Rambut dalam uretra dapat mengakibatkan Residual chordee akibat dari rilis korde
infeksi saluran kencing berulang atau yang tidak sempurna, dimana tidak
pembentukan batu saat pubertas. melakukan ereksi artifisial saat operasi.
Anak penderita hipospadia sebaiknya jangan di khitan dulu, karena hal ini
berkaitan dengan tindakan operasi rekonstruksi yang akan mengambil kulit
preputium penis menutup lubang dari sulcus uretra yang tidak menyatu pada
penderita hipospadia.
Informasikan orang tua bahwa pengenalan lebih dini adalah penting sehingga
sirkumsisi dapat dihindari.
• Keluhan utama
Lubang kencing saluran kemih tidak berada di ujung kepala penis, namun berada di bagian
bawah penis.
• Riwayat penyakit sekarang
Klien datang ke IGD pada tanggal 24 Desember 2011 dengan keluhan lubang kencing
saluran kemih tidak berada di ujung kepala penis, namun berada di bagian bawah penis.
Klien mengatakan tidak nyeri dan tidak panas saat berkemih / buang air kecil. Klien
dilakukan operasi pada tanggal 26 Desember 2011, setelah klien selesai operasi klien
dirawat di bangsal biasa. Saat keluar dari ruang operasi klien menyatakan sudah tidak
takut. klien sadar dan pasien tampak tersenyum dan sudah tidak tegang. Klien mengatakan
area luka operasi nyeri dan tidak nyaman.
Pemeriksaan Fisik
• TD : 120/70 mmHg S : 36,8oC
• N : 100x/menit R : 20x/menit
• Rumusan Diagnosa Keperawatan disusun berdasarkan
perioritas:
• Ansietas berhubungan dengan akan dilakukan tindakan operasi
• Defisiensi Pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi
No Diagnose Keperawatan Perencanaan
Tujuan Intervensi
1. Ansietas berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan NIC:
akan dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam
Pengurangan kecemasan (5820)
operasi diharapkan ansietas berkurang
Terapi relaksasi (6040)
(Domain 9, kelas 2, kode dengan kriteria hasil:
1. Kaji untuk tanda verbal dan non
diagnoss 00146)
Pasien mampu mengontrol verbal kecemasan
kecemasan diri (1402) 2. Identifikasi saat terjadi
Tingkat rasa takut berkurang perubahan tingkat kecemasan
(1210) 3. Gunakan pendekatan yang
tenang dan meyakinkan
4. Dorong pasien untuk mengambil
posisi yang nyaman
5. Instruksikan klien untuk
menggunakan teknik relaksasi
6. Kolaborasi dengan keluarga
untuk gunakan relaksasi sebagai
strategi tambahan
No Diagnose Keperawatan Perencanaan
Tujuan Intervensi
2. Defisiensi pengetahuan Setelah dilakukan tindaakan NIC:
berhubungan dengan kurang keperawatan selama 1 x 24 jam
Pengajaran: preoperatif (5610)
informasi diharapkan pengetahuan klien
Pengajaran:
dapat bertambah dengan kriteria
(Domain 5, kelas 4, kode prosedur/pembedahan (5618)
hasil:
diagnosis 00126) 1. Kaji pengalaman pasien
Pasien mampu mengikuti sebelumnya dan tingkat
prosedur pembedahan pengetahuan pasien terkait
Keluarga pasien mampu tindakan yang akan dilakukan
melakukan penanganan pada 2. Jelaskan prosedur persiapan pre-
pasien(1814) operasi
3. Berikan informasi lengkap pada
pasien tentang apa saja yang
akan dicium, dilihat, dan
dirasakan selama proses operasi
Pertahankan kesejajaran tubuh
dengan tepat
4. Gunakan alat pelindung
5. Koordinasikan pemindahan dan
pengaturan posisi yang sesuai
PENGKAJIAN INTRAOPERATIF
• Anestesi dimulai jam : 10.00
• Pembedahan dimulai jam : 10.30
