Anda di halaman 1dari 29

Soft

Tissue
Tumor
Pembimbing:

Dr. Faruly Wijaya., Sp. B (K) Onk


Pendahuluan
• Jaringan lunak adalah bagian dari tubuh yang terletak antara kulit dan
tulang serta organ tubuh bagian dalam. Yang tergolong jaringan lunak
antara lain adalah otot, tendon, jaringan ikat, lemak dan jaringan
synovial (jaringan di sekitar persendian).
• Lokasi yang paling sering ditemukan adalah pada anggota gerak
bawah yaitu sebesar 46% di mana 75% ada diatas lutut terutama di
daerah paha. Di anggota gerak atas mulai dari lengan atas, lengan
bawah hingga telapak tangan sekitar 13%. 30% di tubuh bagian luar
maupun dalam, seperti pada dinding perut, dan juga pada jaringan
lunak dalam perut maupun dekat ginjal atau yang disebut daerah
retroperitoneum. Pada daerah kepala dan leher sekitar 9% dan 1% di
tempat lainnya, antara lain di dada
Tinjauan Pustaka
Definisi
• Jaringan lunak adalah bagian dari tubuh yang terletak antara kulit dan
tulang serta organ tubuh bagian dalam.
• Tumor jaringan lunak atau Soft Tissue Tumor (STT) adalah suatu
benjolan atau pembengkakan abnormal yang disebabkan
pertumbuhan sel baru
Anatomi dan Histologi (2)
Menurut jaringan embrional manusia terdapat 3 lapisan, yaitu :
1. Ektoderm : berkembang biak menjadi epitel kulit dengan
adneksanya, neuroektoderm, yaitu sel otak dan syaraf
2. Endoderm : berkembang menjadi epitel mukosa, kelenjar,
parenchim organ visceral.
3. Mesoderm : berkembang menjadi jaringan lunak, jaringan ikat,
tulang, otot, jantung, pembuluh darah dan limfe, selaput saraf.
a) Jaringan lemak
Secara umum dapat dikatakan bahwa lemak memenuhi fungsi dasar bagi
manusia, yaitu:
• Menjadi cadangan energi dalam bentuk sel lemak. 1 gram lemak menghasilkan
39.06 kjoule atau 9,3 kcal.
• Lemak mempunyai fungsi selular dan komponen struktural pada membran sel
yang berkaitan dengan karbohidrat dan protein demi menjalankan aliran air, ion
dan molekul lain, keluar dan masuk ke dalam sel.
• Menopang fungsi senyawa organik sebagai penghantar sinyal, seperti pada
prostaglandin dan steroid hormon dan kelenjar empedu.
• Menjadi suspensi bagi vitamin A, D, E dan K yang berguna untuk proses biologis
• Berfungsi sebagai penahan goncangan demi melindungi organ vital dan
melindungi tubuh dari suhu luar yang kurang bersahabat.
B. jaringan fibrosa
Jaringan ikat Fibrosa tersusun dari matriks yang mengandung
serabut fleksibel berupa kolagen dan bersifat tidak elastis. Fibrosa
ditemukan pada tendon otot, ligamen, dan simfisis pubis. Fungsinya
antara lain sebagai penyokong dan pelindung, penghubung antara
otot dan tulang serta penghubung antara tulang dan tulang.
C. Otot
Otot adalah sebuah jaringan dalam tubuh dengan kontraksi sebagai tugas utama

