Anda di halaman 1dari 22

HERPES SIMPLEKS

Fever blister, cold sore, herpes febrilis, herpes labialis,


herpes progenitalis (genitalis)

Pembimbing: dr. Hastono Isnain Sp.KK.


dr. Ira Puspita Rini Sp.KK
Definisi
Herpes simpleks

Virus herpes simpleks tipe I atau


tipe II

Vesikel yang berkelompok diatas kulit


yang sembab dan eritematosa pada
daerah dekat mukokutan

Infeksi dapat berlangsung baik


primer maupun rekurens
Infeksi HSV berlangsung dalam 3
tingkat :

Infeksi Primer

Fase Laten

Infeksi Rekurens
Infeksi Primer
Predileksi :
HSV Tipe I → daerah pinggang ke atas terutama
mulut dan hidung (dimulai pada usia anak-anak)
HSV Tipe II → daerah pinggang ke bawah terutama
genital (terjadi pada usia dekade II atau III)
 Berlangsung lebih lama dan berat, 3 minggu dan
disertai gejala sistemik, demam, malaese,
anoreksia, pembesaran KGB regional.
Infeksi Primer
Manifestasi Klinis :

Vesikel berkelompok di atas kulit yg sembab dan


eritematosa, berisi cairan jernih → seropurulen →
krusta dan kadang mengalami ulserasi dangkal →
sembuh tanpa sikatriks.

Pada perabaan tidak terdapat indurasi.


Fase Laten
Pada fase laten tidak ditemukan gejala klinis.

HSV dapat ditemukan dalam keadaan tidak


aktif pada ganglion dorsalis.
Infeksi Rekurens
 HSV tidak aktif dengan mekanisme pacu menjadi aktif
dan mencapai kulit sehingga menimbulkan gejala klinis.
 Gejala Klinis lebih ringan dari pada Infeksi Primer
 Berlangsung 7-10 hari
 Gejala prodormal sebelum timbul vesikel berupa panas,
gatal dan nyeri
 Infeksi rekurens ini dapat timbul pada tempat yang sama
(loco) atau tempat lain/disekitarnya (non loco)
Herpes genitalis pada kehamilan
• Melalui plasenta, virus menyebar ke sirkulasi fetal,
mengakibatkan kerusakan atau kematian janin
• Bila transmisi terjadi :
• Trimester I → abortus
• Trimester II → prematur

• Infeksi neonatal → mortalitas 60%


• Separuh yang hidup → cacat neurologik/ kelainan
pada mata
• Bayi → ensefalitis, keratokonjungtivitis, hepatitis,
lesi pada kulit
• SC sblm ketuban pecah / 6 jam setelah ketuban
pecah
 Pemeriksaan :

 Virus dapat ditemukan pada vesikel (pada


infeksi primer dan infeksi rekurens).
 Pada keadaan tidak ada lesi dapat diperiksa
antibodi VHS.
 Dengan pewarnaan giemsa dapat ditemukan
sel datia berinti banyak.
Tzanck

Sel datia berinti


banyak
Diagnosa banding
1. Impetigo Vesikobulosa
Eritema, bula, dan bula
hipopion.
Keadaan umum tidak
dipengaruhi, kadang-
kadang waktu penderita
datang berobat,
vesikel/bula telah
memecah sehingga yang
tampak hanya kolerat
dan dasarnya masih
eritematosa.
2. Ulkus Durum
Muncul sebagai lesi
tunggal yang tidak
menyakitkan dan
tidak berulang. Ulkus
tersebut biasanya
bulat, dasarnya ialah
jaringan granulasi
berwarna merah dan
bersih, di atasnya
hanya tampak serum
dan teraba indurasi.
2. Ulkus mole
Disebabkan oleh
organisme Haemophilus
ducreyi, sebagai ulkus
dengan eksudat abu-abu
kekuningan di atas dasar
jaringan granulasi.
Ulkus kecil, lunak pada
perabaan, tidak terdapat
indurasi, pinggir tidak
rata, sering bergaung.
Penatalaksanaan
 Topikal : Cream Acyclovir

 Sistemik : Tabl. Acyclovir dosis 5x


200mg/ hari selama 5 hari.

 Pencegahan infeksi rekurens :

(pemberian imunomodulator)

◦ Preparat lupidon H (HSV type I)

◦ Lupidon G (HSV type II)

Anda mungkin juga menyukai