08 Surface Facilities
08 Surface Facilities
separator
choke
Stock Water Disposal
Tank Injection
Safety valve
restriction
perforation
packer
Reservoir
Well head
Emergency peackoff
support bushing
Jenis-jenis choke:
• Multiple orifice (adjustable)
• Rotary
Multiple orifice
Stasion pengumpul
Oil Field
Processing
Scheme
Gathering System
Pump Station
Oil Field
Petrochemical Plant
Gathering
System
Products Tangkage
Pump Station
Pump Station
Crude Tank Farm Refinery Facilities
Stasion pengumpul
Test Header
LP Production
Header
HP Production
Header
Blow Down
Skema
MANIFOLD SEDERHANA
From Well A From Well B
From Well C
Stasiun Satelit
Bagian dari sistem pengumpul gas/minyak
yang berfungsi mengontrol perilaku gas/minyak
yang datang dari sumur produksi
Komponen :
Separator penguji
Pipa induk untuk tekanan tinggi
Pipa induk blowdown
Pipa induk untuk pengujian
Pipa induk pembuangan
Pipa induk untuk pembakaran gas buangan
Gas
HP LP Test Header
Gas Separator Test
Gathering
Lines
Water
Condensate
HP Gas
LP Gas
Blowdown
Blowdown
Oil Gas
Gathering Separator Test
Lines
Water
Oil
HP Oil
LP Oil
HP LP Test Header
Sistem
PEMISAHAN
Separator
Tabung bertekanan dan bertemperatur untuk pemisahan fluida
produksi ke fasa cair dan gas
Fungsi separator :
Unit pemisah utama cairan dari gas.
Melanjutkan proses dgn memisahkan gas
ikutan dari cairan.
Mengontrol penghentian kemungkinan
pelepasan gas dari cairan.
Memberikan waktu yang cukup pemisahan
antara minyak dan air yang ikut terproduksi.
Treatment lainnya jika mungkin.
Prinsip pemisahan :
Kelebihan
• Pengontrolan level cairan tidak terlampau rumit
• Dapat menanggung pasir dalam jumlah besar
• Mudah dibersihkan
• Mempunyai kapasitas surge cairan yang besar
• Sedikit sekali kecenderungan akan penguapan
kembali dari cairan
Kekurangan
• Lebih mahal
• Sukar dalam pengapalan
• Membutuhkan diameter besar untuk kapasitas
gas tertentu
Tipe separator (cont’d)
Kelebihan
Separator horizontal
• Lebih murah dari separator vertikal
• Lebih mudah pengiriman komponen
• Bagus untuk minyak berbuih (foaming)
• Efektif dan efisien untuk volume gas yang
besar
Kekurangan
• Pengontrolan level cairan lebih rumit dari
separator vertikal
• Sukar membersihan lumpur, pasir dan paraffin
• Diameter lebih kecil untuk kapasitas gas
tertentu
Tipe separator (cont’d)
Separator bulat
Kelebihan
• Lebih murah dari separator horizontal
dan vertikal
• Lebih mudah dibersihkan daripada
separator vertikal
• Lebih kompak daripada separator
horizontal dan vertikal
Kekurangan
• Ruang pemisah dan kapasitas surge
yang lebih kecil
• Sukar dalam pengontrolan cairan
Pembagian separator berdasarkan tekanan kerja
(operating pressure)
Deflector plate
Menyerap impact yang
datang sebagai akibat
kecepatan fluida yang
masuk ke separator dan
mempercepat proses
terpisahnya gas dan
cairan
Separator internal fitting (cont’d)
Weir
Untuk menahan cairan
di dalam separator
sehingga membantu
meningkatkan residen
time dari cairan
Separator internal fitting (cont’d)
Centrifugal device
Membentuk aliran vertikal
yang berputar pada saat
memasuki separator
Separator internal fitting (cont’d)
Vortex breaker
Mencegah terjadinya
pusaran minyak yang
dapat menyebabkan
terlepasnya gas dari
minyak pada saat
meninggalkan separator
Separator internal fitting (cont’d)
Demister Pad
Terbuat dari rajutan
kawat halus dengan
bentuk frame tertentu,
yang menyebabkan
arah aliran gas berubah
secara kontinue
Separator internal fitting (cont’d)
Coalescing plates
Terdapat berbagai jenis
peralatan coalescing
(penggumpal), tapi yang
paling umum digunakan
adalah coalescing plate
Separator internal fitting (cont’d)
Straightening vanes
Biasanya terdapat pada
horizontal separator untuk
menghilangkan aliran gas
yang turbulen setelah
dipisahkan dari inlet
deflector
Separator internal fitting (cont’d)
Float shield
Internal float digunakan
untuk mengontrol level
cairan
DEHIDRASI
Dehidrasi Minyak
Hampir semua minyak dari lapangan masih bercampur
dengan air tawar atau air asin.
