Anda di halaman 1dari 38

SELAMAT DATANG

Balikpapan - Kaltim, 2 Juli 2014


Mengapa Revisi RTRW Kab. Merauke
diperlukan ?
 Terjadinya PERUBAHAN FUNGSI LAHAN begitu cepat
yang CENDERUNG menurunkan KUALITAS
LINGKUNGAN.
 Berubahnya Kota Merauke dari PUSAT KEGIATAN
WILAYAH (PKW) menjadi PUSAT KEGIATAN
NASIONAL (PKN)
 Terbitnya beberapa IZIN PEMANFAATAN LAHAN, yang
cenderung terjadi TUMPANG TINDIH KAWASAN
 Dalam kerangka MP3EI  Merauke sebagai salah satu
Pengembangan PUSAT EKONOMI NASIONAL yang
dititik beratkan sebagai SIMPUL PERTANIAN
TANAMAN PANGAN.
Isu Strategis
 Kebijakan ASEAN Economic Community (AEC)
 Adanya Kesembilan agenda prioritas itu disebut “NAWA
CITA”
 Adanya Rencana PEMEKARAN Wilayah Provinsi PAPUA
SELATAN, Bagaimana peran Kabupaten Merauke
 Kebijakan Nasional tentang Pembangunan Ekonomi
BERBASIS RENDAH EMISI
 Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
 Pengembangan Kawasan SENTRA PRODUKSI PANGAN
Nasional di Kabupaten Merauke
 Pembangunan Kawasan Perbatasan Negara
 Kebijakan IZIN PEMANFAATAN LAHAN yang nampaknya
Tumpang Tindih
www.themegallery.com
Referensi Hukum
• Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945;

• Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 16/PRT/M/2009 tentang


Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten;

• Peraturan Daerah Provinsi Papua Nomor 23 Tahun 2013 tentang Rencana


Tata Ruang Wilayah Provinsi Papua Tahun 2013-2033 (Lembaran Daerah
Provinsi Papua Tahun 2013 Nomor 23);

• Peraturan Daerah Kabupaten Merauke Nomor 14 Tahun 2011 tentang


Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Merauke (Lembaran
Daerah Kabupaten Merauke Tahun 2011 Nomor 14);

• Dan UU/Peraturan Pemerintah terkait lainnya.


Wilayah Administrasi Kabupaten Merauke
Wilayah Administrasi Kabupaten Merauke
DISTRIK LUAS (Ha)) %
Distrik Animha 146560,28 3,14
Distrik Elikobel 166623,5 3,56
Memiliki luas wilayah mencapai Distrik Ilwayab 199371,8 4,26
4.674.872,07 Ha atau 14,67% Distrik Jagebob
Distrik Kaptel
136496,13
238404,75
2,92
5,10
dari luas keseluruhan wilayah Distrik Kimaam 461515,53 9,87
Distrik Kurik 97704,64 2,09
Provinsi Papua. Distrik Malind 4956,56 0,11
Distrik Merauke 143610,2
• Utara  Kabupaten Mappi Distrik Muting 350167,48
3,07
7,49
dan Kabupaten Boven Digoel Distrik Naukenjerai 90545,56 1,94
Distrik Ngguti 355461,64 7,60
• Timur  Papua New Guinea Distrik Okaba 156035,6 3,34
Distrik Semangga 32694,86 0,70
• Selatan  Laut Arafuru Distrik Sota 285271,8 6,10
Distrik Tabonji 286201,75 6,12
• Barat  Laut Arafuru Distrik Tanah Miring 151667,25 3,24
Distrik Tubang 278117,18 5,95
Distrik Ulilin 509256,08 10,89
Distrik Waan 540109,47 11,55
Jumlah 4.674.872,07 100,00
PETA CITRA SPOT 7
TUTUPAN LAHAN KABUPATEN
Luas Tutupan Lahan Kabupaten
No Penggunaan Lahan Luas (Ha) %
1 Airport 155,68 0,00
2 Awan 945,66 0,02
3 Belukar Rawa 800.952,38 17,13
4 Danau 84.056,50 1,80
5 Hutan Lahan Kering Primer 598.920,29 12,81
6 Hutan Lahan Kering Sekunder 695.573,97 14,88
7 Hutan Mangrove Primer 196.323,85 4,20
8 Hutan Mangrove Sekunder 25.353,08 0,54
9 Hutan Rawa Primer 206.539,16 4,42
10 Hutan Rawa Sekunder 381.968,83 8,17
11 Pemukiman 3.878,41 0,08
12 Permukiman Transmigrasi 46.246,44 0,99
13 Pertanian Lahan Kering 16.563,07 0,35
14 Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak 64.305,64 1,38
15 Rawa 505.493,41 10,81
16 Savana 836.744,66 17,90
17 Sawah 10.700,40 0,23
18 Semak / Belukar 178.341,73 3,81
19 Tanah Terbuka 21.808,91 0,47
Jumlah 4.674.872,06 100,00

