Anda di halaman 1dari 30

PERCOBAAN LISTRIK

STATIS MENGGUNAKAN
SEDOTAN

Nama Kelompok:
Elang Rimbawan/ 17302241010
Faisal Kristanto/ 17302241009
Rahmadany Leonita/ 17302241013
Maria Magdalena/ 17302241014
A. Tujuan Percobaan

1. Memahami perpindahan elektron dari


satu benda ke benda lain (pada muatan
sejenis maupun berlainan jenis).
2. Menunjukkan hubungan gaya dan
muatan listrik pada jarak tetap.
3. Menunjukkan hubungan antara gaya
dan jarak pada muatan tetap.

2
B. Dasar Teori

Listrik statis adalah ketidaksetimbangan


muatan listrik pada permukaan benda.
Muatan listrik tetap ada sampai benda
kehilangan muatannya dengan cara
sebuah arus listrik melepaskan muatan
listrik. Lisrtik statis kontras dengan arus
listrik yang mengalir melalui kabel atau
konduktor lainnya dan mentrasmisikan
Gaya Coloumb

Gaya Coloumb adalah gaya yang


timbul akibat benda-benda yang
bermuatan listrik dan dipengaruhi
oleh dua faktor yaitu besar muatan
listrik dan kuadrat jarak dari masing-
masing.
B. Alat dan Bahan

1. Sedotan Plastik
2. Tisu kering
3. Botol plastik bekas
4. Penggris
C. Langkah Percobaan dengan Variasi Jumlah Gosokan

1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan


2. Menggosokkan tisu pada sedotan sebanyak 5, 10, 15 dan 20
kali gosokan (sedotan dalam keadaan kering)
3. Meletakkan sedotan yang sudah digosok di atas mulut botol
dalam keadaan seimbang (tidak memegang sisi sedotan
yang sudah digosok)
4. Mendekatkan tangan pada sisi sedotan yang sudah digosok
sebelumnya, atur agar jaraknya pada masing-masing
percobaan sama, yaitu 5 cm
5. Mengamati interaksi dan membandingkan besar gaya (F)
terhadap banyaknya gosokan (q)
D. Langkah Percobaan dengan Variasi Jumlah Gosokan

1. Menggosokkan tisu pada sedotan sebanyak 10 kali


gosokan (sedotan dalam keadaan kering)
2. Meletakkan sedotan yang sudah digosok di atas
mulut botol dalam keadaan seimbang (tidak
memegang sisi sedotan yang sudah digosok)
3. Mendekatkan tangan pada sisi sedotan yang sudah
digosok sebelumnya, atur agar jaraknya pada
masing-masing percobaan 5 cm, 10 cm, 15 cm dan
20 cm
4. Mengamati interaksi dan membandingkan besar
gaya (F) terhadap banyaknya gosokan (q)
5. Melakukan percobaan dengan cara yang sama
Variabel Bebas
PERCOBAAN
: Banyaknya Muatan (Q)
1
Variabel Kontrol : Jarak (R)
Variabel Terikat : Besarnya Gaya (F)
Varian : Muatan Tak Sejenis (Tangan
Dengan Sedotan)
Dengan Respon Tarik Menarik.
NO. JARAK (CM) GAYA (F)

1 20 Tidak terlihat terjadinya gaya


2 15 Tidak terlihat terjadinya gaya
Gaya yang terjadi adalah gaya tolak menolak,, walaupun
3 10
masih dikategorikan kecil
Gaya yang terjadi adalah gaya tolak menolak, pada jarak 5
4 5 cm ini bisa disimpulkan gaya terbesar dari gaya pada jarak
percobaan sebelumnya
Variabel Bebas : Banyaknya Muatan (Q) PERCOBAAN 2
Variabel Kontrol : Jarak (R)
Variabel Terikat : Besarnya Gaya (F)
Varian : Muatan Sejenis (Sedotan
Dengan Sedotan) Dengan Respon Tolak
Menolak
NO. JARAK (CM) GAYA (F)

