Anda di halaman 1dari 21

BAHASA INDONESIA

Modul ke:
DIKSI/PILIHAN KATA

09 Fakultas

……………
Program Studi
……………
Diksi atau Pilihan Kata
Diksi atau pilihan kata adalah hasil upaya
memilih kata yang tepat untuk menyatakan
sesuatu yang dipakai dalam kalimat.

Ketepatan Pilihan Kata berkaitan dengan


kesanggupan sebuah kata untuk menimbulkan
gagasan yang tepat pada imajinasi pembaca atau
pendengar seperti apa yang dipikirkan atau
dirasakan oleh penulis atau pembicara.
Indikator ketepatan Pilihan

1. Mengomunikasikan gagasan berdasarkan


pilihan kata yang tepat berdasarkan kaidah
bahasa Indonesia,
2. Menghasilkan komunikasi puncak (yang paling
efektif) tanpa salah penafsiran atau salah makna,
3. Menghasilkan respon pembaca atau pendengar
sesuai harapan penulis atau pembicara, dan
4. Menghasilkan target komunikasi yang
diharapkan.
Fungsi Diksi (Pilihan Kata)
1. Melambangkan gagasan yang diekspresikan
secara verbal
2. Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat
(sangat resmi, resmi, tidak resmi), sehingga
menyenangkan pendengar atau pembaca.
3. Menciptakan komunikasi yang baik dan benar
4. Mencegah perbedaan penafsiran
5. Menciptakan suasana yang tepat
6. Mencegah salah pemahaman
7. Mengefektifkan pencapaian target
komunikasi
Syarat-syarat ketepatan pilihan kata
1. Dapat membedakan antara makna denotasi dan konotasi
2. Dapat membedakan kata yang hampir bersinonim
3. Dapat membedakan kata-kata yang hampir mirip dalam ejaan
4. Dapat memahami dengan tepat makna kata-kata abstrak
5. Dapat memakai kata penghubung yang berpasangan secara
tepat
6. Dapat membedakan antara kata-kata umum dan kata-kata
khusus
7. Menciptakan suasana yang tepat
8. Mencegah salah pemahaman
9. Mengefektifkan pencapaian target komunikasi
Denotasi dan Konotasi
Makna Denotasi lazim disebut
1. Makna konseptual, yaitu makna yang sesuai
dengan hasil observasi (pengamatan) menurut
penglihatan, penciuman, pendengaran, perasaan,
atau pengalaman yang berhubungan dengan
informasi (data) faktual dan objektif.
2. Makna sebenarnya, umpamanya kursi yaitu tempat
duduk yang berkaki empat (makna sebenarnya).
3. Makna lugas yaitu makna apa adanya, lugu, polos,
makna sebenarnya, bukan makna kias.
4. Makna Konotasi berarti makna kias bukan makna
sebenarnya.
Sinonim
Sinonim ialah persamaan makna kata. Artinya dua kata
atau lebih yang berbeda bentuk, ejaan, dan
pengucapanya, tetapi bermakna kurang lebih sama.
Contoh kata wanita bersinonim dengan perempuan,
bermakna sama, tetapi berbeda tulisan maupun
pengucapan.
Kesinoniman mutlak jarang ditemukan dalam
perbendaharaan bahasa Indonesia.
Ketidakmungkinan menukar sebuah kata disebabkan
oleh berbagai alasan, kegiatan, kesopanan, nuansa
makna, tempat atau daerah, dan waktu.
Idiomatik
Idiomatik adalah penggunaan kedua kata yang
berpasangan, misalnya, sesuai dengan, disebabkan
oleh, berharap akan, dan lain-lain.
Contoh:
1. Bangsa Indonesia berharap akan tampilnya
seorang presiden yang mampu mengatasi berbagai
kesulitan bangsa.
2. Karyawan itu bekerja sesuai dengan aturan
perusahaan.
3. Kekacauan sosial di berbagai tempat disebabkan
oleh tidak meratanya keadilan dan kemakmuran.
Homonim, Homofon, Homograf

1. Homonim berasal dari kata homo berarti ‘sama’ dan nym


berarti ‘nama’. Homonim dapat diartikan kata yang tulisan dan
cara pelafalan sama tetapi memiliki makna berbeda.
Contoh:
a. genting = keadaan genting = gawat
genting = genting rumah = atap
b. bisa = bisa berjalan = dapat
bisa = bisa ular = racun
c. kali = berapa kali = hitungan
kali = Kali Ciliwung = sungai
Homofon terdiri atas kata homo berarti ‘sama’ dan foni
(phone) berarti ‘bunyi’ atau ‘suara’. Homofon
adalah kata yang cara pelafalannya sama, tetapi
tulisan dan makna berbeda.
Contoh:
a. Bang = Bang Ali = bang (berarti sebutan kakak laki-
laki).
Bank= Bank Mandiri (tempat menyimpan/mengutang
uang)
Homograf

