Case Report - Rega Setya - 1965050084 - Sepis Neonatorum
Case Report - Rega Setya - 1965050084 - Sepis Neonatorum
Dosen Pembimbing:
dr. Mildi Felicia, Sp.A
2
Pendahuluan
Sepsis neonatorum sampai saat ini masih merupakan masalah utama di bidang
pelayanan dan perawatan neonates. Menurut perkiraaan World Health Organization
(WHO), terdapat 5 juta kematian neonates setiap tahun dengan angka mortalitas neonates
(kematian dalam 28 hari pertama kehidupan) adalah 34 per 1000 kelahiran hidup, dan 98%
kematian tersebut berasal dari Negara berkembang.
Sepsis neonatal adalah sindrom klinik penyakit sistemik, disertai bacteremia yang
terjadi pada bayi dalam satu bulan pertama kehidupan. Angka kejadian sepsis neonatal
adalah 1-10 per 1000 kelahiran hidup pada bayi dengan berat < 1500 gram. Sepsis
neonatorum merupakan istilah yang tela digunakan untuk menggambarkan respons
sistemik terhadap infeksi pada bayi baru lahir. Angka sepsis neonatorum meningkat secara
bermakna pada bayi dengan berat badan lahir rendah dan bila ada faktor resiko ibu
(obstetric) atau tanda tanda koriamnionitis, seperti ketuban pecah lama (>18 jam), demam
intrapartum ibu (> 37,5C), leukositosis ibu (>18000/mm3), .
Identitas Pasien
• Nama Lengkap : By.Ny D A
• Tanggal Lahir : 10 Oktober 2019
• Umur : 7 Hari
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Agama : Islam
• Pendidikan :-
• Alamat : Kp. Tunggilis Rt/Rw 02/07
Desa Situsari
Identitas Keluarga Pasien
Ayah Ibu
• Nama Lengkap : Tn.P.B • Nama Lengkap : Ny.D.A
• Tanggal Lahir : 26 September • Tanggal Lahir : 26 April
1984 1986
• Suku Bangsa : Jawa • Suku Bangsa : Jawa
• Alamat : Kp. Tunggilis • Alamat : Kp. Tunggilis
Rt/Rw 02/07 Rt/Rw 02/07
Desa Situsari Desa Situsari
• Agama : Islam • Agama : Islam
• Pendidikan : SMA • Pendidikan : SMA
• Pekerjaan : Karyawan • Pekerjaan : Ibu Rumah
Swasta Tangga
• Penghasilan :Rp.3.200.000,- • Penghasilan :-
Keluhan Tambahan : -
Riwayat Penyakit Sekarang (RPS)
Pasien datang diantar oleh kakek pasien ke IGD RSU
UKI dengan keluhan usus keluar dari rongga perut sejak 2
hari SMRS. Usus dilapisi kantong berwarna transparan
disertai cairan berwarna jernih.Pasien masih dapat BAB
melalui anus. BAB lembek, berwarna kuning kecoklatan.
Lendir tidak ada, darah tidak ada.Keluhan lain seperti
sianosis, Ikterik, Apneu, Kejang, Demam disangkal.
Tanda Vital
• Frekuensi nadi : 145 kali / menit
• Tekanan darah : - mmHg
• Frekuensi nafas : 40 kali / menit (Regular, kedalaman
cukup, eupne)
• Suhu : 36,4 °C (axilla)
Data Antropometri
• Mulut
Bibir : Sianosis sirkum oral (-), mukosa bibir kering (-),
Gigi : Belum tumbuh
Lidah : Coated tongue (-)
Tonsil : Sulit dinilai
Faring : Sulit dinilai
Pemeriksaan Sistem
• Leher : Tidak teraba ada pembesaraan KGB
• Thoraks
Dinding thoraks : Diameter laterolateral > anteroposterior
• Paru
Inspeksi : Pergerakan dinding thorax simetris, retraksi sela iga (-)
Palpasi : Pergerakan dinding thorax simetris
Perkusi : Sonor / sonor
Auskultasi : Bunyi nafas dasar vesikuler, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Pemeriksaan Sistem
• Jantung
Inspeksi : Ictus cordis terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS-5 line midclavikula sinista
Perkusi : Tidak dapat dinilai
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II reguler, murmur (-), gallop (-)
