DOKUMENTASI INFORMASI YANG BERKAITAN DENGAN ASPEK LEGAL
Catatan perawatan pasien/ klien diakui
secara legal/ hukum. Catatan/ grafik secara universal dapat dianggap sebagai bukti dari suatu pekerjaan. Informasi yang didokumentasikan harus memberikan catatan ringkas tentang riwayat perawatan pasien. Dokumentasi perlu akurat sehingga sesuai dengan standar keperawatan yang telah ditetapkan PETUNJUK UNTUK MENCATAT DATA YANG RELEVAN SECARA LEGAL
1. Mengetahui tentang malpraktek yang
melibatkan perawat, meliputi : a. Klien menjadi tanggung jawab perawat yang bersangkutan. b. Perawat tidak melaksanakan tugas yang diemban. c. Perawat menyebabkan perlukaan atau kecacatan pada klien. 2. Memperhatikan informasi yang memadai mengenai kondisi klien dan perilaku, mendokumentasikan tindakan keperawatan dan medis, follow up, pelaksanaan pengkajian fisik per shift, mendokumentasikan komunikasi antara perawat- dokter. 3. Menunjukan bukti yang nyata dan akurat tentang pelaksanaan proses keperawatan. MENURUT POTTER DAN PERRY (1984) PANDUAN LEGAL DALAM MENDOKUMENTASIKAN ASUHAN KEPERAWATAN 1. Jangan menghapus dengan menggunakan tipex atau mencoret tulisan yang salah, sebaiknya tulisan yang salah diberi garis lurus, tulis ‘salah’ lalu beri paraf. 2. Jangan menuliskan komentar yang bersifat mengkritik klien atau tenaga kesehatan/ keperawatan lainnya. 3. Koreksi kesalahan sesegera mungkin, jangan tergesa-gesa melengkapi catatan. Pastikan informasi akurat. 4. Pastikan informasi yang ditulis adalah fakta. 5. Jangan biarkan bagian kosong pada catatan perawat, karena kalau dibiarkan kosong oranglain dapat menambah informasi lain. Untuk menghindarinya, buat garis lurus dan paraf. 6. Catatan dapat dibaca dan ditulis dengan tinta (untuk menghindari salah tafsir) Aturan pencatatan yang perlu diikuti agar dokumentasi keperawatan yang dibuat sesuai dengan standar hukum diantaranya:
1. Dokumentasi keperawatan yang dibuat
memenuhi dan memahami dasar hukum terhadap kemungkinan tuntutan malpraktek keperawatan. 2. Catatan keperawatan memberikan informasi kondisi pasien secara tepat meliputi proses keperawatan yang diberikan, evaluasi berkala dan mencerminkan kewaspadaan terhadap perburukan keadaan klien. 3. Memiliki catatan singkat komunikasi perawat dengan dokter dan intervensi perawatan yang telah dilakukan 4. Memperhatikan fakta-fakta secara tepat dan akurat mengenai penerapan proses keperawatan. Data tersebut mencakup - anamnesis kesehatan, - pengkajian data - diagnosis keperawatan - tujuan dan kriteria hasil - Rencana tindakan keperawatan - melaksanakan tindakan keperawatan, - mengevaluasi hasil tindakan keperawatan - membubuhkan tanda tangan dan nama terang perawat yang melaksanakan - membuat catatan keperawatan - membuat resume keperawatan - catatan pulang atau meninggal dunia. Lanjutan….
5. Selalu memperhatikan situasi perawatan
pasien dan mencatat secara rinci masalah kesehatan pasien terutama pada pasien yang memiliki masalah yang kompleks atau penyakit yang serius. Agar dokumentasi keperawatan yang dibuat dapat memenuhi persyaratan yaitu: Segeralah mencatat sesaat setelah selesai melaksanakan suatu asuhan keperawatan. Mulailah mencatat dokumentasi dengan waktu (tanggal, bulan, tahun ) pada keadaan tertentu diperlukan pula penulisan waktu yang lebih detil (jam dan menit) serta diakhiri dengan tanda tangan dan nama jelas Catatlah fakta yang aktual dan berkaitan. Catatan haruslah jelas, ditulis dengan tinta dalam bahasa yang lugas dan dapat dibaca dengan mudah. Periksa kembali catatan dan koreksilah kesalahan sesegera mungkin. Buatlah salinan untuk diri sendiri karena perawat harus bertanggung jawab dan bertanggung gugat atas informasi yang ditulisnya Jangan menghapus atau menutup tulisan yang salah dengan cairan tipe ex atau apapun, akan tetapi buatlah satu garis mendatar pada bagian tengah tulisan yang salah, tulis kata “salah” lalu diparaf kemudian tulis catatan yang benar disebelahnya atau diatasnya agar terlihat sebagai pengganti tulisan yang salah. Jangan menulis komentar yang bersifat mengkritik klien ataupun tenaga kesehatan lain. Tulislah hanya uraian obyektif perilaku klien dan tindakan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan. Hindari penulisan yang bersifat umum, diplomatis dan tidak terarah, akan tetapi tulislah dengan lengkap, singkat, padat dan obyektif. Bila terdapat pesanan ataupun instruksi yang meragukan berilah catatan / tulisan : perlu klarifikasi Jangan biarkan pada catatan akhir perawat kosong, tutuplah kalimat dengan suatu tanda baca atau titik yang jelas yang menandakan bahwa kalimat tersebut telah berakhir. Beberapa situasi yang memiliki kecenderungan untuk munculnya proses tuntutan hukum dalam pemberian asuhan keperawatan yaitu: 1. Kesalahan dalam administrasi pengobatan / salah memberi obat 2. Kelemahan dalam supervisi diagnosis 3. Sebagai asisten dalam tindakan bedah lalai dalam mengevaluasi peralatan operasi maupun bahan habis pakai yang digunakan (kasa steril) Lanjutan…
4. Akibat kelalaian menyebabkan klien
terancam perlukaan 5. Penghentian obat oleh perawat 6. Tidak memperhatikan teknik a dan antiseptik yang semestinya 7. Tidak mengikuti standar operasional prosedur yang seharusnya Terima Kasih