Homograf terdiri dari kata homo berarti ‘sama’ dan


graf (graph) berarti ‘tulisan’.
Homograf adalah kata dengan tulisan sama, tetapi
pelafalan dan makna berbeda.
Contoh:
1. Ia makan apel (buah) sesudah apel (upacara) di
lapangan.
2. Pejabat teras (pejabat utama) itu duduk di teras
(lantai rumah) sambil membaca berita di koran
tentang pertanian di daerah teras (bidang tanah
datar yang miring diperbukitan).
Kata Abstrak dan Kata Konkret
Kata abstrak mempunyai referensi berupa konsep,
sedangan kata konkret mempunyai referensi objek
yang dapat diamati. Pemakaiannya bergantung
pada jenis dan tujuan penulisan.
Contoh:
1. APBN RI mengalami kenaikan lima belas persen.
(kata konkret)
2. Kebaikan (kata abstrak) seseorang kepada orang
lain bersifat abstrak. (tidak berwujud atau tidak
berbentuk)
3. Kebenaran (kata abstrak) pendapat itu tidak terlalu
tampak.
Kata Umum dan Kata Khusus
Kata umum dibedakan dari kata khusus berdasarkan
ruang lingkupnya. Makin luas ruang lingkup suatu kata,
makin umum sifatnya, sebaliknya, makna kata menjadi
sempit ruang lingkupnya makin luas sifatnya.
Contoh:
1. Kata Umum: melihat
Kata khusus: melotot, melirik, mengintip, menatap,
memandang
2. Kata umum: jatuh
Kata khusus: terpeleset, terjengkang, tergelincir,
tersungkur, terjerembab, terperosok, terjengkal.
Peristilahan
Istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan
cermat mengungkapkan suatu makna, konsep, proses,
keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu.
Ada dua macam istilahyaitu istilah khusus dan istilah
umum.
1. Istilah khusus adalah kata yang pemakaiannya dan
maknanya terbatas pada suatu bidang tertentu,
misalnya cakar ayam (bangunan), radiator,
pedagogi, panitera, sekering.
2. Istilah umum adalah kata yang menjadi unsur
bahasa umum, misalnya: ambil alih, daya guna,
kecerdasan, dan tepat guna.
KESESUAIAN PILIHAN KATA
• Berkaitan dengan penggunaan kata untuk
mengungkapkan gagasan dengan cara yang
dicocokkan dengan kesempatan dan
lingkungan yang dihadapi.
Kata formal, semiformal, dan nonformal.

• Kata formal, semiformal, dan nonformal.


Penggunaan kata formal, semiformal, dan nonformal
berkaitan dengan siapa yang menjadi pembaca atau
pendengar. Pengetahuan penulis dan pembicara akan
situasi juga akan mempengaruhi pilihan katanya.
• Misalnya, pemakaian kata ganti saya, aku, atau gue
sangat bergantung pada situasi dan kepada siapa kita
berbicara
Kata populer dan kata ilmiah.
• Kosakata suatu bahasa, pada umumnya, terdiri atas katakata
yang sering digunakan oleh penuturnya.
• Kata-kata akan digunakan dalam komunikasi sehari-hari oleh
semua lapisan masyarakat. Namun, ada pula sejumlah kata
yang hanya digunakan dalam komunikasi ilmiah: dalam
diskusi, pertemuan resmi, dan pengajaran. Umumnya, kata-
kata ilmiah itu diserap dari bahasa asing.
• Ada yang dicari padanan katanya dalam bahasa Indonesia
(supervisi dengan penyelia) dan ada pula yang disesuaikan
dengan struktur kata bahasa Indonesia (formation dengan
formasi).
Jargon
• Jargon adalah kata-kata teknis dalam suatu
bidang ilmu tertentu dan sering kali
bertumpang-tindih dengan pengertian istilah.
Jargon merupakan bahasa atau kata yang
khusus sekali. Pemakaian jargon harus diikuti
oleh penjelasan arti kata tersebut.
Kata Slang.
• Kata-kata slang adalah kata-kata percakapan yang menjurus
ke arah nonstandar yang disusun secara khas, seperti bahasa
prokem atau bahasa gaul.
• Biasanya, para remaja selalu berusaha untuk menggunakan
bahasa dengan cara-cara baru atau dengan arti baru,
termasuk di dalamnya penggunaan akronim dari kata umum,
misalnya benci menjadi benar-benar cinta. Kelemahan kata-
kata slang ini adalah hanya sedikit yang bertahan lama dan
kata-kata slang selalu menimbulkan ketidaksesuaian. Kata
slang yang pada suatu waktu tumbuh secara populer atau
trendi. Pada saat lain segera hilang dari peredaran. Kesegaran
dan daya gunanya hanya terasa pada saat pertama kali kata
itu dipakai.
Idiom
• Idiom adalah pola-pola bahasa (frasa) yang menyimpang dari
kaidah dan makna bahasa yang umum dan makna
gabungannya tidak dapat diterangkan melalui makna kata
pembentuknya.
• Contoh: makan hati, banting tulang. Dalam hal ini yang harus
diperhatikan pula adalah penggunaan kata depan yang
dilekatkan secara idiomatis kepada kata kerja tertentu, seperti
berharap akan, berbahaya bagi, selaras dengan, terdiri atas,
waspada terhadap.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai