BAB IX
TEORI BELAJAR
HUMANISTIK
1. Prasasti Nurul Fitria (2101418061)
2. Nurul Afriyani (2401418007)
3. Aulia Restuti (311418036)
KELOMPOK 4. Catur Oktaviana (4001418039)
2
5. Taufik Ridho Iano (4201418020)
6. Yuza Fathuddin Aziz S. (6102418043)
2
Teori belajar dan pendidikan Humanistik di awali oleh munculnya
gerakan mahapeserta didik di Amerika Serikat pada tahun 1960
A. Akar karena mereka tidak menyukai terhadap proses dan hasil pendidikan
yang telah mereka peroleh. Oleh karena itu pada tahun 1960 ini
Gerakan pendidikan humanistik berkembang di Amerika Serikat dan mencapai
3
Maslow mampu mengembangkan pandangan yang kom-
prehensif tentang perilaku manusia. Kontribusi yang diberikan adalah
mootivasi, aktulisasi diri, dan pengalaman puncak yang memiliki
dampak terhadap kegiatan belajar.
Maslow menyampaikan teori motivasi manusia berdasarkan
B. Pandangan pada hierakiki kebutuhan:
1. Kebutuhan fisik (physiological meeds)
Abraham 2. Kebutuhan rasa aman (safety needs)
3. Kebutuhan menjadi milik dan dicintai ( sense of
Maslow belongingness and love)
4. Kebutuhan penghargaan (esteem needs)
5. Kebutuhan aktualisasi diri (self-actualization needs)
5
Rogers mendeskripsikan proses belajar yang terdiri atas
dorongan kearah aktualisasi diri secara penuh. Rogers pun meng-
gambarkan kualitas belajar eksperiental dalam mengembangkan
yang berfungsi secara penuh sebagai berikut:
a. Kerlibatan personal, yakni aspek-aspek kognitif dan
afektif individu harus terlibat di dalam peristiwa belajar
b.
C. Pandangan Praksara diri, yakni menemukan kebutuhan yang
berasal dari dalam diri
c.
Karl Rogers Pervasif, yakni belajar memiliki dampak terhadap
perilaku, sikap atau kepribadian diri.
d. Evaluasi diri, yakni individu dapat mengevaluasi diri jika
pengalamannya memenuhi kebutuhannya
e. Esensi adalah makna, yakni apabila terjadi belajar
eksperiental, maknanya menjadi terpadu dengan
pengalamannya secara total.
6
Adapun metode belajar kelompok yang diperkenalkan
Rogers. Kelompok merupakan mekanisme yang dikembangkan oleh
Rogers dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan individu.
Rogers memperkenalkan pandangannya tentang menggunakan
C. Pandangan proses kelompok untuk memperlancar kematangan emosi dan
7
Ada beberapa asumsi yang mendasari pendekatan humanistik dalam
pendidik :
1. Peratama, peserta didik mempelajari apa yang mereka
butuhkan dan ingin diketahui.;
2. Kedua, belajar tentang cara cara belajar adalah lebih
D. Prinsip-Prinsip penting dibandingkan dengan memperoleh pengetahuan
aktual;
Belajar 3. Ketiga, evaluasi yang dilakukan peserta didik sendiri
adalah sangat bermanfaat dari pekerjaannya.;
4. Keempat, perasaan adalah sama pentingnya dengan
fakta, dan belajar merasakan adalah sama pentingnya
dengan belajar cara cara berfikir;
5. Kelima, belajar akan terjadi apabila
. peserta tidak
merasakan adanya ancaman
8
1. Swa Arah (self direction)
Sekolah hendaknya memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
memutuskan bahan belajar yang ingin dipelajari. Prinsip ini menekankan pada
motivasi intrinsik, dorongan dari dalam utnuk berekplorasi dan hasrat ingin tahu
yang timbul dari dalam diri sendiri
D. Prinsip-Prinsip Tugas fasilitator di dalam kegiatan evaluasi diri pada peserta didik adalah sebagai
berikut:
Belajar ◦ Melibatkan peserta didik dalam mengembangkan
kriteria kinerja dan metode dalam mengukur
kemajuan tujuan belajarnya.
◦ Membantu mengembangkan dan menerapkan
prosedurbevaluasi kemajuan belajar.
10
4. Pentingnya Perasaan(important of feeling)
Pendekatan humanistik tidak dominan kognitif dan afektik dalam belajar.’dalam
arti kedua domain itu merepukan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Tugas fasilitator didalam mengembangkan perasaan positif peserta didik terhadap
pembelajaran adalah sebagai berikut:
11
5. Bebas Dari Ancaman (freedom of threat)
Personal utamanya adalah peserta didik selalu dikendalikan dan evaluasi oleh
sekolah dan pendidik, mereka tidak memiliki pilihan untuk memilih bahan belajar
dan tidak ada kesehatan memilih kegiatan belajar dengan gaya belaJarnya sendiri.
Tugas fasilitator dalam menciptakan iklim belajar yang bebas dari ancaman adalah
sebagai berikut
D. Prinsip-Prinsip ◦ Menciptakan kondisi fisik yang menyenangkan,
seperti tempat duuduk, fentilasi, lampu, dan kondusif
Belajar untuk terciptanya interaksi antar peserta didik
◦ Memandang bahwa setiap peserta didik merupakan
pribadi yang bermanfaat, dan menghormati perasaan
dan gagasan - gagasannya
◦ Membangun hubungan saling membantu antar
peserta didik dengan mengembangkan kegiatan –
kegiatan yang bersifat kooperatif dan mencegah
adanya persaingan dan saling memberikan penilaian
12
TERIMA KASIH