Sumber : Hasil Interpretasi Citra Spot 7, Tahun 2017


www.themegallery.com
KONDISI FISIK KABUPATEN MERAUKE

Curah Hujan Topografi dan Kemiringan Lereng

Jenis Tanah Hidrologi


KEPENDUDUKAN
Pertumbuhan Penduduk Tahun 2011-2015
No. Tahun Jumlah Penduduk
1. 2011 201.786
2. 2012 205.881
3. 2013 209.980
4. 2014 213.484
5. 2015 216.585
Sumber: Data Dalam Angka Kabupaten Merauke, Tahun 2016

Proyeksi Pertumbuhan Penduduk


No. Tahun Jumlah Penduduk
1. 2022 236.211
2. 2027 257.616
3. 2032 280.960
4. 2037 306.420
Sumber: Hasil Analisis Tim 2017
 Proyeksi penduduk menggunakan skenario angka pertambahan penduduk dari tahun 2018 -
2038.
 Asumsi rata-rata pertumbuhan penduduk yang digunakan adalah 1,75 % pertahun yang
merupakan rata-rata pertumbuhan penduduk Kabupaten Merauke
 Untuk mengimbangi dan mengantisipasi peningkatan jumlah penduduk sebagai konsekwensi
daya tarik Kabupaten Merauke yang merupakan wilayah kabupaten di Timur Indonesia,
sehingga akan menarik arus investasi dan penduduk dari wilayah luar.
Kebijakan RTRW NASIONAL dalam Kab. Merauke
• Struktur Ruang
sebagai Pusat Kegiatan Nasioal (PKN) dengan status II/C/1 atau Revitalisasi dan
Percepatan pengembangan Kota-Kota pusat Pertumbuhan Nasional
(Pengembangan/peningkatan fungsi) selain ditetapkan sebagi PKN kabupaten
Merauke juga di tetapkan sebagi Pusat kegiatan strategis nasional (PKSN)
dengan status II/A/1 atau Percepatan Pengembangan kota-kota utama kawasan
perbatasan (pengembangan dan peningkatan fungsi).

• Pola Ruang
KAWASAN ANDALAN MERAUKE dan sekitarnya dengan sektor unggulan
industri, kehutanan, perkebunan, perikanan dan pertanian.

• KSN atau PKSN

Kabupaten Merauke dalam Kawasan Starategis Nasional ditetapkan sebagai


kawasan pertahanan keamanan yaitu Kawasan Perbatasan Darat RI dengan
negara Papua Nugini.
Kebijakan RTRW PROVINSI dalam Kab. Merauke
• Struktur Ruang
Dalam Rencana Struktur Tata Ruang Wilayah Provinsi Papua, Kabupaten Merauke
ditetapkan sebagai :
• PKN (Pusat Kegiatan Nasional) yang terpusat pada Distrik Merauke
• PKW (Pusat Kegiatan Wilayah) di Distrik Muting
• PKL (Pusat Kegiatan Lokal) di Wanam, Okaba, Harapan Makmur.
• PKSN (Pusat Kegiatan Strategis Nasional ) di Merauke

• Pola Ruang
Kawasan Lindung
• Kawasan Bakau • Kawasan Savana
• Kawasan Bergambut • Kawasan Sempadan Pantai
• Kawasan Hutan Lindung • Kawasan Sempadan Sungai
• Kawasan Hutan Lindung Geologi • Kawasan KSA/KPA
• Kawasan Rawa

