Anda di halaman 1dari 23

Istilah

EkONOMI
Devi Ashila Purnamasari (191710301067)
TIP-A 2019
01 03
INFLASI KESEIMBANGAN EKOnOMI
Definisi dan Contoh Kasus Definisi dan Contoh Kasus

02
PAJAK
Definisi dan Contoh Kasus
01.
INFLASI
DEFINISI INFLASI

Menurut :
Bank
AHLI KBBI INdonesia

in.fla.si Kenaikan harga secara umum


Salah satu dari peristiwa n Ek kemerosotan nilai dan terus menerus dalam
moneter yang menunjukkan uang (kertas) jangka waktu tertentu.
suatu kecenderungan akan karena banyaknya Kenaikan harga dari satu atau
menaikkan harga barang- dan cepatnya uang dua barang saja tidak dapat
barang secara umum yang (kertas) beredar disebut inflasi. Kecuali bila
menyebabkan terjadinya sehingga kenaikan itu meluas (atau
penurunan harga barang menyebabkan mengakibatkan kenaikan
(Rimsky K. Judisseno, 2002). naiknya harga harga) pada barang lainnya.
barang-barang
teorI INFLASI

Teori Teori
Teori
kuantitas keynes strukturalis

inflasi terjadi karena terjadinya inflasi karena


jika penawaran terhadap adanya sebagian adanya kekakuan struktur
uang bertambah maka masyarakat yang hidup perekonomian khususnya di
akan terjadi pula diluar dari batas negara berkembang
kenaikan tingkat harga ekonominya atau adanya
kelebihan permintaan
dari masyarakat
Indikator inflasi

01
Indeks Harga Perdagangan 02
Besar (IHPB). Indeks Harga Produsen (IHP)

harga transaksi yang terjadi antara ukur perubahan rata-rata harga yang diterima
penjual/pedagang besar pertama dengan produsen domestik untuk barang yang mereka
pembeli/pedagang besar berikutnya dalam jumlah hasilkan.
besar pada pasar pertama atas suatu komoditas.

03
Deflator Produk Domestik 04
Bruto (PDB) Indeks Harga Aset

menunjukkan besarnya perubahan harga dari ukur pergerakan harga aset antara lain properti
semua barang baru, barang produksi lokal, dan saham yang dapat dijadikan indikator adanya
barang jadi, dan jasa. tekanan terhadap harga secara keseluruhan.
Jenis inflasi

BERDASARKAN

Tingkat keparahannya penyebabnya Pengaruh terhadap harga barang

• Inflasi ringan : belum terlalu mengganggu keadaan • Demand Pull Inflation : timbul akibat dari • Inflasi tertutup : terjadi akibat kenaikan
ekonomi, mampu dikendalikan dengan tingkat nilai kenaikan permintaan masyarakat harga antara satu atau dua barang
dibawah 10% per tahun. • Cost Push Inflation : timbul akibat dari biaya tertentu.
• Inflasi sedang : dapat menurunkan kesejahteraan • Inflasi terbuka : terjadi akibat kenaikan
produksi barang dan jasa
masyarakat bagi penghasilan tetap dengan tingkat harga semua barang.
laju inflasi sebesar 10%-30% per tahun.
• Inflasi berat : mampu mengacaukan perekonomian
yang berakibat pada kurangnya minat masyarakat Asal atau sumbernya
dalam menabung karna bunga bank lebih rendah
• Inflasi dalam negeri : terjadi akibat defisit
dari laju angkat inflasi, inflasi berat memiliki laju
anggaran belanja negara (APBN) sehingga
sekitar 30%-100% per tahun.
pencetakan uang baru dan gagalnya pasar yang
• Inflasi sangat berat : mengacaukan kondisi
perekonomian dan sulit dikendalikan walapun mengakibatkan tingginya harga bahan makanan.
dengan melakukan kebijakan moneter atau • Inflasi luar negeri : disebabkan naiknya harga
kebijakan fiskal dengan laju inflasi diats 100% per barang impor yang berasal dari biaya produksi
tahun. barang di luar negeri yang tinggi atau naiknya
tarif impor barang.
pengelompokan INFLASI
dikelompokan ke dalam 7 kelompok pengeluaran (berdasarkan the Classification of
individual consumption by purpose - COICOP), yaitu :

