Siklus Termodinamika

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 12

Siklus Termodinamika

Konversi energi yang terjadi pada motor bakar torak berdasarkan pada
siklus termodinamika. Proses sebenarnya amat komplek, sehingga
analisa dilakukan pada kondisi ideal dengan fluida kerja udara.

Idealisasi proses tersebut sebagai berikut:


• Fluida kerja dianggap udara sebagai gas ideal
• Panas jenis dianggap konstan meskipun terjadi perubahan
temperatur pada udara.
• Kalor diperoleh dari sumber kalor dan tidak ada proses pembakaran
atau tidak ada reaksi kimia
• Proses kompresi dan ekspansi berlangsung secara adiabatik, tidak
terjadi perpindahan panas antara gas dan dinding silinder.
• Sifat-sifat kimia fluida kerja tidak berubah selama siklus
berlangsung.
Contoh perubahan keadaan termodinamika yaitu
perubahan keadaan pada temperatur tetap ( isotermis),
penggambarannya pada grafik p-v dan p-t adalah
sebagai berikut:
Siklus udara volume konstan
Siklus ideal volume kostan ini adalah siklus
untuk mesin otto. Siklus volume konstan sering
disebut dengan siklus ledakan ( explostion cycle)
karena secara teoritis proses pembakaran terjadi
sangat cepat dan menyebabkan peningkatan
tekanan yang tiba-tiba. Penyalaan untuk proses
pembakaran dibantu dengan loncatan bunga
api. Nikolaus August Otto menggunakan siklus
ini untuk membuat mesin sehingga siklus ini
sering disebut dengan siklus otto.
Diagram p-v untuk siklus ideal otto

A = TMA
B = TMB
𝑞𝑚 = kalor masuk
𝑞𝑘 = kalor keluar
Adapun urutan prosesnya:
• [1] Langkah isap (0-1) merupakan proses tekanan
konstan.
• [2] Langkah kompresi (1-2) merupakan proses
adiabatis
• Proses pembakaran volume konstan (2-3) dianggap
sebagai proses pemasukan kalor pada volume kostan.
• [3] Langkah kerja (3-4) merupakan proses adiabatis
• Proses pembuangan kalor (4-1) dianggap sebagai
proses pengeluaran kalor pada volume konsatan
• [4] Langkah buang (1-0) merupakan proses tekanan
konstan, gas pembakaran dibuang lewat katup buang
Diagram p-v siklus aktual mesin otto
Gambar di atas adalah siklus aktual dari mesin
otto. Fluida kerjanya adalah campuran bahan
bakar udara, jadi ada proses pembakaran untuk
sumber panas. Pada langkah hisap, tekanannya
lebih rendah dibandingkan dengan langkah
buang. Proses pembakaran dimulai dari
penyalaan busi (ignition) sampai akhir
pembakaran. Proses kompresi dan ekspasi tidak
adiabatis, karena terdapat kerugian panas yang
keluar ruang bakar.
Siklus ideal tekanan konstan
Siklus ideal tekanan kostan ini adalah siklus
untuk mesin diesel. Diagram pv sebagai berikut:
Adapun urutan prosesnya adalah sebagai berikut :

• [1] Langkah isap (0-1) merupakan proses tekanan


konstan.
• [2] Langkah kompresi (1-2) merupakan proses
adiabatis
• Proses pembakaran tekanan konstan (2-3) dianggap
sebagai proses pemasukan kalor pada tekanan konstan.
• [3] Langkah kerja (3-4) merupakan proses adiabatis
• Proses pembuangan kalor (4-1) dianggap sebagai
proses pengeluaran kalor pada volume konsatan
• [4] Langkah buang (1-0) merupakan proses tekanan
konstan
Berdasarkan proses di atas, pada siklus tekanan
kostan pemasukan kalornya pada tekanan
kostan berbeda dengan siklus volume konstan
yang proses pemasukan kalornya pada kondisi
volume konstan.
Siklus tekanan konstan sering disebut dengan
siklus diesel.
Proses penyalaan pembakaran tejadi tidak
menggunakan busi, tetapi terjadi penyalaan
sendiri karena temperatur di dalam ruang bakar
tinggi karena kompresi.
Diagram p-v siklus aktual mesin Diesel
Siklus ideal gabungan

Anda mungkin juga menyukai