Pembimbing:
dr. Ilma Fiddiyanti, Sp.Rad
ANATOMI
1. Ginjal
Ginjal adalah organ berbentuk seperti
kacang berwarna merah tua, terletak di
area yang tinggi yaitu pada dinding
posterior abdomen yang berdekatan
dengan costae terakhir yaitu setinggi
setinggi T12-L3.
Organ ini merupakan organ
retroperitoneal dan terletak di antara
otot-otot punggung dan peritonemeum
rongga abdomen superior.
Pada bagian basal dari pelvis renalis ini
terdapat dua sampai tiga
percabangan berbentuk piramid yang
disebut kaliks mayor.
Tiap kaliks mayor terdapat
percabangan lagi yang disebut kaliks
minor yang berfungsi mengeluarkan urin
dari sistem piramid melalui papilla.
Gambar 4. Foto Polos Abdomen Gambar 5. Foto Polos Abdomen Gambar 6. Foto Polos Abdomen
Normal Posisi Supine Normal Posisi Erect Normal Posisi LLD
Teknik yang digunakan pada pemeriksaan gastrointestinal bergantung pada organ
apa yang akan diperiksa. Di klinis sering dilakukan pemeriksaan dengan
menggunakan kontras. Pemeriksaan-pemeriksaan yang menggunakan kontras yaitu:
1. Oesophagografi
Oesophagografi (barium swallow) merupakan suatu
teknik radiografis pemeriksaan oesophagus dengan
menggunakan media kontras.
Indikasi:
a. Atresia oesophagus, spasme oesophagus, striktura
oesophagus, diverticula oesophagus, varises
oesophagus, dll.
b. Post operasi anastomosis
Indikasi:
a. Hematemesis, melena (dimana perdarahan sudah berhenti)
b. Penurunan berat badan
c. Nyeri epigastrium
d. Tumor-tumor lambung/di luar lambung
Kontraindikasi:
a. Adanya perforasi
b. Ileus
c. Keadaan umum yang buruk
Gambar 8. Foto
Oesophagomaagduodenografi
Secara umum ada perbedaan penggunaan bahan kontras antara OMD
denga oesophagografi, yaitu:
Pada oesophagogafi digunakan kontras dalam jumlah kecil namun
berdensitas tinggi, sedangkan pada pemeriksaan usus halus diperlukan
sejumlah besar kontras yang dilarutkan dengan suspending agent (untuk
mempertahankan stabilitas), jadi densitasnya rendah. Manfaat utama
digunakannya kontras yang encer ini adalah untuk mendeteksi adanya
fistula atau perforasi.
3. Colon In Loop (CIL)
Colon in loop (barium enema) merupakan suatu pemeriksaan radiografik kolon
dengan menggunakan kontras (yang lazim digunakan adalah Barium Sulfat) yang
dimasukkan ke dalam kolon.
Pemeriksaan dapat berupa single contrast yang digunakan hanya barium, dapat
juga double contrast bila udara juga dipompakan ke dalam kolon.
Indikasi:
a. Diare kronis
b. Hematokezia
c. Umum: Obstipasi kronis, perubahan pola defekasi
Kontraindikasi:
a. Perforasi
b. Kolitis berat dimana dinding kolon menjasi sangat tipis dan
ditakutkan dapat terjadi perforasi.
c. Keadaan umum pasien yang jelek
d. Ileus paralitik
Gambar 9. Foto Colon in Loop
4. Appendicogram
Merupakan suatu pemeriksaan radiografi untuk melihat lumen dan mukosa
appendiks menggunakan kontras.
Indikasi:
- Untuk menilai kelainan-kelainan yang ada pada appendiks
Langkah Deskripsi
1 Pencitraan awal: foto BNO untuk melihat persiapan pasien
4 Lakukan foto 5 menit post injeksi dengan posisi AP supine menggunakan ukuran film
24 x 30 untuk melihat perjalanan kontras mengisi sistem kalises dan pelvis pada ginjal.
5 Kompresi abdomen (dilakukan segera setelah foto menit ke-5)
6 Fase pielografik (5 menit setelah kompresi, 10 menit setelah pemberian bahan
kontras)
7 Fase ureter kandung kemih (didapatkan 15 menit setelah pemberian bahan kontras
dan segera setelah kompresi abdomen dilepas)
Foto 15 menit post injeksi dengan posisi AP supine menggunakan film 24 x 30
mencakup gambaran pelviokaliseal dan ureter mulai terisi media kontras