Air membentuk emulsi dengan minyak, sehingga
diperlukan dehidrasi sebelum minyak tersebut dijual.
Minyak dijual dengan kadar endapan (solid) dan air
tertentu. Kadar garam yang biasa diterima adalah 20 lb sd
30 lb garam per 1000 bbl (55-85 mg/L) dan kadar air
biasanya maksimal 0,3%.
Tujuan dari dehidrasi adalah mengeluarkan air, pasir dan
zat pencemar lain dari minyak mentah yang akan dijual.
Prinsip Dehidrasi Minyak
Gravitasi
Panas
Bahan Kimia
Arus Listrik
Tenaga Putaran
Dehidrasi Natural Gas
Natural Gas yang diproduksikan biasanya tersaturasi
dengan air. Alasan utama dilakukan dehidrasi pada gas
adalah:
• Natural gas yang bercampur dengan cairan atau air
bebas yang membentuk hidrat bisa menyebabkan
valve fitting tersumbat atau bahkan pipeline.
• Jika tidak dipisahkan dari air yang terproduksi,
natural gas bersifat korosif, apalagi jika terdapat CO2
dan / atau H2S.
• Jika bisa terkondensasi di dalam pipeline yang
pada akhirnya bisa mengakibatkan terjadinya aliran
slug dan memungkinkan erosi dan korosi.
• Uap air dapat meningkatkan volume dan
menurunkan heating value dari gas.
• Pada kontrak penjualan gas, nilai maximum water
content biasanya adalah 7 lb. H2O per MMscf pada
dew point.
• Dehidrasi pada gas akan dapat menjadikan operasi
cryogenic dan refrigerated absorption plants tanpa
freezes-up.
Metoda Dehidrasi Gas di dalam Industri Perminyakan
Terdapat beberapa metoda yang bisa digunakan untuk
menghidrasi natural gas dari air, yaitu:
• Liquid Desiccant (glycol)
• Solid Desiccant (alumina, silica gel, molecular
sieves)
• Expansion refrigenaration
• Calcium Chloride
LIQUID
DESICCANT
Proses pemisahan natural gas dari uap air secara liquid desiccant di
sini maksudnya adalah pemisahan uap air dengan menggunakan
glycol. Terdapat empat macam glycol yang telah sukses digunakan,
yaitu:
• Ethylene Glycol (EG)
• Diethelyne Glycol (DEG)
• Triethylene Glycol (TEG) dan
• Tetraethylene Glycol (TREG).
Keunggulan utama dari TEG, selain biaya yang murah adalah:
• TEG lebih mudah diregenerasi, juga bisa untuk dew-point
depression natural gas dalam range 80 – 150 oF
• Temperatur Dekomposisi = 404 oF, sementara DEG = 328 oF
• Lebih banyak menyerap uap air dibanding EG atau DEG.
• Capital cost dan operating cost lebih rendah.
• TEG tidak terlalu viscous diatas 70 oF
Kekurangan dari glycol adalah:
• Glycol mudah terkontaminan.
• Water dew-point dibawah – 25 oF membutuhkan stripping
gas dan Stahl Colom.
• Glycol akan bersifat korosif jika terkontaminasi atau
terdekomposisi.
PROCCES DESCRIPTION
1. High-Pressure-Gas Operated
2. High-Pressure-Liquid Operated
3. Electric-Motor Driven
• Karena dehidrasi akan berhenti jika tanpa sirkulasi glycol, maka
disarankan penyediaan dua pompa glycol, yang masing-masing
memiliki kemampuan yang cukup untuk melakukan sirkulasi
penuh.
• Dalam unit yang lebih besar electric motor driven, digunakan
secara horizontal, multiple-cylinder positive displacement pump
lebih disukai, dan high pressure-liquid standby pump bisa
digunakan.