• KSP
Dalam Rencana Kawasan Strategis Tata Ruang Wilayah Provinsi Papua,
Kabupaten Merauke ditetapkan sebagai :
• Kawasan Strategis Ekonomi Merauke dan sekitarnya
• Kawasan Strategis Daya Dukung Lingkungan Hidup
• Kawasan Strategis Pengembagan Wilayah Rendah Karbon
Kebijakan Kawasan Perbatasan dalam Kab. Merauke

• Struktur Ruang
Dalam Rencana Struktur Kawasan Perbatasan, Kabupaten Merauke
ditetapkan sebagai :
• PKSN (Pusat Kegiatan Strategis Nasional) Merauke
• PKW (Pusat Kegiatan Wilayah) Muting
• Pusat Pelayanan Pintu Gerbang Sota

• Pola Ruang
Dalam Rencana Pola Ruang Kawasan Perbatasan, Kabupaten Merauke ditetapkan
sebagai :
• Zona Lindung (L1) yang meberikan perlindungan dibawahnya
• Zona resapan air
• PPTK Berpenghuni
• Zona perlindungan setempat (L2)
• Zona Kawasan Suaka Alam
• Zona Rawan Bencana
• Zona Lindung Geologi
TUJUAN

1. Pemantapan kawasan-kawasan yang memiliki fungsi lindung;


2. Optimalisasi pemanfaatan kawasan-kawasan yang memiliki potensi
sumberdaya untuk dapat dibudidayakan (kawasan budidaya);
3. Pengembangan struktur dan sistem kota-kota atau sistem pusat-pusat
permukiman perkotaan dan kampung serta pelayanan yang terintegrasi;
4. Pengembangan sistem infrastruktur (sarana dan prasarana) wilayah
seperti transportasi, listrik, telepon, air minum, irigasi, dan sebagainya;
5. Identifikasi dan pengelolaan kawasan-kawasan prioritas/tertentu yang
perlu segera memperoleh dukungan penataan ruang; dan
6. Terciptanya perangkat hukum melalui Peraturan Daerah Kabupaten
Merauke dalam upaya menciptakan suatu sistem hukum yang bertalian
dengan masyarakat yang didasarkan kepada kepentingan, kebutuhan,
aspirasi, dan kemampuan masyarakat didalam pengelolaan sumber daya
daerah.
KEBIJAKAN DAN STRATEGI
1. Kebijakan dan Startegi Pengembangan Struktur Ruang
 Peningkataan akses perkotaan dan pusat pertumbuhan ekonomi wilayah secara merata dan hierarkis;
 Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana transportasi, telekomunikasi, energi
dan sumberdaya air yang terpadu dan merata di seluruh wilayah Kabupaten Merauke.
2. Kebijakan dan Strategi Pengembangan Pola Ruang
a. Kawasan Lindung
 Pemeliharaan dan perwujudan kelestarian fungsi sistem ekologi wilayah
 Merehabilitasi kawasan lindung yang mengalami ancaman terjadi perubahan fungsi serta
Pencegahan dampak negatif kegiatan manusia yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan
hidup.
b. Kawasan Budidaya
 Perwujudan dan peningkatan keterpaduan dan keterkaitan antar kegiatan budidaya;
 Pengendalian perkembangan kegiatan budidaya agar tidak melampaui daya dukung dan daya
tampung lingkungan.
c. Kawasan Strategis
 Pelestarian dan peningkatan fungsi dan daya dukung lingkungan untuk mempertahankan dan
meningkatkan keseimbangan ekosistem, melestarikan keanekaragaman hayati, mempertahankan
dan meningkatkan fungsi perlindungan kawasan, melestarikan keunikan rona alam, dan melestarikan
warisan ragam budaya lokal;
 Mendukung fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara;
 Pengembangan dan peningkatan fungsi kawasan dalam pengembangan perekonomian kabupaten
yang produktif, efisien, dan mampu bersaing dalam perekonomian nasional atau internasional;
 Pemanfaatan sumberdaya alam dan atau perkembangan iptek secara optimal untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat;
 Pelestarian dan peningkatan kualitas sosial dan budaya lokal yang beragam
RENCANA STRUKTUR RUANG
Rencana struktur ruang wilayah Kabupaten Merauke
terdiri atas:
• Sistem Pusat Kegiatan Nasional (PKN)
• Sistem Pusat Kegiatan Starategis Nasional (PKSN)
• Sistem Pusat Kegiatan Wilayah (PKW)
• Sistem Pusat Kegiatan Lokal (PKL)
• Sistem Pusat Pelayanan Kawasan (PPK)
• Sistem Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL)
RENCANA PUSAT-PUSAT KEGIATAN

