Anda di halaman 1dari 32

Adenohipofisis (pituitary anterior)

Hormon pertumbuhan (GH)


Hormon tirotropin (TSH)
Hormon FSH, LH
Hormon prolaktin
Neurohipofisis (pituitary posterior)
Hormon antidiuretik
Hormon oksitosin
Disorder of sex diferentiation (genetalia ambigua)
Gangguan pertumbuhan
Gangguan pubertas
Gangguan metabolisme glukosa
Gangguan metabolisme kalsium
Hipotiroid & hipertiroid
Diabetes melitus tipe 1 & 2
Obesitas
Tabel 1. Aetiological classification of disorders of glycaemia*
from the 1988 WHO consultation
DM TIPE I DM TIPE II
• Tidak gemuk Overweight
• BB ↓, polidipsi, poliurix ↓ BB sedikit/-
• Gx timbul singkat  gx Gx: bulan s/d tahun
ketosis (30-40% saat dx) Glikosuria tanpa
• Honeymoon period ketonuria
• Insulin dependen Polidipsi, poliuri +/-
• Resiko KAD berulang KAD: 5-25%
• 5% 1st/ 2nd degree 74-100% 1st / 2nd degree
relative DM II relative DM I
DM TIPE I DM TIPE II
• Autoantibodi spesifik thd • Autoantibodi spesifik thd
insulin + insulin -
• Insulin endogen puasa, • Insulin endogen puasa,
C-peptide rendah, sedikit C-peptide normal, ↑ stl
↑ stl pemberian glukosa pemberian glukosa
• Penyakit autoimun lain + • Penyakit autoimun lain -
Olympics Dispatch I: August 15, 2004
Posted 08/17/2004
Anne Peters Harmel, MD
.....
But the reason I am here is to be the
physician to an athlete, an amazing
individual named Gary Hall, Jr, who
competes as a swimmer in spite of having
type 1 diabetes. I watched him swim this
morning on the men's 4 x 100 freestyle
relay team; I saw him swim a good race,
unhampered by his disease.
....
Definisi : gangguan sekresi/kerja insulin 
intoleransi glukosa  hiperglikemia kronis
DM tipe 1 = IDDM  pada anak : 98%
Tipe IA : pengaruh genetik (HLA-DR4) dan
lingkungan = juvenile onset diabetes/ketosis
prone diabetes juvenil
Tipe IB : kondisi autoimun primer (Hashimoto
disease, Graves disease, pernicious anemia,
myasthenia gravis)
Insiden:
1/1500 anak <5 tahun, 1/350 anak <18 tahun
Penyakit kronis terbanyak setelah asma
Dx ditegakkan  salah satu kriteria sbb:
1. Gx klinis: poliuria, polidipsi, polifagia,
penurunan BB, hiperglikemi GDS >200 mg/dL
2. Asimptomatis, GDS >200 mg/dL atau GDP >
normal dg TTG terganggu, > 1x pemeriksaan
* GDP dianggap normal < 126 mg/dL
* Penilaian hasil TTG:
- DM : GDP ≥126 atau GD 2 jam PP ≥200
- TGT : GDP <126 atau GD 2 jam PP 140-199
- GGP : GDP 100-126 atau GD 2 jam PP <140
- Normal: GDP <100, GD 2 jam PP <140
DM DM