otot lurik
• Memiliki desain yang efektif untuk pergerakan yang spontan dan membutuhkan
tenaga besar. Pergerakannya diatur sinyal dari sel syaraf motorik. Otot ini menempel
pada kerangka dan digunakan untuk pergerakan.
otot polos
• Otot yang ditemukan dalam intestinum dan pembuluh darah bekerja dengan
pengaturan dari sistem saraf tak sadar, yaitu saraf otonom. Otot polos dibangun oleh
sel-sel otot yang terbentuk gelondong dengan kedua ujung meruncing,serta
mempunyai satu inti.
• -
• D. pembuluh darah limfe
• - kapiler
• - arteri
• - vena
Etiologi
• 1. Kondisi genetic
• 2. Radiasi
• 3. Lingkungan Karsinogen
• 4. infeksi
• 5. Trauma
Kalsifikasi
N Jaringan Asal Bentuk Tumor
o
.
1 Fibrous Fibroma/Fibrosarcoma
.
2 Fibrohistiocytic Malignant fibrous histiocytoma
.
3 Lipomatous Lipoma/Liposarcoma
.
4 Smooth muscle Leiomyoma/Leiomyosarcoma
.
5 Skeletal muscle Rhabdomyoma/Rhabdomyosarcoma
.
6 Blood vessel Angioma/Angiosarcoma
.
7 Lymph vessel Lymphangiosarcoma
.
8 Perivascular Hemangioma/Malignant hemangio pericytoma
.
9 Synovial Synovial sarcoma
.
Stadium Klinik
• Berdasarkan UICC dan AJCC 2002
• T – Primary tumor
• T0 Tidak terdapat tumor primer
• T1 Tumor <5 cm in greatest dimension
• T1a Superficial tumor
• T1b Deep tumor
• T2 Tumor >5 cm in greatest dimension
• T2a Superficial tumor
• T2b Deep tumor
Stadium Klinik
• N – Regional lymph nodes
• N0 No regional lymph node metastasis
• N1 Regional lymph node metastasis
• M – Distant metastasis
• M0 No distant metastasis
• M1 Distant metastasis
Stadium Klinik
Stage 1A Low grade T1a N0 M0
Low Grade T1b N0 M0
Stage 1B Low Grade T2a N0 M0
Low Grade T2b N0 M0
Stage IIA Hight Grade T1a N0 M0
Hight Grade T1b N0 M0
Stage IIB Hight Grade T2a N0 M0
Stage III Hight Grade T2b N0 M0
Satge IV Any Any T N1 M0
Any Any T AnyN M1
• MACAM – MACAM TUMOR JARINGAN LUNAK
• 1. Jaringan lemak
• Lipoma: ialah tumor jaringan jinak jaringan lemak. Tumor ini sering
bercampur dengan jaringan lainnya, sehingga ada bermacam-macam tipe
lipoma
No. Jenis Lipoma