Kelompok bahan makanan

Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar

Kelompok Sandang

Kelompok Kesehatan

Kelompok Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga

Kelompok Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan


DAMPAK inflasi

positif negatif
• Peredaran atau perputaran • Harga barang-barang dan jasa naik.
barang menjadi lebih cepat. • Nilai dan kepercayaan akan uang
• Produksi akan barang-barang mengalami penurunan atau berkurang.
bertambah, karena keuntungan • Menimbulkan tindakan spekulasi.
pada pengusaha juga • Banyak proyek pembangunan yang akan
bertambah. macet atau terlantar.
• Kesempatan kerja bertambah, • Kesadaran akan menabung masyarakat
ini dapat terjadi karena berkurang.
tambahan investasi. • Menimbulkan masalah dalam neraca
• Pendapatan nominal juga pembayaran
bertambah, tetapi riil • Menimbulkan masalah dalam keadaan di
berkurang, karena kenaikan masa depan
pendapatan kecil. • Menyebabkan tingkat bunga bertambah dan
akan mengurangi investasi
CONToh kasus inflasi

JAKARTA, KOMPAS. com - Sebanyak 66 kota mengalami inflasi pada Oktober 2018. Palu tercatat menjadi kota dengan tingkat inflasi yang
tertinggi di Indonesia. Lonjakan inflasi itu terkait dengan kondisi Palu pasca bencana. Pada akhir September 2018, Palu diguncang gempa dan
disusul dengan tsunami. "Di Palu kita tahu apa yang terjadi disana, selama bulan Oktober itu terjadi keniakan harga terutama terjadi untuk
makanan," ujar Kepala BPS Suharyanto di Kantor BPS, Jakarta, Kamis (1/11/2018). Ia menuturkan, sumbangsih kenaikan harga bahan makanan
kepada inflasi Palu mencapai 0,49 persen.
Selain itu ada sumbangan dari kenaikan harga tiket pesawat 0,41 persen, harga ikan dan semen juga naik dan menyumbang inflasi 0,10 persen.
"Harga barang makanan relatif ada kenaikkan tapi tidak terlalu besar. Dan kita lihat seminggu terakhir ada recovery di Palu sudah berjalan
tentunya diharapkan bulan depan inflasi kembali normal," kata dia. Selain Palu, kota yang punya inflasi di atas 1 persen yakni Manokwari.
Sementara inflasi di 64 kota lainnya di bawah 1 persen. Sementara itu, 16 kota mengalami deflasi. Deflasi terendah terjadi di Tangerang dengan
0,01 persen.
02.
PAJAK
DEFINISI pajak

Menurut :
Direktorat
jendral
AHLI KBBI pajak

iuran atau pungutan rakyat kontribusi wajib kepada


pa.jak negara yang terutang oleh
kepada pemerintah dengan
berdasarkan Undang-Undang yang n pungutan wajib, biasanya orang pribadi atau badan yang
berlaku atau peralihan kekayaan berupa uang yang harus bersifat memaksa berdasarkan
dari sektor swasta kepada sektor dibayar oleh penduduk Undang-Undang, dengan tidak
publik yang dapat untuk sebagai sumbangan wajib mendapatkan imbalan secara
dipaksakan serta yang langsung kepada negara atau langsung dan digunakan untuk
ditunjuk dan dipakai gunakan pemerintah sehubungan keperluan negara bagi
untuk membiayai kebutuhan dengan pendapatan, sebesar-besarnya kemakmuran
negara. (Prof. Dr. Rochmat pemilikan, harga beli rakyat (UU No. 28 thn 2007,
Soemitro, SH.) barang, dan sebagainya tentang Perpajakan)
ciri-ciri pajak

Pajak Merupakan Kontribusi Wajib Warga Negara

Pajak Bersifat Memaksa Untuk Setiap Warga Negara

Warga Negara Tidak Mendapat Imbalan Langsung

Berdasarkan Undang-undang
Fungsi pajak

01 02
ANggaran mengatur

pajak merupakan sumber pendapatan negara alat untuk melaksanakan atau mengatur kebijakan negara
yang memiliki tujuan menyeimbangkan dalam lapangan sosial dan ekonomi. digunakan untuk hambat
pengeluaran negara dengan pendapatan negara. laju inflasi, alat mendorong kegiatan ekspor, berikan proteksi
atau perlindungan barang produksi dari dalam negeri, atur dan
menarik investasi modal yang membantu perekonomian

