OLEH:
dr. Kasriana Kasman
Dibawakan Dalam Rangka Penilaian Tugas Dokter Internship Periode Mei 2019 –Mei 2020
Keluarga berencana merupakan salah satu upaya
pelayanan kesehatan preventif yang paling dasar dan
utama. Pencegahan kematian dan kesakitan ibu
merupakan alasan utama diperlukannya pelayanan
keluarga berencana
Bagi Masyarakat
Bagi masyarakat, promosi kesehatan ini diharapkan
dapat menjadi bahan masukan tentang pentingnya
penggunaan serta pengetahuan tentang pemilihan
kontrasepsi yang tepat untuk tiap individu.
Keluarga Berencana adalah suatu usaha yang mengatur
banyaknya jumlah kelahiran sedemikian rupa sehingga
bagi ibu maupun bayinya dan bagi ayah serta keluarganya
atau masyarakat yang bersangkutan tidak akan
menimbulkan kerugian sebagai akibat langsung dari
kelahiran tersebut.
a. Senggama Terputus
b. Pembilasan Pasca Senggama
c. Pantang berkala/sistem kalender
2. Kontrasepsi mekanik
Disebut mekanik, karena memiliki sifat untuk
melindungi. Kontrasepsi mekanik ini bekerja dengan cara
mencegah pertemuan antara sel sperma dengan sel telur yang
ada di dalam rahim. Yang termasuk dalam kontrassepsi
mekanik ini adalah :
a. Kondom
b. Diafragma / Kondom Wanita
c. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR/IUD)
d. Spermisida
3. Kontrasepsi Hormonal
Jenis kontrasepsi hormonal ini diambil dari kombinasi
antara hormon estorgen dan progesteron. Penggunaan
kontrasepsi jenis ini dilakukan dalam bentuk pil,
suntikan atau susuk.
1
Dokter 1
2
Dokter Gigi 1
3
Bidan Puskesmas 4
4
Perawat gigi 1
5
Perawat Umum 10
6
Apoteker 1
9
Promosi Kesehatan 1
10
Administrasi kesehatan 1
12
Eletromedik 1
13
Petugas BPJS 1
14
Sanitarian 1
15
Jumlah Dokter Praktek : 1 Buah
Jumlah Praktek Bidan Mandiri : 2 Buah
Jumlah Jejaring Faskes KB lainnya : 10 Buah
200
150
0
Tingkat pemahaman masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Amparita terhadap jenis-jenis alat kontrasepsi
serta pemilihan alat kontrasepsi yang tepat masih
kurang.
Dalam hal ini, penyuluhan tentang kontrasepsi
memberikan pengetahuan yang cukup tentang
penggunaan kontrasepsi yang tepat untuk tiap individu.
Dalam upaya meningkatkan pemahaman masyarakat
agar tercipta keluarga berkualitas, tidak hanya oleh
petugas kesehatan melainkan juga masyarakat umum.
Setelah kegiatan ini, diharapkan pasangan usia subur
mengetahui jenis-jenis kontrasepsi yang tepat dan
menghilangkan kesalah pahaman di masyarakat tentang
jeleknya kontrasepsi lain selain kontrasepsi suntik.
Semakin bertambahnya penggunaan alat kb akan
sangat bermanfaat. Promosi kesehatan berupa
penyuluhan dan sebagainya merupakan upaya yang
paling tepat untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat dengan melibatkan berbagai pihak, tidak
hanya petugas kesehatan melainkan juga masyarakat
umum. Di wilayah kerja Puskesmas Amparita setelah
ini diharapkan melakukan promosi kesehatan
berkelanjutan terutama sebagai upaya peningkatan
kesadaran masyarakat.
Buku Register Pelayanan KIA/KB Puskesmas Amparita,
Everett, Suzanne, (2007), Buku Saku Kontrasepsi dan Kesehatan
Seksual, Jakarta: EGC.
Hartanto, Hanafi, (2004). Keluarga Berencana dan Kontrasepsi.
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan
Manuaba, Ida ayu chananita , (2008), Gawat Darurat Obstetri
Ginekologi dan Obstetri Sosial untuk Profesi bidan, Jakarta, EGC
Pendit, Brahm. U., ( 2006 ), Ragam Metode Kontrasepsi, Jakarta, EGC.
Saifuddin A. B, Affandi. B, M. B, S. S, (2006). Buku Panduan Praktis
Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
Sarwono, R. Prawiro. 2003. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka
Suratun, Sri. M, T. H, Rusmiati, S. P, (2008). Pelayanan Keluarga
Berencana & Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : Trans Info Media