• PKN dan PKSN Distrik Merauke


• PKW Distrik Muting
• PKL Distrik Kurik, Distrik Okaba, Distrik Ilwayab
• PPK, Distrik Ulilin, Distrik Tanah Miring, dan Distrik Kimaam
• PPL Seluruh Distrik yang tidak termasuk dalam PKN,PKSN,
PKW, PKL, dan PPK
PRASARANA MINIMAL (SPM)
STRUKTUR PRASARANA MINIMAL SPM
RUANG PERHUBUNGAN EKONOMI KESEHATAN PENDIDIKAN
PKN  BANDARA UDARA  PASAR INDUK  RUMAH SAKIT  PERGURUAN
 PELABUHAN LAUT ANTAR WILAYAH TIPE A TINGGI
 TERMINAL TIPE A

PKW  BANDARA UDARA  PASAR INDUK  RUMAH SAKIT  PERGURUAN


 PELABUHAN LAUT REGIONAL TIPE B TINGGI
 TERMINAL TIPE B

PKL  BANDARA PERINTIS  PASAR INDUK  RUMAH SAKIT  SLTA


 PELABUHAN LOKAL KABUPATEN TIPE C
 TERMINAL TIPE C  PERBANKAN SKUP
KABUPATEN

PPK  TERMINAL ANGKUTAN  PUSAT  PUSKESMAS  SLTA/SLTP


UMUM PERBELANJAAN
SKALA
KECAMATAN
PPL  TERMINAL ANGKUTAN  PUSAT  PUSKESMAS  SLTA/SLTP
UMUM PERBELANJAAN
SKALA DESA
RENCANA SISTEM TRANSPORTASI
JARINGAN TRANSPORTASI
RENCANA RUAS JALAN
Pengembangan Jaringan Jalan Arteri Primer yang ada di Kabupaten
Merauke dengan fungsi jalan nasional yaitu jalan strategis nasional
Merauke –Tanah Merah (Kabupaten Boven Digoel)- Waropko
(Kabupaten Boven Digoel)

