Di Susun Oleh :
Mela Karmelia (4007170009)
Muayah (4007170020)
Nani Kurniawati (4007170011)
Puji Handayani (4007170023)
Yona Septina (4007170001)
Kasus nomor 14
Kasus nomor 17
• PerMenKes RI Nomor 39 Tahun 2013 Tentang Susu Formula Bayi dan Produk Bayi Lainnya.
2
• Peraturan Pemerintah RI Nomor 33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif
3
• PerMenKes Nomor 15 Tahun 2014 Tentang Tata Cara Pengenaan Sanksi Administratif Bagi
Tenaga Kesehatan, Penyelenggara Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Penyelenggara Satuan
Pendidikan Kesehatan, Pengurus Organisasi Profesi Di Bidang Kesehatan, Serta Produsen
4 Dan Distributor Susu Formula Bayi Dan/Atau Produk Bayi Lainnya Yang Dapat Menghambat
Keberhasilan Program Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif.
UU RI NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN
BAB VII Bagian Kesatu Kesehatan ibu, bayi, dan anak
Pasal 28 Pasal 29
1) Setiap bayi berhak mendapatkan air susu ibu 1) Pemerintah bertanggung jawab menetapkan
eksklusif sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan, kebijakan dalam rangka menjamin hak bayi
kecuali atas indikasi medis. untuk mendapatkan air susu ibu secara eksklusif.
2) Selama pemberian air susu ibu, pihak keluarga, 2) Ketentuan lebih lanjut sebagaimana dimaksud
Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat pada ayat (1) diatur dengan Peraturan
harus mendukung ibu bayi secara penuh dengan Pemerintah.
penyediaan waktu dan fasilitas khusus.
3) Penyediaan fasilitas khusus sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) diadakan di tempat kerja
dan tempat sarana umum.
Permenkes RI 39/2013 Pasal 1 angka
Peraturan Pemerintah RI
4 dan Peraturan Pemerintah RI
33/2012 Pasal 1 angka 5 33/2012 Pasal 17 (ayat 1 dan 2)
adanya indikasi
ibu tidak ada; atau ibu terpisah dari bayi.
medis;
• Kondisi medis ibu yang tidak dapat memberikan ASI Eksklusif karena harus
Pasal 10 mendapatkan pengobatan sesuai dengan standar pelayanan medis
Pasal 13 Pasal 14
Terbukti (Pengenaan
Laporan Pengaduan Klarifikasi (memeriksa
(Perorangan, kelompok, keabsahan dan kebenaran sanksi, teguran lisan 3x JW
institusi) pelaporan)
10 hr kerja)
Bidan yang menganjurkan atau memberikan susu formula padahal ibu dan bayi dalam
keadaan normal setelah proses persalinan dianggap salah atau melanggar aturan yang berlaku, pada
Peraturan Pemerintah RI 33/2012 Pasal 17 diakatakan bahwa Setiap Tenaga Kesehatan dilarang
memberikan Susu Formula Bayi dan/atau produk bayi lainnya yang dapat menghambat program
pemberian ASI Eksklusif dan Setiap Tenaga Kesehatan dilarang menerima dan/atau mempromosikan
Susu Formula Bayi dan/atau produk bayi lainnya yang dapat menghambat program pemberian ASI
Eksklusif.
Setiap ibu yang melahirkan harus memberikan ASI Eksklusif kepada
Bayi yang dilahirkannya, kecuali dalam keadaan: adanya indikasi medis, ibu
tidak ada atau ibu terpisah dari bayi.
Bila Bidan melanggar dalam hal tersebut maka dikanakan
sanksi administratif berupa: teguran lisan, teguran tertulis; dan/atau
pencabutan izin