<126 mg/dl <200 mg/dl

PRE DM PRE DM
>100 mg/dl >140 mg/dl

NORMAL NORMAL
PUASA 2 jam POST PRANDIAL
Pada dugaan DM tipe-1  penderita harus segera
rawat inap dg tujuan untuk stabilisasi metabolisme &
edukasi keluarga
Insulin
Dosis total insulin adalah 0,5 - 1 UI/kg BB/hari 
jika ketosis (+) atau KAD dosis insulin ditingkatkan
Selama pemberian harus dilakukan pemantauan
glukosa darah  gejala hipoglikemia dapat timbul
ok kebutuhan insulin berkurang selama fase
‘honeymoon’  dosis insulin diturunkan sementara
Meal plan
Olah raga
Berdasar cara kerja insulin
Ultra short acting/rapid, short , intermediate,
long, ultra long acting
Mixed insulin, Analog insulin
Berdasar prosedur suntikan
Multiple Daily Injection (MDIs)  3x sebelum
makan + suntikan basal sebelum tidur
Split-Mixed Program  2x insulin short acting
+ intermediate
Insulin pump (continous subcutaneous insulin
infusion)
OOA POA DOA
Ultra short/quick/rapid acting
15-30’ 60-90’ 3-5 jam
Insulin aspart, Insulin lispro
Short acting
30-60’ 2-4 jam 6-8 jam
Insulin reguler, Actrapid, Humulin R
Intermediate acting 16-24
1-2 jam 4-8 jam
Insulatard, Humulin N jam
Long acting 16-24
1-3 jam 4-12 jam
Monotard, Humulin lente, Humulin Zn jam
Mixed insulin
30’ 2-8 jam 24 jam
Mixtard, Novomix
4-24 24-36
Insulin analogues 2-4 jam
jam jam
Jangka pendek (akut)
Hipoglikemia
Ketoasidosis (KAD)
** dawn phenomenone  the somogyi effect
Jangka panjang (kronis)
Nefropati  HT, PGK
Neuropati
Retinopati
Gangguan pertumbuhan & pubertas
Defisiensi insulin yg parah  hiperglikemi,
ketogenesis, counter regulatory hormon ↑
25-40% px baru; 8-10 /100 person-years
Gejala klinis :
BB↓, polidipsi, poliuri, perubahan nafsu makan,
aktifitas ↓
Vomiting, dehidrasi, sesak (hiperventilasi), nyeri
abdomen, penurunan kesadaran
1-5%  edema serebri dlm 6-12 jam
Prinsip penanganan KAD:
Koreksi dehidrasi dan elektrolit
Pemberian insulin
Rehidrasi:
Tentukan volume status px  perfusi, BUN ↑,
prediksi natrium
NS 10 cc/ kg/ jam  defisit + maintenance
1500 cc/m2/hr, diperhitungkan dlm 2 hari
(maks 3500 cc/hari); ½ dalam 12 jam, sisanya
dlm 36 jam
Kalium
KCl, kecepatan 3 mEq/ kg/ 24 jam, stl resusitasi
cairan
Asidosis
Dikoreksi jk pH<7,1
Na bic dg kecepatan 1-3 mEq/kg/12 jam
Dihentikan jk pH > 7.2
Edema serebri
Manitol 0.25-1 g/kg
Penurunan glukosa darah
Rehidrasi  glukosa ↓
Regular insulin 0.1 u/ kg/ jam, iv
Target: ↓ 50 -100 mg/dL / jam
GDA 250-350  D5, 180-240  D10
Tujuan :
mengurangi morbiditas ok komplikasi akut/kronis
Pemantauan
Keadaan umum  tanda vital, tumbuh kembang,
kemungkinan infeksi
Pemeriksaan kadar gula darah  setiap sebelum
makan utama dan menjelang tidur malam hari
Pemeriksaan kadar HbA1C  setiap 3 bulan)
Pemeriksaan keton urine (terutama bila kadar gula
> 250 mg/dl), mikroalbuminuria, fungsi ginjal 
setiap 1 tahun
Pemeriksaan funduskopi  setelah 3-5 tahun
menderita DM tipe-1, atau setelah pubertas
Sempurna Baik Cukup Buruk
GDP (mg/dL) <120 <140 <180 >180
GD 2 jpp (mg/dL) <140 <200 <240 >240
Glukosa urine - - + ++
Keton urine - - - ++
Tumbuh kembang N N sesuai terganggu
Hiperkolesterolemia - - - ++
HbAiC (%) <7 7-7,9 8-8,9 ≥10
DM tipe 2 = NIDDM (evolving epidemic)
Resistensi insulin
Gangguan fungsi sel beta kelenjar pankreas
Faktor resiko : genetik (neonatal DM, MODY),
nutrisi buruk/BBLR, gaya hidup, obesitas,
otoimun (LADA)
Tatalaksana : diet, olahraga, ADO, perbaikan gaya
hidup, atasi HT, hiperlipidemia, stres
Target : GDP 90-130 mg/dL, GD2jpp <180 mg/dL,
HbA1c <7%
GD Hipoglik BB Lemak
 emia  
Menurunkan pembentukan
Biguanine
(metformin)
gula di hati, memperbaiki kerja ++ - - +
insulin di hati
Memperbaiki kerja insulin,
Sulfonilurea
menambah pengeluaran insulin ++ ++ ++ -
Meglitinid Menambah pengeluaran insulin ++ + + -
-glikosidase Menghambat penyerapan gula
inhibitor di usus ++ + + -
Thiazolidine- Memperbaiki kerja insulin di
diones otot & hati ++ - - +
Dipeptidyl Menambah pengeluaran insulin ++ + - +
Memperbaiki pengambilan gula
Peptidase-4
inhibitor
di otot, menghambat ++ + + -
pembentukan gula di hati
Nelson’s Textbook of Pediatric
Buku Ajar Endokrinologi Anak
http://www.endotext.org
http://pedsinreview.aappublication.org

Anda mungkin juga menyukai