• Untuk units yang lebih kecil dan dalam daerah yang cukup jauh,
high-pressure-liquid atau gas-driven glycol pump sering dipilih.
High pressure, rich glycol diambil dari bagian bawah chimney tray
dari absorber and digunakan untuk men-supply bagian power
untuk double-action pump.
Surge Tank
Gambar 4
Temperature Dehidrasi
• Ketika TEG bisa mengdehidrasi natural gas pada temperatur
operasi dari 50 hingga 130 oF, tapi akan lebih bagus pada range 80-
100 oF. Di bawah 70 oF glycol akan terlalu kental (too viscous).
• Jika terlalu kental, maka akan menurunkan tray efficiency,
mengakibatkan foaming dan meningkatkan glycol lose.
• Di atas 110 oF inlet gas akan mengandung terlalu banyak air, dan
kemampuan pengeringan glicol akan menurun.
• Temperatur inlet glycol seharusnya lebih tinggi sekitar 5 – 15 oF dari
inlet gas temperatur.
• Jika glycol yang masuk lebih dingin daripada gas, akan
menghasilkan chiling condenses hydrocarbon dimana akan
menyebabkan terjadinya foam.
• Jika glycol yang masuk lebih dari 15 oF di atas effluent gas
temperatur, maka akan terjadi TEG vaporization losses.
Reconcentrator
• Derajat rekonsentrasi glycol sebagian besar tergantung pada
reboiler temperature, penambahan reconcentration bisa dibaca
dan didapatkan dengan menggunakan stripping gas.
• Glycol losses dari puncak the stripping column bisa
diminimalkan dengan kontrol temperatur.
Reboiler Temperatur
• Konsentrasi air dalam lean glycol yang meninggalkan reboiler
bervariasi dengan reboiler temperatur dan pressure. Karena
reboiler biasanya dioperasikan pada kondisi atmosfir. Gambar 5
memperlihatkan konsentrasi TEG meningkat terhadap temperatur.
• Range reboiler temperatur berada antara 350 – 400 oF, karena
laju dekomposisi glycol meningkat secara significant diatas 400
oF.
Gambar 5 Boiling Point Aqueous Commercial Grade TEG solution
Stripping Gas
• Konsentrasi Glycol akan meningkat hingga 99.6 % wt bisa dicapai
dengan sparging stripping gas secara langsung ke dalam reboiler
seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 6.
• Gambar 6 diperlihatkan perbandingan korelasi Worley dan korelasi
GPSA.
• Alternative, metoda konsentrasi yang lebih rumit adalah:
Menurunkan tekanan reboiler dengan ejector atau vacuum pump.
Menggunakan destilasi azeotrop dengan iso-oktana.
Gambar 6 Effek dari stripping gas rate pada pemurnian TEG
Temperatur Stripping Kolom
• Temperatur pada stripping kolom dijaga sekitar 210 oF.
• Jika top temperatur drop dibawah 200 oF, kondensasi uap air
menjadi terlalu banyak, ini akan membanjiri kolom, overfill the
reboiler, meningkatkan tekanan kolom dan akan terjadi blow
liquid out top vent.
• Uap glycol akan meninggalkan stripping jika top temperatur
lebih dari 220 oF.
• Jika digunakan stripping gas, top temperatur akan bisa
diturunkan hingga 190 oF.
• Pendinginan dengan udara lingkungan, finned condenser tidak
bisa menjaga kekonsistenan temperatur.
• Tidak akan mencukupi refluk pada hot sunny afternoon dan
overcooling dengan hujan petir yang tiba-tiba, atau bahkan
pada kondisi musim dingin.
GLYCOL CARE
• Inti dari menjaga kegiatan operasi dan permasalahan korosi
adalah ingin menjaga glycol tetap bersih.
• Ballard (1966, 1979) mengidentifikasi permasalahan
kontaminasi besar berikut: low pH, oxidation, thermal
decomposition, salt contamination, hydrocarbon condensation,
sludge accumulation, dan foaming.
Glycol Pump
• Perhatian terhadap pompa sangat penting; jika pump rusak maka
tidak ada sirkulasi glycol dan tidak ada dehidrasi.
• Pompa cadangan harus disediakan berikut cadangan peralatannya.
• Pump packing gland harus harus diganti jika kebocoran pada glycol
terlalu banyak.