03 04
pemerataan stabilisasi

menyesuaikan dan menyeimbangkan antara menstabilkan kondisi dan keadaan perekonomian, seperti:
pembagian pendapatan dengan kebahagiaan untuk mengatasi inflasi, pemerintah menetapkan pajak
dan kesejahteraan masyarakat yang tinggi, sehingga jumlah uang yang beredar dapat
dikurangi.
Jenis-jenis pajak
berdasarkan :
Sifat Golongan
• Subjektif • Langsung
pengenaannya memperhatikan keadaan pribadi wajib harus dipikul atau ditanggung sendiri oleh Wajib
pajak atau pengenaan pajak yang memperhatikan pajak dan tidak dapat dilimpahkan atau dibebankan
keadaan subjeknya. kepada orang lain atau pihak lain.
contoh : Pajak Penghasilan (PPh) contoh : Pajak Penghasilan (PPh)
• Objektif • Tidak langsung
pengenaannya memperhatikan objeknya baik berupa dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang
benda, keadaan, perbuatan , atau peristiwa yang lain atau pihak ketiga. terjadi jika terdapat suatu
mengakibatkan timbulnya kewajiban membayar pajak. kegiatan, peristiwa, atau perbuatan yang
contoh : Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Pajak menyebabkan terutangnya pajak
Pertambahan Nilai (PPN) contoh : Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Lembaga pemungut
• Negera (Pusat)
dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah
tangga negara pada umumnya
contoh : PPh, PPN
• Daerah
dipungut oleh pemerintah daerah baik daerah tingkat 1 (pajak provinsi),
tingkat II (pajak kabupaten /kota) dan digunakan untuk membiayai
rumah tangga daerah masing – masing
contoh : Pajak kendaraan bermotor, pajak restoran
CONToh kasus pajak

JAKARTA, KOMPAS.com - Sistem Administrasi Manunggal Satu atap (Samsat) Jakarta Barat mencatat ada 228 unit kendaraan mewah dari 2.190 unit
kendaraan di Jakarta Barat yang menunggak pajak. Kepala Unit Pelayanan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor (BBNKB) Jakarta Barat Joko Pujiyanto mengatakan, kategori kendaraan mewah adalah nilai jualnya di atas Rp1 miliar. "Dari total 228
kendaraan tersebut total tunggakan pajaknya mencapai Rp 7.719.094.500. Kalau untuk 1.805 kendaraan mewah di Jakarta Barat yang telah bayar
pajak sebesar Rp 60.830.781.620," kata Joko di Mangga Besar, Tamansari, Jakarta Barat, Selasa (19/11/2019)
Joko tidak bisa memastikan latar belakang para penunggak pajak kendaraan mewah tersebut. Pasalnya, dalam beberapa kasus ditemukan
kendaraan mewah dengan identitas orang lain demi menghindari pajak progresif. Kasus yang terbaru menimpa Dimas Agung (21), warga
Tamansari, Jakarta Barat, yang tercatat sebagai pemilik mobil mewah jenis Rolls Royce Phantom dengan nomor pelat B 5 ARI. Sementara Dimas
Agung hanya buruh bangunan yang tinggal di gang sempit. Kendaraan mewah tersebut menunggak pajak hingga Rp 167 Juta. Ketika dikonfirmasi
petugas, Dimas Agung memastikan identitasnya dipakai orang lain. Ia mengaku pernah meminjamkan KTP-nya kepada temannya. Selain 228
kendaraan mewah yang belum bayar pajak, ada juga 116 kendaraan mewah yang diblokir dan 41 kendaraan yang dimutasi. Alasan kendaraan yang
diblokir karena pemilik asli menggunakan identitas orang lain demi menghindari pajak progresif.
03.
Keseimbangan
ekonomi
DEFINISI keseimbangan ekonomi

Menurut :

