Anda di halaman 1dari 14

HAMA WERENG

OLEH KEL 6:
ISA AMANDA
SUCI OKTAVIA
PUTRI AYURA
RESTI AFRIANI
ANNISA ADRIANSYAH
ULVIRA
FERNANDA SYAHPUTRA
Definisi

Wereng adalah serangga sebesar butir beras sebagai hama tanaman padi,
daya sebarnya kuat dan sangat ganas, sulit diberantas karena bertengger di
panggal daun padi.
Klasifikasi

Nama umum : Wereng


Nama latin : Nilaparvata luge
 Klasifikasi wereng
Kingdom : animalia
Ordo : hemiptera
Family : delphacidae
Genus : nilaparvata
Spesies : nilaparvata lugens
Ciri-ciri

 Mempunyai tipe mulut pencucuk atau penghisap


 Memiliki 3-4 pasang kaki yang panjang dan langsing
 Memiliki 4 sayap, sepasang transparan dan sepasang memiliki serbuk
 Memiliki sepasang antenna yang pendek di kepalanya
 Tubuhnya seperti lebah dengan pinggang langsing
 Kerangka tulang dadanya keras namun mudah patah
 Memiliki sapasang mata yang kecil dikepalanya
 Terdapat bintik hitam pada bagian sayap depan dan pada taji tungkai belakang
 Pada punngung terdapat tiga garis memanjang berwarna coklat muda
 Jika dilihat dari samping garis ubun-ubunnya rata dan garis sejajar dengan garis batas
leher
Jenis-jenis

1. Wereng Cokelat ( Nilaparvata Lugens )


2. Wereng Hijau ( nephotettix spp )
3. Wereng punggung putih ( sogatella furcifera )
4. Wereng loreng atau zigzag ( Recilia dorsalis )
Siklus Hidup
Penyebab Hama Wereng

 a. Wereng memiliki kemampuan katastropi, yakni perkembangan wereng


bersifat strategis dan cepat menemukan habitat baru sebelum habitat lama.
 b. Wereng memiliki genetik plastisitas yang tinggi, yaitu mampu beradaptasi
secara cepat pada varietas padi yang baru (membentuk biotipe yang lebih
ganas daripada sebelumnya). Wereng juga memiliki kemampuan dengan
cepat melemahkan kerja insektisida (resisten).
 c. Tingginya serangan wereng juga dipicu oleh perilaku manusia mulai dari
para petani yang salah mengaplikasikan pestisida sehingga menimbulkan
resurjensi, yaitu bertambahnya populasi lebih tinggi dari populasi awal
sebelum disemprot insektisida.
 d. Penggunaan satu jenis varietas secara terus menerus juga bisa menjadi
penyebab ledakan hama wereng.
 e. Pola tanam yang terus menerus atau tidak digilir dengan tanaman lain juga bisa
menjadi pemicu bertambahnya populasi hama wereng.
 f. Terputusnya rantai makanan predator alami wereng seperti laba-laba, kumbang, kepik
permukaan air, dan juga belalang bertanduk panjang juga disinyalir menjadi penyebab
meningkatnya serangan wereng.
 g. Tidak adanya penjarangan jarak tanaman juga berpengaruh terhadap populasi
wereng
 h. Berkurangnya peran penyuluh pertanian (PPL) dan petugas pengamat hama dalam
melakukan monitoring perkembangan hama di lapangan.
 i. Kebijakan pemerintah yang kurang mendukung upaya penelitian varietas baru
tanaman padi yang lebih tahan wereng.
 j. Faktor lain, pola tanam yang tidak serempak serta banyaknya petani yang menanam
varietas tidak tahan wereng seperti varietas Goyang dombret, Inul, Citarum, Galur, Ketan
dll.
Dampak hama wereng

1. Gagal Panen
2. Menurunnya Jumlah Produksi Tanaman
3. Pertumbuhan Tanaman yang Terganggu
4. Nilai Ekonomi Hasil Produksi
5. Kerugian Bagi Para Petani/Peternak
6.Terjadinya Alih Fungsi Jalan
7. Degradasi Agroekosistem
8. Munculnya resistensi dan returgensi hama
9. Terganggunya Proses Fotosintesis tanaman
10. Terganggunya proses absorbsi unsur hara dan mineral tanah
Cara penanganan

 Pengaturan Pola Tanam


 Penggunaan Varietas Tahan.

 Pengendalian dengan kultur teknis


 Pelestarian dan pemanfaatan musuh alami/ biologis
 Pengendalian dengan fisik / mekanis yaitu menangkap hama secara langsung dengan
alat ( menggunakan perangkap lampu di malam hari ),maupun tanpa alat.
 Sosialisasikan kepada para petani/peternak dan petugas peraturan perundang-
undangan yang berlaku di bidang perlindungan tanaman berikut ketentuan tindak
pidananya.
 Pengendalian Hayati.
 Penggunaan Insektisida
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai