Anda di halaman 1dari 6

Muhammadiyah

sebagai
Gerakan Islam
yang Berwatak
Tajdid

Indah Safitri (006)

Betta Arkey Amuna (016)

Ibnu Zihab Amrullah (018)


Tajdid menurut Faham
Muhammadiyah
Tajdid merupakan suatu proses pembaruan dalam umat Islam untuk menuju pada
suatu kondisi yang lebih baik. Muhammadiyah dalam memaknai tajdid
mengandung dua pengertian, yakni:
1. Purifikasi (pemurnian)
Dalam arti pemurnian, tajdid dimaksudakan sebagai pemelihara matan ajaran
Islam yang berazas pada al-Quran dan as-Sunnah. Tajdid dalam pandangan
Muhammadiyah yang bersifat purifikasi adalah “Tandhif al-Aqidah” yaitu
purifikasi terhadap aqidah Islamiyah.
2. Dinamisasi (pembaharuan)
Muhammadiyah memaknai tajdid dengan pembaharuan Islam yang membangun,
mengembangkan, memperbaharui potensi sumberdaya manusia dalam hal ilmu
pengetahuan dan teknologi umat Islam.

Langkah dakwah dan tajdid muhammadiyah tercermin dalam berbagai kepeloporan


diantaranya :
 Kepeloporan mendirikan sekolah islam modern
 Kepeloporan mendirikan pelayanan kesehatan
 Kepeloporan kegiatan penyantunan anak yatim miskin melalui gerakan al – ma’un
 Kepeloporan dalam mendobrak pemikiran Islam yang jumud (statis, beku) dengan
istihad
Model – model Tajdid dalam
Muhammadiyah
1. Bidang Keagamaan
Pembaruan dalam bidang keagamaan adalah penemuan kembali ajaran atau prinsip
dasar yang berlaku abadi. Pembaruan yaitu memurnikan kembali atau mengembalikan
kepada keasliannya yaitu kembali kepada ajaran al-Quran dan as-Sunnah.
2. Bidang Pendidikan
Muhammadiyah mempelopori dan menyelnggarakan sejumlah inovasi. Pendidikan
berperan sangat penting dalam penyebaran ajaran Islam.
Pembaruan bidang pendidikan, memiliki dua segi:
 Segi cita-cita
 Segi teknik pengajaran
3. Bidang Sosial Kemasyarakatan
Muhammadiyah melihat bahwa diantara orang Islam banyak yang mengalami
kesengsaraan. Sudah merupakan kewajiban seorang muslim untuk meberikan
perhatian terhadap sesama muslim sebagai perwujudan sosial dan semangat
beragama.
Usaha di bidang sosial kemasyarakatan  didirikan Pertolongan Kesengsaraan
Oemoen (PKO) tahun 1923
Muhammadiyah merintis bidang sosial kemasyarakatan dengan mendirikan berbagai
bidang usahan, yaitu:
 Rumah sakit
 Poliklinik
 Panti Asuhan
 Rumah singgah
 Panti Jompo
 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)
KESIMPULAN & SARAN

Anda mungkin juga menyukai