1. Fibrolipoma

2. Fibromyxolipoma

3. Intramuscular lipoma

4. Angiomyolipoma

5. Angiolipoma

6. Angiolipoma, infiltrate

7. Myelolipoma

8. Hybernoma
• 2. jaringan Fibrosa
• Fibroma

• Fibroma ialah tumor jinak yang berasal dari jaringan ikat. Seperti halnya dengan
lipoma, fibroma itu dapat bercampur dengan tumor jaringan lainnya, sehingga ada
bermacam-macam tipe fibroma
• Terapi:
• Fibroma: eksisi sederhana
• Desmoid: eksisi luas
• Neurofibromatosis jinak: eksisi sederhana untuk tumor yang besar saja atau
yang mengganggu, karena tidak mungkin mengangkat semua tumor.
• Neufibrosarkoma: eksisi luas.
• 3. Jaringan Otot
• Leiomyioma
• Leiomioma adalah neoplasma jinak jaringan lunak yang timbul dari otot polos Bentuk
herediter, yang menyebabkan, beberapa leiomioma, pada awalnya dicatat oleh Kloepfer dkk pada
tahun 1958. Mereka dapat mengembangkan otot polos di mana pun hadir. Transformasi maligna
mungkin tidak terjadi. (15)
• - Leiomioma dapat dikategorikan ke dalam 4 jenis berikut:
• - Beberapa piloleiomyomas
• - Solitary piloleiomyoma
• - Angioleiomyoma (soliter)
• - Genital leiomyoma (soliter)
• Rhabdomyoma (19)
• Rhabdomyoma adalah tumor otot lurik. Ada 2 jenis rhabdomyoma
adalah neoplastik dan hamartoma. Hamartoma dibagi menjadi
rhabdomyoma jantung dan mesenchymal rhabdomyomatous kulit.
• 4. Jaringan Pembuluh Darah dan Limfe
• Hemangioma
• Hemangioma ialah tumor jinak yang berasal dari pembuluh darah. Tumor ini
berwarna merah atau merah kebiru-biruan. Hemangioma itu terutama terdapat pada
bayi dan anak-anak.
• Ada beberapa macam hemangioma:
• Hemangioma arteriale
• Hemangioma capillare
• Hemangioma cavernosum
• Hemangioma intramuscular
• Hemangioma racemosum
• Limfangioma
• - Limfangioma capilaris
• - Limfangioma cavernosum
• - Limfangioma kistikum
• - Limfangioma kistikum
• Angiosarcoma
• Angiosarcoma adalah neoplasma ganas yang jarang terjadi dengan
berkembang cepat, luas infiltrassi sel anaplastik berasal dari
pembuluh darah dan lapisan pembuluh darah yang menjadi tidak
teratur.
• 5. Jaringan Saraf Perifer
• - Neurofibroma
• Neurofibroma adalah tumor jinak selubung saraf dalam system saraf
perifer. Biasanya ditemukan pada individu dengan neurofibromatosis tipe I
(NF1), sebuah autosomal dominan penyakit genetic yang diturunkan
• Neurofibroma dibagi menjadi tipe yaitu dermal dan plexiform.
Neurofibroma kulit berhubungan dengan saraf tepi tunggal, sementara
plexiform Neurofibroma berhubungan dengan berkas saraf ganda.
• . Plexiform neurofibroma lebih sulit untuk diobati dan bisa berubah
menjadi tumor ganas. Neurofibroma Dermal tidak menjadi ganas.
• Neurofibrosarcoma
• Neurofibrosarcoma adalah tumor ganas selubung saraf perifer. Biasa
juga disebut Schwannoma ganas, Neurofibrosarcoma, dan
Neurosarcoma.
• Jaringan Penyambung
• - Sinovial Sarcoma
Synovial sarcoma adalah salah satu tumor jaringan lunak yang paling
umum terjadi pada remaja dan pasien muda, dengan sekitar 1 dari 3
kasus yang terjadi dalam 2 dekade pertama kehidupan. Rata-rata
pasien yang didiagnosa adalah sekitar 30 tahun.
Kesimpulaan
• 1. Jaringan lunak adalah bagian dari tubuh yang terletak antara kulit dan tulang serta organ tubuh
bagian dalam. Yang tergolong jaringan lunak adalah yang berasal dari jaringan embrional
mesoderm yaitu jaringan ikat, otot,pembuluh darah dan limfe, jaringan lemak, dan selaput saraf.
• 2. Etiologi dari tumor jaringan lunak bisa disebabkan oleh kondisi genetic, radiasi, lingkungan
karsinogen, infeksi, dan trauma.
• 3. Penilaian gradasi hitopatologis dapat ditentukan dari tingkat selularitas, ukuran tumor, jumlah
mitosis, dan staging.
Kesimpulan
• 4. Diagnosis dapat ditegakkan dari anamnesis yaitu tumor jinak biasnya
tumbuh lambat, tidak cepat membesar, bila diraba terasa lunak dan bila
tumor digerakan relatif mudah digerakan. Sedangkan pertumbuhan kanker
jaringan lunak relatif cepat membesar,berkembang menjadi benjolan yang
keras, dan bila digerakan agak ssular serta dapat menyebar ke seluruh
terutama paru-paru.
• 5. Pada dasarnya prinsip penatalaksanaan untuk tumor jinak jaringan lunak
adalah eksisi yaitu pengangkatan seluruh jaringan tumor. Tapi
