Anda di halaman 1dari 26

Presentasi kasus

Kepaniteraan klinik ilmu penyakit mata


Universitas Islam Sultan Agung
periode 23 oktober – 23 november 2019

Disusun oleh:
Nur Intan Maulidia ( 30101407273)
Tri Widya Agisia ( 30101407341)

Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Kesehatan


Mata
Rumah Sakit Umum Daerah K.R.M.T
Wongsonegoro Semarang
Identitas Pasien

 Nama : ny. I
 Umur : 72 tahun
 Jenis kelamin : perempuan
 Alamat : tembalang, kota semarang
 Agama : islam
 Pekerjaan : Tidak Bekerja
 No. Rm : 094566
 Tanggal pemeriksaan : 12 november 2019

Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Kesehatan Mata


Rumah Sakit Umum Daerah K.R.M.T Wongsonegoro
anamnesis

 Keluhan utama : Mata Sebelah kiri terasa buram


 Riwayat penyakit sekarang : Pasien datang ke poli klnik mata RSUD KMRT Wongsonegoro
dengan keluhan mata sebelah kiri terasa buram sejak 3 hari yang lalu. Satu tahun yang
lalu pasien menjalani oprasi katarak di RSI Sultan Agung Semarang. Keluhan semakin
sering dirasakan sejak 1 bulan terakhir. Keluhan dirasa sudah menganggu aktivitas
sehari-hari. Keluhan lain seperti mata gatal, perih dan merah disangkal.

Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Kesehatan Mata


Rumah Sakit Umum Daerah K.R.M.T Wongsonegoro
anamnesis

 Riwayat penyakit dahulu : hipertensi (-), DM (+), penyakit jantung (-), ods :
glaukoma (-), katarak 1 tahun yang lalu.
 Riwayat penyakit keluarga : hipertensi (-), dm (-), penyakit jantung (-)
 Riwayat pengobatan :
 riwayat operasi katarak  OD : kurang lebih 1 tahun yang lalu, OS : kurang lebih 1
tahun yang lalu
 Riwayat sosio-ekonomi :Pasien tidak bekerja, biaya pengobatan selama di RS di
tanggung BPJS.

Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Kesehatan Mata


Rumah Sakit Umum Daerah K.R.M.T Wongsonegoro
Pemeriksaan fisik

 Kesadaran : compos mentis


 Tanda vital :
 TD : 130/90 mmhg
 Nadi : 87 x/menit
 RR : 20 x/menit
 Suhu : 36,7⁰c

Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Kesehatan Mata


Rumah Sakit Umum Daerah K.R.M.T Wongsonegoro
PEMERIKSAAN
MATA
Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Kesehatan Mata
Rumah Sakit Umum Daerah K.R.M.T Wongsonegoro
6/6 VISUS 6/7
KOREKSI
Tidak dilakukan Tidak dilakukan
REFRAKSI
Tidak ada parase otot gerak bola PARASE Tidak ada parase otot gerak bola
Gerakan bola mata normal, eksoftalmus (-), Gerakan bola mata normal, eksoftalmus (-),
endotalmus (-), strabismus (-), lapang BULBUS OCULI endoftalmus (-), strabismus (-), lapang
pandang normal pandang normal
Hitam, dan simetris SUPERCILIA Hitam, dan simetris
Benjolan (-), hiperemis (-), ptosis (-),
PALPEBRA Benjolan (-), hiperemis (-), ptosis (-), ektropion
ektropion (-) , entropion (-), sikatrik (-),
SUPERIOR (-), entropion (-), sikatrik (-), edema (-)
edema (-)
Benjolan (-), hiperemis (-), ektropion (-), PALPEBRA Benjolan (-), hiperemis (-), ektropion (-),
entropion (-), edema (-) INFERIOR entropion (-), edema (-)

Injeksi konjungtiva (-), Kemosis (-), injeksi


Injeksi konjungtiva (-), Kemosis (-), injeksi siliar (-
siliar (-) , sekret (-), perdarahan KONJUNGTIVA
), sekret (-), perdarahan subkonjungtiva (-)
subkonjungtiva (-)
Putih, Hiperemis (-), edema (-) SKLERA Putih, Hiperemis (-), edema (-)

Jernih KORNEA Jernih

Jernih dan dalam COA Jernih dan dalam


Coklat tua , sinekia (-), iridodenesis (-), nodul Coklat tua, sinekia (-), iridodenesis (-), nodul (-),
IRIS
(-), neovaskularisasi (-) neovaskularisasi (-)
Diameter 3 mm, bulat, reguler, letak sentral, Diameter 3 mm, bulat, reguler, letak sentral,
refleks pupil langsung (+), refleks pupil tidak PUPIL refleks pupil langsung (+), refleks pupil tidak
langsung (+), langsung (+),
IOL (+) di sentral, shining reflex (+) LENSA IOL (+) di sentral, shining reflex (+)
REFLEK
Tidak dilakukan Tidak dilakukan
FUNDUS
N TIO N
SISTEM
Tidak dilakukan Tidak dilakukan
LAKRIMALIS
Pemeriksaan penunjang

