Infeksi Menular

Seksual Pada
Remaja
d r. K IR AN A AN G G R AIN I , M KM
• Remaja merupakan individu dengan range usia
10-19 tahun [1].
• Remaja mencakup 20% populasi di dunia;
sebanyak 85% hidup di negara berkembang
[2].
• Remaja (10-24) dan young people (15-24) hanya
mencakup 25% populasi yang aktif secara
seksual namun menyumbang 50% dari seluruh
infeksi PMS baru [28].
• Lebih dari 40% remaja terinfeksi oleh paling
sedikit 1 jenis IMS [27].

• C. trachomatis merupakan penyebab IMS

terbanyak didunia pada perempuan usia 15-
24 tahun [14].

• Chlamydia merupakan penyebab utama

terjadinya epididymitis pada pria, PID, tubal
infertility, and kehamilan ektopik [31].
• Gonorrhoea merupakan penyebab kedua
tersering STI di USA [40, 14].
• Infeksi Chlamydial dan gonorrhoea sering
bersaman dan tidak bergejala [14].
• Adanya syphilis, chancroid ulcers atau infeksi
virus herpes simplex di genital memperbesar
risiko transmisi HIV.
• IMS menyumbang 40% kasus HIV baru setiap
tahunnya.
• IMS merupakan kofaktor dalam transmisi HIV.
• Pengobatan IMS merupakan strategi penting
untuk pencegahan AIDS [26].
• Peninggkatan akses untuk penegakkan diagnosis
IMS di area dimana HIV menjadi endemi ( sub-
Saharan Africa) perlu ditingkatkan.
• Terbatasnya atau tidak adanya akses dalam
penegakkan diagnosis IMS merupakan hambatan
tebesar (80-90%) dalam penanganan IMS di
negara berkembang [4].
• Penyebab tersering IMS pada remaja
perempuan adalah HPV dan Chlamydia.
• Sehingga, CDC merekomendasikan skreening
(pap smear) untuk perempuan usia 25 tahun
atau lebih muda yang sudah aktif secara
seksual.
• CDC juga merekomendasikan untuk
perempuan usia 11 sd 26 tahun untuk
mendapatkan vaksinasi HPV lengkap.
Causative agents of STIs [4]
Bacterial pathogens
• Neisseria gonorrhoeae causes gonorrhoea or
gonococcal infection),
• Chlamydia trachomatis (causes Chlamydial infections),
• Treponema pallidum (causes syphilis),
• Haemophilus ducreyi (causes chancroid),
• Klebsiella granulomatis (previously known as
Calymmatobacterium granulomatis causes granuloma
inguinale or donovanosis).
Viral Sexually Transmitted
• Human immunodeficiency virus (causes AIDS),
• HSV type 2 (causes genital herpes),
• HPV (causes genital warts and certain subtypes lead
to cervical cancer in women),
• Hepatitis B virus (causes hepatitis and chronic cases
may lead to cancer of the liver),
• HHV-8 causes Kaposis Sarcoma,
• Cytomegalovirus (causes inflammation in a number
of organs including the brain, the eye, and the
bowel).
Parasitic organisms
• Trichomonas vaginalis (causes vaginal
trichomoniasis), and
• Candida albicans which causes vulvovaginitis in
women and inflammation of the glans penis and
foreskin (balanoposthitis) in men [4].

Penyebaran primer STI melalui sexsual

contact baik secara Oral, Anal maupun
Genital [4]. --- Prilaku Berisiko Remaja
(K-N-P-I)
•FAKTOR RISIKO STI
PADA REMAJA
 PRILAKU BERISIKO PADA REMAJA

• 2/3 remaja usia 15-19 tahun yang mengalami

infeksi baru IMSadalah perempuan.
• Usia puncak IMS adalah 25 tahun, 10 sampai 15
tahun lebih muda dibandingkan pria [2].
• Sebesar 38% remaja kelas 9 dan 42% remaja
kelas 10 pernah melakukan coitus
• Hal ini disebabkan karena remaja perempuan
yang aktiv secara seksual memiliki partner
seksual yang berusia 2-10 tahun diatasnya.
• Meningkatnya risiko IMS pada remaja
perempuan dapat disebabkan karena faktor
kemiskinan, sehingga terjerumus dalam
perilaku seks yang tidak aman akibat paksaan,
perkosaan dan alasan transaksional [2].
• Beberapa remaja perempuan terlibat dalam
transaksional seks, dan menukar seks untuk
uang, parfum, makanan, perhiasan, uang
sekolah dan untuk menolong keluarganya [2].
• Apabila mereka melakukan transaksional seks
tersebut dengan guru, supir, penjaga toko,
polisi, maka remaja tersebut tidak memiliki
kemampuan untuk bernegosiasi untuk
menggunakan kondom.
• Aktivitas seksual dini, memiliki partner
seksual yang lebih tua, dan tidak konsisten
menggunakan kondom meningkatkan
kerentanan remaja untuk terkena STI [5].
 Faktor kognitif
• Remaja berisiko tinggi terkena STI karena
mereka tidak dapat memahami apa yang
mereka lakukan (LOVE?), tidak mengetahui
konsekuensi dan gejala2 yang terjadi akibat
tindakan tersebut, tidak dapat bernegosiasi
untuk melakukan seks yang aman [5].
• Pendidikan seksual diberikan terlambat setelah
remaja sudah mencoba melakukan sexual
intercourse.
 Faktor Biologi

• Bagian cervik pada remaja masih

memperlihatkan daerah epitel columnar,
merupakan kondisi yang disebut sebagai
cervical ectopy [12].
• Epitel Columnar lebih rentan untuk
terinfeksi oleh Chlamydia dibandingkan
epitel skuamosa.
•Management IMS
• Tatalaksana IMS diberikan berdasarkan
diagnosis IMS berdasarakan kombinasi dari
tanda dan gejala yang ditemukan pada pasien.
Hal ini disebut sebagai “syndromic STI
management”.

• Namun, Syndromic management dari infeksi

C. trachomatis ini tidak adekuat karena
infeksi ini hanya memiliki sedikit gejala
bahkan tidak bergejala baik pada laki-laki
maupun perempuan.
• Sehingga, direkomendasikan untuk pasien
dengan infeksi gonococcal diberikan juga
pengobatan untuk Chlamydia, hal ini
disebabkan adanya koinfeksi pada 1/3 kasus
gonorrhoea.
• Dokter harus memastikan bahwa remaja tidak
melakukan sexual intercourse paling sedikit
selama 7 hari sampai seluruh terapi komplit.
•PENCEGAHAN STI
 Pencegahan Primer : Menurunkan
jumlah kasus baru IMS dengan mencegah
terjadinya infeksi baru.

• Memberikan informasi yang akurat tentang

IMS (pencegahan, faktor risiko, transmisi,
gejala, komplikasi)

• Memberikan informasi terkait cara untuk

mengontrol keinginan seksual pada remaja

• Mengeliminir faktor eksternal yang dapat

meningkatkan keinginan seksual pada remaja
 Pencegahan Primer : Menurunkan
jumlah kasus baru IMS dengan mencegah
terjadinya infeksi baru.

• Mengajak remaja untuk menunda hubungan

seksual pra nikah

• Pemberian vaksinasi.
PENCEGAHAN SEKUNDER untuk
menurunkan jumlah kasus yang
terjadi
• Deteksi dini IMS
• Sreening khususnya untuk kasus
yang asimptomatik
• Memberi pengobatan yang tepat.
• PENCEGAHAN TERSIER: dilakukan untuk
meminimalisir Squele akibat STI [5].