1 20 Tidak terlihat terjadinya gaya

2 15 Tidak terlihat terjadinya gaya

Gaya yang terjadi adalah gaya tolak menolak,, walaupun


3 10
masih dikategorikan kecil

Gaya yang terjadi adalah gaya tolak menolak, pada jarak 5 cm


4 5 ini bisa disimpulkan gaya terbesar dari gaya pada jarak
percobaan sebelumnya
Variabel Bebas : Jarak (R) PERCOBAAN 3
Variabel Kontrol : Banyaknya Muatan (Q)
Variabel Terikat : Besarnya Gaya (F)
Varian : Muatan Tak Sejenis (Tangan
Dengan Sedotan)
Dengan Respon Tarik Menarik.
JUMLAH
NO. GAYA (F)
GOSOKAN
1 5x Pada jumlah gosokan sebanyak 5x, belum terjadi gaya
Gaya yang terjadi adalah gaya tarik menarik, pada jumlah
2 10 x
gosokan 10x, terdapat gaya walaupun masih kecil
Gaya yang terjadi adalah gaya tarik menarik, pada jumlah
3 15 x gosokan 15 x ini, gaya mulai bertambah besar daripada besar
gaya pada jumlah gosokan 10x
Gaya yang terjadi adalah gaya tarik menarik, pada jumlah
4 20 x gosokan sebanyak 20x ini, gayanya semakin besar dari gaya
pada 10x dan 15x gosokan
Variabel Bebas : Jarak (R) PERCOBAAN 4
Variabel Kontrol : Banyaknya Muatan (Q)
Variabel Terikat : Besarnya Gaya (F)
Varian : Muatan Sejenis (Sedotan
Dengan Sedotan)
Dengan Respon Tolak Menolak
JUMLAH
NO. GAYA (F)
GOSOKAN

1 5x Pada jumlah gosokan sebanyak 5x, belum terjadi gaya

Gaya yang terjadi adalah gaya tolak menolak, pada jumlah


2 10x
gosokan 10x, terdapat gaya walaupun masih kecil
Gaya yang terjadi adalah gaya tolak menolak, pada jumlah
3 15x gosokan 15 x ini, gaya mulai bertambah besar daripada
besar gaya pada jumlah gosokan 10x
Gaya yang terjadi adalah gaya tolak menolak, pada jumlah
4 20x gosokan sebanyak 20x ini, gayanya semakin besar dari gaya
pada 10x dan 15x gosokan
E. Kesimpulan

Dari percobaan tersebut dapat disimpukan


bahwa:

1.Gaya (F) berbanding lurus dengan muatan


listrik (q)
2.Gaya (F)berbanding terbalik dengan jarak (r)
3.Muatan sejenis tolak menolak sedangkan
muatan yang tidak sejenis akan tarik
menarik.
PERCOBAAN KUAT
MEDAN MAGNETIK
TUJUAN PERCOBAAN

1. Menunjukkan hubungan antara kuat medan magnet dan


arus pada jarak tetap (B~𝐼).
2. Menunjukkan hubungan antara kuat medan magnet dan
jarak pada besar arus tetap (B~1/𝑎).
3. Menunjukkan bahwa kuat medan magnet (B) adalah vector
yang dipengaruhi oleh arah arus (I).
4. Menunjukkan hubungan antara kuat medan magnet dan
banyaknya lilitan (B~𝑁).
5. Menunjukkan hubungan antara kuat medan magnet
dengan medium yang digunakan.
DASAR TEORI

Kumparan kawat berinti besi yang dialiri listrik


dapat menarik besi dan baja. Hal ini menunjukkan bahwa
kumparan kawat berarus listrik dapat menghasilkan
medan magnet. Medan magnet juga dapat ditimbulkan
oleh kawat penghantar lurus yang dialiri listrik. Dengan
begitu, arus listrik yang mengaliri dalam kawat
penghantar ini menghasilkan medan magnetik, atau
disekitar kawat berarus listrik terdapat medan magnetik.
DASAR TEORI