• Instruksi dari pabrik harus dilakukan dengan sebenar-benarnya jika
dalam pemasangan baru.
• Jika dipasang terlalu ketat, packing tidak akan menerima cukup
pelumasan dari glycol dan mungkin akan terbakar dan merusak
plunger.
• Pada glycol yang dipompakan, tekanan tinggi, rich glycol bisa bocor
hingga internal seal rings.
DESIGN METHODS
Absorber
• Random atau structured packing bisa dilakukan dan digunakan
dengan cara lama, bubble-cap trayed towers.
• Packing bisa menhasilkan kontaktor tower lebih pendek 25 % dan
menghasilkan penurunan ukuran tower dan berat yang memadai
jika digunakan dioffshore.
• Spesifikasi dari ukuran absorber adalah:
1.Type dan jumlah trays
2.Laju sirkulasi TEG
3.Diameter kolom.
• Olbrich dan Manning mengembangkan chart seperti pada Gambar 7
yang memprediksi dew-point depression terhadap kondisi kontaktor
berikut:
• Dengan semua variabel dijaga konstan, dew point depression
akan meningkat dari 0.9 oF setiap kenaikan 100 psi dalam tekanan
kontaktor.
• Dew-point depression berubah sedikit terhadap temperatur, dan
interpolasi linier diusulkan antara 80 oF dan 100 oF.
• Diameter kontaktor dapat diperkirakan dengan persamaan
Sounder-Brown:
V max =C SBL [ (L - v)/v] 0.5
Gambar 7 Prediksi Dew Point untuk 1 equilibrium stage
(4 trays) pada 100 oF dan 600 psia
Pump
• Ukuran pompa yang akan digunakan didasarkan pada daftar
katalog pabrik atau berdasarkan standar keseimbangan energi
mekanik dan diassumsikan efisiensinya adalah 70-80 %.
• Kenaikan temperatur pada pompa bisa diperkirakan dengan
meningkatnya entalpi pada kerja pompa.
• The BS & B Co. (1960) merekomendasikan cara cepat berikut
untuk memperhitungkan pompa yang memiliki efisiensi 80 dan
motor yang memiliki efisiensi 90%:
Pump BHP = (0.000012)(gph)(psi)
Electrical kW = (0.000011)(gph)(psig)
Dimana
gph = gal TEG yang disirkulasikan per jam
Use the manufacturer’s catalog for a Kimray Pump.
Glycol Flash Separator
• Wet atau rich glycol diflashkan pada 50 – 100 psia dan 100 – 150
oF.
2. Glycol-Glycol Exchanger
a. Tugas utama pada disain alat ini adalah perhitungan
seperti kebutuhan disain ditambah 5 %
b. Temperatur masuk lean dan rich glycol streams
diketahui; kondisi temperatur akhir yang panas (lean
glycol in-rich glycol out) diperkirakan 60 oF maksimal
preheat rich glycol.
c. Dua atau lebih heat exchangers harus ditempatkan dalam
bentuk seri untuk menjaga menghindari berbagai
temperature cross. Dalam unit yang lebih kecil, surge
tank dan heat-transfer coil bisa menggantikan exchanger.
Volume shell didasarkan pada 30-min retention time, L/D
ratio = 4, dan ukuran minimum D = 1.5 ft, L = 3.5 ft.
3. Lean Glycol Cooler
a. Lean glycol outlet temperature harus lebih panas sekitar
5-10 oF daripada inlet gas temperature untuk absorber.
Dimana lean glycol merupakan pendingin dari 180-200 oF
ke 110-120 oF.
b. Ini dapat diselesaikan dalam:
Double pipe exchanger untuk unit yang lebih kecil
(kurang dari 25 MMscfd)
Penyemprotan, fin-fan exchanger atau water-cooled,
shelll-and-tube exchanger untuk unit yang lebih besar
(lebih besar dari 25 MMscfd).
SOLID DESSICCANT
Konsep Solid Desiccant
Fenomena adsorpsi pada gas merupakan fenomena yang
terjadi terhadap sejumlah volume atau bulk-concentration
dimana molekul gas yang terkondensasi pada permukaan
gas-cairan dan berubah kedalam bentuk fasa cair.
Jelasnya, adsorpsi merupakan fenomena permukaan.
