PELAJAR 24%
Rp 84 T
NARKOBA
Rp
/TAHUN NEWS
30 KEMATIAN
ORANG/HARI Pemberitaan kejahatan
narkoba melalui media
Penanganan kasus
narkoba high profile
Duta anti narkoba
ditunjuk dari artis
tidak semenarik kasus (melibatkan artis atau mantan pecandu,
terorisme atau korupsi, tokoh masyarakat) tidak beberapa bahkan
KORUPSI
Rp
Rp 31 T
SELAMA TAHUN 2015
terutama korupsi yang
melibatkan tokoh politik
dan pejabat.
mendapatkan hukuman
yang dianggap berat
tertangkap kedua kalinya
dikarenakan
menggunakan kembali
Framing pemberitaan
TERORISME
80
KEMATIAN
ORANG/HARI baru.
DI DUNIA
Sumber: BNN, ICW, IEP
KETERLIBATAN APARATUR
September 2012 Oktober 2017 April 2015 Juli 2017 Juni 2017 Juli 2016 November 2017
4 Petugas Bea Cukai Jadi Oknum Polisi Terlibat 20 Jaksa Dipecat Diduga Terlibat Terlibat Peredaran Oknum TNI Jadi Bandar
Tersangka Kasus Dugaan Kasus Narkoba 5 Kg karena Terlibat Jaringan Narkoba, Narkotika, 2 Sipir Ditangkap Bawa 10 Narkoba, Wakil
Suap Penyelundupan Sabu di Parepare Narkoba Oknum Hakim Lapas Ditangkap Kilo Sabu di Ketua DPRD Bali
Narkoba Polisi Sumatera Utara Ditangkap
Pengadilan Negeri Liwa
Ditangkap
Keterlibatan penegak hukum dan politisi menjadi perusak sistem pemberantasan Narkoba
LINGKUNGAN SISTEM POLITIK & SISTEM HUKUM
Belum melembaganya narkoba sebagai isu darurat nasional. Sehingga perilaku kebijakan
pemerintah belum menunjukkan kejahatan narkotika sebagai prioritas utama
SISTEM HUKUM
Penyidikan dan
Penangkapan Pengadilan
Assessment
•Pengawasan barang bukti yang Penyidikan dan Assessment • Adanya negosiasi putusan agar
lemah disalahgunakan sehingga terjadi pelaku tidak terjerat hukuman
•Negosiasi saat penangkapan pengalihan status, dari pengedar • Hakim & Jaksa tidak menguasai
sehingga dibebaskan dengan menjadi penyalahguna permasalahan
menghilangkan barang bukti
Perkembangan NPS
800an menciptakan celah bagi
kejahatan dikarenakan banyak
NPS yang narkoba jenis baru yang
beredar di
dunia belum diatur oleh hukum.
73 65 8
NPS yang Sudah diatur dalam Belum diatur
beredar di Permenkes Nomor dalam
20 Thn 2018
Indonesia Permenkes
Total kapasitas
Total kapasitas
fasilitas rehabilitasi
milik pemerintah (BNN,
fasilitas rehabilitasi
Kapasitas milik masyarakat &
Kemenkes, Kemensos, Rehabilitasi di
Pemda)= 20.000 (2%) Negara Maju:
swasta
18 – 22% = 10.000 (1%)
TANTANGAN DAN HAMBATAN
BELUM EFEKTIFNYA PROGRAM PEMBANGUNAN
BERWAWASAN ANTI NARKOBA
Pasal 70
MANDAT BNN mempunyai tugas:
a. menyusun dan melaksanakan kebijakan nasional
UU 35/2009 mengenai pencegahan dan pemberantasan
penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan
PERMASALAH
AN
Prekursor Narkotika; NARKOBA
b. mencegah dan memberantas penyalahgunaan dan
Pasal 64 peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika;
Dalam rangka pencegahan c. berkoordinasi dengan Kepala Kepolisian Negara Republik
dan pemberantasan Indonesia dalam pencegahan dan pemberantasan
penyalahgunaan dan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan
peredaran gelap Narkotika Prekursor Narkotika;
dan Prekursor Narkotika, d. meningkatkan kemampuan lembaga rehabilitasi medis
dengan Undang-Undang ini dan rehabilitasi sosial pecandu Narkotika, baik yang
dibentuk Badan Narkotika diselenggarakan oleh pemerintah maupun masyarakat;
Nasional, yang selanjutnya
e. memberdayakan masyarakat dalam pencegahan
disingkat BNN penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan
Prekursor Narkotika; PENYALAHGUNAAN PEREDARAN GELAP
f. memantau, mengarahkan, dan meningkatkan kegiatan NARKOBA NARKOBA
masyarakat dalam pencegahan penyalahgunaan dan
peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika;
g. melakukan kerja sama bilateral dan multilateral, baik
regional maupun internasional, guna mencegah dan
memberantas peredaran gelap Narkotika dan Prekursor
Narkotika;
h. mengembangkan laboratorium Narkotika dan Prekursor PENCEGAHAN
Narkotika;
i. melaksanakan administrasi penyelidikan dan penyidikan
terhadap perkara penyalahgunaan dan peredaran gelap
PEMBERANTA
Narkotika dan Prekursor Narkotika; dan SAN
j. membuat laporan tahunan mengenai pelaksanaan tugas
dan wewenang.
TANTANGAN (1)
a. Bidang Pencegahan
b. Bidang Pemberantasan
c. Bidang Rehabilitasi
d. Penelitian & Pengembangan Penanganan
Penyalahgunaan Narkotika & Prekursor
Narkotika
• SOSIALISASI BAHAYA NARKOTIKA DAN PREKURSOR NARKOTIKA
SERTA INFORMASI TENTANG P4GN KEPADA PEGAWAI APARATUR
SIPIL NEGARA, PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA, DAN
ANGGOTA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA.