Anda di halaman 1dari 20

EVALUASI EMULSI

KELOMPOK 8/ LOKAL 1B:


1. MUHAMMAD RISKY YULIANDRA (P23139017067)
2. NABILA DWI RISTIYANTI (P23139017068)
3. NAUVAL AZHARI SALIM (P23139017073)
4. NI MADE BUDIARTHI ASTINI (P23139017074)
5. NOVI EKA SETIA NINGSIH (P23139017076)
ORGANOLEPTIS
Meliputi pewarnaan, bau, rasa dan dari sediaan emulsi pada penyimpanan
pada suhu rendah 5oC dan tinggi 35oC pada penyimpanan masing-masing
12 jam.

UJI HOMOGENITAS/UJI DISTRIBUSI PARTIKEL


Tujuan: untuk mengetahui distribusi partikel/granul dalam suata emulsi.

Pengambilan sampel dapat dilakukan secara acak pada sediaan yang telah dikocok
(bagian atas, tengah, bawah). Sampel diteteskan di gelas objek dan diratakan dengan
kaca/gelas objek lain sehingga terbentuk lapisan tipis. Susunan yang dibentuk diamati
secara visual. Suspensi yang homogen akan memperlihatkan jumlah atau distribusi
ukuran partikel yang relatif hampir sama pada berbagai tempat pengambilan sampel.
UJI PH
Pada evaluasi pH dilakukan dengan pH meter dan pH universal.
Jika dilakukan dengan pengujian dengan pH meter dimana dilakukan dikalibrasi
terlebih dahulu dengan buffer. Setelah dikalibrasi batang pH meter dimasukan
kedalam sampel dan ditunggu sampai layar pH meter menunjukan angka yang
stabil. Pengujian dilakukan pada waktu 1 jam, 24 jam, 48 jam, dan 96 jam.
Pada uji pH universal, kertas indikator dimasukan kedalam sampel. Warna pada
kertas dibandingkan dengan ketentuan pH yang tertera pada kotak. pH pada
sampel diukur pada jangka waktu 1 jam, 24 jam, 48 jam, dan 96 jam.
UJI BOBOT JENIS
Pada evaluasi bobot jenis dilakukan dengan menggunakan
piknometer.
• Cara :
1. Pilih ukuran volume yang tertera pada piknometer (10 ml, 25 ml)
2. Timbang piknometer dalam keadaan kosong
3. Masukkan sampel kedalam piknometer, kemudian timbang
piknometer yang berisi cairan
4. Hitung bobot jenis sampel dengan rumus
Bobot pikno berisi sampel − bobot pikno kosong
5. 𝐵𝐽 =
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
UJI VISKOSITAS
Tujuan:
Untuk mengetahui viskositas (kekentalan) serta sifat alir dari sediaan emulsi akhir

• Prosedur:
1. Letakkan viscometer Brookfield pada posisi yang benar dengan
mengatur letak gelembung udara tepat ditengah lingkaran.
2. Dipasang spindel pada gantungan spindel
3. Diturunkan spindel sedemikian rupa sehingga batas tercelup
kedalam cairan sample yang akan diukur viskositasnya.
4. Dipasang step kontak.
5. Dinyalakan rotor sambil menekan tombol.
6. Dibiarkan spindel berputar dan melihat jarum merah pada skala.
7. Dibaca angka yang ditunjukan oleh jarum tersebut untuk
mengukur viskositasnya
UJI VOLUME TERPINDAHKAN
• Tujuan :
Mengetahui dan memastikan bahwa volume terpindahkan dari emulsi sama
dengan volume yang sudah tertera di etiket pada saat dipindahkan ke wadah
lain.
• Prosedur:
Untuk penetapan volume terpindahkan, pilih tidak kurang dari 30 wadah, dan
selanjutnya ikuti prosedur berikut untuk bentuk sediaan tersebut. Kocok isi
dari 10 wadah satu persatu.
Tuang isi perlahan-lahan dari tiap wadah ke dalam gelas ukur kering terpisah
dengan kapasitas gelas ukur tidak lebih dari dua setengah kali volume yang
diukur dan telah dikalibrasi, secara hati-hati untuk menghindarkan
pembentukkan gelembung udara pada waktu penuangan dan diamkan selama
tidak lebih dari 30 menit.
UJI VOLUME SEDIMENTASI
Pada evaluasi volume sedimentasi dilakukan dengan cara :
a. Sediaan dimasukkan ke dalam tabung sedimentasi yang berskala.
b. Volume yang diisikan merupakan volume awal (Vo)
c. Setelah beberapa waktu/hari diamati volume akhir dengan terjadinya
sedimentasi.
d. Volume terakhir tersebut diukur (Vu).
e. Hitung volume sedimentasi (F)
𝑉𝑢
𝐹=
𝑉𝑜

Sediaan semakin baik jika nilai F=1 atau F mendekati 1.


UJI WAKTU REDISPERSI
1. Emulsi dimasukkan ke dalam botol kaca, kemudian didiamkan sampai
mengendap sempurna.
2. Setelah mengendap sempurna, emulsi dikocok sampai tidak terdapat sisa
endapan pada dasar botol.
3. Kemudian catat waktu redispersi dari sediaan emulsi.
UJI TIPE EMULSI
• Uji kelarutan zat warna dilakukan dengan menggunakan zat warna larut air seperti
metilen biru yang diteteskan pada permukaan emulsi. Jika zat warna terlarut dan
berdifusi homogen pada fase eksternal yang berupa air, maka tipe emulsi adalah M/A.
Jika zat warna tampak sebagai tetesan di fase internal, maka tipe emulsi adalah A/M.
Hal yang terjadi adalah sebaliknya jika digunakan zat warna larut minyak (Sudan III).

• Uji pengenceran dilakukan dengan cara mengencerkan emulsi dengan air. Jika emulsi
tercampur baik dengan air, maka tipe emulsi adalah M/A. Sebaliknya jika air yang
ditambahkan membentuk globul pada emulsi maka tipe emulsi adalah A/M.
UJI TIPE EMULSI
• Daya hantar listrik dilakukan emulsi yang sudah dibuat dimasukkan dalam gelas piala
kemudian dihubungkan dengan rangkaian arus listrik. Jika mampu menyala maka emulsi
tipe minyak dalam air. Jika sistem tidak menghantarkan listrik maka emulsi tipe air
dalam minyak.

• Dengan kertas saring, dilakukan dengan cara emulsi diteteskan pada kertas saring
jika kertas saring basah, maka tipe emulsi adalah M/A. jika pada kertas saring timbul
noda minyak, maka tipe emulsi adalah A/M.

• Uji Flouresensi, dilakukan dengan cara tetesan emulsi dipaparkan pada sinar
ultraviolet di mikroskop. Jika fluoresensi merata di seluruh bagian maka tipe emulsi
adalah A/M. Jika fluoresensi bintik-bintik, maka tipe emulsi adalah M/A.
UJI STABILITAS EMULSI
• Metode Freeze Thawing
– Stabilitas emulsi dapat dilihat dengan uji stabilita pada kondisi freeze and thaw. Emulsi harus
tetap stabil tanpa adanya pemisahan pada suhu 45oC atau 50o C selama 60 hingga 90 hari,
pada suhu 37o C selama 5 hingga 6 bulan, dan pada suhu kamar selama 12 hingga 18 bulan.
Evaluasi ini dapat juga dilakukan dengan menyimpan sediaan pada dua suhu yang berbeda
yaitu 4o C dan 40o C selama 10 siklus. Satu siklus terdiri dari penyimpanan selama 12 jam
pada suhu 4o C dan 12 jam pada suhu 40o C. Amati volume creaming yang terbentuk
diamati setiap siklus hingga siklus ke 10.
UJI STABILITAS EMULSI
• Uji sentrifugasi
Sediaan emulsi sebanyak 5 gram dimasukkan ke dalam tabung sentrifugasi, kemudian
dilakukan sentrifugasi pada kecepatan 3500 rpm Selama 3 menit. Hasil sentrifugasi diamati
dengan adanya pemisahan atau tidak.
HLB
(HYDROPHILE-LYPOPHILE BALANCE)

HLB adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara


senyawa hidrofilik (suka air) dengan senyawa oleofilik (suka minyak).
Semakin besar harga HLB berarti semakin banyak kelompok
senyawa yang suka air., artinya emulgator tersebut lebih mudah larut
dalam air dan demikian sebaliknya. kegunaan suatu emulgator
ditinjau dari harga HLB-nya.
HARGA HLB K E G U NAA N

1–3 Anti foaming agent


4–6 Emulgator tipe w/o
7–9 Bahan pembasah
8 – 18 Emulgator tipe o/w
13 – 15 Detergent
10 – 18 Kelarutan (solubilizing agent)
Cara
Menghitung
HLB
KESIMPULAN
Evaluasi pada sediaan emulsi meliputi:
1. Organoleptis
2. Homogenitas atau uji distribusi partikel
3. Uji pH
4. Uji BJ
5. Uji viskositas
6. Uji sedimentasi
7. Uji Waktu Redispersi
8. Volume terpindahan
9. Uji tipe emulsi (pewarnaan, pengenceran, daya hantar listrik, kertas saring, dan uji fluoresensi)
10. Uji stabilitas

Anda mungkin juga menyukai