• Jenis anestesi : Lokal
• Posisi operasi : Terlentang
• Catatan anestesi : -
• Pemasangan alat-alat : O2 Nasal
• Tanda-tanda vital :
• Tekanan Darah : 110/70 mmHg
• Nadi : 80x/menit
• Respirasi Rate : 20x/menit
• Suhu : 36,8oC
• Skala Nyeri : 0
• Survey sekunder, lakukan secara head to toe secara prioritas
Normal
Keterangan
Ya Tidak
Kepala √
Leher √
Dada √
Abdomen √
Genetalia √
Integumen √
Ekstremitas √
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• 1. Risiko perdarahan dengan faktor risiko kurang pengetahuan
tentang kewaspadaan perdarahan
• 2. Risiko jatuh dengan faktor risiko prostesis ekstremitas bawah
Perencanaan
No Diagnosa Keperawatan
NOC NIC
1. Risiko perdarahan dengan faktor Setelah dilakukan tindakan NIC:
risiko kurang pengetahuan tentang keperawatan selama +45 menit Pengurangan perdarahan
kewaspadaan perdarahan diharapkan risiko perdarahan (4020)
(Domain 11, kelas 2, kode diagnosis dapat dicegah dengan kriteria Pencegahan syok (4260)
00206) hasil: 1. Monitor pasien akan
Keparahan kehilangan darah perdarahan secara ketat
(0413) 2. Monitor jumlah dan sifat
Status sirkulasi (0401) kehilangan darah
3. Monitor status sirkulasi
4. Berikan tranfusi
5. Berikan dan pertahankan
kepatenan jalan napas
6. Instruksikan pasien
pembatasan gerak
7. Kolaborasi dengan keluarga
tingkat keparahan kehilangan
darah tentang tindakan yang
tepat
2. Risiko jatuh dengan faktor Setelah dilakukan tindakan NIC:
risiko prostesis ekstremitas keperawatan selama +45 Pembatasan area (6420)
bawah menit diharapkan risiko jatuh Pengaturan posisi:
( Domain 11, kelas 2, kode dapat diminimalisir dengan intraoperatif (0842)
diagnosis 00155) kriteria hasil: 1. Monitor posisi
Kejadian jatuh (1912) intraoperatif
Status neurologi: perifer 2. Monitor respon pasien
(0917) terhadap prosedur
3. Pertahankan kesejajaran
tubuh dengan tepat
4. Gunakan alat pelindung
5. Koordinasikan
pemindahan dan
pengaturan posisi yang
sesuai
Pengkajian Post-Op
• Pengkajian
• Identitas klien
• Nama : An. R
• Umur : 5 tahun
• Jenis kelamin : Laki - laki
• Pendidikan : TK
• Diagnosa medis : Hipospadia subcorona
Keluhan utama
• Lubang kencing saluran kemih tidak berada di ujung kepala penis, namun berada di
bagian bawah penis.
Pemeriksaan Fisik
• TD : 120/70 mmHg S : 36,8oC
• N : 100x/menit R : 20x/menit
• Skala nyeri : 6 (0-10)
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Nyeri Akut berhubungan dengan Agen Cidera Fisik (proses
pemedahan)
• Resiko Infeksi di tandai dengan faktor resiko tindakan infasif
pemasangan infus, dower chateter, luka post op one stage
urethroplasty
No Diagnose Keperawatan Perencanaan
Tujuan Intervensi
1. Nyeri akut berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan NIC:
agen cidera fisik keperawatan selama 3x24
Monitor tanda-tanda
jam diharapkan nyeri
(Domain 12, kelas 1, kode diagnosis vital (6680)
berkurang dengan kriteria
00132) Manajemen nyeri (1400)
hasil:
Pemberian analgesik
Pasien mampu (2210)
mengontrol nyeri (1605) 1. Kaji nyeri secara
Skala nyeri berkurang komprehensif
Manajemen nyeri (1843) 2. Monitor tanda-tanda
Tanda-tanda vital vital
normal(0802) 3. Berikan informasi
mengenai nyeri
4. Kurangi faktor yang
dapat meningkatkan
nyeri
5. Ajarkan teknik non
farmakologi
6. Kolaborasi pemberian
analgesik
No Diagnose Keperawatan Perencanaan