Semua padatan memiliki kemampuan untuk mengadsorpsi
yaitu menangkap uap dan cairan pada permukaanya
Terdapat dua jenis gas-solid adsorption yang terjadi:
1. Chemisorption atau adsorpsi secara kimia
Meliputi sifat-sifat kimia (atau ikatan elektrovalen) dari molekul
gas ke dalam bentuk monolayer pada permukaan atom.
2. Physisorption atau physical adsorption.
Hal ini diakibatkan oleh gaya Van der Wall antara molekul gas
dan permukaan yang membentuk multi layer pada permukaan.
Deskripsi Proses Solid-Desiccant
Pertama, akan dijelaskan tentang typical two-tower solid
desiccant dehydration, selanjutnya didiskusikan tentang
pengaruh pemilihan “wet” inlet atau “dry” outlet gas untuk
pembaharuan desiccant.
b
a
• Adsorption Tower
Adsorption tower merupakan tempat penyerapan uap air dari
gas. Terdiri dari bed support, gas stream, adsorbent loading dan
removal conections dan moiture probe. Bentuk dari adsorption
tower diperlihatkan oleh Gambar 9 berikut:
Gambar 9 Adsorption Tower
• Regeneration Heater
Merupakan pembangkit panas yang digunakan untuk
meregenerasi tower yang telah jenuh oleh uap air. Unit
regeneration header yang kecil mampu menghasilkan panas
sekitar 8 MM Btu/hr.
• Regeneration Cooler
Pada umumnya udara lingkungan, air atau natural gas bisa
digunakan, udara lingkungan umumnya digunakan untuk
mendinginkan regeneration steam ke dalam 15 – 20 oF temperatur
udara.
• Regeneration Separator
Separator horizontal 3 fasa merupakan ukuran yang cocok untuk
mengakomodasi riak dan gelombang. Dengan Rule of Thumb,
dump valve harusnya berukuran 5 kali rata-rata laju pembuangan
cairan. Debu desiccant dan atau cairan hidrokarbon bisa
menyumbat dump line. Secara berkala, pH test pada air keluaran
bisa membantu potensi korosi.
• Switching Valves
Kualitas valve yang bagus akan meminimalkan permasalahan
operasi. Service yang sulit, sering terjadi dimana valve sangat
panas (600 oF) regenerasi panas pada satu sisi dan inlet gas
lingkungan ( 100 oF) pada bagian yang lain. Biasanya three-
way valve memiliki banyak masalah daripada two-way valve.
Hal ini dikarenakan kebocoran, ball valve metal disarankan
untuk digunakan.
• Piping
Gunakan ANSI B31.3 Piping code jika mendisain ekspansion
loop dan anchors. Pipa bisa diinsulasi guna keamanan pribadi
di lapangan dan untuk heat conservation.
Instrumentasi
Melakukan switching solid desiccant bed dari adsorpsi untuk
regenerasi dan vice versa bisa dikontrol dengan menggunakan
adsorption time, regenerating heating dan cooling time, gas
moisture content, regeneration temperatur atau dengan berbagai
kombinasi. Switching valve bisa dioperasikan secara manual atau
secara otomatis.
Berikut adalah data yang harus direkam secara reguler:
1. Inlet-gas flow rate, temperatur, pressure
2. Exit-gas water content
3. Regeneration gas flow rate, pressure
4. Regeneration tower inlet dan outlet temperatur
5. Regeneration cooler outlet temperatur.
Desiccant Choice
1. Inlet-gas pressure, temperatur dan komposisi
2. Kebutuhan outlet water dew point
3. Hydrocarbon recovery requirement
4. Capital dan operating cost.
Desiccant Cost
Pada saat ini, silica gel dan moleculer sieves sama-sama mahal,
sementara biaya alumina diperkirakan lebih murah setengahnya.
Minyak ke atas
Air Minyak
Minyak siap terpencar
Keluar Air ke bawah
Air Keluar
Air Minyak Masuk
Separator Lempeng Sejajar
Oil
Clean Water
Chemical
Oil
Gas
Gas
Solids
De Gremont Unit/Coalescer
Pneumatic
sequence
Distributer Nozzles
4
Demulsifier
Pump
Plastic Collector
1 6
Skimming Pit
Production
Well 1 Separator
Manifold
Test
Separator
Well 2
Skimming Pit
Well 3 Dehidrator