 Slit lamp
 Funduskopi
 Foto polos fundus
 OCT (ocular coherence tomography)  melihat lapisan retina yang terkena kelainan.
RESUME
 Telah diperiksa seorang wanita, 72 tahun, di poli klinik mata RSUD KMRT Wongsonegoro
dengan keluhan mata kiri terasa buram. Pada anamnesis didapatkan bahwa sejak 3
hari yang lalu mata sebelah kiri terasa buram dan pasien mempunyai riwayat 1 tahun
yang lalu menjalani oprasi katarak.
 Pada pemeriksaan fisik didapatkan, compos mentis, TD 130/90 mmHg, Visus : OD = 6/6,
OS = 6/7 , jet black pupil (+)/(+), IOL (+)/(+) di sentral, shining reflex (+)

Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Kesehatan Mata


Rumah Sakit Umum Daerah K.R.M.T Wongsonegoro
DIAGNOSA

Diagnosa banding
Diagnosa kerja Ods Pseudofakia
ODS Ods afakia

PSEUDOFAKIA

Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Kesehatan Mata


Rumah Sakit Umum Daerah K.R.M.T Wongsonegoro
Tatalaksana

 Laser YAG

Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Kesehatan Mata


Rumah Sakit Umum Daerah K.R.M.T Wongsonegoro
Komplikasi

Pseudoaphakic cystoid macular edema


Posterior capsular opacification
gangguan refraksi

Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Kesehatan Mata


Rumah Sakit Umum Daerah K.R.M.T Wongsonegoro
Pertanyaan

1. Apa perbedaan pseudofakia dan afakia?


2. Apakah perbedaan ECEC, ECIC, SICS, PHACO?
3. Bahan lensa apa saja yang dapat meningkatkan komplikasi pada pseidofakia?
4. Kondisi katarak yang bagaimana yang harus segera di oprasi?
5. Apakah katarak yang sudah di oprasi dapat tumbuh kembali?
6. Salah satu komplikasi operasi katarak adalah Posterior Capsuler Opasitas(PCO), bagaimana
dapat terjadi PCO?
7. Bagaimana prosedur laser kapsulotomi?
8. Apa saja komplikasi dari lasetr YAG?
Perbedaan afakia dan pseudofakia

AFAKIA PSEUDOFAKIA

VISUS 1/60 6/6

KOREKSI Kacamata Lensa jarak Tidak Koreksi* Jika Operasi Katarak


• Jauh +10D Tidak Optimal Harus Dikoreksi
• Dekat +3D Sesuai Dengan Pasien (bisa +2D,
+3D, dll)

COA Jernih Jernih Dan Dalam

IRIS Bergetar (Tremulans) ++ Tidak Bergetar

PUPIL Hitam Bulat(Lebih Gelap) Hitam bulat Shining Refleks (+), IOL
central

JAHITAN Tidak Ada Ada Jahitan


Metod Indikasi Keuntungan Kerugian
e
ECIC • Lensa sangat keras • Tidak ada resiko katarak sekunder • Resiko tinggi kebocoran
• Endotel kornea • Perlatan yang dibutuhkan sedikit vitreous (20%)
kurang bagus • Astigmatisme
• Rehabilitasi visual terhambat
• Iol di coa atau dijahit di
posterior
ECEC Zonula lemah • Peralatan yang dibutuhkan paling • Astigmatisma
sedikit • Rehabilitasi visual terhambat
• Baik untuk endotel kornea
• Iol di cop
SICS Hampir semua • Rehablitiasi visual cukup cepat • Tergantung keahlian ahli
katarak • Peralatan yang dibutuhkan sedikit dan bedah
tidak mahal
• Pelatihan tidak beitu lama, iol di cop

PHAC Sebagian besar • Rehabilitasi visual cepat • Peralatan/instrumen mahal


O katarak kecuali • Pelatihan lama
katarak morgagni • Ultrasound dapat
Bahan lensa apa saja yang dapat
meningkatkan komplikasi pada pseidofakia?
Kondisi katarak yang bagaimana yang
harus segera di oprasi?
 Bila katarak menimbulkan penyulit seperti uveitis atau glukoma,
meskipun visus masih baik untuk bekerja, dilakukan operasi juga
setelah keadaan menjadi tenang.
 Bila sudah masuk dalam stadium matur karena dapat
meninmbulkan penyulit
 Bila visus meskipun sudah dikoreksi, tidak cukup untuk melakukan
pekerjaan sehari-hari atau visus < 6/12.
Apakah katarak yang sudah di oprasi
dapat tumbuh kembali?
 Katarak yang sudah dioprasi tidak dapat muncul
kembali, apabila suatu saat terjadi kekeruhan lensa
dimungkinkan hal tersebut akibat reaksi radang yang
diikuti dengan terbentuknya jaringan fibrosis sisa lensa
anterior yang tertinggal pada permukaan lensa
posterior
Salah satu komplikasi operasi katarak adalah Posterior
Capsuler Opasitas(PCO), bagaimana dapat terjadi PCO?

 Saat oprasi katarak (fakoemulsifikasi) masih tertinggalnya sisa lensa


yang di pecah, kemudian sisa lensa tersebut akan regenerasi atau
berproliferasi terus menerus dan berimigrasi ke lensa posterior melalui
sayatan fakoemulsifikasi yang tidak terjait  terakumulasi 
menghasilkan banyak lapisan epitel  lensa akan menjadi keruh 
pandangan buram
Bagaimana prosedur laser kapsulotomi?
Apa saja komplikasi dari laser YAG?

Anda mungkin juga menyukai