• Arah medan magnetik di sekitar kawat


penghantar lurus berarus listrik dapat ditentukan
dengan kaidah tangan kanan. Jika arah ibu jari
menunjukkan arah arus listrik (I), maka arah keempat
jari yang lain menunjukkan arah medan magnetik
(B). Kaidah tangan kanan ini juga dapat digunakan
untuk menemukan arah medan magnetik pada
penghantar berbentuk lingkaran yang dialiri listrik
DASAR TEORI

Besarnya medan magnetik yang ditimbulkan leh kawat


penghantar berarus listrik disebut induksi magnetic atau kuat medan
magnet, yang besarnya dirumuskan sabagi berikut :

𝑖
𝐵=𝑘
𝑎

Dengan B = kuat medan magnet (T)


I = kuat arus pada kawat (A)
a = jarak kawat ke suatu titik (m)
𝜇0
k = = konstanta (10−7 𝑊𝑏/𝐴 m)
4𝜋
ALAT DAN BAHAN

1.Kompas
2.Paku
3.Baterai
4.Kawat Tembaga
5.Penggaris
LANGKAH PERCOBAAN 1
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Mengatur jarak antara kompas dengan paku.
3. Melilitkan paku dengan tembaga secara full.
4. Menghubungkan paku dengan besar kuat arus tertentu
dengan cara mengatur besar tegangan baterai.
5. Mendekatkan paku dengan kompas pada jarak yang
sudah ditentukan.
6. Mengamati interaksi pada jarum kompas dengan paku dan
membandingkan besar kuat medan magnet (B) terhadap
arus (I).
7. Mengulangi langkah 4 - 6 untuk variasi besar kuat arus
yang lainnya.
LANGKAH PERCOBAAN 2

1. Menyiapkan alat dan bahan.


2. Mengatur besar kuat arus yang akan digunakan dengan cara
mengatur besar tegangan baterai.
3. Melilitkan paku dengan tembaga secara full.
4. Menghubungkan paku dengan besar kuat arus yang sudah ditentukan.
5. Mendekatkan paku dengan kompas pada jarak tertentu.
6. Mengamati interaksi pada jarum kompas dengan paku dan
membandingkan besar kuat medan magnet (B) terhadap jarak (a).
7. Mengulangi langkah 4 - 6 untuk variasi besar jarak yang lainnya.
LANGKAH PERCOBAAN 3

1. Menyiapkan alat dan bahan.


2. Mengatur besar kuat arus yang akan digunakan dengan cara
mengatur besar tegangan baterai.
3. Melilitkan paku dengan tembaga secara full.
4. Mengatur arah arus dimana (sisi A) dihubungkan dengan kutub negatif
baterai dan sisi lainnya (sisi B) dengan kutub positif baterai, sehingga
arus akan mengalir dari (sisi B) ke (sisi A).
5. Menghubungkan paku dengan besar kuat arus yang sudah ditentukan.
6. Mendekatkan paku dengan kompas pada jarak tertentu.
7. Mengamati interaksi pada jarum kompas dengan paku
8. Mengulangi langkah 4 – 7 dengan mengubah arah arusnya dari sisi
lain menuju ujung paku (kutub negatif di sisi B dan positif di sisi A)
LANGKAH PERCOBAAN 4

1. Menyiapkan alat dan bahan.


2. Mengatur besar kuat arus yang akan digunakan dengan cara mengatur
besar tegangan baterai.
3. Mengatur jarak antara kompas dengan paku.
4. Melilitkan paku dengan tembaga secara setengah full bagian dari paku.
5. Menghubungkan paku dengan besar kuat arus yang sudah ditentukan.
6. Mendekatkan paku dengan kompas pada jarak yang sudah ditentukan.
7. Mengamati interaksi pada jarum kompas dengan paku dan
membandingkan besar kuat medan magnet (B) terhadap banyaknya lilitan
(N).
8. Mengulangi langkah 4 - 7 untuk lilitan paku secara full.
LANGKAH PERCOBAAN 5

