PERSALINAN (PARTUS)
Persalinan adalah proses pergerakan
keluar janin, plasenta dan membran dari
dalam rahim melalui jalan lahir (Bobak,
2004).
Persalinan buatan
Persalinan dengan tenaga dari luar
dengan ekstraksi forceps, ekstraksi
vacum dan sectio cesaria.
Persalinan anjuran
Persalinan tidak dimulai dengan
sendirinya tetapi baru
berlangsung setelah pemecahan
ketuban, pemberian pitocin.
Persalinan Berdasarkan
Umur Kehamilan
1) Abortus
Pengeluaran buah kehamilan sebelum
usia kehamilan 22 minggu atau bayi
dengan berat badan < 500 gr.
2) Partus Immaturus
Pengeluaran buah kehamilan antara
22 – 28 minggu atau bayi dengan BBL
500 – 999 gr.
3) Partus Prematurus
Pengeluaran buah kehamilan antara 28
– 37 minggu atau BBL antara 1000 –
2499 gr.
Para
Seorang wanita yg pernah
melahirkan bayi yg dapat hidup
(viable)
Primipara
seorang wanita yg pernah
melahirkan bayi hidup utk
pertama kali.
Multipara/ Pleuripara
wanita yg pernah melahirkan bayi
hidup beberapa kali (sampai 5
kali).
Grandemultipara
wanita yg pernah melahirkan bayi
6 kali/lebih hidup/mati
Inpartu
seorang waita yang sedang dalam
keadaan partus/persalinan
ASUHAN PERSALINAN
Asuhan yang dibutuhkan ibu saat
proses persalinan.
a. Estrogen
Meningkatkan kontraksi otot rahim
Memudahkan penerimaan
rangsangan dari luar
b. Progestron
Menimbulkan relaksasi otot rahim
Menyulitkan penerimaan
rangsangan dari luar
Menyebabkan otot rahim dan otot
polos relaksasi
2. Teori Plasenta Menjadi Tua
Akan menyebabkan turunnya kadar estrogen &
progesteron yg menyebabkan kekejanga pembuluh
darah hal ini akan menimbulkan kontraksi rahim.
3. Teori Oxytocin
Pada akhir kehamilan kadar oxytocin bertambah. Oleh
karena itu timbul kontraksi otot-otot rahim.
4. Keregangan Otot-Otot
Seperti halnya dengan kandung kencing dan lambung,
bila dindingnya teregang oleh karena isinya bertambah
maka timbul kontraksi untuk mengeluarkan isinya.
Demikian pula dengan rahim, maka dengan majunya
kehamilan makin teregang otot-otot dan otot-otot
rahim makin rentan.
5. Pengaruh Janin
Hypofise dan kelenjar supra renal janin
memegang peranan, oleh karena pada
anencephalus kehamilan sering lebih lama dari
biasa.
6. Teori Prostaglandin
Kadar prostaglandin dalam kehamilan dari
minggu ke 15 sampai aterm terus meningkat.
Pemberian prostaglandin saat hamil dapat
menimbulkan kontraksi otot rahim sehingga
hasil konsepsi dikeluarkan. Prostaglandin
dianggap dapat merupakan pemicu terjadinya
persalinan.
Perbedaan antara uterus sebelum
dan saat persalinan