Ilmu ekonomi

situasi di mana kekuatan


ekonomi seperti penawaran dan
permintaan seimbang dan tanpa
adanya pengaruh eksternal,
nilai-nilai (keseimbangan)
variabel ekonomi tidak akan
berubah. keseimbangan terjadi
pada titik di mana kuantitas
yang diminta dan jumlah yang
disediakan sama.
teori keseimbangan ekonomi makro

pada dasarnya masyarakat


dibagi dalam dua sektor :

sektor usaha sektor rumah tangga


menghasilkan barang dan jasa sektor rumah tangga meyediakan faktor-faktor
yang dijual kepada sektor rumah produksi: tenaga, modal, tanah, dan
tangga kewirausahaan. Atas penyediaan faktor-faktor
produksi ini, sektor rumah tangga menerima
penghasilan berupa upah, bunga, sewa, dan
laba. Penghasilan ini selanjutnya oleh sektor
rumah tangga dibelanjakan untuk membeli
barang dan jasa yang diproduksi sektor usaha.
Ekonomi tiga sektor
Rumah Tangga Perusahaan
pelaku ekonomi yang paling bawah, mereka adalah organisasi yang menjalankan sebuah bisnis, jenis
pengguna utama dari barang dan jasa yang bisnis yang dijalankan dapat bermacam macam
diperdagangkan di pasaran. Untuk dapat seperti pertambangan, manufaktur, energi, produksi
menggunakan barang atau jasa tersebut tentu saja hingga perusahaan konsumsi dan jasa. Perusahaan
rumah tangga harus mendapatkan penghasilan yang merupakan pelaku ekonomi yang sangat potensial.
bisa diperoleh dari berbagai kegiatan salah satunya
adalah melalui usaha.

Pemerintah
sebagai penyeimbang antara pihak rumah tangga dan perusahaan.
Pemerintah merumuskan kebijakan kebijakan yang menguntungkan baik
bagi sektor rumah tangga dan perusahaan. Fungsi utama pemerintah
adalah mengendalikan agar perekonomian tetap stabil dan seimbang
sehingga tujuan ekonomi akan tercapai.
Agregat demand dan agregat supply

• Permintaan agregat adalah suatu daftar dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi
pada berbagai tingkat harga
• Penawaran agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan penawaran barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh
perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga tertentu
• Jika terjadi perubahan permintaan atau penawaran agregat, maka perubahan tersebut akan menimbulkan perubahan-
perubahan pada tingkat harga, tingkat pengangguran dan tingkat kegiatan ekonomi secara keseluruhan
• Titik ekuilibrium permintaan-penawaran agregatif, pada dasarnya merupakan masalah terbentuknya harga ekuilibrium dan
tingkat pendapatan nyata (pendapatan riil = pendapatan dengan harga konstan) nasional ekuilibrium
• Ekuilibrium umum pada analisis permintaan-penawaran agregatif terjadi bila pada pasar komoditi, pasar uang dan pasar
sumberdaya manusia dalam keadaan ekuilibrium.
CONToh kasus keseimbangan ekonomi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonomi Indonesia dihadapkan pada ketidakseimbangan yang dapat berakibat pada terganggunya stabilitas ekonomi, dan
dalam keadaan yang memburuk dapat menjadi pemicu krisis. Ketidakseimbangan pertama adalah defisit transaksi berjalan, ekspor dikurangi
impor ditambah dengan aliran modal, sekitar 2,7 persen dari produk domestik bruto (PDB) pada 2012. Menurunnya ekspor, dan masih tingginya
impor, terutama impor minyak, menyebabkan defisit ini. Kedua adalah ketidakseimbangan primer dalam APBN, yakni pengeluaran pemerintah
lebih besar daripada penerimaan sebelum pembayaran cicilan dan bunga utang luar negeri. Kembali, penyebab utamanya adalah subsidi energi
(khususnya BBM) yang jauh lebih tinggi daripada yang dianggarkan. Ketiga adalah ketidakseimbangan yang bersifat struktural dalam distribusi
pendapatan sebagaimana ditunjukkan oleh relatif tingginya Koefisien Gini sebesar 0,41 ( angka 1 menunjukkan ketimpangan mutlak). Tentu saja
terdapat ketidakseimbangan lain yang berkaitan dengan pendapatan ini, seperti ketimpangan regional antara kawasan barat dan timur. Tiga
ketidakseimbangan tersebut memberikan sinyal negatif kepada pelaku ekonomi dan mendorong mereka untuk melakukan tindakan yang
mengganggu stabilitas ekonomi, seperti menekan nilai rupiah. Khusus untuk ketimpangan yang relatif tinggi, hal itu akan memolarisasi
masyarakat yang berakibat pada meningkatnya hambatan struktural bagi pertumbuhan yang berkelanjutan.

.
THANKS
Does anyone have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik.
Please keep this slide for attribution.

Anda mungkin juga menyukai