1. Menyiapkan alat dan bahan.


2. Mengatur besar kuat arus yang akan digunakan dengan cara mengatur
besar tegangan baterai.
3. Mengatur jarak antara kompas dengan paku.
4. Membuat lilitan tembaga yang didalamnya tidak terdapat pakunya.
5. Menghubungkan lilitan tembaga dengan besar kuat arus yang sudah
ditentukan.
6. Mendekatkan paku dengan kompas pada jarak yang sudah ditentukan.
7. Mengamati interaksi pada jarum kompas dengan lilitan tembaga dan
membandingkan besar kuat medan magnet (B) terhadap medium yang
digunakan.
8. Mengulangi langkah 4 - 8 untuk lilitan tembaga yang didalamnya
terdapat paku.
HASIL PERCOBAAN 1

VARIABEL BEBAS : TEGANGAN (V)


VARIABEL KONTROL : JARAK (A)
VARIABEL TERIKAT : KUAT MEDAN MAGNET (B)

No. V (Tegangan) a (Jarak) B (Kuat medan magnet)

1 0 volt 0,5 cm Diam

2 1,5 volt 0,5 cm Lemah

3 3 volt 0,5 cm Kuat


HASIL PERCOBAAN 2

VARIABEL BEBAS : JARAK (A)


VARIABEL KONTROL : TEGANGAN (VOLT)
VARIABEL TERIKAT : KUAT MEDAN MAGNET (B)

No. a (Jarak) V (Tegangan) B (Kuat medan magnet)

1 5 cm 3 volt Lemah

2 3 cm 3 volt Sedang

3 1 cm 3 volt Kuat
HASIL PERCOBAAN 3

VARIABEL BEBAS : ARAH ARUS


VARIABEL KONTROL : JARAK (A) DAN TEGANGAN (V)
VARIABEL TERIKAT : ARAH KUAT MEDAN MAGNET (B)

(sisi A) (sisi B) Arah arus baterai Arah magnet pada paku Interaksi paku dengan kompas

Sisi A akan menarik jarum


Sisi A menjadi kutub utara
negatif Positif Dari sisi B ke sisi A kompas selatan.
Sisi B menjadi kutub selatan
Sisi B menarik jarum utara.
Kutub
baterai
Sisi A akan menarik jarum
Sisi A menjadi kutub selatan
positif Negatif Dari sisi A ke sisi B kompas utara.
Sisi B menjadi kutub utara
Sisi B menarik jarum selatan.
HASIL PERCOBAAN 4

VARIABEL BEBAS : JUMLAH LILITAN (N)


VARIABEL KONTROL : JARAK (A) DAN TEGANGAN (V)
VARIABEL TERIKAT : KUAT MEDAN MAGNET (B)

B (Kuat medan
No. N (Jumlah lilitan) a (Jarak) V(Tegangan)
magnet)

1 Setengah bagian dari paku 3 cm 3 volt Diam

2 penuh 3 cm 3 volt Kuat


HASIL PERCOBAAN 5

VARIABEL BEBAS : MEDIUM


VARIABEL KONTROL : JARAK (A) DAN TEGANGAN (V)
VARIABEL TERIKAT : KUAT MEDAN MAGNET (B)

B (Kuat medan
No. Medium a (Jarak) V (Tegangan)
magnet)

Dengan
1 3 cm 3 volt Ada magnet
paku

2 Tanpa paku 3 cm 3 volt Diam


KESIMPULAN
Dari percobaan tersebut dapat disimpukan bahwa:
1. Hubungan kuat medan magnet berbanding lurus dengan kuat
arus pada jarak tetap (B~𝐼).
2. Hubungan kuat medan magnet berbanding terbalik dengan jarak
1
pada besar tegangan tetap (B ~ ).
𝑎
3. Kuat medan magnet (B) adalah vector yang dipengaruhi oleh
arah arus (i) karena arah arus menentukan kutub magnet yang
terbentuk.
4. Hubungan kuat medan magnet berbanding lurus dengan
banyaknya lilitan (B~𝑁).
5. Kuat medan magnet dengan medium udara dan medium paku di
dalam lilitan memiliki nilai konstanta (k) yang berbeda.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai