Anda di halaman 1dari 22

MINYAK BUMI

“FRAKSI LPG DAN


LNG’’
Kelompok 7:
 Aprillia Putri Aryani (08)
 Aulia Miftakhuljannah (11)
 Fathnalmaziyatul Ulya (15)
 Iqbal Muhammadi (21)
 Nuriyani Fajriyah (31)
• LPG
LPG merupakan bahan bakar berupa gas yang dicairkan (Liquified Petroleum
Gasses) merupakan produk minyak bumi yang diperoleh dari proses distilasi bertekanan
tinggi. Fraksi yang digunakan sebagai umpan dapat berasal dari beberapa sumber yaitu dari
Gas alam maupun Gas hasil dari pengolahan minyak bumi (Light End). Komponen utama
LPG terdiri dari Hidrokarbon ringan berupa Propana (C3H8) dan Butana (C4H10), serta
sejumlah kecil Etana (C2H6,) dan Pentana (C5H12)

LPG digunakan sebagai bahan bakar untuk rumah tangga dan industri. LPG terutama
digunakan oleh masyarakat tingkat menengah keatas yang kebutuhannya semakin meningkat
dari tahun ketahun karena termasuk bahan bakar yang ramah lingkungan. Sebagai bahan
bakar untuk keperluan rumah tangga, LPG harus memenuhi beberapa persyaratan khusus
dengan tujuan agar aman dipakai dalam arti tidak membahayakan bagi si pemakai dan tidak
merusak peralatan yang digunakan serta effisien dalam pemakaiannya.

Pengertian LPG
• Oleh sebab itu untuk menjaga faktor keselamatan, LPG
dimasukan ke dalam tabung yang tahan terhadap tekanan yang
terbuat dari besi baja dan dilengkapi dengan suatu pengatur
tekanan. Disamping itu untuk mendeteksi terjadinya kebocoran
LPG, maka LPG sebelum dipasarkan terlebih dahulu
ditambahkan zat pembau (odor) sehingga apabila terjadi
kebocoran segera dapat diketahui. Pembau yang ditambahkan
harus melarut sempurna dalam LPG, tidak boleh mengendap.
Untuk maksud itu digunakan etil merkaptan (C2H5SH) atau
butil merkaptan (C4H9SH). Sedangkan dibidang industri
produk elpiji digunakan sebagai pengganti freon, aerosol,
refrigerant / cooling agent, kosmetik dan dapat pula digunakan
sebagai bahan baku produk khusus.

Keselamatan pada
penggunaan LPG
Sesuai dengan penggunaannya sebagai bahan bakar elpiji
dibedakan atas:
 LPG Mix
Adalah camuran propane dan butana dengan komposisi antara
70- 80% dan 20-30% volume dan diberi odorant (Mercaptant)
dan umumnya digunakan untuk bahan bakar rumah tangga.
 LPG propane dan Elpiji butana.
Adalah elpiji yang masing-masing mengandung propane 95 %
dan butana 97,5 % volume dan diberi odorant (mercaptant),
umumnya digunakan untuk keperluan industri.

Jenis LPG
Syarat-syarat utama dalam pemakaian LPG adalah harus
dipenuhinya:
Syarat Pembakaran
• Pada saat digunakan sebagai bahan bakar untuk kompor LPG
harus memberi warna api kompor yang biru dan tidak memberi
asap. Agar api kompor berwarna biru, maka komposisi
campuran propana dan butana harus minimum 97,5%.
Sebaliknya jika LPG mengandung fraksi C5+(C6 heavier) lebih
dari maksimumnya yaitu 2,0% maka nyala api kompor agak
kemerah-merahan. Jadi agar syarat pembakaran menjadi baik
maka komposisi C2 harus maksimum 0,2% vol, C3 dan C4
minimum 97,5% vol serta kandungan C5+(C6 heavier)
maksimum 2,0% vol.

Persyaratan LPG
Syarat Penguapan
• Kemampuan menguap adalah sifat penting dalam
penggunaan, LPG harus cukup mudah menguap agar
mudah dinyalakan diwaktu dingin. Seperti diketahui saat
dalam tabung gas LPG adalah berbentuk cair, namun saat
dipakai dalam kompor (pada tekanan atmosfer) dengan
cepat LPG berubah menjadi gas. Untuk memenuhi
persyaratan penguapan maka Tekanan Uap LPG tidak
boleh lebih dari 120 psig.
 Syarat Keselamatan
• Dalam pemakaiannya sebagai bahan bakar rumah tangga, jika terjadi
kebocoran maka LPG harus cepat dapat dideteksi dengan diberi bau
yang khas, agar baunya cepat dikenali saat terjadi kebocoran maka
pada LPG diberi campuran Ethyl atau Buthyl mercaptan sebanyak
50/100 AG.
Saat masih di pabrik, jika terjadi kebocoran LPG di malam hari akan
sangat berbahaya, karena Spesific Grafity LPG sama dengan atau lebih
besar dari SG udara, maka LPG akan terdistribusi merata di atas tanah
pada malam hari.
Untuk menjaga agar cairan LPG tidak merusak tabung gas dalam
penyimpanan atau merusak kompor dalam penggunaannya dengan
terjadinya proses pengkaratan maka harus ada persyaratan pemeriksaan
Copper strip pada 100oF selama 1 jam dengan nilai maksimum No. 1.
Syarat Kebersihan
• Syarat kebersihan secara umum adalah dibatasinya
kandungan air dan kandungan belerang, dimaksudkan
agar pada penggunaannya LPG tidak memberikan
kotoran sama sekali.
• Perlu diketahui, gas LPG bersifat flammable (mudah
terbakar). Dalam batas flammabality, LPG adalah sumber
api yang terbuka. Sehingga letupan (percikan api) yang
sekecil apapun dapat segera menyambar gas LPG.
• Maka untuk menjaga keamanan pastikan bahwa bau gas
LPG telah hilang sama sekali dari dalam rumah,
walaupun membutuhkan waktu yang agak lama. Hal ini
karena sifat gas LPG yang sangat lamban berputar di
udara.

Sifat LPG
• Sebagai bahan bakar, gas LPG mudah terbakar apabila terjadi
persenyawaan di udara. Untuk mencegah hal-hal yang tidak
diinginkan perlu diketahui beberapa sifat khususnya.yaitu:
1. Tekanan gas LPG cukup besar, sehingga bila terjadi kebocoran
LPG akan membentuk gas secara cepat, memuai dan sangat mudah
terbakar.
2. LPG menghambur di udara secara perlahan sehingga sukar
mengetahuinya secara dini.
3. Berat jenis LPG lebih besar dari pada udara sehingga cenderung
bergerak kebawah.
4. LPG tidak mengandung racun.
5. Daya pemanasannya cukup tinggi, namun tidak meninggalkan
debu dan abu (sisa pembakaran).
6. Cara penggunaannya cukup mudah dan praktis.
Parameter Uji dan Spesifikasi LPG
Parameter uji LPG beserta spesifikasinya sebagai berikut:
Analisa Satuan Metoda Min Max
KETERANGAN:
Specific Gravity at 60 / 60oF ASTM D-1657 To be Reported
+) Sebelum ditambah
Komposisi: ASTM D-2163

C2 %Vol - 0,2 ethyl atau buthyl


C3 + C4 %Vol 97,5 - mercaptan
C5 + (C5 and heavier) %Vol - 2,0

psi ASTM D-1267 - 120


*) Tidak dilakukan di
RVP at 100oF

Weathering test at 36oF %Vol ASTM D-1837 95 -


laboratorium
Total Sulfur
grams/100cuft ASTM D-2784 - 15+) Ref. Dirjen migas no.
Copper Corrosion 1 ASTM D-1838 - No. 1
25K/36/DDJM/1990,
hours/1000F
Tgl. 14 Mei 1990
Ethyl or Buthyl Mercaptan mL/1000 AG 50*)
added

Visual No Free Water


Water Content
Proses pemisahan LPG berlangsung pada tekanan tinggi
dan terjadi pada dua buah kolom pemisahan yaitu:
A. Deethanizer
Deethanizer adalah proses pemisahan kandungan gas
etana yang terkandung didalam umpan yang berasal dari puncak
kolom stabilizer pada proses distilasi, dengan menggunakan prinsip
distilasi bertekanan tinggi. Pada proses Deethanizer ini akan
beroperasi dengan baik apabila semua etana yang terkandung dapat
dipisahkan, sedang cairan di dasar kolom yang berupa cairan
propana dan butana akan dipisahkan di kolom Depropanizer,
sedang gas
etana akan keluar dari puncak kolom serta dialirkan
sebagai gas sistim atau untuk diproses lebih lanjut.

Proses Pemisahan LPG


B. Depropanizer
• Di kolom depropanizer ini umpannya dari cairan dasar
kolom deethanizer yang akan dipisahkan antara Propana
dan Butana, sistim proses di depropanizer dan di
deethanizer sama, baik kondisi maupun peralatannya.
Adapun proses depropanizer diatur dengan tekanan tinggi
dan temperatur relatif rendah. Diharapkan fraksi ringan
akan menguap dan keluar dari puncak kolom sebagai
produk propana, sedang cairan yang ada didasar kolom
sebagai produk Butana.
LNG
• LNG adalah gas alam yang dicairkan, yang komposisi kimia
terbanyaknya adalah Methana, lalu sedikit Ethana, Propana,
Butana dan sedikit sekali pentana dan nitrogen. LNG biasanya
di pakai di Industri sebagai bahan bakar. LNG adalah
kepanjangan dari Liquefied Natural Gas (Gas Alam Cair).
LNG adalah Gas Alam yang didinginkan lalu di kondensasikan
menjadi liquid (cair). Kandungan utama dari LNG adalah
methane dengan sedikit ethana, propane, Iso-butana, normal-
butana, iso pentana +, serta kandungan – kandungan H2S yang
beragam. Pada umumnya LNG disimpan dengan temperatur
yang sangat rendah yaitu –150°C dengan tekanan 17 bar.g.

PENGERTIAN LNG
Perbedaan

LPG LNG

LPG adalah Gas Propana ( C3) atau Butana (C4) LNG adalah Gas Metana (C1) yang dicairkan
yang dicairkan

Hasil bahan bakar LPG untuk kebutuhan Rumah Hasil dari LNG:* LNG : Liquified Natural Gas ( mayoritas
Tangga, Industri dan Komersial yaitu Bahan Methana – C1 )
* LPG : Liquified Petroleum Gas ( umumnya Butana – C4 )
Bakar Gas ELPIJI campuran Propana dan Butana
* CNG : Compressed Natural Gas ( umumnya Ethana-
selanjutnya disebut ELPIJI CAMPURAN. LPG Propana-Butana C2-C3-C4 )
ini mempunyai Vapour Pressure pada 100F * Light Naphtha : Naphtha ringan ( umumnya berkisar antara
sebesar 120 psig, dengan komposisi : % Vol C2 C5 – C8 ), Condensible Gas
maksimum 0.2, % Vol C3 & C4 minimum 97.5 * Heavy Naphtha : Naphtha berat ( berkisar C8 – C13 ),
dan % Vol C5+ (C5 & Heavier) maksimum 2.0. bahan baku bensin
* HOMC : High Octane Mogas Component ( minyak
Sedangkan Bahan Bakar Gas LPG untuk
pencampur bensin agar oktane numbernya tinggi, umumnya
kebutuhan khusus dan Komersial, yaitu Bahan kracked naphtha )
Bakar Gas ELPIJI Propana, selanjutnya disebut * Kerosene : Minyak Tanah ( berkisar C15-C18 )
ELPIJI PROPANA. LPG ini mempunyai vapour * Avtur : Aviation Turbine ( bahan bakar kerosene untuk
pressure pada 100 F sebesar 210 psig, dengan turbin-gas pesawat terbang )
komposisi: % vol C3 total minimum 95, % vol C4 * Avigas : Aviation Gasoline ( bahan bakar bensin untuk
pesawat terbang bermotor bakar )
(C4 & heavier) maksimum 2.5.
* HSD : High Speed Diesel ( bahan bakar solar untuk mesin
Bahan Bakar Gas LPG untuk kebutuhan diesel putaran tinggi, terutama kendaraan transport dan
komersial yaitu Bahan Bakar Gas ELPIJI Butana, mesin-mesin kecil )
selanjutnya disebut LPG BUTANA. LPG ini * MFO : Marine Fuel Oil ( bahan bakar diesel putaran

