Anda di halaman 1dari 8

OLEH KELOMPOK 13 : UNDANG-

MELLANI PRATIWI 1504058 UNDANG DAN


MAINOVIA GUSNITA 1504106
CYNDI YUNKENEDI U 1504118 ETIKA FARMASI
HESTI AFRIANI GUSTI 1504128
RIRI PUTRI RAHMADHANI 1504146
KASUS PELANGGARAN
KODE ETIK APOTEKER
LATAR BELAKANG
 Dalam beberapa tahun belangan ini
Kesehatan menjadi topik yang mulai di
perhatikan banyak orang. Dalam
dunia Kesehatan tersebut banyak kendala
yang dihadapi baik dari internal maupun
eksternal. Oleh sebab itu, kita sebagai salah
satu Tenaga Kesehatan harus tutut serta
bersama-sama melaksanakan kewajiban
dan peranan kita secara langsung di
bidang keahlian sebagai ahli farmasi.
Contoh kasus
Apotek surya, berada di sebuah kota di
pinggir kota wisata, buka hanya sore hari jam
16.00 sd 21.00, tetapi pasiennya sangat
ramai, jumlah resep yang di layani rata-rata
perhari 75 lembar, apotek tsb memiliki 1
apoteker 2 AA dan 2 pekarya.
Ketika penyerahan obat mereka tidak
sempat memberikan informasi yg cukup,
karena banyaknya pasien yg di layani,
apotekernya datang tiap hari pada jam
19.00, karena pegawai dinas kesehatan
setempat.
Pembahasan Kasus
A. Sumpah Apoteker
PASAL :
1. Saya akan membaktikan hidup saya guna
kepentingan perikemanusiaan, terutama dalam
bidang kesehatan
4. Saya akan menjalankan tugas saya dengan
sebaik-baiknya sesuai dengan martabat dan
tradisi luhur jabatan kefarmasian
B. Kode etik apoteker

Pasal 1
Sumpah/janji apoteker,setiap apoteker
harus menjunjung tinggi, menghayati dan
mengamalkan sumpah apoteker
Pasal 3
Setiap Apoteker harus senantiasa
menjalankan profesinya sesuai kompetensi
Apoteker Indonesia serta selalu mengutamakan
dan berpegang teguh pada prinsip
kemanusiaan dalam melaksanakan
kewajibannya
Pasal 7
Seorang Apoteker harus menjadi
sumber informasi sesuai dengan profesinya

Pasal 9
Seorang apoteker dalam melakukan
pekerjaan kefarmasian harus mengutamakan
kepentingan masyarakat dan menghormati
hak asasi penderita dan melindungi makhluk
hidup insani
C. PP 51 TAHUN 2009 TENTANG
PEKERJAAN KEFARMASIAN
Pasal 3
Pekerjaan Kefarmasian dilakukan
berdasarkan pada nilai ilmiah, keadilan,
kemanusiaan, keseimbangan, dan perlindungan
serta keselamatan pasien atau masyarakat yang
berkaitan dengan Sediaan Farmasi yang
memenuhi standar dan persyaratan keamanan,
mutu, dan kemanfaatan
Pasal 21
(2) Penyerahan dan pelayanan obat
berdasarkan resep dokter dilaksanakan oleh
Apoteker

Anda mungkin juga menyukai