Jalan Kolektor Primer (Kewenangan Jalan Kolektor Sekunder


Nasional) : (Kewenangan Provinsi) :
• Merauke –Jagebob-Erambu • Ruas jalan Kuprik-Jagebob-
• Okaba-Wanam Erambu;
• Wanam-Nakias-Kaliki • Ruas jalan Merauke-Kumbe-
• Kepi-Merauke Bian-Okaba
• Ruas jalan Merauke-Km 40;
• Ruas jalan Km 40-Sota; Jaringan jalan Lokal sekunder
• Ruas jalan-Sota-Erambu-Bupul; yang ada di Kabupaten
• Ruas jalan Bupul-Muting; Merauke, yaitu jalan yang
• Ruas jalan Muting-Getentiri; menghubungkan antar
• Ruas jalan Raya Mandala dalam kota permukiman
Merauke; dan
• Ruas jalan jalan Ahmad Yani dalam
kota Merauke.
RENCANA SISTEM TRANSPORTASI
Pengembangan Jaringan Jalan Lokal Primer (Kabupaten)
• Ruas jalan Brawijaya; • Ruas jalan Simpang Tambat-Tambat;
• Ruas jalan TMP; • Ruas jalan Simpang Sermayam-Sermayam;
• Ruas jalan Trikora; • Ruas jalan Semangga II-Semangga III;
• Ruas jalan Garuda; • Ruas jalan Semangga I-Semangga II;
• Ruas Lepsoseri; • Ruas jalan Semangga III-Semangga IV;
• Ruas jalan Arafuru; • Ruas jalan Simpang Semangga-Semangga III;
• Ruas jalan Ermasu • Ruas jalan Waninggap Nanggo-Muram Sari;
• Ruas Jalan Biak; • Ruas jalan Sidomulyo-Semangga I;
• Ruas jalan Misi; • Ruas jalan Kumbe-Salor III;
• Ruas jalan Paulus Nafi; • Ruas jalan Wapeko-Baad-Senegi-Tamulik;
• Ruas jalan Aliarkam; • Ruas jalan Tamulik II-Kwemsied;
• Ruas jalan Kamizaun; • Ruas jalan Okaba-Nakias-Banamepe;
• Ruas jalan Pembangunan; • Ruas jalan Okaba-Dufmira-Wambi;
• Ruas jalan Leproseri-Kambapi-Ndalir; • Ruas Jalan Nakias-Wanaam;
• Ruas jalan Ndalir-Tomer-Tomerau-Kondo; • Ruas jalan Kimaam-Sabudom;
• Ruas jalan Tanah Miring SP VII-SP VIII; • Ruas jalan Sabudom-Padua;
• Ruas jalan Tanah Miring SP VIII -Simpang • Ruas jalan Padua-Tabonji;
Salor; • Ruas jalan Padua-Kimaam;
• Ruas jalan Tanah Miring SP II-SP VII; • Ruas jalan Tabonji-Suam;
• Ruas jalan Tanah Miring SP V-SP IX; • Ruas jalan Suam-Iromoro;
• Ruas jalan Tanah Miring SP IV-SP V; • Ruas jalan Iromoro-Yeraha;
• Ruas jalan Tugu-Tanah Miring SP II-SP VIII; • Ruas jalan SP Muting-Muting Distrik;
• Ruas Jalan SP Kwel-Kwel; • Ruas Jalan SKPD-Muting I;
• Ruas jalan SP Tanas-Tanas; • Ruas Jalan SP Tanas-Tanas;
• Ruas jalan Bupul I-Muting IV; • Ruas Jalan Muting-Dermaga;
• Ruas Jalan Bupul VIII-Bupul XIII; • Ruas jalan Simpang Alfasera-Alfasera;
JARINGAN TRANSPORTASI
RENCANA TERMINAL

• Terminal tipe A di Merauke


• Terminal tipe B di Muting
• Terminal tipe C di Distrik Kurik, Distrik Okaba, dan Distrik Ilwayab

PELABUHAN PENGUMPUL BANDARA PENGUMPUL


• Pelabuhan Merauke • Bandara Mopah (Merauke)
PELABUHAN PENGUMPAN BANDARA PENGUMPAN
• Pelabuhan Kimaam • Bandara Okaba
• Pelabuhan Kumbe • Bandara Kimaam
• Pelabuhan Moi • Bandara Wanam
• Pelabuhan Wogikel • Bandara Muting
• Pelabuhan Kumbe
RENCANA PRASARANA LAINNYA

SISTEM JARINGAN LISTRIK


• Pengembangan PLTA bersumber sungai-sungai besar;
• Pengembangan PLTD dikembangkan di ibukota PKN, PKW dan PKL;
• Pengembangan PLTMH dikembangkan di Pusat-Pusat PPK dan PPL;

SISTEM JARINGAN KOMUNIKASI


• Sistem Terestrial
• Sistem Nirkabel (BTS)

