesak nafas T ax: 36,1oC /12j
berkurang, Iv. Dexamethason 1.6
nyeri di leher (- Pulmo : vesikuler mg /12j
), nyeri (+/+), ronki Pro TB 3 Kid 1 x 3 tab
menelan (-), (+/+),whezzing (-/- Paracetamol syr 3 x 1
demam (-), ) cth
mual (-), vectrin syr 2 x 1 cth
muntah (-), nebule ventolin 1 resp
nafsu makan + NaCl 0,9% 3cc/ 8j
(+), nyeri perut PBJ
berkurang,
pusing
berkurang, 06/01/2020
BAB/BAK (+)
28
TINJAUAN
BAB 3
PUSTAKA
06/01/2020
29
DEFINISI
06/01/2020
Buku Ilmu Kesehatan Anak, 2007
30
EPIDEMIOLOGI
(Jurnal Kesehatan
Masyarakat, 2015)
06/01/2020
31
Etiologi
Tuberkulosis merupakan penyakit
menular yang disebabkan oleh
Mycobacterium Tuberculosis.
Penularan Mycobacterium
tuberculosis biasanya melalui
udara, hingga sebagian besar fokus
primer tuberkulosis terdapat dalam
paru. Selain melalui udara
penularan dapat peroral misalnya
minum susu yang mengandung
basil tuberculosis, biasanya
Mycobacterium bovis. Dapat juga
dengan kontak langsung misalnya
melalui luka atau lecet dikulit.
PATOFISIOLOGI
06/01/2020
(Aisah dan Handoko, 2016)
33
Klasifikasi TB Paru
Hasil
Riwayat
Organ tubuh pemeriksaan Tingkat
pengobatan
yang terkena dahak keparahan
sebelumnya
mikroskopis
1. TB paru
BTA negatif 1. Pasien baru
1. TB Paru 1. TB Paru foto toraks 2. Kambuh
2. TB Ekstra BTA positif positif (relaps)
Paru 2. TB Paru 3. Pengobatan
2. TB Ekstra
BTA negatif Paru setelah putus
berobat (Default)
4. Gagal (Failure)
5. Pindahan
(Transfer In)
6.lain-lain
06/01/2020
34
Manifestasi Klinis
Gejala sistemik/umum:
Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat
disertai dengan darah)
Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama,
biasanya dirasakan malam hari disertai keringat
malam. Kadang-kadang serangan demam seperti
influenza dan bersifat hilang timbul
Penurunan nafsu makan dan berat badan
Perasaan tidak enak (malaise), lemah
06/01/2020
35
Gejala khusus:
Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan
sebagian bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan
kelenjar getah bening yang membesar, akan menimbulkan suara “mengi”,
suara nafas melemah yang disertai sesak.
Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai
dengan keluhan sakit dada.
Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang
pada suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di
atasnya, pada muara ini akan keluar cairan nanah.
Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan
disebut sebagai meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam
tinggi, adanya penurunan kesadaran dan kejang-kejang.
06/01/2020
ALUR DIAGNOSIS TUBERKULOSIS PARU PADA ANAK
36
06/01/2020
37
Uji Tuberkulin
06/01/2020
38
Radiologi
06/01/2020
39
Diagnosis Banding
06/01/2020
40
TATALAKSANA
Menyembuhkan pasien TB
Mencegah kematian akibat TB atau efek jangka
panjangnya
Mencegah TB relaps
Mencegah terjadinya dan transmisi resistensi obat
Menurunkan transmisi TB
Mencapai seluruh tujuan pengobatan dengan
toksisitas seminimal mungkin
Mencegah reservasi sumber infeksi dimasa yang
akan datang
06/01/2020
41
06/01/2020
42
Terapi Farmakologis
Obat Anti
Tuberkulosis Anak umumnya memiliki jumlah kuman
yang lebih sedikit (pausibasiler)
(OAT) sehingga rekomendasi pemberian 4
macam OAT pada fase intensif hanya
diberikan kepada anak dengan BTA
positif, TB berat dan TB tipe dewasa.
Terapi TB pada anak dengan BTA
negatif menggunakan paduan INH,
Rifampisin, dan Pirazinamid pada fase
inisial (2 bulan pertama) diikuti
Rifampisin dan INH pada 4 bulan fase
lanjutan.
06/01/2020
43
Tabel 2.2 Dosis OAT Untuk Anak
06/01/2020
44
Tabel 2.3 Paduan OAT dan Lama Pengobatan TB Pada Anak
06/01/2020
45
Terapi Farmakologis
Kombinasi
dosis tetap
(KDT) atau
fixed Dose Paket KDT untuk anak
Combination berisi obat fase intensif,
yaitu rifampisin (R) 75mg,
(FDC)
INH (H) 50mg, dan
pirazinamid (Z) 150mg,
serta obat fase lanjutan,
yaitu R 75mg dan H
50mg dalam satu paket.
06/01/2020
46
06/01/2020
47
06/01/2020
Tatalaksana pasien yang berobat 48
tidak teratur
06/01/2020
49
Pencegahan
Pencegahan
06/01/2020
50
Komplikasi
06/01/2020
51
Prognosis
Dipengaruhi oleh banyak faktor seperti umur anak, berapa lama telah
mendapat infeksi, luasnya lesi, keadaan gizi, keadaan sosial ekonomi
keluarga, diagnosis dini, pengobatan adekuat dan adanya infeksi lain
seperti morbili, pertusis, diare yang berulang dan lain-lain.
06/01/2020
52
BAB 4 PEMBAHASAN
06/01/2020
53
ANAMNESIS DAN
PEMERIKSAAN FISIK
pasien didapatkan keluhan batuk yang dirasakan sejak ± 3 bulan yang
lalu SMRS, batuk terasa memberat pada malam hari, batuk berdahak
namun sulit untuk dikeluarkan, berwarna kuning kental dan terdapat
darah, keluhan disertai nyeri dada dan lemas.
• Hal ini sesuai dengan sumber kepustakaan yang mengatakan bahwa gejala
tuberkulosis paru dibagi menjadi gejala umum dan khusus. Gejala umum atau
sistemik yaitu batuk-batuk yang dirasakan selama lebih dari 3 minggu (dapat
disertai dengan darah).
Pada pasien dilakukan uji mantoux test dengan hasil mantoux 19mm.
06/01/2020
Pemberian Pro TB 3 kid yang merupakan kombinasi antara obat rifampisin (R) 75mg, INH (H)
50mg, dan pirazinamid (Z) 150mg. Anak umumnya memiliki jumlah kuman yang lebih sedikit
(pausibasiler) sehingga rekomendasi pemberian 4 macam OAT pada fase intensif hanya diberikan
TERIMA
KASIH
06/01/2020