…………… Program Studi …………… Diksi atau Pilihan Kata Diksi atau pilihan kata adalah hasil upaya memilih kata yang tepat untuk menyatakan sesuatu yang dipakai dalam kalimat.
Ketepatan Pilihan Kata berkaitan dengan
kesanggupan sebuah kata untuk menimbulkan gagasan yang tepat pada imajinasi pembaca atau pendengar seperti apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh penulis atau pembicara. Indikator ketepatan Pilihan
1. Mengomunikasikan gagasan berdasarkan
pilihan kata yang tepat berdasarkan kaidah bahasa Indonesia, 2. Menghasilkan komunikasi puncak (yang paling efektif) tanpa salah penafsiran atau salah makna, 3. Menghasilkan respon pembaca atau pendengar sesuai harapan penulis atau pembicara, dan 4. Menghasilkan target komunikasi yang diharapkan. Fungsi Diksi (Pilihan Kata) 1. Melambangkan gagasan yang diekspresikan secara verbal 2. Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi, tidak resmi), sehingga menyenangkan pendengar atau pembaca. 3. Menciptakan komunikasi yang baik dan benar 4. Mencegah perbedaan penafsiran 5. Menciptakan suasana yang tepat 6. Mencegah salah pemahaman 7. Mengefektifkan pencapaian target komunikasi Syarat-syarat ketepatan pilihan kata 1. Dapat membedakan antara makna denotasi dan konotasi 2. Dapat membedakan kata yang hampir bersinonim 3. Dapat membedakan kata-kata yang hampir mirip dalam ejaan 4. Dapat memahami dengan tepat makna kata-kata abstrak 5. Dapat memakai kata penghubung yang berpasangan secara tepat 6. Dapat membedakan antara kata-kata umum dan kata-kata khusus 7. Menciptakan suasana yang tepat 8. Mencegah salah pemahaman 9. Mengefektifkan pencapaian target komunikasi Denotasi dan Konotasi Makna Denotasi lazim disebut 1. Makna konseptual, yaitu makna yang sesuai dengan hasil observasi (pengamatan) menurut penglihatan, penciuman, pendengaran, perasaan, atau pengalaman yang berhubungan dengan informasi (data) faktual dan objektif. 2. Makna sebenarnya, umpamanya kursi yaitu tempat duduk yang berkaki empat (makna sebenarnya). 3. Makna lugas yaitu makna apa adanya, lugu, polos, makna sebenarnya, bukan makna kias. 4. Makna Konotasi berarti makna kias bukan makna sebenarnya. Sinonim Sinonim ialah persamaan makna kata. Artinya dua kata atau lebih yang berbeda bentuk, ejaan, dan pengucapanya, tetapi bermakna kurang lebih sama. Contoh kata wanita bersinonim dengan perempuan, bermakna sama, tetapi berbeda tulisan maupun pengucapan. Kesinoniman mutlak jarang ditemukan dalam perbendaharaan bahasa Indonesia. Ketidakmungkinan menukar sebuah kata disebabkan oleh berbagai alasan, kegiatan, kesopanan, nuansa makna, tempat atau daerah, dan waktu. Idiomatik Idiomatik adalah penggunaan kedua kata yang berpasangan, misalnya, sesuai dengan, disebabkan oleh, berharap akan, dan lain-lain. Contoh: 1. Bangsa Indonesia berharap akan tampilnya seorang presiden yang mampu mengatasi berbagai kesulitan bangsa. 2. Karyawan itu bekerja sesuai dengan aturan perusahaan. 3. Kekacauan sosial di berbagai tempat disebabkan oleh tidak meratanya keadilan dan kemakmuran. Homonim, Homofon, Homograf
1. Homonim berasal dari kata homo berarti ‘sama’ dan nym
berarti ‘nama’. Homonim dapat diartikan kata yang tulisan dan cara pelafalan sama tetapi memiliki makna berbeda. Contoh: a. genting = keadaan genting = gawat genting = genting rumah = atap b. bisa = bisa berjalan = dapat bisa = bisa ular = racun c. kali = berapa kali = hitungan kali = Kali Ciliwung = sungai Homofon terdiri atas kata homo berarti ‘sama’ dan foni (phone) berarti ‘bunyi’ atau ‘suara’. Homofon adalah kata yang cara pelafalannya sama, tetapi tulisan dan makna berbeda. Contoh: a. Bang = Bang Ali = bang (berarti sebutan kakak laki- laki). Bank= Bank Mandiri (tempat menyimpan/mengutang uang) Homograf
Homograf terdiri dari kata homo berarti ‘sama’ dan