SISTEM SUMBERDAYA AIR


• Pengembangan Jaringan Irigasi (Pengembangan Potensi DAS)
• Pengembangan Sistem Jaringan Air Baku (Sungai Maro dan Danau
Rawa Biru)
• Pengembangan Sistem Jaringan Air Minum (Pengembangan IPA pada
Ibukota Distrik)
RENCANA PRASARANA LAINNYA
SISTEM PRASARANA LINGKUNGAN
• SISTEM PERSAMPAHAN
• TPA
• TPS (Bak Sampah) Setiap Kelurahan/Kampung
• DRAINASE
• Pemanfaatan Sungai Besar Sebagai Drainase Mayor
• Drainase Primer : Umumya juga merupakan alamiah berupa sungai
kecil, outlet drainase primer menuju drainase mayor.
• Drainase Sekunder : Umumya merupakan saluran dan sebagian saluran
almiah dan bermuara disaluran primer.
• Drainase Tersier : Outlet drainase ini pada saluran sekunder.
• Drainase Lingkungan : Outlet drainase ini pada saluran sekunder.
• PENGENDALI BANJIR
• Dimensi saluran disesuaikan dengan luas area tangkapan (Cathment
Area).
• Dibuatkan bendali (membendung aliran air yang penempatanya pada alur
anak- anak sungai) untuk mengatur debit yang masuk ke sungai utama.
• Dibuat waduk atau rawa buatan (membendung aliran air yang
penempatanya pada alur sungai utama) untuk mengatur debit pada sungai
utama.
• Dibuat Check Dam di bagian hulu Bendali / Waduk / sungai.
RENCANA POLA RUANG
RENCANA KAWASAN LINDUNG
No Kawasan Lindung Luas (Ha)
1 Kawasan Bakau 2.643,53 0,06
2 Kawasan Bergambut 66.178,95 1,42
3 Kawasan Hutan Lindung 268.593,42 5,75
4 Kawasan Lindung Geologi 284.044,23 6,08
5 Kawasan Rawa 205.255,09 4,39
6 Kawasan Savana 98.696,51 2,11
7 Kawasan Sempadan Pantai 100,46 0,00
8 Kawasan Sempadan Sungai 28.717,49 0,61
9 KSA/KPA 1.422.468,17 30,43
Total 2.376.697,87 50,84
Luas Kabupaten 4.674.872,07

Sumber : Pengolahan SHP RTRWP Papua Tahun 2013-2033


RENCANA KAWASAN BUDIDAYA
No Kawasan Budidaya Luas (Ha) %
1 Kawasan Hutan Produksi Konversi 114.346,26 2,45
2 Kawasan Hutan Produksi Terbatas 189.381,40 4,05
3 Kawasan Hutan Produksi Tetap 890.627,91 19,05
4 Kawasan Kota Baru dan Industri 8.574,38 0,18
5 Kawasan Minapolitan 496,02 0,01
6 Kawasan Peruntukan Perkebunan 210.038,40 4,49
7 Kawasan Peruntukan Permukiman 116.211,78 2,49
8 Kawasan Peruntukan Pertanian Lahan Basah 464.310,95 9,93
9 Kawasan Peruntukan Pertanian Lahan Kering 267.579,95 5,72
10 Kawasan Peternakan 36.607,14 0,78
Jumlah 2.298.174,20 49,16
Luas Wilayah Kabupaten 4.674.872,07
Sumber: Hasil Rencana Tahun 2017
PETA PARTISIPATIF MASYARAKAT
% Wilayah % Luas
No Kawasan Konservasi Adat Luas (Ha)
Konservasi Adat Wilayah
1 Dalam Kawasan Lindung 94.019,44 41,65 2,01
2 Luar Kawasan Lindung 131.703,72 58,35 2,82
Jumlah 225.723,16 100,00 4,83
Luas Kabupaten 4.674.827,07 Ha
RENCANA Kawassan Strategis Kabupaten (KSK)
Arahan Kawasan Startegis Kabupaten terdiri dari :
• KSK Sosial Budaya
• KSK Ekonomi :
 KSK Sentra Produksi Pertanian Pangan
 KSK Kota Baru dan Industri
 KSK KEK
 KSK Peternakan
 KSK Pariwisata
 KSK Minapolitan

• KSK Lingkungan Hidup


• KSK Daya Dukung Lingkungan dan Ekosistem Esensial
WABUBI (Wasur, Bupul, dan Bian)
RENCANA KSK
ARAHAN PEMANFAATAN RUANG
Indikasi Program
ARAHAN PEMANFAATAN RUANG
ARAHAN PEMANFAATAN RUANG
PENGENDALIAN PEMANFATAN RUANG
• Ketentuan umum peraturan zonasi sistem kabupaten,
• Ketentuan Perizinan
• Ketentuan Insentif dan Disinsentif
• Ketentuan Sanksi
PENGENDALIAN PEMANFATAN RUANG
PENGENDALIAN PEMANFATAN RUANG
Terima Kasih
Mohon Tanggapan & Masukan

Revisi Rencana Tata


Ruang Wilayah (RTRW)
Kabupaten Merauke

www.themegallery.com

Anda mungkin juga menyukai