penatalaksanaan berbeda pada sarcoma jaringan lunak karena dibedakan
atas lokasinya, antara lain: ekstremitas, visceral, bagian tubuh lain, dan SJL
dengan metastasis jauh.
• 6. Prognosis dari sarkoma jaringan lunak bergantung pada : staging, lokasi
serta besar tumor, respon tumor terhadap terapi, umur serta kondisi
kesehatan dari penderita, dan penemuan pengobatan baru.
Daftar Pustaka
http://www.cancer.org/cancer/soft-tissue-sarcoma.html diakses tanggal 1 Februari 2017.
• I Dewa Gede Sukardja.2005. Onkologi Klinik.Edisi 2. Airlangga University Press.Surabaya.
• http://www.anatomyatlases.org/MicroscopicAnatomy/Section03/Plate0340.shtml diakses
tanggal . 1 Februari 2017
• http://www.tutorvista.com/content/biology/biology-iii/animal-histology/connective-tissue-
proper.php diakses tanggal 1 Februari 2017.
• http://www.anatomyatlases.org/MicroscopicAnatomy/Section05/Plate0568.shtml diakses
tanggal 2 Februari 2017.
• http://www.anatomyatlases.org/MicroscopicAnatomy/Section08/Plate08152.shtml diakses
tanggal 2 Februari 2017.
• http://www.anatomyatlases.org/MicroscopicAnatomy/Section06/Plate06121.shtml diakses
tanggal 2 Februari 2017
• Staf Pengajar Bagian Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2011. Kumpulan
Kuliah Ilmu Bedah. Jakarta.
• http://ilmubedah.info/sarkoma-jaringan-lunak-soft-tissue-sarcoma-20110509.html
Daftar Pustaka
• http://www.cancer.org/cancer/soft-tissue-sarcoma.html diakses tanggal 1 Februari 2017.
• I Dewa Gede Sukardja.2005. Onkologi Klinik.Edisi 2. Airlangga University Press.Surabaya.
• http://www.anatomyatlases.org/MicroscopicAnatomy/Section03/Plate0340.shtml diakses
tanggal . 1 Februari 2017
• http://www.tutorvista.com/content/biology/biology-iii/animal-histology/connective-tissue-
proper.php diakses tanggal 1 Februari 2017.
• http://www.anatomyatlases.org/MicroscopicAnatomy/Section05/Plate0568.shtml diakses
tanggal 2 Februari 2017.
• http://www.anatomyatlases.org/MicroscopicAnatomy/Section08/Plate08152.shtml diakses
tanggal 2 Februari 2017.
• http://www.anatomyatlases.org/MicroscopicAnatomy/Section06/Plate06121.shtml diakses
tanggal 2 Februari 2017
• Staf Pengajar Bagian Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2011. Kumpulan
Kuliah Ilmu Bedah. Jakarta.
• http://ilmubedah.info/sarkoma-jaringan-lunak-soft-tissue-sarcoma-20110509.html
Daftar Pustaka
• Virchow R. Ueber Makroglossie und pathologische Neubildung quergestreifter
Muskelfasern. Virchows Arch (Pathol Anat).
• Batchelor RJ, Lyon CC, Highet AS. Successful treatment of pain in two patients
with cutaneous leiomyomata with the oral alpha-1 adrenoceptor antagonist,
doxazosin. Br J Dermatol. Apr 2004
• Martin RG. Malignant tumors of the small intestine. Surg Clin North Am. Aug
1998.
• D'Adamo D. Advances in the treatment of gastrointestinal stromal tumor. Adv
Ther. Oct 2 2009;epub ahead of print.
• Bjorndal Sorensen K, Godballe C, Ostergaard B, Krogdahl A. Adult extracardiac
rhabdomyoma: light and immunohistochemical studies of two cases in the
parapharyngeal space. Head Neck. Mar 2006
• http://ilmubedah.info/rhabdomyosarcoma-20120421.html diakses tanggal 1
Februari 2017.
Daftar Pustaka
• Toro JR, Travis LB, Wu HJ, Zhu K, Fletcher CD, Devesa SS. Incidence patterns of soft tissue
sarcomas, regardless of primary site, in the surveillance, epidemiology and end results
program, 1978-2001: An analysis of 26,758 cases. Int J Cancer. Dec 15 2006.
• Lahat G, Dhuka AR, Hallevi H, Xiao L, Zou C, Smith KD, et al. Angiosarcoma: clinical and
molecular insights. Ann Surg. Jun 2010.
• Muir D, Neubauer D, Lim TI, Yachnis AT, Wallace MR. . (2003) "Tumorigenic Sifat
Neurofibromin-Kekurangan Sel Schwann Neurofibroma." American Journal of Pathology
• Mautner VF, Friedrich RE, von Deimling A, Hagel C, Korf B, Knöfel MT, Wenzel R,
Fünsterer C. (2003). "Ganas tumor selubung saraf perifer di neurofibromatosis tipe 1:
MRI mendukung diagnosis neurofibroma plexiform ganas." American Journal of
Pathology 45 (9).
• Eilber FC, Dry SM. Diagnosis and management of synovial sarcoma. J Surg Oncol. 2008.

Anda mungkin juga menyukai