graf (graph) berarti ‘tulisan’. Homograf adalah kata dengan tulisan sama, tetapi pelafalan dan makna berbeda. Contoh: 1. Ia makan apel (buah) sesudah apel (upacara) di lapangan. 2. Pejabat teras (pejabat utama) itu duduk di teras (lantai rumah) sambil membaca berita di koran tentang pertanian di daerah teras (bidang tanah datar yang miring diperbukitan). Kata Abstrak dan Kata Konkret Kata abstrak mempunyai referensi berupa konsep, sedangan kata konkret mempunyai referensi objek yang dapat diamati. Pemakaiannya bergantung pada jenis dan tujuan penulisan. Contoh: 1. APBN RI mengalami kenaikan lima belas persen. (kata konkret) 2. Kebaikan (kata abstrak) seseorang kepada orang lain bersifat abstrak. (tidak berwujud atau tidak berbentuk) 3. Kebenaran (kata abstrak) pendapat itu tidak terlalu tampak. Kata Umum dan Kata Khusus Kata umum dibedakan dari kata khusus berdasarkan ruang lingkupnya. Makin luas ruang lingkup suatu kata, makin umum sifatnya, sebaliknya, makna kata menjadi sempit ruang lingkupnya makin luas sifatnya. Contoh: 1. Kata Umum: melihat Kata khusus: melotot, melirik, mengintip, menatap, memandang 2. Kata umum: jatuh Kata khusus: terpeleset, terjengkang, tergelincir, tersungkur, terjerembab, terperosok, terjengkal. Peristilahan Istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan suatu makna, konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu. Ada dua macam istilahyaitu istilah khusus dan istilah umum. 1. Istilah khusus adalah kata yang pemakaiannya dan maknanya terbatas pada suatu bidang tertentu, misalnya cakar ayam (bangunan), radiator, pedagogi, panitera, sekering. 2. Istilah umum adalah kata yang menjadi unsur bahasa umum, misalnya: ambil alih, daya guna, kecerdasan, dan tepat guna. KESESUAIAN PILIHAN KATA • Berkaitan dengan penggunaan kata untuk mengungkapkan gagasan dengan cara yang dicocokkan dengan kesempatan dan lingkungan yang dihadapi. Kata formal, semiformal, dan nonformal.
• Kata formal, semiformal, dan nonformal.
Penggunaan kata formal, semiformal, dan nonformal berkaitan dengan siapa yang menjadi pembaca atau pendengar. Pengetahuan penulis dan pembicara akan situasi juga akan mempengaruhi pilihan katanya. • Misalnya, pemakaian kata ganti saya, aku, atau gue sangat bergantung pada situasi dan kepada siapa kita berbicara Kata populer dan kata ilmiah. • Kosakata suatu bahasa, pada umumnya, terdiri atas katakata yang sering digunakan oleh penuturnya. • Kata-kata akan digunakan dalam komunikasi sehari-hari oleh semua lapisan masyarakat. Namun, ada pula sejumlah kata yang hanya digunakan dalam komunikasi ilmiah: dalam diskusi, pertemuan resmi, dan pengajaran. Umumnya, kata- kata ilmiah itu diserap dari bahasa asing. • Ada yang dicari padanan katanya dalam bahasa Indonesia (supervisi dengan penyelia) dan ada pula yang disesuaikan dengan struktur kata bahasa Indonesia (formation dengan formasi). Jargon • Jargon adalah kata-kata teknis dalam suatu bidang ilmu tertentu dan sering kali bertumpang-tindih dengan pengertian istilah. Jargon merupakan bahasa atau kata yang khusus sekali. Pemakaian jargon harus diikuti oleh penjelasan arti kata tersebut. Kata Slang. • Kata-kata slang adalah kata-kata percakapan yang menjurus ke arah nonstandar yang disusun secara khas, seperti bahasa prokem atau bahasa gaul. • Biasanya, para remaja selalu berusaha untuk menggunakan bahasa dengan cara-cara baru atau dengan arti baru, termasuk di dalamnya penggunaan akronim dari kata umum, misalnya benci menjadi benar-benar cinta. Kelemahan kata- kata slang ini adalah hanya sedikit yang bertahan lama dan kata-kata slang selalu menimbulkan ketidaksesuaian. Kata slang yang pada suatu waktu tumbuh secara populer atau trendi. Pada saat lain segera hilang dari peredaran. Kesegaran dan daya gunanya hanya terasa pada saat pertama kali kata itu dipakai. Idiom • Idiom adalah pola-pola bahasa (frasa) yang menyimpang dari kaidah dan makna bahasa yang umum dan makna gabungannya tidak dapat diterangkan melalui makna kata pembentuknya. • Contoh: makan hati, banting tulang. Dalam hal ini yang harus diperhatikan pula adalah penggunaan kata depan yang dilekatkan secara idiomatis kepada kata kerja tertentu, seperti berharap akan, berbahaya bagi, selaras dengan, terdiri atas, waspada terhadap. Terima Kasih