Anda di halaman 1dari 5

ALIRAN PRAGMATIC

• KEBIJAKAN KEMENTERIAN
LEGAL AGAMA TENTANG
REALISM
PROGRAM KELUARGA SAKINAH

OLEH :
Januar
M. Fadil
Serkarina
Suniar
Pasca Sarjana
Universitas Bunghatta
2019
Dalam Pandangan penganut Realisme hukum
adalah hasil dari kekuatan-kekuatan sosial dan
kontrol sosial.

Ciri utama Aliran Pragmatic Legal Realism atau Realisme Hukum :


1. Tidak ada mazhab realis;
2. Realisme adalah konsepsi hukum yang terus berubah dan alat
untuk tujuan sosial sehingga tiap bagian harus diuji tujuan
dan akibatnya;
3. Realisme menganggap adanya pemisahan sementara antara
hukum yang ada dan harusnya ada, untuk tujuan-tujuan studi;
4. Realisme tidak percaya pada ketentuan dan konsepsi hukum;
5. Realisme menekankan evolusi tiap bagian hukum dengan
mengingatkan akibatnya.
Realisme hukum bukan merupakan aliran
melainkan sebuah gerakan.
1. Realismen Amerika
- Sumber Hukum utamanya adalah putusan hakim
- Tokoh utamanya Charles Sanders Peirce ( 1839 – 1914 )
manusia bisa untuk mendapatkan pengetahuan teoritis
secara benar
- Jhon Chipman Gray (1839 – 1915 ) Pembentukan hukum dari
logika dan diluar logika yaitu unsur ke pribadian, prasangka
dan faktor lainnya
- Oliver Wendell Holmes (1841-1935) hukum adalah pikiran-
pikiran tentang apa yang akan diputuskan oleh pengadilan
- Jhon Dewey (1859 – 1952 ) Logika bukan berasal dari
kepastian-kepastian dari prinsip-prinsip teoritis, melainkan
suatu studi tentang kemungkinan-kemungkinan.
- Jerome Frank (1889 – 1957 ) Hukum tidak dapat disamakan
dengan suatu aturan yang tetap.
2. Realismen Skandinavia
- Axel Hagerstrom ( 1868 – 1939 ) hukum seharusnya di selidiki dengan
bertitik tolak pada data empiris yang dapat di temukan dalam perasaan
psikologi
- Karl Olivecrona ( 1899 – 1980 ) yang memandang keliru mereka yang
menganggap hukum ssebagai perintah dari seorang manusia, sebab tidak
mungkin ada manusia yang dapat memberikan semua perintah
terkandung dalam hukum;
- Alf Ross ( 1899 – 1979 ) membagi perkembangan hukum kepada 4 tahap :
1. Hukum suatu paksaan yang actual
2. Hukum sebagai suatu cara berlaku sesuai dengan kecenderungan dan
keinginan anggota komunitas
3. Hukum sebagai suatu yang berlaku dan mewajibkan dalam arti yuridis
yang benar
4. Hukum yang berlaku harus memiliki kompetensi pada orang-orang
pembentuknya

Anda mungkin juga menyukai