• Abdomen
Inspeksi : Perut tampak mendatar, tampak defek pada umbilikus
diameter 4 cm, tampak jejenum/ileum tertutup peritoneum
disertai cairan peritoneum berwarna jernih kekuningan,
darah (-)
Auskultasi : Bising Usus (+), 5 kali/menit
Perkusi : Timpani, nyeri ketok (-)
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), hepar dan limpa tidak teraba
membesar (-), Turgor kembali cepat
Pemeriksaan Sistem
• Anus dan rektum : Tidak ada kelainan
• Genitalia : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Anggota gerak
Atas : Akral hangat, CRT < 2”, edema -/-, normotonus
Bawah : Akral hangat, CRT < 2”, edema -/-, normotonus
• Tulang belakang : Lordosis (-), kifosis (-), skoliosis (-)
• Kulit : Turgor kembali cepat, warna sawo
matang, ikterik (-)
Nervus Kranialis
Differential Diagnoses
Gastroschisis
Penatalaksanaan
Pasien sedang tertidur KU : Tampak Sakit BCB – SMK + IVFD : D10 % 175 mL + D5 %
dan menangis kuat (+). Sedang Sepsis Neonatorum + 175 mL + NaCl 3% 17 mL + KCI
Pasien terdapat usus Kes : Composmentis Omphalocele 3mL + Ca Gluk. 1,5 mL
yang keluar dari rongga TD : - mmHg
perut. Demam (-) N : 123 x/mnt Diet : ASI
BAB pukul 17:00 S : 36,9 C
berwarna hijau RR : 43 x/ mnt Mm :
kehitaman,lendir(-), BB : 3120 gr Ceftazidime 2x150 mg (IV)
Darah (-), Muntah (-), TB : 48 cm Metronidazole 1x46,5 mg (IV)
Sianosis (-) LK : 36 cm Gentamycin 1x0,1 (IV)
LP : 34 cm Vit K1 1x1mg (IV)
LD : 33 cm
Abdomen :
I: Perut tampak mendatar,
tampak defek pada
umbilikus diameter 4
cm,tampak jejenum/ileum
tertutup peritoneum
disertai cairan peritoneum
berwarna jernih
kekuningan,darah (-)
A: Bising usus (+),5
kali/menit
P:Timpani,nyeri ketok (-)
P: Supel,nyeri tekan (-)
FOLLOW UP 13 OKTOBER 2019 (PH :1 PP : 4)
SUBJECT OBJECT ASSESMENT PLANNING
Pasien menangis kuat KU : Tampak Sakit BCB – SMK + IVFD : D10 % 175 mL + D5 %
(+). Pasien terdapat Sedang Sepsis Neonatorum + 175 mL + NaCl 3% 17 mL + KCI
usus yang keluar dari Kes : Composmentis Omphalocele 3mL + Ca Gluk. 1,5 mL
rongga perut. Demam (- TD : - mmHg
) N : 136 x/mnt Diet : ASI
BAB pukul 07:20 S : 36,5 C
berwarna kehitaman, RR : 46 x/ mnt Mm :
lendir (-), Darah (-), BB : 3120 gr Ceftazidime 2x150 mg (IV)
Muntah (-), Sianosis (-) TB : 48 cm Metronidazole 1x46,5 mg (IV)
LK : 36 cm Gentamycin 1x0,1 (IV)
LP : 34 cm Vit K1 1x1mg (IV)
LD : 33 cm
Abdomen :
I: Perut tampak mendatar,
tampak defek pada
umbilikus diameter 4
cm,tampak jejenum/ileum
tertutup peritoneum
disertai cairan peritoneum
berwarna jernih
kekuningan,darah (-)
A: Bising usus (+),5
kali/menit
P:Timpani,nyeri ketok (-)
P: Supel,nyeri tekan (-)
FOLLOW UP 14 OKTOBER 2019(PH :2 PP : 5)
SUBJECT OBJECT ASSESMENT PLANNING
Pasien sedang tertidur KU : Tampak Sakit BCB – SMK + IVFD : D10 % 175 mL + D5 %
dan menangis kuat (+). Sedang Sepsis Neonatorum + 175 mL + NaCl 3% 17 mL + KCI
Pasien terdapat usus Kes : Composmentis Omphalocele 3mL + Ca Gluk. 1,5 mL
yang keluar dari rongga TD : - mmHg
perut. Demam (-).BAB N : 130 x/mnt Diet : ASI
terakhir kemarin S : 36,3 C
13/10/19 pukul 07.20 RR : 39 x/ mnt Mm :
berwarna kehitaman, BB : 3120 gr Ceftazidime 2x150 mg (IV)
lendir (-), Darah (-). TB : 48 cm Metronidazole 1x46,5 mg (IV)
Muntah (-), Sianosis (-) LK : 36 cm Gentamycin 1x0,1 (IV)
LP : 34 cm Vit K1 1x1mg (IV)
LD : 33 cm
Abdomen :
I: Perut tampak mendatar,
tampak defek pada
umbilikus diameter 4
cm,tampak jejenum/ileum
tertutup peritoneum
disertai cairan peritoneum
berwarna jernih
kekuningan,darah (-)
A: Bising usus (+),5
kali/menit
P:Timpani,nyeri ketok (-)
P: Supel,nyeri tekan (-)
FOLLOW UP 15 OKTOBER 2019(PH :3 PP :6 )
Pasien menangis kuat KU : Tampak Sakit Sedang BCB – SMK + IVFD : D10 % 175 mL + D5 % 175
(+). Pasien terdapat usus Kes : Composmentis Sepsis Neonatorum + mL + NaCl 3% 17 mL + KCI 3mL +
yang keluar dari rongga TD : - mmHg Omphalocele Ca Gluk. 1,5 mL
perut. N : 118 x/mnt
BAB pukul 10:10 S : 36,7 C Diet : ASI
berwarna hijau RR : 41 x/ mnt
kehitaman,lendir (-), BB : 3130 gr Mm :
Darah (-),Muntah (-), TB : 48 cm Ceftazidime 2x150 mg (IV)
Sianosis (-) LK : 36 cm Metronidazole 1x46,5 mg (IV)
LP : 34 cm Gentamycin 1x0,1 (IV)
LD : 33 cm Vit K1 1x1mg (IV)
Abdomen :
I: Perut tampak
mendatar, tampak defek
pada umbilikus diameter
4 cm,tampak
jejenum/ileum tertutup
peritoneum disertai
cairan peritoneum
berwarna jernih
kekuningan,darah (-)
A: Bising usus (+),5
kali/menit
P:Timpani,nyeri ketok (-)
P: Supel,nyeri tekan (-)
Prognosis
Ad Vitam : Bonam
Ad Sanationam : Dubia ad Bonam
Ad Fungsionam : Dubia ad Bonam
ANALISIS MASALAH
43
Analisis Masalah
Pasien datang diantar oleh kakek pasien ke IGD RSU UKI dengan keluhan
usus keluar dari rongga perut sejak 2 hari SMRS. Usus dilapisi kantong berwarna
transparan disertai cairan berwarna jernih.Pasien masih dapat BAB melalui anus.
BAB lembek, berwarna kuning kecoklatan. Lendir tidak ada, darah tidak ada.
Keluhan lain seperti sianosis, Ikterik, Apneu, Kejang, Demam disangkal. Pasien
lahir dari ibu usia 33 tahun, usia kehamilan 38 minggu dengan riwayat kehamilan
G2P1A0. Tindakan yang dilakukan yaitu sectio caesaria, namun indikasi tidak
diketahui oleh ibu pasien. Setelah dilakukan tindakan, bayi lahir berjenis kelamin
perempuan, berat badan lahir 3120 gram.
Sepsis neonatorum biasa diartikan sebagai gejala sistematik infeksi oleh
bakteri, virus, dan jamurpada periode neonatal dengan gejala awal yang
bervariasi, dari hanya malas minum, hingga syok septik. Sepsis neonatorum masih
merupakan masalah besar di beberapa Negara, terutama negara berkembang
seperti Indonesia.
Klasifikasi Sepsis Neonatorum
Sepsis Awitan Dini Sepsis Awitan Lanjut
• Usia bayi < 72 jam • Usia bayi > 72 jam
• Di dapat saat persalinan • Di dapat dari lingkungan
• Penyebab dari saluran • Di dapatkan secara
genitalia ibu, melibatkan nosokomial atau dari rumah
multisistem organ, sakit
mortalitas tinggi
Etiologi Sepsis Neonatorum
Pada pasien ini diberikan tatalaksana rawat inap dan mendapatkan diet
ASI/SF, dengan D10% 12 tpm(mikro) dan mendapat antibiotik intravena berupa
Cefotaxime 2x17.5mg. Dan terapi non medikamentosa berupa. Menutup
menggunakan kassa steril dan kering pada usus yang keluar dari rongga perut.
Tidak boleh ada penekaan pada usu yang keluar dari rongga perut.
Pada kasus ini tatalaksana yang digunakan adalah cefotaxime,yang
merupakan golongan sefalosporin generasi ketiga. Sefalosporin generasi ketiga
merupakan antibiotik yang aktivitasnya sangat baik terhadap bakteri bakteri
penyebebab sepsis,termasuk bakteri yang resisten pada aminoglikosida. Selain
itu, Sefalosporin gen ketiga juga dapat menembus cairan serebrospinal dengan
sangat baik.
Analisis Masalah