Perbedaan LPG Dan LNG


mempunyai vapour pressure pada 100° F sebesar menengah terutama pada diesel kapal atau diesel berukuran
70 psig, dengan komposisi: % Vol C4 minimum besar )
* IFO : Industrial Fuel Oil ( minyak bakar ), sangat kental
97.5, % Vol C5 maksimum 2.5 dan % Vol C6+
pada ambient temperatur, cocok untuk pemanas di eropa dan
(C6 & Heavier) NIL bahan bakar heater, mempunyai kalor pembakaran yang
tinggi, sehingga volume pembakaran spesifiknya tinggi.
Peta Bandar LNG
• Gas alam terkompresi
(Compressed natural gas, CNG)
adalah alternatif bahan bakar
selain bensin atau solar. Di
Indonesia, kita mengenal CNG
sebagai bahan bakar gas (BBG).
Bahan bakar ini dianggap lebih
‘bersih’ bila dibandingkan dengan
dua bahan bakar minyak karena
emisi gas buangnya yang ramah
lingkungan. CNG dibuat dengan
melakukan kompresi metana
(CH4) yang diekstrak dari gas
alam. CNG disimpan dan
didistribusikan dalam bejana
tekan, biasanya berbentuk silinder.

CNG
• Argentina dan Brazil di Amerika Latin adalah
dua negara dengan jumlah kendaraan
pengguna CNG terbesar. Konversi ke CNG
difasilitasi dengan pemberian harga yang lebih
murah bila dibandingkan dengan bahan bakar
cair (bensin dan solar), peralatan konversi
yang dibuat lokal dan infrastruktur distribusi
CNG yang terus berkembang. Sejalan dengan
semakin meningkatnya harga minyak dan
kesadaran lingkungan, CNG saat ini mulai
digunakan juga untuk kendaraan penumpang
dan truk barang berdaya ringan hingga
menengah.

• Sesungguhnya di Indonesia, CNG bukanlah


barang baru. Pencanangan untuk
menggunakan CNG yang harganya lebih
murah dan lebih bersih lingkungan daripada
bahan bakar minyak (BBM) sudah dilakukan
sejak tahun 1986. Pada saat itu ditetapkan
bahwa 20 persen dari armada taksi harus
memakai CNG. Namun, karena pada saat itu
harga BBM masih dianggap terjangkau dan
stasiun pengisian BBM terdapat di mana-
mana, maka minat untuk menggunakannya
tidak sempat membesar.
Saat ini di Jakarta hanya terdapat 14 Stasiun Pengisi Bahan Bakar Gas (SPBG), tetapi yang
berfungsi tak lebih dari enam SPBG. Untuk mendorong penggunaan CNG, Gubernur DKI
Jakarta Sutiyoso mengharuskan bus TransJakarta yang melayani rute 2, rute 3, dan rute
selanjutnya untuk menggunakan CNG.

CNG dibandingkan dengan LNG dan LPG CNG kadang-kadang dianggap sama dengan LNG.
Walaupun keduanya sama-sama gas alam, perbedaan utamanya adalah CNG adalah gas
terkompresi sedangkan LNG adalah gas dalam bentuk cair. CNG secara ekonomis lebih
murah dalam produksi dan penyimpanan dibandingkan LNG yang membutuhkan pendinginan
dan tangki kriogenik yang mahal. Akan tetapi CNG membutuhkan tempat penyimpanan yang
lebih besar untuk sejumlah massa gas alam yang sama serta perlu tekanan yang sangat tinggi.
Oleh karena itu pemasaran CNG lebih ekonomis untuk lokasi-lokasi yang dekat dengan
sumber gas alam.
CNG juga perlu dibedakan
dari LPG, yang merupakan
campuran terkompresi dari
propana (C3H8) dan butana
(C4H10).

SEKILAS TENTANG LNG


THANKS GUYS
VVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVV

Anda mungkin juga menyukai